Anda di halaman 1dari 13

TUMBUH KEMBANG dalam

DAUR KEHIDUPAN
GINTA SIAHAAN DCN.M.Kes
• Pertumbuhan terjadi melalui penambahan dan pembesaran
sel, jaringan dan organ tubuh daam bentuk yang sangat
kompleks.
• Derajat pencapaian potensi bawaan dalam tumbuh dan
kembang tersebut adalah merupakan hasil atau produk dari
macam-macam factor dan kekuatan.
• Faktor genetik yang dianggap sebagai penentu potensi bawaan
saling pengaruh mempengaruhi dengan faktor lingkungan.
Faktor lingkungan antara lain infeksi, gizi, sosial, emosional,
kultural dan politik.
Setiap organ tubuh selama pertumbuhan dan perkembangannya mengalami 3 tahap, yaitu :

Masa hyperplasia adalah masa yang vurnerable


Tahap hyperplasia terhadap gizi, masa ini adalah masa kritis
seseorang dalam pembentukan sel secara
normal.

saat pembelahan sel mulai berkurang, sedangkan


Tahap hyperplasia dan
besar atau kematangan sel bertambah. Masa ini
hipertrofi
berlangsung saat usia 6 bulan – 3 tahun.

yaitu saat pembelahan sel berhenti (jumlah sel


Tahap hipertrofi tidak bertambah lagi), tetapi besarnya sel terus
bertambah sampai mencapai kematangan. Masa
ini berlangsung saat usia 3 tahun.

Tahap-tahap tersebut harus didukung gizi yang baik. Bila ada kekurangan gizi pada tahap 1 dan
2, maka akan menyebabkan keterlambatan perkembangan yang tidak dapat diperbaiki di
kemudian hari
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan :

• Keturunan/genetic (sel telur – rahim)


• Hormon (pengatur reaksi sel dalam tubuh)
• Lingkungan social-ekonomi, meliputi ekonomi, pendidikan,
pekerjaan
• Prenatal (gizi, obat, infeksi, penyinaran)
• Natal (persalinan, normal, kerusakan jaringan otak, kegagalan,
perkembangan paru-paru)
• Behavior (Perilaku) individu maupun masyarakat.
A. Perkembangan Fisiologis dan Psikologis

Pertumbuhan fisiologis anak bergantung pada ragam dan banyaknya zat gizi yang
diperoleh dari makanan yang dikonsumsinya, serta proses pencernaan, absorbsi, dan
metabolisme yang menyediakan tubuh dengan zat-zat yang tepat, ditempat yang tepat,
dan pada waktu yang tepat.

Disamping factor fisik, proses tumbuh kembang jika bergantung pada factor-faktor
psikologis dan sosial budaya. Zat-zat gizi diperoleh dari makanan yang dikonsumsi, yang
kemudian banyak bergantung pada aspek psikologis, sosial-budaya, dan pengertian
seseorang tentang makanan.
B. Kebutuhan Gizi yang Berubah

Sejak lahir hingga usia 10-12 tahun terjadi peningkatan kebutuhan energy dan zat-zat gizi
dengan kemungkinan perbedaan kebutuhan perorangan pada golongan umur yang sama
sesuai dengan pola pertumbuhan perorangan.

Dengan diawalinya usia remaja, terjadi perbedaan perkembangan seks pada laki-laki dan
perempuan. Mulai saat itulah kebutuhan gizi antar gender berbeda. Pertumbuhan cepat
yang terjadi pada masa kanak-kanak berakhir pada masa remaja ini. Laju pertumbuhan
masing-masing pada masa remaja tidak sama sehingga perbedaan dalam pendewasaan
(maturation). Inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan laju metabolisme,
kebutuhan gizi, dan kemampuan berfikir.
C. Komposisi Tubuh
Seperti juga kebutuhan gizi komposisi fisik tubuh manusia pun senantiasa
berubah. Sejak konsepsi dan kelahiran, sepanjang pertumbuhan dimasa bayi, kanak-kanak
dan remaja, serta masa dewasa dan tua, tubuh manusia dan komponen-komponen dasar
yang membentuknya selalu berubah dan menyesuaikan secara luar biasa untuk
memenuhi kebutuhan fisiologisnya.

Dengan tetap memperhatikan pengaruh factor keturunan dan factor lingkungan


berupa factor-faktor fisik dan psikososial, pada dasarnya tubuh manusia sepanjang hidupnya
merupakan produk gizi. Melalui proses transformasi yan mengagumkan, makanan
membentuk tubuh dalam bentuk masa jaringan yan berbeda-beda dan memungkinkannya
berfungsi. Komposisi tubuh dan respons antar individu terhadap berbagai pengaruh
lingkungan secara internal dan eksternal serta terhadap penyakit akan berbeda.
D. Kebutuhan Gizi dalam Daur Kehidupan
Dimulai dari :

Kebutuhan ibu mengandung ini meningkat secara


berangsur hingga bayi lahir. Pada saat dalam
kandungan, zat-zat gizi hendaknya berada dalam
keadaan seimbang dalam darah ibu.
1. Masa Kehamilan
Keadaan gizi ibu hamil yang tidak seimbang
berpengaruh negated terhadap bayi, antara lain Berat
Badan Lahir Rendah(BBLR), pertumbuhan terhambat,
lahir cacat, hingga kematian

Makanan pertama yang diberikan kepada bayi sesudah


lahir adalah Air Susu Ibu (ASI). ASI adalah makanan
2. Masa Menyusui alamiah yang diperuntukan bagi bayi. Disamping zat-zat
gizi yang lengkap, mudah dicernakan, dan diabsorbsi,
ASI mengandung zat-zat antiinfeksi dan antialergi yang
penting untuk kesehatan.
Masa Bayi sudah mengalami berupa pertumbuhan dan
perkembangan fisik, pematangan struktur dan fungsi mulut,
perkembangan kemampuan motorik serta pembentukan
hubungan emosional dengan ibu dan lingkungan.
3. Masa Bayi
Sesudah Bayi berumur 6 bulan sudah dikenalkan sejak dini
makanan yang bergizi. Penerimaan bayi terhadap makanan
dan minuman yang diberikan bergantung pada kematangan
sel saraf gerak (neuromotor) bayi dan hubungan bayi
dengan orang tuanya.

• Pada usia ini anak-anak belajar berbicara dan memahami


bahasa sehingga mereka dapat meminta makanan yang
4. Masa Anak diinginkan.
• Perkembangan kemampuan motorik pada usia ini sangat
Pra Sekolah
cepat, dengan ini orangtua harus dapat mengarahkan
anak untuk mengenal berbagai jenis makanan yang kelak
berpengaruh terhadap kebiasaan makan selanjutnya.
Usia anak sekolah adalah antara 7-12 tahun. Pada
usia ini anak tumbuh secara perlahan dan
menunjukan pematangan keterampilan motorik kasar
dan halus. Kepribadiannya berkembang dan tingkat
5. Masa Anak kemandiriannya meningkat. Hal hal ini berpengaruh
Usia Sekolah terhadap jumlah dan jenis makanan yang dimakan
dan cara memakannya. Lingkungan dan tingkah laku
keluarga banyak berpengaruh terhadap kebiasaan
makan ini.

• Masa remaja, yaitu usia 10-18 tahun merupakan


tahap tumbuh kembang yang luar biasa. Dengan
berbedanya laju pertumbuhan dan
perkembangan seksual, kebutuhan gizi antara
laki-laki dan perempuan mulai berbeda.
6. Masa Remaja • Sejak saat itulah dibedakan antara umur
kronologis dan fisioliogis. Umur kronologis adalah
umur dalam tahun sejak lahir, sedangkan umur
fisiologis berkaitan dengan proses pematangan
yang terjadi dalam diri seseorang, yang masing-
masing individu bisa berbeda.
• Masa dewasa berlangsung selama puluhan tahun, yaitu
antara 19-64 tahun. Selama usia dewasa pertumbuhan
dan perkembangan praktis tidak terjadi. Sehingga
kebutuhan gizi selama usia dewasa tidak banyak
6. Masa Dewasa berubah.
• Pada usia ini perhatian hendaknya dipusatkan pada
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit kronis
dengan cara mengatur makanan yang sesuai

Yang dimaksud dengan usia lanjut adalah umur 65 thn atau


lebih. Masa usia ini aktifitas fisik banyak tetapi kebutuhan
7. Masa Usia Lanjut energy berkurang. Namun kerusakan sel-sel tubuh semakin
banyak, sehingga kebutuhan
Pedoman Menu Seimbang

Pedoman ini didasarkan pada kebiasaan makan diseluruh tanah air, yang terdiri atas 4
kelompok, yaitu;
1. Makanan pokok untuk memberikan rasa kenyang, berupa: nasi, jagung, ubi, serta
hasil olahannya berupa mie, bihun dsb
2. Lauk, untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang umumya
mempunyai rasa netral, terasa lebih enak
a) Lauk hewani: daging, ayam, ikan dan kerang, telur dsb.
b) Lauk nabati: kacang-kacangan dan hasil olahan, seperti kecang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, tempe, tahu, dan oncom
3. Sayur untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan, karena
biasanya dihidangkan dalam bentuk basa: sayur daun-daunan;
kacang- kacangan; buah seperti tomat, dan umbi-umbian seperti
wortel dan bit.
4. Buah untuk “mencuci mulut” atau menghilangkan rasa makanan yang
tajam misalnya : papaya, nanas, jeruk ,pisang, mangga
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai