Anda di halaman 1dari 21

SYAFRIANI

GIZI DAUR HIDUP


GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

Gizi mempunyai peran besar dalam


daur kehidupan. Setiap tahap daur
kehidupan terkait dengan satu set
prioritas nutrient yang berbeda. Nutrient
tertentu yang didapat dari makanan,
melalui peranan fisiologis yang spesifik
dan tidak tergantung pada nutrient yang
lain, sangat dibutuhkan untuk hidup dan
sehat.
A. Dampak Gizi Kurang dari
Generasi ke Generasi
 Gizi kurang yang terjadi pada anak-
anak, remaja, dan saat kehamilan
mempunyai dampak buruk terhadap berat
lahir bayi. Konsekuensi lahir dengan gizi
kurang berlanjut ke tahap dewasa.
 Gizi kurang terutama kurang energi,
vitamin A, Zn, dan Fe menyebabkan masa
bayi dan masa dini anak-anak sering kali
mendapat infeksi dan umumnya infeksi
berlangsung berkepanjangan.
 Infeksi yang diderita masa dini anak-
anak dan pertumbuhan yang kurang
memadai berlanjut ke masa anak-anak
sekolah. Hal itu berdampak buruk
terhadap angka ketidakhadiran anak-
anak di sekolah yang cukup tinggi
karena sakit, kemampuan belajar, dan
hasil belajar.
 Pada masa remaja, ada kesempatan kedua untuk
tumbuh cepat meskipun waktunya terbatas. Pacu
tumbuh yang terjadi pada masa remaja dengan gizi
kurang sebagai akibat dari gizi pada anak-anak, tidak
optimal.

 Seorang remaja yang pendek = stunting pada


umumnya akan bertumbuh menjadi dewasa yang
pendek pula. Terpisah dari akibatnya terhadap
kesehatan dan produktifitasnya, seorang perempuan
dewasa yang pendek meningkatkan peluang untuk
melahirkan bayi berat rendah. Dengan demikian, siklus
daur kehidupan gizi kurang akan mulai lagi.
 Lansia dengan gizi cukup, sehat, dan
mampu untuk mandiri merupakan
komponen dari kualitas hidup yang
memadai. Bayi berat lahir rendah yang
menunjukkan gizi kurang, berlanjut ke
masa anak-anak, remaja, dewasa,
hingga lansia.
B. Kelompok Masyarakat dalam
Siklus Daur Kehidupan
 Kelompok Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Gizi ibu hamil mempengaruhi pertumbuhan janin.
Prubahan fisiologis pada ibu mempunyai dampak besar
terhadap diet ibu dan kebutuhan nutrient, karena
selama kehamilan, ibu harus memenuhi kebutuhan
pertumbuhan janin yang sangat pesat, dan agar
keluaran kehamilannya berhasil baik dan sempurna.
Kehamilan normal selalu disertai dengan
perubahan anatomi dan fisiologis yang berdampak pada
hampir seluruh fungsi tubuh. Perubahan itu berguna
untuk mengatur metabolisme ibu, mendukung
pertumbuhan janin, persiapan ibu untuk melahirkan,
kelahiran, dan menyusui.
 Perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu
hamil dan mempunyai implikasi gizi adalah:
perubahan pada kardiovaskular, pada
volume darah, perubahan pada fungsi ginjal,
perubahan pada hormone terutama
hormone yang diproduksi oleh placenta
yang mengatur perubahan perkembangan
ibu hamil dan merupakan satu-satunya jalan
bagi janin untuk pertukaran nutrient,
oksigen, dan sisa produk.
Di Negara berkembang gizi kurang selama
kehamilan yang dapat diukur dari hal-hal berikut :
 Kenaikan berat badan yang rendah
 Indeks massa tubuh yang rendah
 Tinggi badan ibu yang pendek
 Defisiensi nutrient mikro

Beberapa pemicu lain adalah :


 Ibu hamil dengan umur muda
 Menderita penyakit malaria selama hamil
 Menderita penyakit infeksi selama hamil
 Merokok
 Air Susu Ibu (ASI) diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan bayi, dan untuk keberhasilan ini diperlukan
dukungan gizi.

 Volume ASI yang dikeluarkan umumnya berkisar antara


0,5 L- 1 L per hari, terutama tergantung pada kebutuhan
bayi, pola pemberian ASI, dan status gizi ibu.

 Agar ASI dapat dikeluarkan, diperlukan hormone


oxytocin yang diekskresi atas rangsangan isapan bayi.
Oxytocin ini menyebabkan jaringan muscular sekeliling
alveoli berkontraksi, yang dengan demikian mendorong
air susu menuju ke ductus penampungan. Proses ini
disebut dengan ‘let down’ reflex.
Kelompok Bayi dan Anak-anak
 Kebutuhan nutrient tertinggi per kg berat badan
dalam siklus daur kehidupan adalah pada masa bayi
dimana kecepatan tertinggi dalam pertumbuhan dan
metabolisme terjadi masa ini. Periode selanjutnya
pada masa anak-anak, pertumbuhan berjalan
melambat dan tidak menentu.

 Tahun pertama setelah lahir merupakan salah satu


perubahan besar yang di alami bayi. Jumlah air yang
cukup dibutuhkan bayi untuk mengganti penguapan
air melalui kulit dan paru-paru, melalui air kencing,
melalui feses, dan untuk pertumbuhan jaringan.
 Kemudian, pertumbuhan yang cepat
pada masa bayi diikuti dengan
penurunan kecepatan pada masa anak-
anak prasekolah dan anak-anak
sekolah. Pertambahan berat badan
sekitar 1,8-2,7 kg per tahun.
Pertambahan panjang badan 7,6 cm per
tahun hingga pacu tumbuh pada masa
remaja.
 Kebutuhan protein berdasarkan pada
kegunaannya dalam mempertahankan
jaringan, perubahan komposisi tubuh, dan
sintesis jaringan baru.
 Mineral dan vitamin penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan normal.
Intake yang kurang tercermin dari
pertumbuhan yang lambat, mineralisasi
tulang yang tidak sempurna, cadangan Fe
yang kurang dan anemia.
Kelompok Remaja
 Remaja merupakan masa transisi anak
dan dewasa. Pertumbuhan lebih cepat dari
fase yang lain dalam kehidupan, kecuali
fase satu tahun pertama kehidupan (bayi),
karena pada masa ini terjadi kejar tumbuh.
 Remaja yang sedang bertumbuh
umumnya melahirkan bayi berat lahir
rendah, karena adanya persaingan
nutrient untuk remaja yang bertumbuh,
dan fungsi flacenta yang buruk.
 Pada remaja laki-laki peningkatan asupan kalori
stabil hingga 3,470 kkal/hr pada umur 16 tahun.
Asupan ini menurun pada umur 16-18 tahun,
2,900 kkal/hr. Pada perempuan intake kalori
meningkat hingga umur 12 tahun dengan
puncak kalori level 2,550 kkal/hr dan kemudian
menurun hingga umur 18 tahun.

 Pada masa remaja semua kebutuhan mineral


meningkat. Pada saat mencapai puncak
pertumbuhan, remaja membutuhkan jumlah
nutrient yang banyak, kurang lebih dua kali
jumlah tahun-tahun yang lain. Demikian pula
untuk vitamin.
Kelompok Dewasa dan Lansia
 Permasalahan berat badan mencapai
puncaknya pada masa dewasa,
demikian juga prevalensi dan
keparahannya. Perubahan yang terjadi
pada masa dewasa selain perubahan
fisik, juga perubahan fisiologis, misalnya
pertumbuhan yang cepat,
perkembangan seksual, perubahan
bentuk badan, dan perubahan hormonal
Gangguan terkait dengan berat badan yang
umumnya terdapat pada kelompok ini adalah:
1. Anorexia Nervosa
Suatu kondisi yang ditandai dengan
membuat dirinya sendiri sangat kelaparan, berat
badan turun, sangat cemas terhadap kenaikan
berat badannya, distorsi yang berat terhadap
“body image”nya.

2. Bulimia Nervosa
Ditandai dengan makan yang banyak,
namun kemudian dikeluarkan melalui misalnya
muntah, puasa, olahraga berlebihan
3. Perilaku Diet
Mulai dari diet yang sehat hingga diet yang tidak
sehat, misalnya membuat dirinya kelaparan.

4. Gangguan “binge eating”


Makan yang banyak dengan tidak ada usaha untuk
mengeluarkan kembali. Umumnya keadaan ini berlanjut
menjadi obesitas.

5. Obesitas
Ditandai dengan adanya jaringan tubuh yang
berlebihan yang diukur dengan BMI > 95 percentile untuk
umur.
Disamping gizi, perlu diperhatikan hal-
hal seperti : aktivitas fisik yang teratur, ada
aktivitas social, dan menghindari makanan
yang merusak, misalnya tembakau, alcohol,
kafein yang berlebihan, dan obat-obatan
yang tidak perlu.

Anda mungkin juga menyukai