PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health
provider) harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan
dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini
bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola
atau memanage segala sesuatu tentang kliennya sehingga
tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari
manajemen kebidanan di perlukan pemahaman mengenai
dasar – dasar manajemen sehingga konsep dasar manajemen
merupakan bagian penting sebelum kita mempelajari lebih
lanjut tentang manajemen kebidanan.
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu
manajemen secara umum. Dengan mempelajari teori
manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi manajer
ketika mendapat kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan
sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik pula ketika
bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan. Demikian
pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada
kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik
dalam rangka pemecahan ,masalah dari klien tersebut. Untuk
itu kita perlu mengenal terlebih dahulu pemahaman mengenai
ilmu manajemen secara umum, teori – teori manajemen,
fungsi – fungsi manajemen, dan bahkan manajemen skill.
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir
logis sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan
merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam memberikan
arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi
tanggung jawabnya.
Manajemen kebidanan mempunyai peran penting dalam
menunjang kerja seorang bidan agar bidan dapat melakukan
pelayanan dengan baik kepada kliennya. Oleh karena itu, kami
menyusun makalah ini dengan judul “MANAJEMEN
KEBIDANAN “ selain sebagai tugas kelompok juga dapat
dijadikan referensi bagi pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep manajemen pada umumnya ?
2. Apa prinsip manajeman pada umumnya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep manajemen.
2. Untuk mengetahui prinsip manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Teori-teori manajemen
a) Teori manajemen ilmiah ( Scientific Management Theory)
Teori mengatakan bahwa manager pada tingkat bawah
sangat penting, karena berhubungan langsung dengan proses
produksi, dan menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi
mencapai target yang ditentukan (Frederick W. Taylor ).
b) Teori administratif ( Administratif Theory)
Teori ini menganggap yang penting adalah organisasi
pada tingkat teratas, karena segala sesuatu dapat berjalan
dengan baik jika para manajer dapat manajer dapat
menggerakkan organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip
manajemen.
c) Teori motivasional ( motivational Theory )
Teori ini mengatakan bahwa efektif manajer adalah seseorang
yang dapat memotivasi stafnya untuk bekerja lebih baik
dengan memperhatikan staf tersebut.
d) Teori situasional ( Situational Theory )
Teori ini berdasarkan pada asumsi dasar untuk melakukan
motivasi pada seseorang untuk melakukan pekerjaan, yang
berhubungan dengan :
1) Pencapaian tujuan yang diharapkan.
2) Kepuasan pribadi
3) Reward
3. Fungsi-fungsi manajemen
Menurut Ibnu Syamsi fungsi manajemen terdiri dari :
1. Fungsi perencanaan
2. Fungsi mengatur pelaksanaan
1) Pengorganisasian (organizing )
2) Penyiapan tenaga ( staffing)
3) Pengarahan (directing)
4) Pengkordinasian (coordinating)
5) Permintaan laporan ( reporting )
3. Fungsi pengendalian (controlling )
4. Fungsi pengembangan (development )
B. PRINSIP MANAJEMEN
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti
bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi
khusus dan situasi-situasi yang berubah.
Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen
yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen
ini terdiri dari:
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and
responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas
kepentingan sendiri (subordination of individual interests to
the general interests)
7. Pembayaran upah yang adil (remuneration)
8. Pemusatan (centralisation)
9. Hirarki (hierarchy)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of
personnel)
13. Inisiatif (Inisiative)
14. Semangat kesatuan (esprits de corps)
A. Kesimpulan