Oleh:
Julius Harwastyo Handito
Supervisor:
dr. JC Susanto, SpA(K)
DR.dr. Mexitalia Setiawati, SpA(K)
dr. Rina Pratiwi, MSi.Med, SpA
STATUS GIZI
Status gizi adalah merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi antara
makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup manusia. Mc Laren menyatakan
bahwa status gizi merupakan hasil keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk
dalam tubuh manusia dan penggunaannya.7
Gizi atau nutrisi merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta
hubungannya dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas
sifat-sifat nutrient (zat gizi) yang terkandung dalam makanan, pengaruh
metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan)
gizi. Zat-zat gizi adalah senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam makanan
yang pada gilirannya diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan tubuh
kita.7
Pertumbuhan normal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan
energy, protein, lemak dan suplai semua nutrient esensial yang menjadi basis
pertumbuhan. Pertumbuhan remaja di negara yang sedang berkembang
membutuhkan perhatian khusus pada nutrient vitamin A, seng atau protein selain
kebutuhan energy yang adekuat. Berbeda dengan di negara maju, disana dilakukan
forifikasi pada produk makanannya sehingga jarang ditemukan defisiensi nutrient.7
Zat-zat nutrient dibagi dalam dua golongan besar yakni makro nutrient (zat
gizi makro) dan mikro nutrient (zat gizi mikro). Zat gizi makro merupakan
komponen terbesar dari susunan diet serta berfungsi menyuplai energi dan zat-zat
gizi esensial yang berguna untuk keperluan pertumbuhan sel atau jaringan, fungsi
pemeliharaan maupun aktivitas tubuh.7
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok didalam masyarakat yang
paling jelas mudah menderita gangguan kesehatannya atau karena kekurangan gizi.
Pada kelompok-kelompok umur tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan
atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar
dari kelompok umur yang lain. Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari7 :
a. Kelompok bayi : 0-1 tahun
b. Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5 tahun
c. Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun
d. Kelompok remaja : 13-20 tahun
e. Kelompok ibu hamil dan menyusui
f. Kelompok usia lanjut
Pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat kemudian
kegiatan-kegiatan jasmani termasuk olahraga juga pada kondisi puncaknya. Oleh
sebab itu, apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori
untuk pertumbuhan dan kegiatan-kegiatannya maka akan terjadi defisiensi yang
akhirnya dapat menghambat pertumbuhannya. Pada anak remaja putri mulai terjadi
menarche (awal menstruasi) yang berarti mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab
itu, kalau konsumsi makanan, khususnya Fe kurang maka akan terjadi kekurangan
Fe (anemia).7