PENGANTAR MANAJEMEN
Oleh:
M. Faiz Ali Hidayat
NIM 18102040040
Dosen:
Dra. Siti Fatimah, M.Pd.
NIP 19690401 199403 2 002
A. PRINSIP MANAJEMEN
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang
merupakan sebuah pedoman dalam berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan
dasar, tetapi tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah hukum. Dalam kaitannya dengan
manajemen, prinsip bersifat fleksibel dalam artian bahwa manajemen perlu
mempertimbangkan kebutuhan atau kondisi-kondisi dan situasi tertentu. Setidaknya ada 14
prinsip-prinsip umum manajemen (General Principle of Management), yaitu sebagai
berikut:
1. Pembagian Kerja (Division of Work). Pembagian kerja karyawan harus disesuaikan
dengan keahlian dan kemampuan masing masing karyawan.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility). Setiap pekerjaan
harus diiringi dengan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang.
3. Disiplin (Dicipline). Disiplin merupakan rasa patuh dan taat seorang karyawan
terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabannya.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command. Dalam melaksanakan pekerjaan harus
memperhatikan prinsip kesatuan perintah. Agar tidak menimbulkan timpang tindih
tugas.
5. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction). Tidak terlepas dari prinsip manajemen
lain yaitu pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin dan kesatuan
perintah.
6. Kepentingan Organisasi. Hal ini merupakan suatu syarat agar setiap kegiatan
organisasi berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai.
7. Penggajian Pegawai. Gaji bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan
terjadinya kelancaran dalam bekerja.
8. Pemusatan Wewenang (Centralization). Prinsip pemusatan kewenangan akan
menimbulkan keselarasan tugas.
9. Hirarki (susunan pangkat). Dengan adanya hirarki, setiap karyawan akan mengetahui
kepada siapa ia harus bertangung jawab dan dari siapa ia akan mendapat perhatian.
10. Ketertiban (Order). Dalam melaksanakan perkerjaan, ketertiban merupakan syarat
utama karena pada dasarnya tidak ada karyawan yang bisa bekerja dalam situasi kacau.
11. Keadilan dan Kejujuran (Egnity). Harus ditegakkan oleh setiap karyawan mulai dari
atasan yang memiliki wewenang yang paling besar sampai dengan bawahan.
12. Stabilitas Kondisi Karyawan. Kestabilan karyawan ini terwujud karena adanya
kedisiplinan kerja serta ketertiban yang baik dalam setiap kegiatan.
13. Prakarsa (Inisiative). Prakarsa menciptakan kehendak atau keinginan untuk
mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan.
14. Semangat Kesatuan (Semangat Korp). Manajer memiliki kepemimpinan yang baik
akan mampu menciptakan semangat kesatuan.
Tujuan adanya manajemen organisasi ini adalah untuk memberikan rasa aman
dan kesatuan kepada karyawan. Sehingga dalam kinerjanya dapat lebih efektif terutama
saat melakukan koordinasi ke berbagai departemen. Berikut ini adalah tujuan adanya
manajemen dalam suatu organisasi baik komersial maupun tidak:
1. Koordinasi dari tiap divisi dan individu didalamnya menjadi lebih baik.
2. Setiap individu yang didalamnya merasa aman, sehingga meningkatkan iklim kerja
yang baik.
3. Meningkatkan kinerja dari SDM yang ada.
4. Meningkatkan rasa tanggungjawab dari setiap individu organisasi.
5. Mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Perencanaan (Planning). Perencanaan ini meliputi rencana kerja atau kegiatan serta
anggaran yang diperlukan. Teknis perencanaannya bisa ditentukan melalui rapat-
rapat kepengurusan atau atau rapat anggaran.
2. Pengorganisasian (Organizing). Mengacu pada kebijakan penggunaan sumber daya
untuk mencapai yang terbaik dari karyawan. Fungsinya adalah agar dalam prakteknya
dapat tertata dengan baik sehingga tidak terjadi kerancuan terutama dalam koordinasi.
3. Kepegawaian (Staffing). Karena itu manajer harus bisa merekrut bakat yang tepat
bagi organisasi melalui proses seleksi yang diadakan.
4. Pengarahan (Lead). Tujuannya agar setiap kegiatan anggotanya dapat terarah.
Manajer adalah orang yang memutuskan apa yang tepat dalam situasi tertentu.
5. Kontrol (Control). Melakukan sistem kontrol yang baik adalah fungsi manajemen,
supaya organisasi bisa berjalan dengan baik. Karena atasan yang memegang kuasa
pengambilan keputusan, maka ia harus bisa menyadari apa yang terjadi di sekitar
mereka.
6. Manajemen Waktu (Time Management). Dengan manajemen waktu yang efektif,
tentu dapat membantu karyawan untuk melakukan hal yang benar pada waktu yang
tepat.
7. Motivasi (Motivation). Motivasi dalam artian menjadikan karyawan mampu bekerja
bersama-sama. Bentuk motivasi yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan
menghargai pekerjaan baik dari karyawan dengan memberikan insentif.
• Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan,
orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
• Sprague dan Carlson, sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk
membantu para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah
rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui
simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
• Mann dan Watson, SPK adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan
keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan
masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
• Maryam Alavi dan H.Albert Napier, SPK adalah suatu kumpulan prosedur
pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk
menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan.
• Litle, SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan
berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani
berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur denganmenggunakan
data dan model.
• Little,J.D.C, sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan
penilaian guna membantu para manager mengambil keputusan.
• Raymond McLeod, SPK adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan
untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada
berbagai tingkatan.
Karena peran utama seorang manajer adalah untuk memimpin, memotivasi, dan
mendorong karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan organiasi, maka setiap
manajer harus memiliki ketrampilan dasar di bidang manajemen bisnis agar dapat
mengelola timnya secara efektif. Untuk dapat meraih apa yang menjadi tujuan
perusahaan/organisasi, seorang manajer harus mampu merencanakan, mengatur, dan
mengendalikan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusia. Sehingga penting
bagi seorang manajer untuk memiliki skill dan kualitas yang mumpuni agar dapat
melakukan tugasnya dengan baik. Beberapa skil yang harus dimiliki oleh seorang manajer
adalah :
1. Keterampilan konseptual. Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep,
ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut
dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer
hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta
menjaga competitive advantage dalam organisasi.
2. Keterampilan komunikasi. Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik
dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat
berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan
kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan
konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik
dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi timterbaiknya.
3. Keterampilan teknis. Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau
bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki
ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer,
sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas
dan efisiensi.
4. Ketrampilan manajemen waktu. Seorang manajer harus mampu mengalokasikan
waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat
menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja
yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
5. Ketrampilan membuat keputusan. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan
dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan
masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan
hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus
mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
6. Ketrampilan kepemimpinan. Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin
dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan
evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan
mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang
solid. Berbagai ketrampilan tersebut merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang
manajer. Dengan memiliki ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang manajer
dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan efektif.
Definisi Organisasi berasal dari kata organ (bahasa dalam yunani) yang berarti alat.
Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai wadah yang memiliki multi peran da diberikan
dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan keinginan berbagai pihak, dan tak
terkecuali kepoasan bagi pemiliknya.
Disisi lain Chester I. Bernard, organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Stephen P. Robbins, Organisasi
adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Prof Dr. Sondang P. Siagian,
mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang
disebut atasan dan sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. Dari beberapa
pendapat para ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa organisasi merupakan alat atau
wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok orang melakukan kegiatan-
kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sangat berhubungan erat dengan organisasi artinya tidak ada sebuah
organisasi tanpa ada manajemen sehingga organisasi tersebut adalah tempat manajemen itu
akan berperan aktif karena organisasi membutuhkan pengolahan, penyusunan, pengarahan
dan pengawasan yang diperuntukan mendapat suatu kesatuan tujuan utama dari organisasi
itu sendiri jadi organisasi tanpa manajemen yang baik akan mengakibatkan rutinitas
organisasi tidak dapat bertahan lama atau dengan kata lain akan pincang jika salah satunya
hilang.
1. Organisasi Formal adalah organisasi yang mempunyai struktur yang jelas , pembagian
tugas yang jelas , serta tujuan yang di tetapkan secara jelas.
2. Organisasi Informal adalah organisasi yang akan timbul apabila anggota organisai
formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal. Hubungan antara
organisasi formal dan informal bersifat berbanding terbalik “Semakin tinggi tingkat
kepuasan pegawai, maka semakin kecil tingkat kemungkinan munculnya atau
terbentuknya organisasi informal
Dalam menghasilkan produk berupa barang dan jasa, semua jenis organisasi
menjalankan tiga fungsi demi kelangsungan hidup organisasi. Fungsi-fungsi tersebut
adalah: