Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Perbedaan EYD dan EBI


EBI ditetapkan pada tanggal 26 November 2015 oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Anies Baswedan yang menjabat saat itu dan resmi diundangkan pada
tanggal 30 November 2015 oleh Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

1. Penambahan huruf vokal diftong ei,di EYD hanya ada tiga yaitu ai, au, dan ao;
2. Penulisan huruf kapital pada EYD digunakan dalam penulisan nama orang tidak
termasuk julukan, sedangkan pada EBI huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama
unsur nama orang, termasuk julukan.
3. Penulisan huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu
digunakan huruf miring pada EYD, sedangkan pada EBI Huruf tebal dipakai untuk
menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
4. Penggunaan partikel pun,padaEYD ditulis terpisah kecuali yang sudah lazim
digunakan, maka penulisannya ditulis serangkai, sedangkan pada EBI partikel pun
tetap ditulis terpisah, kecuali mengikuti unsur kata penghubung, maka ditulis
serangkai.
5. Penggunaan bilangan, pada EBI, bilangan yang digunakan sebagai unsur nama
geografi ditulis dengan huruf, sesangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya.

2.2 Pemakaian Huruf


A. Huruf Abjad
Dalam bahasa Indonesia abjad yang digunakan terdiri dari 26 huruf . Nama tiap huruf
disertakan di kolom ketiga. Berikut huruf tersebut :

Huruf
Nama
Kapital Kecil
A a a
B b be
C c ce
D d de
E e e
F f ef
G g ge
H h ha
I i i
J j je
K k ka
L l el
M m em
N n en
O o o
P p pe
Q q ki
R r er
S s es
T t te
U u u
V v ve
W w we
X x eks
Y y ye
Z z zet

B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata
Vokal Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
a api padi lusa
e* enak petak sore
emas kena tipe
i itu simpan murni
o oleh kota radio
u ulang bumi ibu
Keterangan:
* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen () dapat digunakan jika
ejaan kata menimbulkan keraguan.
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (tras).

A. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21
huruf, yaitu, b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n, p,q,r,s,t,v,w,x,y, dan z.
Huruf Misalnya Pemakaian n dalam Kata
Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
B Bahasa sebut Adab
C Cakap kaca -
D Dua pada Akad
F Fakir kafan Maaf
G Guna tiga Gudeg
H Hari saham Tuah

J Jalan manja Mikraj


K Kami paksa Politik

L Lekas alas Kapal

M Maka kami Diam

N Nama kenanga Daun

P Pasang apa Siap

q* Qariah iqra Sidiq

R Raih bara Putar

S sampai asli Tangkas

T Tali mata Rapat

V Variasi lava Molotov

W Wanita hawa Takraw

x* Xenon - -

Y Yakin payung -

Z Zeni lezat Juz

A. Huruf Diftong
Dalam bahasa Indonesia dikenal diftong yang di eja dengan au, ai dan ao, kemudian
sekarang setelah di berlakukannya EBI maka bertambah dengan adanya ei, dilafalkan sebagai
vokal yang diikuti oleh bunyi konsonan luncuran w atau y; Diftong bukanlah gabungan dari
dua bunyi vokal. Istilah semi vokal yang kadang-kadang dipakai untuk w atau y sudah
menunjukkkan keduanya bukan vokal.

Contoh pemakaian:
Diftong Di Depan Di Tengah Di Belakang
Ai - malaikat tangkai
Au Autodidak saudara Lampau
Oi - boikot Amboi
Ei Eigendom geiser Survey

A. Gabungan Huruf Konsonan


Gabungan huruf konsonan kh,ng, dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyi konsonan.

Gabungan Huruf Misalnya Pemakaian dalam Kata


Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
Konsonan
Kh Khusus akhir Tarikh
Ng Ngarai bangun Senang
Ny Nyata banyak -
Sy Syarat musyawarah Arasy

C. Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat
dan petikan langsung.
Misalnya: Dia membaca buku
Adik bertanya, Kapan kita pulang?
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya: Islam, Kristen, Quran, Alkitab.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya: Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim.

D. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya: Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk
dalam

E. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab,
daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Misalnya:
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
Daftar, indeks, dan lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

2.3 Penulisan Kata


A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya : kantor,
pergi, sekolah.

B. Kata Berimbuhan
Dalam bahasa Indonesia ada 4 macam imbuhan yaitu awalan, sisipan, akhiran
, dan awalan-akhiran. Berikut adalah macam-macam imbuhan dalam bahasa
Indonesia.
1. Awalan, imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan adalah me-,
ber-, ke-, di-, pe-, dan ter-. Contoh : mengambil, berjalan, disiram, dan
tertwa.
2. Sisipan, imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan adalah -el-,
-em-, -er-. Contoh : er + getar : gemetar, el + tunjuk : telunjuk.
3. Akhiran, imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan adalah kan,
-I, -an, -kah, -tah, dan pun. Contoh : pejamkan, mulai, satuan, dan diapun.
4. Awalan-akhiran, imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan
adalah me-kan, pe-an, ber-an, se-nya. Contoh : mengambilkan,
pendaftaran, dan secantik-cantiknya.

C. Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazin disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya : kambing hitam dan duta besar.

Anda mungkin juga menyukai