Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FINAL TEST

MATA KULIAH
ORGANISASI DAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

OLEH :
PROF. Dr. H. MUHAMMAD BASRI, M.Si

OLEH : MARINA
NPM : M012020040

POLITEKNIK STIA LAN


MAKASSAR
2020
1. Jelaskan aplikasi 14 prinsip dalam organisasi di dimana kita bekerja?
1) Pembagian Kerja (Division of work) Pernah mendengar prinsip “the right man in
the right place?”. Dalam praktiknya, karyawan memiliki spesialisasi dalam bidang
yang berbeda dan mereka memiliki keterampilan yang berbeda pula satu sama lain.
Tingkat keahlian yang berbeda dapat dibedakan dalam bidang pengetahuan mulai dari
generalis hingga spesialis, pengembangan pribadi dan profesi harus saling
mendukung.
2) Otoritas dan Tanggung jawab (Authority and responsibility) Untuk menyelesaikan
sesuatu dalam organisasi, manajemen memiliki wewenang untuk memberi perintah
kepada karyawan. Tentu saja ini dengan otoritas ini ada tanggung jawab. Menurut
Henri Fayol, kuasa atau kewenangan yang menyertainya memberi manajer hak untuk
memberi perintah kepada bawahan.
3) Kedisiplinan. Hal ini sering menjadi bagian dari nilai inti (core) misi dan visi bentuk
perilaku yang baik dan interaksi yang saling menghormati. Prinsip manajemen ini
sangat penting dan dilihat sebagai hal yang membuat organisasi berjalan lancar.
4) Kesatuan Komando (Unity of command) Prinsip manajemen ‘Unity of command’
atau kesatuan komando adalah bahwa setiap karyawan harus menerima perintah dari
satu manajer sehingga karyawan memiliki tanggung jawab kepada manajer tersebut.
Jika tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada karyawan diberikan oleh
lebih dari satu manajer, ini dapat menyebabkan kebingungan yang dapat
menyebabkan konflik bagi karyawan. Dengan menggunakan prinsip ini, tanggung
jawab agar terhindar dari kesalahan akan bisa di minimalisir.
5) Kesatuan Arah (Unity of direction) Prinsip manajemen ini adalah tentang fokus dan
kesatuan. Semua kegiatan harus dilakukan oleh satu kelompok yang membentuk tim.
Kegiatan-kegiatan ini harus dijelaskan dalam rencana aksi. Manajer pada akhirnya
bertanggung jawab atas rencana ini dan dia memantau perkembangan kegiatan yang
ditentukan dan direncanakan. Area fokus adalah upaya yang dilakukan oleh karyawan
dan koordinasi.
6) Subordinasi Kepentingan Individu Selalu ada semua jenis kepentingan dalam suatu
organisasi. Agar organisasi berfungsi dengan baik, Henri Fayol mengindikasikan
bahwa kepentingan pribadi lebih rendah daripada kepentingan organisasi (etika).
Fokus utamanya adalah pada tujuan organisasi dan bukan pada individu. Ini berlaku
untuk semua tingkat dari seluruh organisasi, termasuk para manajer.
7) Penggajian (Remuneration) Motivasi dan produktivitas adalah dua hal yang berkaitan
dalam kelancaran organisasi. Prinsip manajemen ini menjelaskan bahwa penggajian
harus cukup untuk membuat karyawan termotivasi dan produktif. Pada akhirnya, ini
adalah tentang menghargai upaya karyawan yang telah dilakukan.
8) Pemusatan (The Degree of Centralization) Manajemen dan otoritas untuk
memproses pengambilan keputusan harus seimbang dalam sebuah organisasi.
Sentralisasi berarti meletakkan konsentrasi otoritas dalam pengambilan keputusan di
manajemen puncak (dewan eksekutif). Berbagi kewenangan untuk proses
pengambilan keputusan dengan tingkat yang lebih rendah (manajemen menengah dan
bawah), disebut sebagai desentralisasi. Henri Fayol mengindikasikan bahwa
organisasi harus berusaha untuk melakukan keseimbangan yang baik dalam hal ini
9) Hirarki (Scalar Chain) Hirarki atau tingkatan hadir dalam organisasi tertentu. Hal Ini
bervariasi, mulai dari manajemen senior (dewan eksekutif) ke level terendah dalam
organisasi. Hal Ini bisa dilihat sebagai tipe struktur manajemen. dengan adanya
hierarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah
10) Ketertiban (Order) Menurut prinsip ini, karyawan dalam suatu organisasi harus
memiliki sumber daya yang tepat sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik dalam
suatu organisasi. Selain tatanan sosial (tanggung jawab manajer) lingkungan kerja
harus aman, bersih dan rapi.
11) Keadilan dan Kejujuran (Equity) Prinsip manajemen keadilan dan kejujuran sering
terjadi pada nilai-nilai inti dari suatu organisasi. Menurut Henri Fayol, karyawan
harus diperlakukan dengan adil dan setara. Karyawan harus berada di tempat yang
tepat di organisasi untuk melakukan hal yang benar. Manajer harus mengawasi dan
memantau proses ini dan mereka harus memperlakukan karyawan secara adil dan
tidak memihak.
12) Stabilitas kondisi karyawan ( Stability of Tenure of Personnel ) Prinsip manajemen
ini merupakan penempatan dan pengelolaan personil dan hal ini harus seimbang
dengan layanan yang disediakan dari organisasi.
13) Inisiatif (Initiative) Henri Fayol berpendapat bahwa dengan prinsip manajemen ini,
karyawan harus diizinkan untuk mengungkapkan ide-ide baru. Ini mendorong minat
dan keterlibatan dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Inisiatif karyawan
adalah sumber kekuatan untuk organisasi, hal ini juga mendorong karyawan untuk
terlibat dalam kemajuan organisasi.
14) Semangat kesatuan (Esprit de Corps) Prinsip manajemen ‘esprit de corps’ adalah
perjuangan untuk keterlibatan dan kesatuan karyawan. Manajer bertanggung jawab
atas pengembangan moral di tempat kerja, baik secara individual dan dalam
komunikasi.
2. Jelaskan kriteria organisasi yang efektif dan bagaimana aplikasinya pada organisasi
publik saat ini ?
a. Kejelasan Tujuan yang Hendak Dicapai
Tujuan dan rencana yang jelas dapat mempermudah perusahaan dan unsur-
unsur di dalamnya mengatur strategi untuk mencapai kesuksesan bersama. Perusahaan
harus memiliki goal atau target apa saja yang ingin dicapai.
b. Kejelasan Strategi Pencapain Tujuan
Strategi yang dibuat pun juga harus jelas. Jika perlu strategi tersebut
dibuat breakdown satu per satu untuk mempermudah eksekusinya. Setelah
di breakdown menjadi turunan-turunan to do list, perusahaan akan lebih terjadwal dan
terstruktur dalam pelaksanaan kerja.
c. Proses Analisis dan Perumusan Kebijakan yang Mantap
Strategi yang telah telah dibuat terkadang bisa berbenturan dengan kebijakan
yang sudah sebelumnya. Di sini, peran manajemen yang ada di perusahaan sangat
penting untuk mendiskusikannya. Semua itu tergantung kebijakan manajemen
perusahaan.
d. Perencanaan yang Matang
Merencanakan sesuatu harus jelas, terukur, dan terstruktur. Mengapa begitu?
Karena jika rencana kita tidak jelas kita akan bingung bagaimana mengeksekusi
rencana yang telah dibuat. Terstruktur artinya, step by step-nya dilalui dengan baik
agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.
e. Penyusunan Program yang Tepat
Dalam membuat sebuah program kerja perusahaan, tim harus menyusunnya
dengan tepat. Semua itu dilakukan agar program berjalan sesuai harapan. Program
yang paling penting dan mendesak diurutkan pada bagian awal, kemudian program
penting tidak mendesak, dan seterusnya.
f. Tersedianya Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang bagus tentu akan menunjang kinerja karyawan. Misalnya
saja, fasilitas wifi yang lancar maka karyawan pun akan bekerja lebih cepat dan
mudah.
g. Sistem Pengawasan dan Pengendalian yang Bersifat Mendidik
Kinerja karyawan juga harus diawasi dengan baik. Dan jika terjadi suatu
kesalahan, atasan bisa melakukan sesuatu yang mendidik untuk karyawan yang
bermasalah.

3. Jelaskan penerapan dimensi etika dalam organisasi dimana anda di tugaskan


Dimensi etika dalam pendidikan ada tiga meliputi tujuan pendidikan, Ketiganya
dijelaskan dalam sebuah gambar yang membantu pemahaman materi tentang dimensi
etika, utamanya dalam bidang pendidikan.

1. Tujuan Pendidikan
Masalah yang mendasar ialah bentuk-bentuk praksis pendidikan ternyata tidak
bisa dilepaskan dari tujuan pendidikan. Setiap sistem pendidikan dengan tujuannya
ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan masyarakat yang dianut sehingga tidak
pernah netral atau bebas nilai. Maka di balik tujuan-tujuan yang ditetapkan tersirat
suatu filsafat manusia dan masyarakat yang mendasarinya. Setidaknya ada empat
tujuan yang menjadi idelaisme Pendidikan. Dimensi pertama terkait dengan tujuan
pendidikan, dimana dalam tujuan pendidikan terdapat empat tujuan yaitu perolehan
pengetahuan dan keterampilan (kompetensi) atau kemampuan menjawab permintaan
pasar, tujuan pendidikan menekankan orientasi humanistic, menjawab tantangan
social, ekonomi dan keadilan
2. Modalitas/Sarana
Modalitas etika pendidikan menjelaskan masalah bagaimana menjembatani
antara norma pendidikan (apa yang seharusnya dilakukan) dan tindakan faktual.
Masalah pendidikan biasanya difokuskan pada materi pembelajaran, model
komunikasi pedagogi, kompetensi dan kesadaran moral yang mau dicapai, kualitas
pendidik, berbagai metode (pedagogi institusional, kelompok), dan model evaluasi.
Dimensi etis dari modalitas terletak dalam pilihan sistem/sarana yang pada hakikatnya
sudah sarat dengan nilai atau kepentingan.
3. Akuntabilitas professional
Dalam dimensi ini terdapat empat disposisi, yaitu disposisi terhadap
rasionalisme, disposisi demi kepentingan peserta didik, disposisi untuk rendah hati,
serta disposisi 'bisa salah' dan keterbukaan.
4. Jelaskan tipe situasi konflik yg mungkin terjadi dalam prakteknya pada organisasi
publik ?
Tipe situasi konflik perlu dikenali oleh manajer guna mengurangi potensi untuk
timbulnya konflik. Tipetipe tersebut adalah sebagai berikut :
a. Konflik vertikal, adalah konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahannya atau
sebaliknya.
b. Konflik horizontal, adalah konflik yang terjadi antara sesama karyawan atau
kelompok yang beroperasi tingkatan hirarki yang sama.
c. Konflik garis staf. Adalah konflik yang terjadi antara para wakil garis dengan staf.
Hal ini disebabkan oleh adanya potensi personil staf untuk mempengaruhi bidang-
bidang operasi garis sehingga apabila ada ketidak sepakatan antara mereka akan
memicu konflik dengan frekuensi tertentu.
d. Konflik peranan, adalah konflik yang terjadi apabila komunikasi ekspektansi-
ekspentasi tugas dari para anggota penentu peran ternyata tidak cukup atau tidak
kompetibel bagi pemegang peranan.
Dibawah ini diberikan keterangan mengenai 5 tipe konflik peranan:
1) Konflik intra pengirim, timbul karena adanya pemberian sejumlah tugas yang tidak
sesuai satu sama lainnya.
2) Konflik antar pengirim, timbul akibat adanya benturan antara perintah-perintah
dari satu pihak dengan perintah-perintah dari pihak lain.
3) Konflik orang peranan, timbul karena adanya pertentangan antara tuntutan-tuntutan
peranan dengan kebutuhan dan nilai-nilai dari orang bersangkutan.
4) Konflik karena beban kerja yang berlebihan
5) Ambiguitas peranan, timbul disebabkan oleh informasi tentang tanggung jawab
yang kurang lengkap atau tidak jelas.
5. Jelaskan bagaimana penerapan tipe organisasi modern pada organisasi dimana
anda di tugaskan.
Dalam organisasi di Indonesia sangat bermacam-macam bentuk organisasi baik
bersifat organisasi kemasyarakatan, atau organisasi partai politik. Bahkan dalam
pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional. karena organisasi itu terdiri dari
anggota dan pengurus. Di dalam bentuk Tipe organisasi modern ada 3 yaitu :
1) Piramida Mendatar
 Jumlah satuan organsisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki
kewenangan sedikit.
 Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
 Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif
kecil.
2) Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik merupakan salah satu unit dari tipe piramida
terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja.
Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan
pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga pendidikan, lembaga
penelitian dan sebagainya.
3) Tipe Kerucut
 Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan
banyak.
 Rentang kendali sempit
 Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
 Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
 Jumlah informasi jabatan cukup besar.
6. Jelaskan 3 faktor penyebab stress dalam organisasi dmn anda ditugaskan ?
Penyebab stress menurut Robbins yaitu:
1) Faktor Lingkungan :
a. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila
perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan
kesejahteraan mereka.
b. Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di
Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas
dengan keadaan mereka.
c. Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hotel pun
menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang membuat karyawan
harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu.
d. Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan lingkungan yang semakin
meningkat dalam abad ke 21, seperti dalam peristiwa penabrakan gedung WTC oleh
para teroris, menyebabkan orang-orang Amerika merasa terancam keamanannya
dan merasa stres.
2) Faktor Organisasi
Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan
untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu terbatas,
beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang
tidak menyenangkan. Beberapa faktor dimana contoh-contoh itu terkandung di
dalamnya, yaitu:
a. Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau tekanan untuk
menunaikan tugasnya secara baik dan benar.
b. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang
sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu.Konflik
peran menciptakan harapan-harapan yang barangkali sulit dirujukkan atau
dipuaskan.
c. Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan
lain.Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi
yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, khususnya di antara para
karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi
d. Struktur Organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat
aturan dan peraturan dan dimana keputusan itu diambil. Aturan yang berlebihan
dan kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada
karyawan merupakan potensi sumber stres.
3) Faktor Individu :
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor persoalan
keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan.
 Faktor persoalan keluarga. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa
orang menganggap bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang
sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin
anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres bagi
karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
 Masalah Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber
daya keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat
menciptakan stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam
bekerja.
 Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor individu yang penting mempengaruhi
stres adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala stres yang
diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian orang
itu.

Anda mungkin juga menyukai