Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan sosok yang unik, mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda
sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Begitu juga dengan
kebutuhan nutrisinya, terutama pada satu tahun pertama kehidupan anak. Hal ini
disesuaikan dengan kemampuan organ pencernaannya yang belum sempurna dalam
menerima makanan tertentu, sehingga memerlukan perhatian dari orang tua dalam
pemenuhannya.

Pemenuhan nutrisi pada bayi diberikan secara bertahap sesuai dengan usia.
Makanan utama pada bayi usia 0 – 6 bulan adalah Air Susu Ibu atau pemberian
ASI Eksklusif,sedangkan pada setelah bayi berusia 6 bulan mulai diberikan
makanan pendamping ASI (MP ASI).

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh  seorang
anak karena faktor eksternal maupun intaernal. Faktor eksternal menyangkut
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk
membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam
diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak.

Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa.
Tetapi mereka pun bisa menolak makanan yang disajikan tidak memenuhi selera
mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk
sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.

1
Faktor yang paling terluhat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Ibu biasanya memberikan makan yang enak kepada anaknya tanpa
tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan
tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Nutrisi pada Neonatus bayi dan balita?
2. Apa saja Fungsi Pemberian Makan?
3. Apa Dampak Nutrisi pada Tumbuh Kembang?
4. Apa saja Gizi lengkap dan seimbang?
5. Apa saja kebutuhan Nutrisi sesuai Usia Anak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Nutrisi pada Neonatus bayi dan balita.
2. Untuk mengetahui Fungsi Pemberian Makan.
3. Untuk mengetahui Dampak Nutrisi pada Tumbuh Kembang.
4. Untuk mengetahui Gizi lengkap dan seimbang.
5. Untuk mengetahui Kebutuhan Nutrisi sesuai Usia Anak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nutrisi pada Neonatus bayi dan balita

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer


Konstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang
dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985).  Dengan kata lain nutrisi adalah apa
yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.

Masyarakat memperoleh makanan aatau nutrien esensial untuk pertumbuhan


dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua
proses tubuh.  Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan
dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan  sangat


penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak.Nutrisi sangat  bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan
dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang
nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi
yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi
kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.

Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat
tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan
kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu,
3
kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi
juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta
sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh.

B. Fungsi Pemberian Makan


1. Fungsi Fisiologis
yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh kembang yang
optimal
2. Fungsi psikologis
yaitu penting dalam pengembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak
awal
3. Fungsi Sosial/edukasi
yaitu melatih anak mengenal makanan, keterampilan makan.

C. Dampak Nutrisi pada Tumbuh Kembang

1. Dampak Psikologis

Mencakup aspek psikodinamik, psikososial, dan maturasi organik.

1) Psikodinamik 
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan
dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan
kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum.Dampak
psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya
kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan  kebutuhan dasar tersebut.
2) Psikososial 
Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan
psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan 
merupakan  stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan

4
yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak
terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga.
3) Maturasi Organik
Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah
pengalaman mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan,
penciuman, pergerkan dan perabaan dengan dikenalkan berbagai macam
makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga
dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu,
dengan makanan anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang 
botol susu, memegang cangkir, sendok, dan keterampilan koordinasi gerak,
seperti menyuap dan menyendok makanan.

2. Dampak Fisiologis

Dampak nutrisi pada anak  yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan
fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu
berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin.
Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah
besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia
kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan
pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama
pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein
akan mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat
asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah. Diet atau
pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat
badan bayi.

Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi,
prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan

5
fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat
secara kuantitas.

D. Gizi lengkap dan seimbang

Suatu gizi lengkap dan seimbang harus mengandung :

1. Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas.


contoh : beras, roti, kentang.
2. Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan,
pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh.
contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati)
3. Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses
metabolisme.
contoh :
• Sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat
• Buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apel

E. Kebutuhan Nutrisi sesuai Usia Anak


1. Kebutuhan nutrisi bayi usia 0-6 bulan.

Nutrisi bayi yang berusia 0-6 bulan cukup terpenuhi dari ASI saja
(ASI Eksklusif). Hal-hal perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi bayi usia 0-6 bulan adalah sebagai berikut:
a. Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum)
b. Jangan beri makanan/minuman selain ASI
c. Susui bayi sesering mungkin
d. Susui setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari
6
e. Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
f. Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian
g. Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi
lainnya
h. Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian
i. Dukungan suami dan keluarga penting dalam keberhasilan ASI
Eksklusif

2. Kebutuhan nutrisi bayi usia 6-8 bulan.

Pada bayi usia 6 – 8 bulan pemberian ASI diteruskan serta pemberian


makanan tambahan mulai diperkenalkan dengan pemberian makanan lumat
dua kali sehari. Pemberian makanan tambahan diperkenalkan karena
keadaan alat cerna sudah semakin kuat. Makanan yang diberikan pada bayi
usia ini harus sudah bervariasi, terutama dalam memilih bahan makanan
yang akan digunakan. Bahan makanan lauk pauk seperti telur, hati, daging
sapi, daging ayam, ikan basah, ikan kering, udang, atau tempe tahu, dapat
diberikan secara bergantian.

+
7
Jika akan menyiapkan MP-ASI yang baik perlu memperhatian hal berikut:
a. Padat energy, protein dan zat mikro (zat besi, Zinc, Kalsium, Vitamin
A, Vitamin C dan Folat)
b. Tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam, penyedap rasa
dan pengawet
c. Mudah ditelan dan disukai anak
d. Tersedia lokal dan harganya terjangkau
Makanan utama adalah makanan padat yang diberikan secara bertahap
(bentuk, jumlah dan freuensi) bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8: Pemberian makan pada bayi usia 6 – 8 bulan

BERAPA
USIA BENTUK BERAPA KALI BANYAK SETIAP
MAKANAN SEHARI KALI
MAKAN
6 - 8 Bulan - ASI - Teruskan 2 - 3 sendok makan
- Makanan lumat pemberian secara bertahap
(bubur dan ASI sesering hingga mencapai
makanan mungkin 1/2 gelas atau 125
keluarga yang - Makanan lumat ml setiap kali
dilumatkan) 2-3 kali sehari makan
- Makanan
selingan 1-2
kali sehari
(buah, biscuit)

3. Kebutuhan nutrisi bayi usia 9-11 bulan.

Pemberian makan pada bayi usia 9-11 bulan adalah sebagai berikut:
• Teruskan pemberian ASI
• Berikan MP-ASI yang lebih padat, contohnya: bubur nasi,
nasi tim dan nasi lembek. Pemberian makanan pada bayi
usia 9 -11 bulan dapat dilihat pada tabel berikut.
8
+

Tabel 4.9: Pemberian makanan pada bayi usia 9-11 bulan

BERAPA
UMUR BENTUK BERAPA KALI BANYAK SETIAP
MAKANAN SEHARI KALI MAKAN
9 - 11 - ASI - Teruskan 1/2 gelas/mangkuk
Bulan - Makanan pemberian atau 125 ml
lembek atau ASI
dicincang yang - Makanan
mudah ditelan lembek 3-4
anak. kali sehari
- Makanan - Makanan
selingan yang selingan 1-2
dapat dipegang kali sehari.
anak diberikan
di antara waktu
makan lengkap
Selain hal tersebut, anak juga berikan aneka makanan yang terdiri dari:
• Makanan pokok, seperti: nasi, ubi, sagu
• Lauk hewani: ikan, telur, hati, ayam dan daging
• Lauk nabati: tempe, tahu, kacang-kacangan
• Sayur dan buah-buahan
• Beri makanan selingan 2 kali sehari , contoh: bubur kacang hijau, pisang,
biskuit, kue tradisional dan kue lain

4. Kebutuhan nutrisi bayi usia 12-24 bulan dan balita.

Kelompok yang rawan gizi adalah bayi, balita dan anak prasekolah.

9
Ketidak tahuan tentang cara pemberian makanan yangbaik dari jumlah, jenis
frekuensi makanan menjadi suatu penyebab terjadinya masalah kurang gizi
pada bayi dan anak. Oleh karena itu sebagai tenaga kesehatan harus
memiliki kemampuan melakukan KIE (Konsultasi, Informasi dan Edukasi)
tentang kebutuhan gizi pada anak .
Dalam pemenuhan gizi pada anak Ibu dan keluarga harus membiasakan
memberi asupan gizi yang terbaik untuk buah hatinya dan disesuaikan
dengan kemampuan finansial dan kemudahan memperolehnya. Hal yang
perlu diperhatikan adalah: pemilihan bahan makanan, pengolahan, termasuk
kebersihannya pada saat proses memasak dan penyajiannya serta cara
pemberiannya kepada anak.

Untuk mengurangi rasa bosan anak, ibu sebaiknya memiliki beraneka


resep masakan untuk anak sehingga bisa menghidangkan berbagai
masakan.Pemenuhan gizi pada anak dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10: Pemenuhan gizi pada anak

Umur 12-24 Bulan Umur 24 bulan atau Lebih


 Teruskan pemberian ASI  Berikan makanan keluarga 3 x
 Berikan makanan keluarga secara sehari,
bertahap sesuai kemampuan anak sebanyak 1/3-1/2 porsi makanan
 Berikan 3 x sehari, sebanyak 1/3 orang
porsi makan orang dewasa terdiri dewasa yang terdiri dari nasi, lauk-
dari nasi, lauk- pauk, sayur, dan pauk, sayur dan buah
buah  Berikan makanan selingan kaya gizi
 Beri makanan selingan kaya gizi 2 2x
x sehari sehari di antara waktu makan.
di antara waktu makan (biskuit, kue)  Perhatikan jarak pemberian
 Perhatikan variasi makanan. makanan keluarga dan
makanan selingan

Sumber: Buku Ajar KIA, 2015

10
- Utamakan memberikan MP-ASI dari makanan lokal. Jika mengunakan
MP-ASI buatan pabrik, baca cara pakainya dan perhatikan tanggal
kadaluwarsanya
- Ajari anak makan sendiri dengan sendok
- Ajari anak minum dengan menggunakan gelas

Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan bagi anak dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Tabel 4.7: Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan bagi anak

Kelompok Energi Protein Vitamin A


usia (Kkal) (gram) (RE) Besi Kalsium(mg)
(mg)
1 – 3 tahun 1.00 25 400 8,2 500
0
4 – 6 tahun 1.55 39 450 9 500
0

Bayi 6-12 Anak 1-3 tahun 4-5 tahun


Bahan
bulan ( 1.200 Kkal) ( 1.700 Kkal)
(900 Kkal)
Nasi 1 ½ gelas 2 ¼ gelas 3 gelas
Daging/tempe/telur/ikan 1 potong 1-2 potong 2-4 potong
Sayuran 2 sendok 1 ½ gelas 2 gelas
makan
Buah 1 buah/potong 3 buah/potong 3 buah/potong
ASI Lanjutkan Hingga 2 tahun -
Susu - 1 gelas 1 gelas
11
Minyak 1 sendok 1½ sendok 2 sendok makan
makan makan
Gula - 2 sendok 2 sendok makan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan  sangat
penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak. Nutrisi sangat  bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan
dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang
nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi
yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi
kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. ASI
Eklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan,
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih,
sampai bayi berumur 6 bulan. ASI sangat bermanfaat untuk bayi, ibu dan keluarga.
Dalam pemberian MP-ASI sebaiknya secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan
usia
Pada usia bayi dan balita membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan
seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada
usia dewasa sampai lanjut.
Bayi, balita dan anak prasekolah adalah salah satu kelompok yang rawan
kurang gizi. Ketidak tahuan tentang cara pemberian makanan yang baik dari jumlah,
jenis frekuensi makanan menjadi suatu penyebab terjadinya maslah kurang gizi
pada bayi dan anak. Oleh karena itu Anda sebagai tenaga kesehatan harus memiliki
kemampuan melakukan KIE tentang kebutuhan gizi pada anak.
12
Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan
sel otak sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas, untuk ini makanan perlu
diperhatikan keseimbangan gizinya sejak janin melalui makanan ibu hamil. Pertum-
buhan sel otak akan berhenti pada usia 3-4 tahun.

B. Saran
Kami sebagai penulis bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu kami mengharapkan saran dan keritiknya, agar menjadi
lebih baik lagi, dan kami harap pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca dan pengetahuan wawasan yang lebih luas mengenai “nutrisi
pada neonatus bayi dan balita”

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Muslihatun,Nur Wai.,2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya:Jogjakarta.


2. Lia Dewi, Nanny  Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.,Salemba
Medika : Jakarta.
3. Sudarti.,Khoirunnisa,Endang.2010.Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak
Balita.Nuha Medika:Jogjakarta.
4. http://midwifery14.wordpress.com/2012/11/21/kebutuhan-dasar-neonatus-bayi-
balita-dan-anak-pra-sekolah/
5. http://ganiswelis.wordpress.com/2013/09/29/bahan-ajar-asuhan-neonatus-bayi-dan-
balita/
6. http://tugaskebidanand3.blogspot.com/2016/06/makalah-asuhan-kebidanan-
neonatus-bayi.html
7. Esty W dan Estu Tiar. 2010. Asuhan Neonatus & Bayi. Jakarta: EGC,
8. Krisnatuti, D. & Yenrina, R. 2000.Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta:
Puspa Swara.
9. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Buku Ajar Imunisasi, Cetakan II. Jakarta:
Pusdiklatnakes. Marmi,S.St.,Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi,
Balita, dan Anak Prasekolah.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

14

Anda mungkin juga menyukai