Anda di halaman 1dari 32

Oleh: Annisa Novita Sary

NIM.2230322008

Prodi S3 Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Pengertian

Daur kehidupan manusia adalah rangkaian


perjalanan hidup seseorang, mulai dari
kelahiran hingga berakhir pada saat
seseorang tersebut meninggal dunia dari
waktu-kewaktu, manusia menghadapi
berbagai perubahan dalam kehidupannya.
• Daur kehidupan tersebut berlaku bagi setiap manusia
tanpa terkecuali, dengan urutan dan tahapan yang sama.
Daur kehidupan tersebut meliputi pertumbuhan dan
perkembangan, baik fisik maupun mental.

• Tahapan dari daur kehidupan dimulai atau diawali dari


masa kehamilan, bayi, anak-anak usia sekolah dan
remaja, dewasa, dan lansia.

• Gizi mempunyai peran besar dalam daur kehidupan.


Setiap tahap daur kehidupan terkait dengan satu set
prioritas nutrient yang berbeda.
• Zat Gizi tertentu yang didapat dari makanan,
melalui peranan fisiologis yang spesifik dan tidak
tergantung pada nutrient yang lain, sang
dibutuhkan untuk hidup dan sehat.

• Kebutuhan akan zat gizi berubah sepanjang daur


kehidupan, dan ini terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan masing-masing tahap kehidupan.
1. Kelompok Bayi
•Menurut Soehardjo (1992), kelompok bayi umur 0-1 tahun, didalam masa
pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat adalah bayi
•Untuk pertumbuhan bayi dengan baik zat –zat gizi yang sangat dibutuhkan
ialah :
Protein dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan.
Calsium ( Cl ).
Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis, maka hal ini
tidak begitu menjadi masalah.
Vitamin A & K yang harus diberikan sejak post natal.
Fe (zat besi) diperlukan karena di dalam proses kelahiran sebagian Fe ikut
terbuang
• Secara alamiah zat –zat gizi tersebut sudah
terkandung didalam ASI.

• Pemberian ASI saja tanpa makanan tambahan lain


sampai pada umur 6 bulan ini disebut pemberian ASI
eksklusif , di samping itu ASI juga mempunyai
keunggulan yakni mengandung immunoglobolin yang
memberi daya tahan tubuh pada bayi yang berasal
dari ibu.
Pesan Gizi Seimbang untuk Bayi (0-6)
bulan
1. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) : proses menyusu
dimulai secepatnya dengan cara segera setelah lahir
bayi ditengkurapkan di dada ibu sehingga kulit ibu
melekat pada kulit bayi minimal 1 jam.
2. Berikan ASI Eksklusif sampai umur 6 bulan : Pemberian
ASI Eksklusif berarti bayi selama 6 bulan hanya diberi
ASI saja. pemberian ASI Ekslusif sampai dengan 6 bulan
mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan
berbagai penyakit (Diare dan Radang Paru) dan
pempercepat pemulihan bila sakit.
3. Berikan Makanan Pendamping ASI mulai Usia 6
Bulan : MP-ASI yang tepat dan baik merupakan
makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi
terutama zat gizi mikro sehingga bayi dan anak
dapat tumbuh kembang dengan optimal
2. Kelompok Balita
• Balita adalah individu atau sekelompok individu
dari suatu penduduk yang berada dalam rentang
usia tertentu.

• Rentang usia balita ddimulai daru satu sampai


dengan lima tahun, atau bisa digunakan
perhitungan bulan yaitu usia 12-59 bulan.
• Pada masa balita ini adalah masa pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat.

• Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam


ukuran fisik akibat bercepat gandanya sel untuk
mengetahui keadaan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang paling baik dapat dilihat
dari status gizi.
Balita rawan gizi disebabkan, antara lain:
• Anak balita baru berada dalam masa transisi dari
makanan bayi ke makanan orang dewasa

• Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik


atau ibu sudah bekerja penuh, sehingga perhatian
ibu kurang

• Anak balita belum dapat mengurus dirinya


sendiri, termasuk dalam memilih makanan
Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita
• Status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi balita baik dari faktor internal maupun
eksternal, antara lain :
 Pendidikan Ibu
 Pengetahuan ibu tentang gizi
 Pendapatan keluarga
 Pekerjaan
 Jumlah anggota keluarga
 Penyakit infeksi
 Asupan gizi
Gangguan Gizi pada Balita
• Faktor penyebab terjadinya gangguan gizi terutama pada
anak balita antara lain sebagai berikut :
• Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan
• Prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu.
• Adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan
• Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan
tertentu
• Jarak kelahiran yang terlalu rapat.
• Sosial ekonomi
• Penyakit infeksi
3. Kelompok Anak
• Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai
remaja boleh dikatakan sebagai periode laten,
karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak
secepat ketika masih berstatus bayi.

• Pertambahan anak usia prasekolah berkisar antara


0,7-2,3 kg dan tinggi 0,9-1,2 cm/tahun sehingga
menyebabkan tubuh mereka tampak kurus.

• Anak sekolah adalah anak yang berada pada usia


sekolah yaitu antara 6- 12 tahun.
• Anak sekolah adalah anak yang berada pada usia
sekolah yaitu antara 6- 12 tahun.

• Pada masa sekolah dasar merupakan saat anak anak


berada pada masa awal belajar yang nantinya dapat
mempengaruhi proses belajar pada masa yang akan
datang.

• Status gizi anak sekolah perlu diperhatikan untuk


menunjang kondisi fisik otak yang merupakan syarat
agar anak dapat mempunyai kecerdasan tingg
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Sekolah
1. Pertumbuhan rerata 5 cm per tahun untuk tinggi badan
menigkat 2-3 kg per tahun untuk berat badan.
2. Anak laki-laki cenderung kurus dan tinggi sedangkan
anak perempuan cenderung gemuk.
3. Kebutuhan energi tinggi karena aktivitas meningkat
4. Masa pertumbuhan cepat
5. Pembentukan jaringan lemak lebih cepat
perkembangannya dari pada jaringan otot
4. Kelompok Remaja
 Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut WHO batasan usia
remaja adalahh 10-19 tahun.
 Remaja ditandai dengan:
 1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia
mencapai kematangan seksual
 2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan
pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa
 3. Terjadi peralihan ketergantungan sosial ekonomi yang
penuh kepada yang relatif mandiri
 1.Gangguan makan
 2. Gizi Lebih
 3. Kebiasaan makan yang tidak sehat
 Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2004 menganjurkan
angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja putri sebesar
2200-2350 kkal, sedangkan untuk remaja laki-laki antara 2400-
2600 kkal setiap hari.
5. Kelompok Dewasa
 Usia dewasa merupakan masa dimana seseorang telah
berada dalam kondisi yang stabil. Gizi yang dibutuhkan
tidak lagi digunakan untuk pertumbuhan seperti pada usia
remaja, krn pertumbuhan fisik sudah berhenti.
 Kebutuhan gizi digunakan utk pemeliharaan tubuh agar
tetap sehat dan dapat menjalankan aktivitas sehari-hari.
 Tahapan dewasa dibagi menjadi 2:
 - Dewasa awal (26-35 tahun)
 - Dewasa akhir (36-45 tahun)
 Berdasarkan DKGA 2012, kebutuhan energi pada
orang dewasa 2250-2725 kilokalori. Untuk
mencegah terjadinya penyakit gangguan
metabolisme perlu menyeimbangkan masukan
energi sesuai dengan kebutuhan tubuh, agar
tidak terjadi penimbunan energy dalam
bentuk cadangan lemak dalam tubuh.
Kebutuhan energi ada penurunan 5% setiap 10
tahun.
 1. Obesitas
 2. Hipertensi
 3. Artritis Gout
 4. PJK
 5. Diabetes Mellitus
 6. Kanker
 7. Osteoporosis
 1. Usia
 2. Aktivitas fisik
 3. Jenis Kelamin
 4.Kondisi khusus (hamil dan menyusui)
 5. Gaya Hidup
 - Kebiasaan merokok
 - Alkohol
 - Konsumsi makanan fast food
 6. Stress
6. Kelompok Lansia
 Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok orang yang
sedang mengalami suatu proses perubahan secara
bertahap dalam jangka waktu tertentu. Menurut WHO,
lansia dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu:
 (1) usia pertengahan (middle age): usia 45–59 tahun;
 (2) lansia (elderly): usia 60–74 tahun;
 (3) lansia tua (old): usia 75–90 tahun;
 (4) usia sangat tua (very old): usia di atas 90 tahun
 1. Kegemukan
 2. Terlalu Kurus
 3. Anemia Gizi
 4. Sembelit
 5. Penyakit Degeneratif
 6. Osteoporosis
Gibson (2005) menyatakan, ada 6 metode yang lazim
digunakan untuk menilai konsumsi pangan individu:
(a) metode ingatan 24 jam (24hours recall method),

(b) metodepengulangan ingatan 24 jam (repeated 24-hours


recall method),
(c) metode pencatatan makanan (food record method),
(d) metode penimbangan pangan (weighed food method),

(e) metode riwayat makan (dietary history), dan


(f) metode frekuensi konsumsi pangan (food frequency
method).

Anda mungkin juga menyukai