Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP - PRINSIP DASAR MANAJEMEN

MATA KULIAH BUSINESS AND MANAGEMENT

Oleh :

A.Hutami Adhiningsih (A012192028)

A.Siti Fadilah Nasir (A012192024)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam


hal mengatur, akan timbul masalah (problem), proses dan pertanyaan tentang
apa yang diatur, siapa yang mengatur, mengapa harus diatur dan apa tujuan
pengaturan tersebut. Manajemen juga menganalisa, menetapkan
tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban
secara baik, efektif dan efisien.
Secara umum aktivitas manajemen ada dalam organisasi yang diarahkan
untuk mencapai tujuan organisasis secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan
sesuai dengan tujuan organisasi. Menurut James A.F Stoner definisi
manajemen lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting pengelolaan,
sebagai berikut : manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-
kegiatan manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan.
Terry (1973) menjelaskan “management is performance of conceiving and
avhieving desired results by means of group efforts consisting of utilizing
human talent and resources”. Proses mengarahkan dan menggerakkan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya, seperti material, uang, metode dan
pasar untuk mencapai tujuan organisasi. Hersey dan Blanchard (1988)
mengemukakan “management is a process of working with amd through
individuals and groups and other resources to accomplish organizational
goals”. Proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya
lainnya dalam mencapai tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas
manajemen.
Manajemen terdiri atas manajemen personalia (personal management),
manajemen keuangan, manajemen produksi, manajemen perkantoran,
manajemen pemasaran. Pada dasarnya, manajemen erat kaitannya dengan
organisasi. Orgnisasi adalah sekelompok orang yang berkerja sama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.
Sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan untuk
mewujudkan tujuannya melalui kerjasama. Organisasi menurut Griffin
memiliki sumber daya, yaitu : sumber daya manusia (human resources),
sumber daya alam (natural resources), sumber daya dana (financial
resources) atau keuntungan (funds) dan sumber daya informasi (informational
resources).
Tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh organisasi
untuk memenuhi kebijakan lingkungan. Oleh karena itu, dengan adanya
prinsip-prinsip manajemen karyawan dan pimpinan dapat menghasilkan
produk semaksial mungkin dan memanfaatkan potensi mereka secara optimal.
Prinsip manajemen terkait dengan prosedur-prosedur yang harus diikuti dalam
melaksanakan tugas sehingga tujuan atau sasaran sedapat mungkin harus dapat
terukur (measurable), dapat dilaksanakan (workable) dan dapat dicapai
(achievable), serta sedapat mungkin selalu menggunakan pendekatan
pencegahan (prevention).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:


1. Apa prinsip-prinsip dasar manajemen secara umum?
2. Apa keterkaitan prinsip - prinsip dasar manajemen dengan kasus
penyelundupan barang mewah pada PT. Garuda Indonesia ?
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Prinsip-prinsip Manajemen Secara Umum

Prinsip dalam manajemen bersifat lentur, dalam arti perlu


dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus serta situasi-situasi
yang berubah.
Menurut Henry Fayol pencetus teori manajemen yang berasal dari
Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen terdiri atas:

a. Pembagian kerja (division of work)


b. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
c. Disiplin (discipline)
d. Kesatuan perintah (unity of command)
e. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
f. Mengutamakan kepentingan organisasi
g. Penggajian pegawai
h. Pemusatan (centralization)
i. Hierarki (tingkatan)
j. Ketertiban (order)
k. Keadilan dan kejujuran
l. Inisiatif
m. Asas Kesatuan
n. Kestabilan Jabatan

Sedangkan Douglas merumuskan prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut:

a) Memprioritaskan kepentingan tujuan di atas kepentingan pribadi dan


kepentingan mekanisme kerja.
b) Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.
c) Memberikan tanggungjawab pada personil sekolah hendaknya sesuai
dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
d) Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.
e) Relatifitas nilai-nilai.
Pengertian prinsip-prinsip dasar manajemen :

a. Pembagian kerja (division of work)

Prinsip ini sangat penting, karena adanya limit factors, artinya adanya
keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan,
yaitu:

 keterbatasan waktu;
 keterbatasan pengetahuan;
 keterbatasan kemampuan;
 keterbatasan perhatian.

Keterbatasan-keterbatasan ini mengharuskan diadakannya pembagian


pekerjaan. Tujuannya untuk memperoleh efisiensi organisasi dan
pembagian kerja yang berdasarkan spesialisasi sangat diperlukan, baik
pada bidang teknis maupun pada bidang kepemimpinan. Asas pembagian
kerja ini mutlak harus diadakan pada setiap organisasi karena tanpa
pembagian kerja berarti tidak ada organisasi dan kerja sama di antara
anggotanya. Dengan pembagian kerja maka daya guna dan hasil guna
organisasi dapat ditingkatkan demi tercapainya tujuan.

b. Wewenang dan Tanggung Jawab


Menurut asas ini perlu adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab
antara atasan dan bawahan; wewenang harus seimbang dengan tanggung
jawab. Misalnya wewenang sebesar X maka tanggung jawab pun sebesar
X. Wewenang (authority) menimbulkan “hak”, sedangkan tanggung jawab
menimbulkan “kewajiban”. Hak dan kewajiban menyebabkan adanya
interaksi atau komunikasi antara atasan dan bawahan.

c. Disiplin
Menurut asal ini, hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah
ditetapkan, dan perintah atasan harus dihormati, dipatuhi, serta
dilaksanakan sepenuhnya.
d. Kesatuan Perintah
Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan hanya menerima perintah
dari seorang atasan dan bertanggung jawab hanya kepada seorang atasan
pula. Tetapi seorang atasan dapat memberi perintah kepada beberapa
orang bawahan. Asas kesatuan perintah ini perlu, karena jika seorang
bawahan diperintah oleh beberapa orang atasan maka ia akan bingung.

e. Kesatuan Pengarahan
Setiap orang (sekelompok) bawahan hanya mempunyai satu rencana, satu
tujuan, satu perintah, dan satu atasan, supaya terwujud kesatuan arah,
kesatuan gerak, dan kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama. Unity of
command berhubungan dengan karyawan, sedangkan Unity Of Direction
bersangkutan dengan seluruh perusahaan.

f. Mengutamakan kepentingan organisasi


Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau setiap
orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama
(organisasi), di atas kepentingan pribadi. Misalnya pekerjaan kantor
sehari-hari harus diutamakan daripada pekerjaan sendiri.

g. Penggajian Pegawai (Remuneration of Personnel )


Menurut asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil,
wajar, dan seimbang dengan kebutuhan, sehingga memberikan kepuasan
yang maksimal baik bagi karyawan maupun majikan.

h. Pusat Wewenang
Setiap organisasi harus mempunyai pusat wewenang, Mengoptimalkan
pengelolaan organisasi secara efektif dan efesien artinya wewenang itu
dipusatkan atau dibagi-bagikan tanpa mengabaikan situasi-situasi tertentu,
yang akan memberikan hasil keseluruhan yang memuaskan. Centralization
ini sifatnya dalam arti relatif, bukan absolut (mutlak).
i. Hirarkis (Tingkatan)
Saluran perintah atau wewenang yang mengalir dari atas ke bawah harus
merupakan mata rantai vertikal yang jelas, tidak terputus, dan dengan jarak
terpendek. Maksudnya perintah harus berjenjang dari jabatan tertinggi ke
jabatan terendah dengan cara yang berurutan.

j. Keterlibatan (Order)
Asas ini dibagi atas material order dan social order, artinya keteraturan dan
ketertiban dalam penempatan barang-barang dan karyawan. Material order
artinya barang-barang atau alatalat organisasi perusahaan harus
ditempatkan pada tempat yang sebenarnya, jangan disimpan di rumah.
Social order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian
atau bidang spesialisasinya.

k. Keadilan dan Kejujuran


Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan dalam pemberian
gaji dan jaminan sosial, pekerjaan dan hukuman. Perlakuau yang adil akan
mendorong bawahan mematuhi perintah-perintah atasan dan gairah kerja.
Jika tidak adil bawahan akan malas dan cenderang menyepelekan tugas-
tugas dan perintah-perintah atasannya.

l. Inisiatif
Menurut asas ini, seorang pimpinan harus memberikan dorongan dan
keseinpatan kepada bawahannya untuk berinisiatif, dengan memberikan
kebebasan agar bawahan secara aktif memikirkan dan menyelesaikan
sendiri tugas-tugasnya.

m. Asas Kesatuan
Menurut asas ini, kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibina
melalui sistem komunikasi yung baik, sehingga terwujud kekompakan
kerja (team work) dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik.
Pimpinan perusahaan harus membina para bawahannya sedemikian rupa,
supaya karyawan merasa ikut memiliki perusahaan itu.

n. Kestabilan Jabatan
Menurut asas ini, pimpinan perusahaan harus berusaha agar mutasi dan
keluar masuknya karyawan tidak terlalu sering, karena akan
mengakibatkan ketidakstabilan organisasi, biayabiaya semakin besar, dan
perusahaan tidak mendapat karyawan yang berpengalaman. Pimpinan
perusahaan harus berusaha, agar setiap karyawan betah bekerja sampai
masa pensiunnya. Jika karyawan sering berhenti perlu manajer
menyelidiki penyebabnya. Apakah karena gaji terlalu kecil, perlakuan
yang kurang baik, dan lain sebagainya? Perlu diketahui dan dihayati
bahwa inti sari manajemen adalah mencapai tujuan yang optimal dengan
meningkatkan daya guna.

2.2 Penerapan Prinsip-prinsip Manajemen Terhadap Kasus


Penyelundupan Barang Mewah (Motor Harley Davidson dan Sepeda
Brompton) Pada PT. Garuda Indonesia Tbk

 Kronologi Kasus :

Direktur Utama PT. Garuda Indonesia menyelundupkan sebuah motor


Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton melalui pesawat garuda
Indonesia yang baru dibeli dari Airbus (Touluse Prancis). Hal ini diketahui
oleh petugas Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DIBC) menemukan adanya
15 kemasan berisi parts motor Harley Davidson dan 3 kemasan berisi 2 unit
sepeda Brompton M6L Explore. Penemuan tersebut terjadi pada tanggal 17
November 2019, dimana Negara mengalami kerugian senilai Rp 532 juta
hingga Rp.15 miliar. Kasus ini di ketahui ketika pihak Bea Cukai Bandara
Internasional Soekarno Hatta melakukan pemeriksaan atas pesawat baru dari
GA971 Airbus A330900, jadi pesawat ini terbang khusus untuk pengadaan
Garuda dari Prancis ke Cengkareng masuk GMF dan di dalam pesawat
tersebut hanya ada 22 orang penumpang termasuk Direktur utama PT.Garuda
Indonesia yaitu I Gusti Ngurah Askara dan di pesawat yang di tumpanginya
tidak ada tercatat satupun kargo dalam penerbangan tersebut.

 Analisa Kasus:

Pada kasus diatas, kami menganalisa keterkaitan antara prinsip -


prinsip manajemen dengan kasus penyelundupan barang mewah tersebut.
Bagaimana penerapan prinsip-prinsip manajemen terhadap sebuah
organisasi besar atau instansi? Apakah dijalankan dengan baik atau
sebaliknya?

Pertama, berdasarkan prinsip manajemen yaitu “Wewenang dan


Tanggung Jawab” dimana prinsip ini perlu adanya pembagian wewenang
dan tanggung jawab baik antara atasan dan bawahan. Wewenang
didapatkan oleh seseorang di dalam suatu organisasi karena jabatannya.
Sedangkan tanggung jawab adalah suatu bentuk obligasi dari seseorang
yang memilki kewenangan karena jabatan. Namun pada kenyataannya,
wewenang dan tanggung jawab masih sulit untuk dicapai oleh beberapa
orang yang memiliki jabatan penting. Salah satunya pada kasus yang
menjerat Direktur Utama PT. Garuda Indonesia. Penyalahgunaan
wewenang untuk menggunakan fasilitas umum Negara adalah suatu
tindakan melanggar aturan yang bertentangan dengan prinsip manajemen.
Sebagai seorang Direktur Utama seharusnya sudah memikirkan sejauh
mana risiko-risiko yang akan muncul ketika akan menjalankan tugas atau
tanggung jawabnya. Sebuah tanggung jawab haruslah dijalankan dengan
baik. Dan apabila melakukan hal diluar dari tanggung jawabnya maka
perlu adanya evaluasi atau pencegahan terhadap penyimpangan tersebut.

Selain itu, terdapat juga prinsip “Mengutamakan kepentingan umum


diatas kepentingan pribadi”. Sebenarnya apa yang maksud
mengutamakan kepentingan umum atau negara diatas kepentingan
pribadi? Apakah kepentingan negara tidak sama dengan kepentingan
pribadi? Kepentingan pribadi tidak penting? Kepentingan pribadi dianggap
mengganggu kepentingan negara?
Perlu dilketahui bahwa yang dimaksud dengan mengutamakan
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi ialah ketika seseorang
(pemimpin ataupun karyawan) mampu mengorbankan kepentingan
pribadinya demi kepentingan umum. Misalnya seorang pemimpin
memanfaatkan kekuasannya untuk melayani, memakmurkan, dan
menjamin kesejahteraan karyawannya. Sebab suksesnya seorang
pemimpin akan berpengaruh besar terhadap kemajuan sebuah organisasi.
Namun, apabila kekuasaan itu membuat seorang pemimpin menjadi tidak
sadar atas kepentingan prioritasnya atau lebih mengutamakan kepentingan
pribadi maka hal ini cenderung tidak baik bagi organisasi.

Demikian kasus yang dialami oleh direktur utama PT.Garuda


Indonesia. Menurut ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW)
menyebutkan bahwa direktur utama PT. Garuda Indonesia beserta
rombongannya miliki maksud terselubung atas perjalanannya dari Prancis
ke Indonesia, dimana beliau diketahui telah menyelundupkan beberapa
barang mewah ke dalam kabin pesawat baru tersebut. Tindakan ini ialah
termasuk tindakan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).

Kasus ini sudah sangat jelas bertentangan dengan prinsip manajemen


dimana telah melanggar Undang - Undang Kepabean dan menikmati
fasilitas Negara demi keuntungan pribadi. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 37 tahun 2012 tentang pedoman
umum penanganan benturan kepentingan. Tertulis jelas adanya dikotomi
kepentingan negara dan pribadi bahwa kepentingan pribadi itu tidak baik
apabila berbenturan dengan kepentingan negara. Hal ini bertujuan untuk
melindungi negara agar pelayanan publik tetap efektif dan efisien, serta
bebas dari penyimpangan - penyimpangan.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip
manajemen terdiri dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab,
disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan, mengutamakan kepentingan
organisasi, penggajian pegawai, pemusatan, hierarki, ketertiban, keadilan dan
kejujuran, inisiatif, asas kesatuan, dan kestabilan jabatan. Prinsip-prinsip
manajemen tersebut mencakup hal yang melibatkan hubungan diantara para
karyawan dan pimpinan perusahaan, konsep kerja sama untuk membagi tugas
sesuai kegiatan masing-masing. Manajemen pun harus menyusun
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Kerja sama
yang baik di antara karyawan dan pimpinan mereka akan melancarkan usaha-
usaha yang dibuat untuk mencapai tujuan.
Sebagaimana telah diamati pada contoh kasus PT Garuda Indonesia
terkait penyelundupan Barang Mewah ini bertentangan dengan prinsip-
prinsip manajemen yaitu Pertama, Penyalahgunaan Wewenang dan
Tanggung Jawab, Kedua, Mengutamakan Kepentingan Umum Diatas
Kepentingan Pribadi. Wewenang didapatkan oleh seseorang di dalam suatu
organisasi karena jabatannya, sedangkan tanggung jawab adalah suatu bentuk
obligasi dari seseorang yang memilki kewenangan karena jabatan. Kemudian,
mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi ialah ketika
seseorang (pemimpin ataupun karyawan) mampu mengorbankan kepentingan
pribadinya demi kepentingan umum.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya skandal yang
melibatkan Direktur Utama PT Garuda Indonesia dan beberapa jajarannya
membuat rusaknya kepercayaan masyarakat terutama pemerintah dan staff
internal perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, Dewan Komisaris PT Garuda
Indonesia melakukan restrukturisasi secara tanggap terhadap direksi yang
terlibat. Hal ini dilakukan untuk menjaga citra perusahaan dan tetap
memberikan pelayanan terbaik serta memperbaiki sistem manajemen internal
perusahaan salah satunya melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen di
perusahaan tersebut.

3.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat termotivasi terhadap kasus tersebut dan
menerapkan prinsip-prinsip manajemen kedalam setiap pekerjaan yang
dilakukan agar terciptanya suatu hubungan yang baik antar karyawan dan
atasan serta kinerja yang sesuai dengan prosedur sehingga dapat lebih efektif
dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, Vincent. 2012. Practical Management. Bogor. Penerbit: Lean Six


Sigma Master Black Belt.

Undang ahmad dan M.Alfan, Op.Cit, 35-36.

Dadang Suhardan dkk, Manajemen Pendidikan, (Bandung : Alfabeta), 90.

Emil H. Tambunan, MA. Kunci Menuju Sukses dalam Manajemen dan


Kepemimpinan. Bandung : Indonesia Publising House. 1991.

https://permatapc.blogspot.com/2015/04/prinsip-prinsip-manajemen.html dikutip
pada tanggal Monday, 10 February 2020. Pukul 16.25 Wita.

https://www.tribunnews.com/nasional/2019/12/06/dirut-garuda-ari-askhara dipecat-
karena-penyelundupan-harley-ini-4-kasus-di-bawah kepemimpinannya. Penulis:
Miftah Salis. dikutip pada tanggal Monday, 10 February 2020. Pukul 19.54
Wita.

Anda mungkin juga menyukai