Anda di halaman 1dari 22

TUGAS RESUME

PENGANTAR MANAJEMEN

Oleh:
M. Faiz Ali Hidayat
NIM 18102040040

Dosen:
Dra. Siti Fatimah, M.Pd.
NIP 19690401 199403 2 002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2022
KERANGKA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. PRINSIP MANAJEMEN
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang
merupakan sebuah pedoman dalam berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan
dasar, tetapi tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah hukum. Dalam kaitannya dengan
manajemen, prinsip bersifat fleksibel dalam artian bahwa manajemen perlu
mempertimbangkan kebutuhan atau kondisi-kondisi dan situasi tertentu. Setidaknya ada 14
prinsip-prinsip umum manajemen (General Principle of Management), yaitu sebagai
berikut:
1. Pembagian Kerja (Division of Work). Pembagian kerja karyawan harus disesuaikan
dengan keahlian dan kemampuan masing masing karyawan.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility). Setiap pekerjaan
harus diiringi dengan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang.
3. Disiplin (Dicipline). Disiplin merupakan rasa patuh dan taat seorang karyawan
terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabannya.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command. Dalam melaksanakan pekerjaan harus
memperhatikan prinsip kesatuan perintah. Agar tidak menimbulkan timpang tindih
tugas.
5. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction). Tidak terlepas dari prinsip manajemen
lain yaitu pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin dan kesatuan
perintah.
6. Kepentingan Organisasi. Hal ini merupakan suatu syarat agar setiap kegiatan
organisasi berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai.
7. Penggajian Pegawai. Gaji bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan
terjadinya kelancaran dalam bekerja.
8. Pemusatan Wewenang (Centralization). Prinsip pemusatan kewenangan akan
menimbulkan keselarasan tugas.
9. Hirarki (susunan pangkat). Dengan adanya hirarki, setiap karyawan akan mengetahui
kepada siapa ia harus bertangung jawab dan dari siapa ia akan mendapat perhatian.
10. Ketertiban (Order). Dalam melaksanakan perkerjaan, ketertiban merupakan syarat
utama karena pada dasarnya tidak ada karyawan yang bisa bekerja dalam situasi kacau.
11. Keadilan dan Kejujuran (Egnity). Harus ditegakkan oleh setiap karyawan mulai dari
atasan yang memiliki wewenang yang paling besar sampai dengan bawahan.
12. Stabilitas Kondisi Karyawan. Kestabilan karyawan ini terwujud karena adanya
kedisiplinan kerja serta ketertiban yang baik dalam setiap kegiatan.
13. Prakarsa (Inisiative). Prakarsa menciptakan kehendak atau keinginan untuk
mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan.
14. Semangat Kesatuan (Semangat Korp). Manajer memiliki kepemimpinan yang baik
akan mampu menciptakan semangat kesatuan.

B. TUJUAN DAN SASARAN MANAJEMEN


Tujuan dalam manajemen ditetapkan secara logis, rasional, realistis berdasarkan
fakta agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial, agama serta peraturan-peraturan
pemerintah sehingga perusahaan yang ditetapkan bermanfaat bagi masyarakat, cukup
visible untuk dicapai.
G.R. Terry mendefinisikan tujuan perusahaan, “Suatu tujuan manajerial adalah
tujuan yang diingankan yang melukiskan skope yang jelas, serta memberikan arah kepada
usaha-usaha seseorang manajer.”. definisi ini mencakup empat pokok, yaitu: (1) tujuan, (2)
skope, (3) kepastian dan (4) arah. Tujuan harus mencakup keempat pokok tersebut, berikut
perencanaan mengenai policies, strategies, procedures, methode, system, rules, instruction
dan lain-lain yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada macam-macam tujuan berdasarkan sudut pandangan, yaitu:
1) Menurut tipenya, tujuan terbagi atas:
• Profit objectives, bertujuan mendapatkan laba bagi pemiliknya.
• Sevice objectives, bertujuan memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen,
artinya mempertinggi nilai barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
• Sosial objectives, mementingkan nilai guna yang diciptakan perusahaan bagi
kesejahteraan masyarakat.
• Personal objectives, menghendaki para pekrja secara individual economic, sosial
psychological mendapat kepuasan di bidang pekerjaan dalam perusahaan.
2) Menurut bidangnya, tujuan terbagi atas:
• Top level objectives, ialah tujuan-tujuan umum, menyeluruh, menyangkut berbagai
bidang sekaligus.
• Finance objectives, ialah tujuan-tujuan mengenai modal.
• Production objectives, ialah tujuan menyangkut produksi.
• Marketing objectives, ialah tujuan-tujuan mengenai bidang pemasaran.
• Office objectives, ialah tujuan-tujuan mengenai ketatausahaan.
3) Menurut motifnya, tujuan terbagi atas:
• Public objectives, artinya tujuan-tujuan yang harus dicapai kerena ketentuan-
ketentuan undang-undangan negara.
• Organizational objectives, artinya tujuan-tujuan yang harus dicapai.
• Personal objectives, artinya tujuan pribadi atau yang dalam usaha pencapaiannya
sangat dipengaruhi oleh selera atau pandangan pribadi.

Sasaran manajemen merupakan perincian yang jelas dalam kegiatan manajemen


guna memperoleh suatu cara, teknik, metode yang sebaiknya dilakukan agar dengan
sumber-sumber yang terbatas (modal, bahan-bahan, dll) dapat diperoleh hasil yang sebesar-
besarnya. Secara garis besar, sasaran manajemen ini merupakan suatu cara untuk
memperoleh hasil yang efisien (hemat guna) dalam bidang tenaga dan pikiran; material dan
biaya yang diperlukan; waktu yang tepat, cepat, hemat dan selamat. Kategori sasaran secara
umum:
1) Sasaran strategis. Berhubungan dengan sasaran tingkat tinggi, diselaraskan dan
mendukung misi perusahaan.
2) Sasaran operasional. Berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber
daya perusahaan.
3) Sasaran pelaporan. Berhubungan dengan kehandalan pelaporan perusahaan.
4) Sasaran kepatuhan. Berhubungan dengan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan
hukum yang berlaku.

C. TUGAS DAN PEKERJAAN MANAJEMEN


1. Perencanaan (Planning). Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis,
sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah
selanjutnya.
2. Organisasi (Organizing). Mengelompokkan orang dan memberikan tugas sesuai
kemampuannya.
3. Pengarahan (Directing). Untuk memberikan bimbingan, saran, mengarahkan dan
memberikan perintah kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing.
4. Motivating. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan agar
bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
5. Persiapan
6. Rekrutmen (Recruitment) adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat
pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan
SDM organisasi atau perusahaan.
7. Seleksi (Selection) adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada.
8. Pengawasan (Controling) adalah mengadakan penilaian sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar.
9. Compensation and Protection. Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja
pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan

D. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN


Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam
rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisiasi pembangunan serta berbagai
bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Strategi pengelolaan tanggung jawab sosial antara
lain:
• Strategi Reaktif. Strategi ini cenderung menghindari diri dari tanggung jawab sosial.
• Strategi Defensif. Terkait dengan penggulangan pendekatan legal atau jalur hukum
untuk menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial.
• Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab yang menjalankan perusahaan
dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut.
• Strategi Proaktif
Etika manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang
memenuhi kriteria etika. Nilai personal sebagai standar etika. Pada dasarnya, nilai personal
merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh seseorang
sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya. Nilai personal terdiri dari:
• Nilai terminal merupakan pandangan dan cara pikir seseorang yang terwujud melalui
perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.
• Nilai instrumental adalah cara pandang dan cara berpikir seseorang yang berlaku untuk
segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.

Berbagai isu seputar etika manajemen:


• Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
• Pemecatan tenaga kerja
• Polusi lingkungan
• Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis
• Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
• Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang
kebijakan
• Dan lain sebagainya.
MANAJEMEN SISTEM DAN PROSES MANAJEMEN

1. SISTEM MANAJEMEN ORGANISASI

A. Pengertian Manajemen Organisasi

Manajemen organisasi adalah proses pengelompokan atau pengorganisasian,


perencanaan, memimpin dan mengendalikan suatu sumberdaya dalam suatu entitas
dengan tujuan keseluruhan mencapai tujuan bersama, bisa dikatakan manajemen
organisasi adalah proses lanjutan setelah proses penentuan visi dan misi suatu organisasi.
Definisi manajemen organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

• George R. Terry. Aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan


pengawasan, dimana semua aktivitas tersebut bertujuan untuk mencapai target
organisasi.
• Luther M Gulick. Segala hal yang berhubungan dengan perencanaan, mengorganisir,
perlengkapan tenaga kerja, mengarahkan, mengkoordinir, melaporkan, dan menyusun
anggaran.
• Henry Fayol. Aktivitas perencanaan, mengorganisir, mengkoordinir, dan mengawasi,
dimana rangkaian aktivitas tersebut bertujuan untuk mencapai goal organisasi.
• Koontz dan O. Donnel. Semua aktivitas organisasi yang berhubungan dengan
perencanaan, mengorganisir, melengkapkan Tenaga Kerja, mengarahkan, dan
mengawasi.

B. Tujuan Manajemen Organisasi

Tujuan adanya manajemen organisasi ini adalah untuk memberikan rasa aman
dan kesatuan kepada karyawan. Sehingga dalam kinerjanya dapat lebih efektif terutama
saat melakukan koordinasi ke berbagai departemen. Berikut ini adalah tujuan adanya
manajemen dalam suatu organisasi baik komersial maupun tidak:

1. Koordinasi dari tiap divisi dan individu didalamnya menjadi lebih baik.
2. Setiap individu yang didalamnya merasa aman, sehingga meningkatkan iklim kerja
yang baik.
3. Meningkatkan kinerja dari SDM yang ada.
4. Meningkatkan rasa tanggungjawab dari setiap individu organisasi.
5. Mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

C. Fungsi Manajemen Organisasi

1. Perencanaan (Planning). Perencanaan ini meliputi rencana kerja atau kegiatan serta
anggaran yang diperlukan. Teknis perencanaannya bisa ditentukan melalui rapat-
rapat kepengurusan atau atau rapat anggaran.
2. Pengorganisasian (Organizing). Mengacu pada kebijakan penggunaan sumber daya
untuk mencapai yang terbaik dari karyawan. Fungsinya adalah agar dalam prakteknya
dapat tertata dengan baik sehingga tidak terjadi kerancuan terutama dalam koordinasi.
3. Kepegawaian (Staffing). Karena itu manajer harus bisa merekrut bakat yang tepat
bagi organisasi melalui proses seleksi yang diadakan.
4. Pengarahan (Lead). Tujuannya agar setiap kegiatan anggotanya dapat terarah.
Manajer adalah orang yang memutuskan apa yang tepat dalam situasi tertentu.
5. Kontrol (Control). Melakukan sistem kontrol yang baik adalah fungsi manajemen,
supaya organisasi bisa berjalan dengan baik. Karena atasan yang memegang kuasa
pengambilan keputusan, maka ia harus bisa menyadari apa yang terjadi di sekitar
mereka.
6. Manajemen Waktu (Time Management). Dengan manajemen waktu yang efektif,
tentu dapat membantu karyawan untuk melakukan hal yang benar pada waktu yang
tepat.
7. Motivasi (Motivation). Motivasi dalam artian menjadikan karyawan mampu bekerja
bersama-sama. Bentuk motivasi yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan
menghargai pekerjaan baik dari karyawan dengan memberikan insentif.

2. SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Pengertian Sistem Pengambilan Keputusan


Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)
adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Definisi SPK secara umum adalah
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan
masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur.
Definisi SPK secara khusus adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang
manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur
dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

Berikut beberapa definisi SPK atau DSS menurut para ahli:

• Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan,
orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
• Sprague dan Carlson, sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk
membantu para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah
rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui
simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
• Mann dan Watson, SPK adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan
keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan
masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
• Maryam Alavi dan H.Albert Napier, SPK adalah suatu kumpulan prosedur
pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk
menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan.
• Litle, SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan
berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani
berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur denganmenggunakan
data dan model.
• Little,J.D.C, sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan
penilaian guna membantu para manager mengambil keputusan.
• Raymond McLeod, SPK adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan
untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada
berbagai tingkatan.

B. Kasus Dalam dalam Tipe-Tipe Sistem Pengambilan Keputusan

Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan


atau alternatif dan pengambilan keputusan. Perusahaan juga butuh mengambil
keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke depannya.
Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus
dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan
pihak-pihak yang terkait. Keputusan dibagi dalam 3 tipe, yaitu:

1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang-ulang


dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan
terutama pada manjemen tingkat bawah.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian
dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan – perhitungan
serta analisis yg terperinci.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat
atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk
didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

3. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen atau SIM adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut para ahli, sebagai berikut:
• Raymond McLeod Jr, SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama.
• Nash dan Robert, SIM adalah kombinasi dari user/orang, teknologi, media, prosedur,
dan juga pengendalian, yang memiliki tujuan tertentu.
• Bodnar dan Hopwood, SIM adalah kumpulan dari perangkat kerasmaupun perangkat
lunakuntuk mentransformasikan data ke dalam suatu bentuk informasi yang lebih
berguna.
• James O’Brien. SIM adalah kombinasi dari setiap unit yang dikelola oleh user atau
manusia, hardware, software, jaringan komputer dan jaringan komunikasi data, dan
juga database yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang
suatu organisasi.
• James AF Stoner, SIM adalah metode formal yang memberikan pihak manajemen
sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, dan dapat mendukung proses
pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, serta fungsi operasi sebuah
organisasi yang lebih.

B. Fungsi Sistem Informasi Manajemen


Manajemen sistem informasi memiliki fungsi utama yang harus bermanfaat
dalam operasional suatu organisasi, diantarannya:
• Mempermudah manajer untuk merencanakan, mengawasi, mengarahkan dan
mendelegasikan pekerjaan kepada semua anggota tim melalui hubungan satu komando
atau koordinasi.
• Data yang tersaji menjadi lebih efektif dan efisien serta lebih akurat dan tepat waktu.
• Dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas namun
menurunkan biaya organisasi.
• Melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik dan sistematis dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.

C. Proses Pada Sistem Informasi Manajemen


a. Perencanaan, merupakan rumusan mengenai metode kegiatan secara rinci, untuk
mencapai tujuan atau target akhir dari suatu organisasi. Jadi perencanaan merupakan
langkah-langkah yang rinci untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
b. Pengendalian. Jika perencanaan telah dibuat dan dilaksanakan atau di terapkan oleh
anggota-anggota suatu organisasi, maka manajer harus mengawasi pelaksanaan dari
perencanaan tersebut supaya dapat berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari
jalur yang sudah ditetapkan.
c. Pengambilan keputusan. Merupakan pemilihan keputusan diantara berbagai macam
alternatif yang ada, proses ini merupakan hasil dari perencanaan dan pengendalian.
Jadi manajer harus memilih diantara berbagai macam keputusan yang ada supaya
tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai
KETERAMPILAN MANAJEMEN, SISTEM NILAI & BUDAYA ORGANISASI,
PROSES DALAM MANAJEMEN

A. KETERAMPILAN DALAM MANAJEMEN


Dalam sebuah organisasi, keberadaan seorang pemimpin atau manajer mutlak
diperlukan. Hal ini dikarenakan dalam organisasi atau perusahaan haruslah ada seseorang
yang dapat memimpin, mendorong, dan menjadi panutan anak buahnya. Pemimpin atau
manajer ini merupakan sosok yang bekerja melalui orang lain untuk mencapai apa yang
menjadi visi dan misi perusahaan/organisasi dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan
yang ada dalam organisasinya.

Karena peran utama seorang manajer adalah untuk memimpin, memotivasi, dan
mendorong karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan organiasi, maka setiap
manajer harus memiliki ketrampilan dasar di bidang manajemen bisnis agar dapat
mengelola timnya secara efektif. Untuk dapat meraih apa yang menjadi tujuan
perusahaan/organisasi, seorang manajer harus mampu merencanakan, mengatur, dan
mengendalikan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusia. Sehingga penting
bagi seorang manajer untuk memiliki skill dan kualitas yang mumpuni agar dapat
melakukan tugasnya dengan baik. Beberapa skil yang harus dimiliki oleh seorang manajer
adalah :

1. Keterampilan konseptual. Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep,
ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut
dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer
hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta
menjaga competitive advantage dalam organisasi.
2. Keterampilan komunikasi. Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik
dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat
berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan
kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan
konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik
dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi timterbaiknya.
3. Keterampilan teknis. Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau
bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki
ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer,
sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas
dan efisiensi.
4. Ketrampilan manajemen waktu. Seorang manajer harus mampu mengalokasikan
waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat
menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja
yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
5. Ketrampilan membuat keputusan. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan
dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan
masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan
hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus
mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
6. Ketrampilan kepemimpinan. Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin
dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan
evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan
mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang
solid. Berbagai ketrampilan tersebut merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang
manajer. Dengan memiliki ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang manajer
dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan efektif.

B. SISTEM NILAI DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MANAJEMEN

Definisi Organisasi berasal dari kata organ (bahasa dalam yunani) yang berarti alat.
Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai wadah yang memiliki multi peran da diberikan
dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan keinginan berbagai pihak, dan tak
terkecuali kepoasan bagi pemiliknya.

Disisi lain Chester I. Bernard, organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Stephen P. Robbins, Organisasi
adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Prof Dr. Sondang P. Siagian,
mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang
disebut atasan dan sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. Dari beberapa
pendapat para ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa organisasi merupakan alat atau
wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok orang melakukan kegiatan-
kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen sangat berhubungan erat dengan organisasi artinya tidak ada sebuah
organisasi tanpa ada manajemen sehingga organisasi tersebut adalah tempat manajemen itu
akan berperan aktif karena organisasi membutuhkan pengolahan, penyusunan, pengarahan
dan pengawasan yang diperuntukan mendapat suatu kesatuan tujuan utama dari organisasi
itu sendiri jadi organisasi tanpa manajemen yang baik akan mengakibatkan rutinitas
organisasi tidak dapat bertahan lama atau dengan kata lain akan pincang jika salah satunya
hilang.

Organisasi dibagi menjadi dua yaitu organisasi formal dan informal:

1. Organisasi Formal adalah organisasi yang mempunyai struktur yang jelas , pembagian
tugas yang jelas , serta tujuan yang di tetapkan secara jelas.
2. Organisasi Informal adalah organisasi yang akan timbul apabila anggota organisai
formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal. Hubungan antara
organisasi formal dan informal bersifat berbanding terbalik “Semakin tinggi tingkat
kepuasan pegawai, maka semakin kecil tingkat kemungkinan munculnya atau
terbentuknya organisasi informal

Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada


umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu:

1. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan


Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian
kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi
manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia.
Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan
dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja.
2. Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur
Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak
geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang
berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
3. Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi
dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan
untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur
Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang
berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.

C. DEFINISI UMUM PROSES MANAJEMEN

Pengertian proses manajemen adalah cara sistematis dalam melakukan sesuatu


terutama dalam mengelola sebuah pekerjaan atau obyek. Sebuah hasil tidak akan diperoleh
tanpa melalui proses. Hampir tidak ada hal yang tiba-tiba bisa kita dapatkan tanpa ada
proses, tentu saja itu juga berlaku dalam manajemen. Kita bisa menyebut manajemen
sebagai suatu proses untuk menekankan bahwa semua manajer, terlepas dari bakat atau
keterampilan mereka, terlibat dalam beberapa fungsi yang saling terkait untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dari berbagai jenis manajemen yang kita kenal semuanya tidak
akan jauh dari empat proses umum dari sebuah manajemen yaitu :

1. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan: Penentuan Program Aksi

Planning atau perencanaan berarti menetapkan tujuan organisasi dan


memutuskan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Perencanaan adalah
pengambilan keputusan terkait tujuan dan menetapkan arah masa depan .Singkatnya,
perencanaan berarti menentukan apa posisi organisasi dan bagaiman situasi yang harus
dihadapi pada masa yang akan datang sekaligus memutuskan cara terbaik untuk
mengatasi situasi tersebut.

2. Organizing: Aktivitas Koordinasi dan Sumber Daya

Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses dimana rencana didirikan,


dipindahkan lebih dekat dengan realisasi. Setelah manajer menetapkan tujuan dan
mengembangkan rencana, fungsi manajerial berikutnya adalah mengorganisir manusia
dan sumber daya lain yang digunakan dalam rencana untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian melibatkan menentukan bagaimana kegiatan dan sumber daya untuk
dirakit dan dikoordinasikan. Pengorganisasian menghasilkan struktur hubungan dalam
suatu organisasi dan itu adalah melalui hubungan yang terstruktur yang rencana masa
depan yang dikejar. Pada dasarnya pengorganisasian adalah memutuskan di mana
keputusan akan dibuat, siapa yang akan melakukan pekerjaan dan apa tugasnya, yang
akan bekerja untuk siapa, dan bagaimana sumber daya akan merakit.

3. Memimpin: Mengelola dan Memotivasi Orang

Keterampilan mempengaruhi orang untuk tujuan tertentu atau alasan disebut


memimpin. Memimpin juga dianggap paling penting dan menantang dari semua
kegiatan manajerial. Leading atau memimpin adalah mempengaruhi atau mendorong
anggota organisasi untuk bekerja sama bagi kepentingan organisasi. Memimpin
melibatkan sejumlah proses penundaan dan mengaktivasi. Mampu memotivasi
merupakan kualitas penting untuk memimpin. Memotivasi adalah proses manajemen
untuk mempengaruhi perilaku masyarakat yang didasarkan pada pengetahuan tentang
apa penyebab dan sarana mempertahankan perilaku manusia dalam arah yang sangat
berkomitmen.

4. Mengontrol: Pemantauan dan Evaluasi kegiatan

Pemantauan kemajuan organisasi terhadap pemenuhan tujuan disebut


pengendalian atau controlling. Memantau kemajuan sangat penting untuk menjamin
tercapainya tujuan organisasi. Controlling adalah mengukur, membandingkan,
menemukan penyimpangan dan memperbaiki kegiatan organisasi yang dilakukan
untuk mencapai tujuan atau sasaran. Mengontrol terdiri dari kegiatan seperti mengukur
kinerja, membandingkan dengan standar yang ada, menemukan penyimpangan dan
mengoreksi penyimpangan. Kegiatan pengendalian umumnya berhubungan dengan
pengukuran prestasi atau hasil dari tindakan yang diambil untuk mencapai
tujuan.Terdapat beberapa sarana untuk melakukan kontrol, seperti anggaran biaya,
catatan pemeriksaan, dan catatan dari jam kerja yang hilang, umumnya sering kita
temui.
MANAJEMEN OPERASIONAL
A. DEFINISI MANAJEMEN OPERASIONAL
Manajeman yang berasal dari kata manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika
disandingkan dengan kata operasional, artinya dalah pengaturan pada masalah produksi
atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa. Manajemen operasional adalah bentuk
pengelolaan secara menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang
seperti mesin, peralatan, bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa
dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa diperjualbelikan.
Selanjutnya, secara definisi, manajemen operasional juga sebagai penanggung
jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi persoalan produksi. Baik dalam
bidang barang atau jasa. Dilihat dari definisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, fungsi manajemen operasional, yakni dalam hal pengambilan keputusan
mengenai kebutuhan-kebutuhan operasional. Kedua, manajamen operasional mesti juga
memperhatikan mengenai sistemnya. Terutama sistem transformasi. Sistem ini termasuk
juga dalam sistem pengurusan mengenai membuat rancangan serta analisis dalam operasi
nanti. Yang ketiga atau terakhir mengenai hak pengambilan keputusan dalam sebuah
manajemen operasional.
Ada beberapa pengertian dari manajemen operasional menurut para ahli, antara
lain:
▪ Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah serangkaian
aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output.
▪ Eddy Herjanto (2007:2) , manajemen operasional adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses
transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
▪ William J. Stevenson (2009:4), manajemen operasional adalah sistem manajemen atau
serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.
▪ Richard L. Daft (2006:216), manajemen operasional adalah bidang manajemen yang
mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat dan teknik khusus untuk
memecahkan masalah produksi.
▪ James Evans dan David Collier (2007:5) , manajemen operasional adalah ilmu dan seni
untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke pelanggan.
Sebagaimana dikehatui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi
seseorang agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen operasional yang
tengah dijalankan. Oleh karena itu, manajemen operasional sangat erat kaitannya dengan
unsur manajemen yang terdiri dari:
➢ Tahap Perencanaan, meliputi : penentuan strategi operasi; penentuan lokasi pabrik;
riset dan pengembangan produk; penentuan jumlah produk; penentuan luas dan pola
produksi; penyusunan layout & job design; serta penentuan standar kerja.
➢ Tahap Pelaksanaan, meliputi : pengaturan bahan baku; pengaturan proses produksi;
pemeliharaan dan penggantian fasilitas; perbaikan lingkungan kerja; dan perbaikan
kesejahteraan pekerja.
➢ Tahap Pengawasan, meliputi ; pengawasan kuantitas ; pengawasan kualitas; dan
pengawasan biaya produksi dan operasi.
Dalam perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari
organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur penentuan peranan dan
focus dari operasi termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan
penggunaan sumber daya produksi. Dengan demikian, Manajemen Produksi atau
Operasional menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses
produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

B. SIFAT-SIFAT MANAJEMEN OPERASIONAL


1) Pengorganisasian
Penataan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai objektivitas dalam cara
yang efisien dan efektif. Pengorganisasian penting karena beberapa alasan. Ia
membantu menciptakan sinergi, dimana efek keseluruhan sistem sama dengan lebih
daripada bagiannya. itu juga menetapkan garis otoritas, meningkatkan komunikasi,
membantu menghindari duplikasi sumber daya dan dapat meningkatkan daya saing
dengan mempercepat pengambilan keputusan
2) Kepegawaian.
Mempekerjakan orang untuk melaksanakan pekerjaan dalam organisasi. Yang
secara nasional pengangguran naik di atas 10 persen namun setelah pemulihan,
pengangguran turun secara signifikan.
3) Downsizing.
Downsizing merupakan penghapusan jumlah yang cukup signifikan
membentuk sebuah organisasi karyawan. Downsizing dan tumbuhnya pengalihan
bisnis, namun, memiliki konsekuensi yang menyakitkan. Jelas, korban jiwa terbesar
adalah mereka yang kehilangan pekerjaan mereka, bersama dengan pendapatan,
asuransi, dan pensiun.
4) Mengarahkan/Pengarahan
Mengarahkan/Pengarahan adalah memotivasi dan memimpin karyawan untuk
mencapai tujuan organisasi. Mengarahkan juga melibatkan menentukan dan pemberian
sesuai penghargaan dan pengakuan. Misalnya, sebagai manajer penjualan, Anda akan
perlu untuk belajar bagaimana untuk memotivasi pramuniaga; memberikan
kepemimpinan; mengajarkan tim penjualan untuk menjadi responsif terhadap
kebutuhan pelanggan; mengelola isu-isu yang organisasi serta mengevaluasi hasil
penjualan. Akhirnya, mengarahkan juga melibatkan menentukan dan mengelola sesuai
penghargaan dan pengakuan. Semua manajer terlibat dalam mengarahkan, tetapi
terutama penting bagi manajer tingkat rendah yang sehari-hari berinteraksi dengan
karyawan yang beroperasi organisasi.
5) Mengendalikan
Mengendalikan adalah proses evaluasi dan mengoreksi kegiatan untuk menjaga
perusahaan tetap pada haluan. Proses kontrol manajer juga membantu masalah yang
timbul di luar perusahaan. Kontrol melibatkan lima kegiatan: (1) mengukur kinerja, (2)
membandingkan kinerja saat ini dengan standar atau objectivies, (3) mengidentifikasi
penyimpangan dari standar, (4) menyelidiki penyebab penyimpangan, dan (5)
mengambil tindakan korektif ketika diperlukan

C. FUNGSI MANAJEMEN OPERASIONAL

Dalam menghasilkan produk berupa barang dan jasa, semua jenis organisasi
menjalankan tiga fungsi demi kelangsungan hidup organisasi. Fungsi-fungsi tersebut
adalah:

1. Pemasaran, yang menghasilkan permintaan, menerima pesanan produk sehingga


menghasilkan penjualan
2. Produksi/Operasi, yaitu proses menghasilkan produk
3. Keuangan/Akuntansi, yaitu kegiatan mengawasi sehat atau tidaknya sebuah organisasi
dilihat dari sisi keuangannya.
Untuk melaksanakan fungsi operasi, diperlukan serangkaian kegiatan yang
merupakan suatu sistem. Ada empat macam fungsi produksi/operasi yang utama, yaitu:
1. Sebagai proses, berupa teknik, yaitu metode yang digunakan untuk mengolah bahan
2. Sebagai pengorganisasian teknik dan metode, sehingga proses dapat dilaksanakan secara
efektif
3. Sebagai dasar penetapan perencanaan bahan
4. Sebagai pengawasan atas tujuan penggunaan bahan.

Dalam perkembangannya, perusahaan bergeser dari sifatnya yang statis menjadi


dinamis. Sifat ini ditandai dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan modern, hasil
produksi yang semakin meningkat dan berkualitas, pengembangan riset desain produk, dan
selalu berupaya menyejajarkan dengan kedinamisan masyarakat, sehingga dikembangkan
suatu sistem yang dinamis.

D. PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI DAN PENENTUAN STANDAR


Perkiraan jumlah produk yang dibuat diwaktu yang akan datang dan penentuan
standar dapat dilakukan beberapa cara antara lain :
a. Penghitungan Forecast Produksi.
Forecast produksi didasarkan forecast penjualan perusahaan. Forecast penjualan
dapat dilakukan dengan metode statistik dan metode pendapatan.
b. Dasar Perhitungan BEP (Unit).
BEP (Break Even Point) adalah suatu keadaan pada titik atau jumlah penjualan
itu perusahaan tidak laba dan tidak rugi yang berarti total biaya (Total cost) sama
dengan total pendapatan (total revenue). Jumlah produk di buat harus lebih besar dari
unit terjual pada BEP. Perhitungan BEP mempunyai asumsi, bahwa : Biaya dapat
dipisah menjadi biaya tetap dan variable; Haraga jual dan biaya varibel per unit dalam
periode perhitungn selalu tetap; Semua produksi terjual habis sehingga kuantitas
penjualan sama dangan produksi.
c. Penentuan Standar Kinerja
Standar kerja yang harus ditetapkan meliputi :
• Standar Kualitas. Standar mengenai kualitas barang atau jasa yang dihasilkan,
dapat dilakukan standar per atribut dari barang dan jasa. Untuk menjamin kualitas
barang perlu pengendalian mutu terpadu. Standar kualitas ini mencakup rencana,
proses produksi, monitoring dan tindak lanjut.
• Standar Kuantitas. Standar mengenai jumlah barang yang harus dibuat dalam
suatu periode tertentu untuk mencapai tujuan dan pertumbuhan perusahaan.
• Standar Waktu Proses. Standar waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi
yang normal agar diperoleh efisiensi yang maksimal.
• Standar Produktivitas (Productivity). Standar mengenai rasio antara output dari
proses produksi dan input yang digunakan. Ukuran productivity dapat diukur baik
secara total maupun partial atau bagian-bagiannya. Ukuran productivity antara lain
sebagai berikut:
a) Total factor Productivity, dihitung denga membaagi Output perusahaan dengan
Labor + Capital + Material + Energy input + Businnes service.
b) Material Productivity, dihitung dengan membagi Output dengan material.
c) Labour Productivity, dihitung dengan membagi Output dengan jumlah Labor.

Anda mungkin juga menyukai