Anda di halaman 1dari 15

2020

MODUL
MANAJEMEN KEBIDANAN
Manajemen asuhan kebidanan yang merupakan materi konsep kebidanan. Masalah yang berhubungan dengan
manajemen asuhan kebidanan Pengertian Manajemen kebidanan , Prinsip proses manajemen kebidanan,dan
Langkah-langkah manajemen kebidanan..

VIANTY MUTYA SARI, SST,M.KES


STIKES MUHAMMADIYAH CIREBON
4/10/2020
mengenai dasar – dasar manajemen sehingga konsep dasar
Mata Kuliah : Konsep Kebidanan manajemen merupakan bagian penting sebelum kita mempelajari
Topik : Manajemen Kebidanan lebih lanjut tentang manajemen kebidanan. Akar atau dasar
Dosen : Vianty Mutya Sari, SST, M.Kes manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum.
Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
menjadi manajer ketika mendapat kedudukan sebagai seorang
Setelah perkuliahan ini : pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik pula
1. Mahasiswa dapat menyebutkan penjelasan tentang Pengertian ketika bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan. Demikian
Manajemen Kebidanan pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada kliennya,
2. Mahasiswa dapat menyebutkan penjelasan tentang Prinsip manajamen seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka
kebidanan pemecahan, masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita perlu
3. Mahasiswa dapat menyebutkan penjelasan tentang sasaran mengenal terlebih dahulu pemahaman mengenai ilmu manajemen
manajemen kebidanan secara umum, teori – teori manajemen, fungsi – fungsi manajemen,
4. Mahasiswa dapat menyebutkan penjelasan tentang Langkah langkah dan bahkan manajemen skill. Manajemen kebidanan adalah suatu
manajemen kebidanan metode proses berfikir logis sistematis. Oleh karena itu manajemen
kebidanan merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam
REFERENSI
memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi
1. Salmiati, Juraida Roito, Fathunikmah, Yanti. Konsep kebidanan tanggung jawabnya. Manajemen kebidanan mempunyai peran
manajemen dan standar pelayanan. Jakarta : EGC. 2011. P. 7-15. penting dalam menunjang kerja seorang bidan agar bidan dapat
2. Sari, Rury Narulita. Konsep kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu. melakukan pelayanan dengan baik kepada kliennya.
2012. P. 67-71
URAIAN MATERI
PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Manajemen
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health
provider) harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu
melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan manajemen secara umum. Dengan mempelajari teori
sebagai seorang manajer, yaitu mengelola atau memanage segala manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi manajer
sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. ketika mendapat kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan
Dalam mempelajari manajemen kebidanan di perlukan pemahaman sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik pula ketika
bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan. Demikian trought of others”. Manajemen adalah sebuah proses sangat
pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada kompleks dan manajer adalah seorang yang melakukan
kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik kegiatan untuk mencapai tujuan melalui orang lain.
dalam rangka pemecahan ,masalah dari klien tersebut. Untuk Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya
itu kita perlu mengenal terlebih dahulu pemahaman mengenai adalah “ managing” yaitu pengelolaan, sedangkan
ilmu manajemen secara umum, teori – teori manajemen, fungsi pelaksanannya disebut managar atau pengelola. Seorang
– fungsi manajemen, dan bahkan manajemen skill. manager adalah orang yang melaksanaakan fungsii manajemen
dan bekerja dengan dan melalui orang lain. Dia bertanggung
1.      Pengertian Manajemen Secara Umum jawab atas pekerjaannya sendiri dan orang lain,
menyeimbangkkan tujuan yang saling bertentangan dan
Manajemen adalah seni dalam melaksanakan suatu menentukan prioritas, mampu berfikir secara analisis dan
kegiatan melalui orang – orang (Mary Parker Follet) 1. konseptual, menjadi penengah, oleh politisi dan diplomat dan
Manajemen sering pula diartikan sebagai pengaturan atau mampu mengambil keputusan yang sulit. Inti dari menejemen
pengelolaan sumber daya yang ada sehingga hasilnya adalah kepemimpinan. Seorang maneger yang baik adalah
maksimal. Itulah sebabnya manajemen juga di terjemahkan memiliki jiwa kepemimpinan. Seorang manager yang baik
sebagai “tata laksana”. adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Manajemen adalah suatu proses atau karangka kerja
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok 2.      Teori-teori manajemen
orang – orang kearah tujuan – tujuan organisasional atau
maksud – maksud yang nyata (George R. Terry dan Leslie W. a) Teori manajemen ilmiah ( Scientific Management
Rue)2. Theory )
Menurut grant dan masey3, 1999 yang di kutip oleh
nursalam, manajemen merupakan suatu pendekatan yang Teori mengatakan bahwa manager pada tingkat
dinamis dan aktif dalam menjalankan suatu kegiatan di bawah sangat penting, karena berhubungan langsung
organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup dengan proses produksi, dan menentukan berhasil
kegiatan koordinasi dan superpisi terhadap staf sarana dan tidaknya suatu organisasi mencapai target yang
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. ditentukan (Frederick W. Taylor )5.
Menurut Rosmery E. Cross (2001)4, “ management is a
highly process and manager is some one who gets done b) Teori administratif ( Administratif Theory)
Teori ini menganggap yang penting adalah organisasi pada 3)      Pengarahan (directing)
tingkat teratas, karena segala sesuatu dapat berjalan dengan 4)      Pengkordinasian (coordinating)
baik jika para manajer dapat manajer dapat menggerakkan 5)      Permintaan laporan ( reporting )
organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen. c. Fungsi pengendalian (controlling)
d. Fungsi pengembangan (development)
c) Teori motivasional ( motivational Theory )
Proses manajemen menurut Rosmerry E. Cross 2 adalah  :
Teori ini mengatakan bahwa efektif manajer adalah
seseorang yang dapat memotivasi stafnya untuk bekerja lebih 1. Forecasting, Planning, and Development (ramalan,
baik dengan memperhatikan staf tersebut. perencanaan, dan pengembangan)
2. Managing Human Resourch (Manajemen Sumber Daya
d)     Teori situasional ( Situational Theory ) Manusia)
3. Policy Making (Penetapan Kebijaksanaa)
Teori ini berdasarkan pada asumsi dasar untuk melakukan
4. Organizing (Pengorganisasian)
motivasi pada seseorang untuk melakukan pekerjaan, yang
5. Communicating (komunikasi)
berhubungan dengan :
6. Motivating (Motivasi)
1)      Pencapaian tujuan yang diharapkan. 7. Coordinating (Koordinasi)
2)      Kepuasan pribadi 8. Controlling (pengendalian)
3)      Reward 9. Information Handling (Pengaturan Informasi)
10. Problem Solving and decision making (pemecahan
3.      Fungsi-fungsi manajemen masalah dan pengambilan keputusan)

Menurut Ibnu Syamsi fungsi1 manajemen terdiri dari : Manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer dalam
pekerjaannya harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
a. Fungsi perencanaan yang dinamakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu sebagai
b. Fungsi mengatur pelaksanaan berikut :
1)      Pengorganisasian (organizing )
2)      Penyiapan tenaga ( staffing)
1. Planning (Perencanaan) 6. Market, yaitu pasar untuk menjual output dan jasa-jasa
Yaitu menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai yang dihasilkan.
selama suatu masa yang akan dating dan apa yang harus
diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. 4.      Manajemen Skill
2. Organizing
Yaitu mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan Menurut La Monica terdapat 3 kategori yang harus dimiliki
penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan oleh sorang manajer yaitu :
kegiatan-kegiatan itu.
3. Staffing 1. Technical skill
Yaitu menentukan keperluan-keperluan sumber daya Kemampuan untuk menggunakan penegtahuan, metoda,
manusia, pengarahan, penyaringan, latihan pengembangan teknik, untuk melaksanakan tugas-tugas dan pekerjaa,
tenaga kerja. didapatkan melalui pengalaman, pendidikan dan latihan.
4. Controlling (pengawasan) 2. Human skill
Yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, Kemampuan untuk bekerja dengan baik bersama staf, yang
menentukan sebab-sebab penyimpangan dan mengambil meliputi pengertian dan motivasi yang diberikan dan dengan
tindakan korektif yang diperlukan. melaksanakan kepemimpinan yang efektif.
3. Conceptual skill
Secara umum unsur-unsur dari manajemen yaitu : 1. Mempunyai kemampuan untuk mengetahui
seluk beluk organisasi
1. Manusia, yaitu tenaga kerja (manusia) 2. Melaksanakan peran dan tanggungjawab
2. Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai dengan baik
tujuan. 3. Menggunakan pengetahuan untuk menata
3. Methods, yaitu cara-cara yang digunakan dalam organisasi
pencapaian tujuan. 4. Melakukan kontak mata dengan staf dan
4. Material, yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan komunikasi yang efektif.
mancapai tujuan.
5. Machines, yaitu peralatan yang diperlukan untul B. PENGERTIAN MANAJEMEN KEBIDANAN
mancapai tujuan. Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis
sistematis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan
kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena Bidan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam asuhan yang
itu, manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan mandiri, kolaborasi, dan melakukan rujukanyang tepat. Oleh karena
dalam memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus yang itu, bidan dituntut untuk mampu mendeteksi dini tanda dan gejala
menjadi tanggung jawabnya.Manajemen kebidanan merupakan komplikasi kehamilan, memberikan pertolongan kegawatdaruratan
proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk kebidanan dan perinatal dan merujuk kasus. Praktek kebidanan telah
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, mengalami perluasan peran dan fungsi dari focus terhadap ibu
temuan-temuan, keterampilan suatu keputusan yang berfokus pada hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir serta anak balita bergeser
klien. kepada upaya mengantisipasi tuntutan kebutuhan masyarakat yang
1. Menurut buku 50 tahun IBI, 2007 dinamis yaitu menuju kepada pelayanan kesehatan reproduksi sejak
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang konsepsi, persalinan, pelayanan ginekologis, kontrasepsi, asuhan pre
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan dan post menopause, sehingga hal ini merupakan suatu tantangan
masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, bagi bidan.
diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Asuhan yang diberiakan oleh bidan harus dicatat secara benar,
2. Menurut Depkes RI, 2005 singkat, jelas, logis dan sistematis sesuai dengan metode
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pendokumentasian. Dokumentasi sangat penting artinya baik bagi
pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh pemberi asuhan maupun penerima pelayanan asuhan kebidanan, dan
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, dapat digunakan sebagai data otentik bahwa asuhan telah
keluarga dan masyarakat. dilaksanakan.
3. Menurut Helen Varney (1997) Bidan sebagai tenaga kesehatan yang professional memberikan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah asuhan kepada klien memiliki kewajiban memberikan asuhan untuk
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan menyelamatkan ibu dan anak dari gangguan kesehatan. Asuhan yang
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan- dimaksud adalah asuhan kebidanan. Secara definitive, asuhan
penemuan, keteranpilan dalam rangkaian tahapan yang logis kebidanan dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh
untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien. bidan kepada individu ibu atau anak. Asuhan kebidanan merupakan
Sesuai dengan perkembangan pelayanan kebidanan, maka bidan bagian dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk
diharapkan lebih kritis dalam melaksanakan proses manajemen mewujudakan kesehatan kelaurga dalam rangka tercapainya
kebidanan untuk mengambil keputusan. Menurut Helen Varney, ia keluarga kecil bahagia sejahtera.
mengembangkan proses manajemen kebidanan ini dari 5 langkah Untuk melaksanakan asuhan tersebut digunakan metode dan
menjadi 7 langkah yaitu mulai dari pengumpulan data sampai pendekatan yang disebut manajemen kebidanan. Metode dan
dengan evaluasi. pendekatan digunakan untuk mendalami permasalahan yang dialami
oleh klien, dan kemudian merumuskan permasalahan tersebut serta
akhirnya mengambil langkah pemecahannya. Manajemen kebidanan kepada ibuyang hamil dan melahirkan. Tentu pertolongan yang
membantu proses berfikir bidan dalam melaksanakan asuhan dan diberikan pada masa tersebut hanya berdasarkan pengalaman
pelayanan kebidanan. mereka sendiri, namun walau tanpa referensi mereka mampu juga
Dalam melaksanakan tugasnya pada pelayanan kebidanan, memberikan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
seorang bidan melakukan pendekatan dengan metode pemecahan Pada era millennium yang terus menghadapkan kita pada situasi
masalah yang dikenal dengan manajemen kebidanan. yang mangandalkan ilmu pengetahuan membuat kita, bidan maupun
Manajemen kebidanan untuk mengaplikasikan pendekatan itu, penerima jasa pelayanan bidan semakin kritis terhadap mutu
adalah : pelayanan kebidanan. Dengan demikian pelayanan yang diberikan
1. Identifikasi dan analisis masalah yang mencakup pengumpulan sudah selayaknya berdasarkan teori yang dapat
data subjektif dan objektif dan analisis dari data yang dipertanggungjawabkan dan praktik yang dilakukan berdasarkan
dikumpul/dicatat. Evidence Based Medicine ( Bukti Ilmiah yang Rasional ). Varney
2. Perumusan (diagnosis) masalah utama, masalah yang (1997) menjelaskan bahwa prinsip manajemen adalah pemecahan
mungkin akan timbul (potensial) serta penentuan perlunya masalah. Dalam text book masalah kebidanan yang ditulisnya pada
konsultasi, kolaborasi, dan rujuakan. tahun 1981 proses manajemen kebidanan diselesaikan melalui 5
3. Penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil perumusan. langkah. Setelah menggunakannya,
4. Pelaksanaan tindakan kebidanan sesuai dengan Varney (1997) melihat ada beberapa hal yang penting
kewenangannya. disempurnakan. Misalnya seorang bidan dalam manajemen yang
5. Evaluasi hasil tindakan. Hasil evaluasi ini digunakan untuk dilakukannya perlu lebih kritis untuk mengantisipasi masalah atau
menentukan tingkat keberhasilan tindakan kebidanan yang telah diaognosa potensial. Dengan kemampuan yang lebih dalam
dilakukan dan sebagai bahan tindak lanjut. melakukan analisa kebidanan akan menemukan diagnose atau
Semua tahapan dari manajemen kebidanan ini didokumentasi masalah potensial ini. Kadangkala bidan juga harus segera bertindak
sebagai bahan tanggung jawab dan tanggung gugat dan juga untuk untuk menyelesaikan maslah tertentu dan mungkin juga harus
keperluan lain seperti referensi serta penelitian. melakukan kolaborasi, konsultasi bahkan mungkinjuga harus
merujuk kliennya.
C. PRINSIP MANAGEMEN KEBIDANAN Varney kemudian menyempurnakan proses manajemen
Proses manajemen kebidanan sebenarnya sudah dilakukan sejak kebidanan menjadi 7 langkah. Ia menambahkan langkah ke III agar
orang mulai menolong kelahiran bayi. Pada zaman dahulu kala bidan lebih kritikal mengantisipasi masalah yang kemungkinan
perempuan-perempuan yang sudah berpengalaman melahirkan dapat terjadi pada kliennya. Varney juga menambahkan langkah ke
dipercaya untuk memberikan pelayanan kepada ibu-ibu hamil dan IV di mana bidang diharapkan dapat menggunakan kemanpuannya
melahirkan. Mereka diharapkan mampu memberikan pertolongan untuk melakukan deteksi dini dalam proses majemen sehingga bila
klien membutuhkan tindakan segera atau kolaborasi,konsultasi
bahkan dirujuk segera dapat dilaksanakan.Proses manajemen 9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian
kebidanan ini diyulis oleh Varney berdasarkan proses manajemen asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan
kebidanan yang American College of Midwife pada dasar  pemikiran kebutuhan.
yang sama dengan proses manajemen menurut Varney.

PRINSIP PROSES MANAJEMEN KEBIDANAN MENURUT D. Sasaran Managemen Kebidanan


VARNEY
Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada
dikeluarkan oleh American College Nurse Midwife (ACNM) terdiri asuhan kebidanan pada individu akan tetapi dapat juga
dari : diterapkan di dalam pelaksanaan pelayaanan kebidanan yang
1. Secara sistematis mengumpulkan data dan memperbaharui ditujukan kepada keluarga dan masyarakat.manajemen
data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengajian kebidanan  mendorong para bidan menggunakan cara yang
yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien,termasuk teratur dan rasional sehingga mempermudah pelaksanaan yang
mengupulkan riwayat kesehatan dan pemeriksa fisik. tepat dalam mencagahkan masalah klien dan kemudian akhirnya
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa tujuan mewujudkan kondisi ibu dan anak yang sehat dapat 
berdasarkan interprestasi data dasar. tercapai.
3. Mengindentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan Seperti  yang telah dikemukakan di atas bahwa
dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ditangani oleh  bidan
asuhan kesehatan bersama klen. mutlak menggunakan metode dan pendekatan manajemen
4. Memberi informasi dan support sehingga klien dapat kebidanan.
membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap Sesuai dengan lingkup dan tanggungjawab bidang maka
kesehatannya. sasaran manajemen kebidanan ditunjukan kepada :
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien. 1. Individu ibu dan anak,
6. Secara pribadi bertanggungjawab terthadap implementasi 2. Keluarga maupun
rencana individual. 3. Kelompok masyarakat.
7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan
manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk Individu sebagai sasaran didalam asuhan kebidanan disebut
mendapatkan asuhan selanjutnya. klien.yang dimaksud klien di sini ialah setiap individu yang
8. Merencanakan manajemen   terhadap komplikasi tertentu, dilayani oleh bidan baik itu sehat maupun sakit. Klien yang sakit
dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan disebut pasien. Upaya menyehatkan dan meningkatkan status
normal. kesehatan keluarga akan lebih efektif bila dlakukan melalui ibu
baik didalam keluarga maupun didalam kelompok masyarakat. Tahap ini merupakan langkah awal yang akan
Didalam pelaksanaan manajemen kebidanan, bidan memandang menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data
keluarga dan kelompok masyarakat sebagai kumpulan individi- sesuai dengan kasus yang dihadapi yang akan menentukan
individu yang berada di dalam suatu ikatan sosial dimana ibu proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
memegang peran sentral. selanjutnya. Sehingga dalam pendekatan ini harus
Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan di dalam komprehensif meliputi data subjektif, objektif dan hasil
setiap melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi pasien
kesehatan,pencegahan penyakit, penyembuhan,pemulihan yang sebenarnya dan valid. Kaji ulang data yang sudah
kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan tanggungjawab. dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan akurat.
 
E. LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN 2. Langkah 2 : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap
Langkah-langkah manajemen adalah sebagai berikut : diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi atas data-
data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah
1. Langkah 1: Tahap Pengumpulah Data Dasar dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi diagnosis dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosis
yang akurat dan lengkap dari   semua sumber yang berkaitan dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak
dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dapat didefinisikan seperti diagnosis tetapi tetap
dengan cara: membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan
a. Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang
menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.
persalinan, dan nifas, bio-psiko-sosial-spiritual, serta Masalah juga sering menyertai diagnosis. Diagnosis
pengetahuan klien. kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan bidan dalam
b. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar
pemeriksaan tanda-tanda vital, meliputi: nomenklatur diagnose kebidanan.
1) Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auscultasi,
dan perkusi) Standar nomenklatur diagnosis kebidanan :
2) Pemeriksaan penunjang (laboratorium, 1)      Diakui dan telah disahkan oleh profesi.
radiologi/USG, dan cacatan terbaru serta catatan 2)      Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan.
sebelumnya). 3)      Memiliki ciri khas kebidanan.
4)      Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan.
5)      Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan. selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus,
  misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan. Data
3. Langkah 3: Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah baru mungkin saja dikumpulkan dan dievaluasi.
Potensial dan Mengantisipasi Penanganannya. Beberapa data mungkin mengidentifikasi situasi
Pada langkah ini bidan mengidantifikasi masalah yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis atau kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak. Data baru
masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan mungkin saja dikumpilkan dapat menunjukkan satu situasi
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus
diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis menunggu intervensi dari seorang dokter. Situasi lainnya
atau masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi
ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman. Pada atau kolaborasi dengan dokter. Demikian juga bila ditemukan
langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi tanda-tanda awal dari preeclampsia, kelainan panggul,
masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial adanya penyakit jantung, diabetes, atau masalah medic yang
yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi serius, bidan memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan
agar masalah atau diagnosis potensial tidak terjadi. Sehingga dokter.
langkah ini benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga
yang rasional atau logis. Kaji ulang apakah diagnosis atau akan memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter
masalah potensial yang diidentifikasi sudah tepat. atau tim kesehatan lain seperti pekerja sosial, ahli gizi atau
seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini
  bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk
4. Langkah 4: Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang
Segera untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan paling tepat dalam manajemen asuhan kebidanan. Kaji ulang
Tenaga Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien. apakah tindakan segera ini benar-benar dibutuhkan.
Mengindentifikasi perlunya tindakan segera oleh  
bidan atau dokter dan atau tenaga konsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat 5. Langkah 5: Menyusun Rencana Asuhan yang
mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen Menyeluruh.
kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
primer periodik atau kunjungan prenatal saja tetapi juga ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini
merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnose
yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam
informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertanggungjawab
yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang
terindentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyangkut
berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji
wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi ulang apakah semua rencana asuha telah dilaksanakan.
berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah  
perlu merujuk klien bila ada  masalah-masalah yang berkaitan 7. Langkah 7: Mengevaluasi
dengan sosial ekonomi-kultural atau masalah psikologis. Dengan Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi kefektifan
kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan
hal yang berkaitan dengan setiap aspek asuhan kesehatan. Setiap akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua pihak, yaitu oleh bidan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnose dan
dank lien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien juga masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
akan melaksanakan rencana asuhan bersama klien kemudian benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa
membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya. sebagian rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan efektif. Mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini
menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu
pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif
tentang apa yang akan dilakukan klien. melalui manajemen tidak efektif serta melakukan penyusaian
  terhadap rencana asuhan tersebut.
6. Langkah 6: Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Langkah-langkah proses manajemen umumnya
Efisien dan Aman. merupakan pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis,
seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan karena proses manajemen tersebut berlangsung di dalam situasi
secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruh klinik dan dua langkah terakhir tergantung pada klien dan situasi
oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim klinik, maka tidak mungkin proses manajemen ini dievaluasi
kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri, ia dalam tulisan.
tetap memikul tanggungjawab untuk mengarahkan F. Implementasi manajemen kebidanan
pelaksanaannya, misalnya memastikan langkah-langkah tersebut
benar-benar terlaksana. Dalam situasi di mana bidan 1. Identifikasi dan analisis masalah
berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang
Bila seorang pasien/klien datang meminta bantuan diketahui agama klien akan memudahkan bidan melakukan
pada bidan, maka langkah awal dari kegiatan yang pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
dilakukan adalah mengidentifikasi masalah kemudian
menganalisis masalah tersebut. Bidan mulai mewawancarai f)       Pendidikan klien ditanyakan untuk mengetahui tingkat
klien untuk menggali data subjektif. intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap
perilaku kesehatan seseorang. Untuk anak balita perlu
Data subjektif ditanyakan pendidikan orang tua atau walinya.

1)      Biodata mencakup identitas klien :  2)      Riwayat menstruasi

a)      Nama yang jelas dan lengkap. Bila perlu ditanyakan Hal yang perlu ditanyakan : menarche, siklus menstruasi,
nama penggilan sehari-hari. Bagi pasien anak, ditanyakan lamanya, banyaknya darah yang keluar, aliran darah yang
nama orant tua atau wali. keluar, mentruasi terakhir, adakah dismenorhe, gangguan
sewaktu menstruasi (metrorhagi, menoraghi), gejala
b)      Umur dicatat dalam hitungan tahun. Untuk balita premenstrual.  
ditanyakan umur dalam hitungan tahun dan bulan.
3)      Riwayat perkawinan
c)      Alamat ditanyakan untuk maksud mempermudah
hubungan bila diperlukan keadaan mendesak. Dengan Kawin                                     : ……………. Kali
mengetahui alamat, bidan juga dapat mengetahui tempat
tinggal dan lingkungannya. Usia kawin pertama                : ……………. Kali

d)     Pekerjaan klien ditanyakan untuk mengetahui 4)      Riwayat kehamilan dan persalinan
kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap permasalaha
kesehatan pasien. Pekerjaan orang tua bila pasien anak balita. a)      Jumlah kehamilan dan kelahiran : G (gravid), P (para), A
(abortus), H (hidup).
e)      Agama ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan klien. Dengan b)      Riwayat persalinan yaitu jarak antara dua kelahiran,
tempat melahirkan, lamanya melahirkan, cara melahirkan.
c)      Masalah/gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit
dan melahirkan, missal : preeklampsi, infeksi, dll. terhadap gangguan kesehatan pasien. Riwayat keluarga yang
perlu ditanyakan misalnya jantung, diabetes, ginjal, kelainan
5)      Riwayat ginekologi bawaan, kehamilan kembar.

Pengalaman yang berkaitan dengan penyakit kandungan 10)  Keadaan sosial budaya
mencakup : infertilitas, penyakit kelamin, tumor atau kanker,
system reproduksi, operasi ginekologis. Untuk mengetahui keadaan psikososial perlu ditanyakan antara
lain :  jumlah anggota keluarga, dukungan moral dan material
6)      Riwayat keluarga berencana dari keluarga, pandangan, dan penerimaan keluarga terhadap
kehamilan, kebiasaan-kebiasaan yang menguntungkan dan
Bila ibu pernah mengikuti KB perlu ditanyakan : jenis merugikan, pandangan terhadap kehamilan, persalinan dan
kontrasepsi, efek samping, alas an berhenti (bila tidak anak baru lahir.
memakai lagi), lamanya menggunakan alat kontrasepsi.
Data objektif
7)      Riwayat kehamilan sekarang
Data objektif dikumpulkan  melalui :
Waktu mandapat haid terakhir, keluhan berkaitan dengan
kehamilan. 1)      Pemeriksaan fisik

8)      Gambaran penyakit yang lalu. 2)      Pemeriksaan khusus.

Ditanyakan untuk mengetahui apakah ada hubungannya 3)      Pemeriksaan penunjang.


dengan masalah yang dihadapi oleh klien. Misalnya penyakit
campak atau cacar air sewaktu kecil, pe nyakit jantung, 2. Diagnosis
hipertensi, dll. Apakah pernah diirawat di RS ? kapan ? berapa
lama ? penyakit apa ? dan lain sebagainya. Di dalam diagnosis unsur-unsur berikut perlu dicantumkan
yaitu :
9)      Riwayat penyakit keluarga
a. Keadaan pasien / klien (khusus bagi ibu hamil dan Rencana evaluasi dibuat untuk mengetahui sejauh mana
melahirkan termasuk keadaan bayinya). keberhasilan tindakan dilakukan.
b. Masalah utama dan penyebabnya.
c. Masalah potensial. Di dalam rencana evaluasi ditentukan sasaran yang akan
d. Prognosis. dicapai. Misalnya, dalam evaluasi ibu di masa persalinan,
maka criteria evaluasi antara lain :
3. Rencana tindakan
a. Tekanan darah, denyut nadi dalam batas normal.
Berdasarkan diagnosis yang telah ditegakkan, bidan b. Keadaan his : kekuatan, frekuensi, dan lamanya semakin
menyusun rencana tindakan yang harus dilakukan kepada bertambah sewaktu mendekati kala II.
kliennya. Rencana tindakan tersebut berisikan tujuan dan hasil c. DJJ harus selalu positif.
yang akan dicapai dan langkah-langkah kegiatan termasuk d. Turunnya kepala bayi semakin maju melalui saluran
rencana evaluasi. persalinan.
e. Pembukaan serviks semakin melebar (lengkap dengan
Tujuan di dalam rencana kegiatan menunjukkan perbaikan- garis menengah sekitar 10 cm )
perbaikan yang diharapkan. Misalnya, tujuan asuhan pada ibu
dalam keadaan inpartu adalah menyelesaikan persalinan 4. Tindakan pelaksanaan
dengan baik. Hasil dari tindakan adalah ibu yang melahirkan
dan anak yang dilahirkan dalam keadaan sehat dan selamat. Tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan
rencana yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan
Langkah-langkah tindakan dilakukan berdasarkan masalah berdasarkan prosedur yang telah lazim diikuti atau dilakukan.
yang dihadapi oleh pasien / klien. Langkah-langkah tindakan Misalnya, di dalam melakukan tindakan pada kasus partus kala
merupakan upaya intervensi untuk mengatasi masalah. II, bidan melakukan prosedur :
Misalnya, ibu yang dalam keadaan inpartu, dan kurang siap
untuk melahirkan secara fisiologis, maka di dalam langkah- a. Ibu mengedan sewaktu his menguat
langkah tindakan yang dilakukan oleh bidan ialah memberi b. Menekan dinding perineum agar tidak robek
dorongan agar ibu memiliki kemampuan kuat untuk c. Mempermudah gerak rotasi kepala bayi
melahirkan dan kemudian memberikan bimbingan dalam d. Mengeluarkan bahu dan seterusnya sampai bayi
menyelesaikan persalinan. lahir dengan sempurna.
Di dalam tahap ini, bidan melakukan observasi sesuai dengan sasaran yang ditetapkan didalam criteria evaluasi,
dengan criteria evaluasi yang telah direncanakan. Bila bidan tindakan akan mendekati keberhasilan yang diharapakan.
perlu memberikan infus atau pemberian obat, maka tindajan Misalnya, ibu telah menyelesaikan persalinan. Di
tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku. dalam evaluasi menunjukkan tekanan darah dan denyut nadi
normal, bayi lahir dengan selamat dan tidak ada kelainan, serta
Berbagai hal yang perlu mendapat perhatian di dalam plasenta keluar denganspontan, dan tidak terjadi pendarahan
tahap pelaksanaan ini ialah : setelah partus.
Maka hasil evaluasi menunjukkan bahwa tujuan
a. Intervensi yang dilakukan harus berdasarkan pertolongan persalinan tercapai, dan hasilnya ibu dapat
prosedur tetap yang lazim dilakukan. menyelesaikan persalinan dengan selamat dalam keadaan
b. Pengamatan dilakukan secara cermat dan tepat sehat, disertai bayi yang dilahirkan juga dalam keadaan sehat.
sesuai dengan criteria evaluasi yang ditetapkan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk kegiatan asuhan lebih
c. Pengendalian keadaan pasien/klien sehingga lanjut bila diperlukan, atau sebagai bahan peninjauan terhadap
secara berangsur-angsur menuju kondisi langkah-langkah di dalam proses manajemen sebelumnya oleh
kesehatan yang diharapakn. karena tindakan yang dilakukan kurang berhasil.
Di dalam melaksanakan tindakan, bidan dapat
melakukan asuhan secara mandiri untuk kasus-kasus yang di
dalam batas kewenangannya. Bila bidan menemukan kasus di
luar batas kewenangannya di dalam melakukan tindakan, maka
pasien/klien tersebut dirujuk ke rumah sakit (dengan dokter
atau tenaga kesehatan lainnya pada kasus-kasus tertentu.

5. Evaluasi

Bidan melakukan evaluasi sesuai dengan criteria yang


telah ditetapkan di dalam rencana kegiatan. Tujuan evaluasi
adalah untuk mengetahui kemajuan hasil dari tindakan yang
dilakukan. Semakin dekat hasil tindakan yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai