MATA KULIAH
ORGANISASI DAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
OLEH :
PROF. Dr. H. MUHAMMAD BASRI, M.Si
OLEH : MARINA
NPM : M012020040
1. Tujuan Pendidikan
Masalah yang mendasar ialah bentuk-bentuk praksis pendidikan ternyata tidak
bisa dilepaskan dari tujuan pendidikan. Setiap sistem pendidikan dengan tujuannya
ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan masyarakat yang dianut sehingga tidak
pernah netral atau bebas nilai. Maka di balik tujuan-tujuan yang ditetapkan tersirat
suatu filsafat manusia dan masyarakat yang mendasarinya. Setidaknya ada empat
tujuan yang menjadi idelaisme Pendidikan. Dimensi pertama terkait dengan tujuan
pendidikan, dimana dalam tujuan pendidikan terdapat empat tujuan yaitu perolehan
pengetahuan dan keterampilan (kompetensi) atau kemampuan menjawab permintaan
pasar, tujuan pendidikan menekankan orientasi humanistic, menjawab tantangan
social, ekonomi dan keadilan
2. Modalitas/Sarana
Modalitas etika pendidikan menjelaskan masalah bagaimana menjembatani
antara norma pendidikan (apa yang seharusnya dilakukan) dan tindakan faktual.
Masalah pendidikan biasanya difokuskan pada materi pembelajaran, model
komunikasi pedagogi, kompetensi dan kesadaran moral yang mau dicapai, kualitas
pendidik, berbagai metode (pedagogi institusional, kelompok), dan model evaluasi.
Dimensi etis dari modalitas terletak dalam pilihan sistem/sarana yang pada hakikatnya
sudah sarat dengan nilai atau kepentingan.
3. Akuntabilitas professional
Dalam dimensi ini terdapat empat disposisi, yaitu disposisi terhadap
rasionalisme, disposisi demi kepentingan peserta didik, disposisi untuk rendah hati,
serta disposisi 'bisa salah' dan keterbukaan.
4. Jelaskan tipe situasi konflik yg mungkin terjadi dalam prakteknya pada organisasi
publik ?
Tipe situasi konflik perlu dikenali oleh manajer guna mengurangi potensi untuk
timbulnya konflik. Tipetipe tersebut adalah sebagai berikut :
a. Konflik vertikal, adalah konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahannya atau
sebaliknya.
b. Konflik horizontal, adalah konflik yang terjadi antara sesama karyawan atau
kelompok yang beroperasi tingkatan hirarki yang sama.
c. Konflik garis staf. Adalah konflik yang terjadi antara para wakil garis dengan staf.
Hal ini disebabkan oleh adanya potensi personil staf untuk mempengaruhi bidang-
bidang operasi garis sehingga apabila ada ketidak sepakatan antara mereka akan
memicu konflik dengan frekuensi tertentu.
d. Konflik peranan, adalah konflik yang terjadi apabila komunikasi ekspektansi-
ekspentasi tugas dari para anggota penentu peran ternyata tidak cukup atau tidak
kompetibel bagi pemegang peranan.
Dibawah ini diberikan keterangan mengenai 5 tipe konflik peranan:
1) Konflik intra pengirim, timbul karena adanya pemberian sejumlah tugas yang tidak
sesuai satu sama lainnya.
2) Konflik antar pengirim, timbul akibat adanya benturan antara perintah-perintah
dari satu pihak dengan perintah-perintah dari pihak lain.
3) Konflik orang peranan, timbul karena adanya pertentangan antara tuntutan-tuntutan
peranan dengan kebutuhan dan nilai-nilai dari orang bersangkutan.
4) Konflik karena beban kerja yang berlebihan
5) Ambiguitas peranan, timbul disebabkan oleh informasi tentang tanggung jawab
yang kurang lengkap atau tidak jelas.
5. Jelaskan bagaimana penerapan tipe organisasi modern pada organisasi dimana
anda di tugaskan.
Dalam organisasi di Indonesia sangat bermacam-macam bentuk organisasi baik
bersifat organisasi kemasyarakatan, atau organisasi partai politik. Bahkan dalam
pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional. karena organisasi itu terdiri dari
anggota dan pengurus. Di dalam bentuk Tipe organisasi modern ada 3 yaitu :
1) Piramida Mendatar
Jumlah satuan organsisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki
kewenangan sedikit.
Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif
kecil.
2) Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik merupakan salah satu unit dari tipe piramida
terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja.
Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan
pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga pendidikan, lembaga
penelitian dan sebagainya.
3) Tipe Kerucut
Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan
banyak.
Rentang kendali sempit
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
Jumlah informasi jabatan cukup besar.
6. Jelaskan 3 faktor penyebab stress dalam organisasi dmn anda ditugaskan ?
Penyebab stress menurut Robbins yaitu:
1) Faktor Lingkungan :
a. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila
perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan
kesejahteraan mereka.
b. Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di
Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas
dengan keadaan mereka.
c. Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hotel pun
menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang membuat karyawan
harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu.
d. Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan lingkungan yang semakin
meningkat dalam abad ke 21, seperti dalam peristiwa penabrakan gedung WTC oleh
para teroris, menyebabkan orang-orang Amerika merasa terancam keamanannya
dan merasa stres.
2) Faktor Organisasi
Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan
untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu terbatas,
beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang
tidak menyenangkan. Beberapa faktor dimana contoh-contoh itu terkandung di
dalamnya, yaitu:
a. Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau tekanan untuk
menunaikan tugasnya secara baik dan benar.
b. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang
sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu.Konflik
peran menciptakan harapan-harapan yang barangkali sulit dirujukkan atau
dipuaskan.
c. Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan
lain.Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi
yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, khususnya di antara para
karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi
d. Struktur Organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat
aturan dan peraturan dan dimana keputusan itu diambil. Aturan yang berlebihan
dan kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada
karyawan merupakan potensi sumber stres.
3) Faktor Individu :
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor persoalan
keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan.
Faktor persoalan keluarga. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa
orang menganggap bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang
sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin
anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres bagi
karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
Masalah Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber
daya keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat
menciptakan stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam
bekerja.
Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor individu yang penting mempengaruhi
stres adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala stres yang
diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian orang
itu.