Anda di halaman 1dari 11

mata kuliah : MKP.

Tgl. 21, sept, 2021

unsur-unsur manajemen

1. Man ( manusia )
Unsur yang pertama adalah manusia.
Tidak dapat berjalan suatu program atau target tnpa adanya yang menjalankan, dan yang
menjalankan semua itu ada manusia. Manusia dapat memotivasi pekerja lainnya agar lebih baik
dalam melakukan pekerjaan.
2. Money (uang)
Dalam pengertian manajemen untuk mencpai tujuan yang efisien sangat dibutuhkan modal
dalam bentuk uang dapat memenuhi hal tersebut. Da[at dilihat untuk membangung sesuatu,
memiliki unag sangatlah penting menunjang kelancaran dalam pembangunan tersebut.
3. Material (materi/benda)
Dalam sebuah proses mencapai sebuah tujuan memiliki persediaan bahan baku sangatla
dibtuhkan. Jika bahan baku tidakb tersedia untuk menjalankan proses produksi, maka proses
tersebut akan terhambat dalam jangka pendek maupun panjang.
4. Machine (teknologi)
Salah satu unsur manajemen yang menjadi pendukung terhadap berjalannya proses pencapaian
tujuan yang efisien adalah mesin. Dengan menggunakan mesin akan membantu mempercepat
pekrjaan yang dilakukan. Mesin digunakan untuk memproses.
5. Methode (cara)
Cara dijalankan oleh setiap struktur, dengan itulah dapat melihat struktur yang dijalankan.
6. Market. Target.
Sasaran yang dituju, dan harus dapat mengetahui target market yang akan dijalankan penjualan
atau suatu program tertentu.
7. Menit (waktu)
Setiap perusahaan atau organisasi harus memperhatikan waktu. Mengatur waktu dan manage
waktu . penting untuk keberhasilan suatu program atau tujuan. Dan menjadi pertimbangan
setiap anggota agar menjadi efisien.

ELEMEN ORGANISASI
1. Visi : adalah tujuan suatu organisasi, sesuatu hal yang besar yang ingin dicpai oleh organisasi
dalam jangka panjang
2. Misi : langkah2 untuk mencapai tujuan organisasi , harus di jalankan dalam kurun waktu
yang pendek, dari situlah di lihat bagaimana cara merealisasikan visi yang ada dengan
menjalankan program kerja.
3. Regulasi/aturan : aturan yang menjadikan anggota organisasai konsisten dan profesionalitas
dalam organisasi. Memperhatikan masalah kehadiran dalam proses kerja, Aturan2 dalam
suatu devisi organisasi.
4. Profesionalisme : adalah melaksanakan sesuatu yang sifatnya bertanggunggawab mandiri
dan proaktif dalam menjalankan organisasi.
5. Insentif : gaji, tidak mutlak adanya dalam dakwadh. Tapi ada di perusahaan2 untuk
mempekerjakan sumber daya manusia,
6. Sumberdaya : manusia, . keuangan, keilmuan, tenaga,. Sngat dibutuhkan untuk menjalankan
suatu orgnisasi .
7. Rencana kerja : timeline. Harus di atur dengn baik.

Elemen organisasi : menurut scott 1981

1. Struktur social ( struktur normative dan tingkah laku)


2. Partisipan : anggota (personal) baik ketua atau anggota, tidak ada organisasi tnpa adanya
anggota.
3. Tujuan : sesuatu yang ingin dicpai dalam suatu program organisasi.
4. Teknologi : organisasi membutuhkan teknologi, dan membutuhkan yang menjalankannya yaitu
manusia.
5. Lingkungan : berperan sangat besar terhadap organisasi, di organisasi di tuntut bekerja secara
mandiri dan produktif. Dan siap di tunjuk untuk di mutase dan harus siap beradptasi dengan
lingkungan baru demi tercapainya tujuannya organisasi.

KARAKTERISTIK OGRANISASI

Karakter melekat pada seseorang, yang menjadi icon orang tersebut.

1. Bersifat dinamis (disebabkan karena adanya perubahan ekonomi dalam lingkungan, perubahan
sasaran, perubahan kondisi, kondisi social, perubahan teknologi) .
Dinamis : yaitu harus mengikuti perkembangan zaman, karena ada banyak perbuhan yang akan
terjadi pada setiap zaman.
2. Memerlukan informasi : berasal dari oganisasi, yaitu setiap organisasi memrlukan informasi
agar bisa hidup. Pekerjaan apa yang akan mereka lakukan, informasi yang bisa menjadikan suatu
organisasi bisa eksis dan dibutuhkan dalam organisasi.
3. Mempunyai tujuan : jangka pendek, jangka menenga, jangka panjang
4. Struktur : struktur umum, hubungan yang berbeda dalam organisasi. Dan harus ada karakter
dalam organisasi.

TUGAS !

TUGAS INDIVIDU.
MKP . SELASA, 28 SEPTEMBER 2021.

TEORI DAN IKLIM MANAJEMEN ORGANISASI

Pengantar

Apa itu teori manajemen ?

Teori organisasi merupakan sejumlah pemikiran dan konsep yang menjelaskan atau
memperkiraan bagaimana organisasi dan individu di dalamnya berperilaku dalam berbagfai jenis
strruktur dan kondisi tertentu (shafritz dan ott dalam levy 2009)

Dari definisi tersebut organisasi seperti juga manusia memiliki perilaku yang bisa di amati oleh
orang di dalamnya maupun pihak luar.

Teori manajemen

: adalah kumpulan ide yang merekomnedasikan aturan umum tentang cara mengelola organisasi atau
bisnis.

Manfaat manajemen

: 1. Meningkatkan produktifitas, tergantung orang atau organisasi. Cara agar selalu produktivitas harus
selalu melakukan inovasi. Dengan menggunakan teori2 ini para pemimpin 2. Pengambilan keputusan
yang disederhanakan. 3. Peningktan kolaborasi.4 peningkatan objektivitas.

JENIS2 TEORI MANAJEMEN

1. Teori manajemen ilmiah (oleh F.taylor). manufacturing : mesin, bahan baku, garmen. Dan proses
produksi Terbagi secara terukur.
Prinsip Taylor : Merekomendasikan bahwa metode ilmiah untuk melakukan tugas di rmpat
kerha, sebgai dari pemimpin yang mengandalkan penilaian2 mereka pribadi terhadap oanggota
tim.
Prinsip assembly line menurut henry ford : meletakan peralatan dan pekerja dalam urutan
pekerjaan operasional sehingga setiap bagian komponen dapat dipasang secara berurutan
sampai dengan proses akhir agar menjadi lebih efektig dan efiisen.

2. Prinsip teory manajemen administrative (oleh H. Fayol)


Tugas ! 14 fungsi administrasi. Apa2 saja yang masuk dalam 14 fungsi administrasi.
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith.
Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih
efisien. 
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak
ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika
wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang
seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya. 
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang
mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan
yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para
pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi
yang menyimpang dari peraturan tersebut. 
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari
seorang atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan
sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah
rencana. 
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan
seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan
kepentingan organisasi secara keseluruhan. 
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka
berikan. 
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam
pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada
manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang
tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang
optimal untuk setiap situasi. 
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang
paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini.
Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan,
komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan
atasan harus diberitahhu. 
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang
tepat. 
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan 
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi
adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia
yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu
adda pengganti 
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-
rencana akan berusaha keras 
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan
persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)
15.
3. Teori manajemen birokrasi legal rasional (oleh M. Weber)
Tugas! 5 kriteria ideal birokrasi menurut max weber.

Tipe ideal birokrasi Weber tersebut antara lain:


a.                    Ada pembagian tugas berdasarkan kemampuan tertentu. Maksudnya adalah
mengelola realita yang ada bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan yang
berbeda, begitu juga dengan personil  yang mempunyai kelebihan dalam satu hal
namun kurang di hal yang lain. Untuk itu organisasi harus dapat menempatkan personil
di dalam bidang yang dikuasainya untuk memberikan efisiensi terhadap sumber daya
untuk mencapai tujuan.  Contoh : menempatkan anggota yang memiliki latar
pendidikan intelijen di fungsi intelijen dan menempatkan anggota yang merupakan
lulusan Fakultas Kedokteran di Bid Dokkes.
b.                    Ada hierarki wewenang;  terdapat struktur organisasi dimana ada posisi atas dan
bawah. Struktur yang di bawah diawasi oleh yang lebih tinggi dan yang lebih tinggi
berwenang mengawasi yang di bawahnya. Hierarki ini sangat perlu agar sistem
pengendalian dapat dilaksanakan sehingga mengefiensi pelaksanaan tugas. Contoh :
Dalam birokrasi di Polres Kapolres memimpin 2500 anggota polisi yang tersusun dalam
sebuah struktur berjenjang dari atas ke bawah dimana atasan mengawasi bawahannya.
Posisi ini tentunya disertai perbedaan kewenangan yang telah ditentukan sebelumnya,
semakin ke atas posisinya maka  kewenangan akan lebih besar.
c.                     Ada ketentuan-ketentuan yang berlaku sama di seluruh organisasi. Untuk suatu hal
yang sama, dalam kondisi dan waktu yang sama maka harus berlaku juga sebuah
peraturan yang sama di seluruh organisasi. Artinya ada peraturan yang harus ditaati
oleh anggota organisasi tanpa pengecualian. Dengan adanya peraturan yang egaliter
maka pelaksanaan tugas dapat lebih mudah diukur. Contoh : Dalam birokrasi Polri ada
aturan mengenai kenaikan pangkat anggota. Peraturan itu berlaku sama untuk seluruh
anggota Polri di seluruh Indonesia.
d.                    Menjaga hubungan yang impersonal karena keputusan yang rasional hanya dapat
dibuat secara obyektif tanpa emosi. Dalam birokrasi administrator harus menjaga
keputusannya agar tetap objektif berdasarkan fakta secara objektif. Administrator harus
dapat mengesampingkan penilaian subjektif dalam mengambiil keputusan. Contoh :
dalam menentukan arah penyidikan suatu perkara kita harus mengacu pada kajian
yuridis yang sebenarnya bukan kepada sifat subjektif suka/tidak suka kepada pihak
yang berperkara.
e.                    Pemilihan dan promosi pegawai didasarkan pada kemampuan, bukan
pertimbangan-pertimbangan yang irrelevant. Dalam memberikan promosi jabatan
hendaknya menggunakan standar yang jelas dan berlaku secara universal bagi seluruh
personil dalam organisasi. Dengan memanfaatkan rekam jejak prestasi dan hasil
kinerjalah seharusnya seseorang diangkat untuk menduduki posisi tertentu bukan
berdasarkan pertimbangan subjektif atau yang tidak ada kaitannya dengan
pelaksanaan tugas. Contoh : Dalam memilih Kasat serse pimpinan harus melihat
bagaimana kompetensi calon yang diajukan dan memberikan jabatan tersebut kepada
orang yang paling cocok dari segi kemampuan dan karakter. Yang sering terjadi dalam
organisasi Polri adalah pemilihan jabatan didasarkan oleh subjektivitas pimpinan
tergantung pada kepentingan dan kedekatan.

4. Hubungan manusia (E. Mayo)


5. Teori manajemen system.
6. Teori X dan Y (D. McGgregor)

Satu perusahaan bisa menerapkan ebih dari satu teori, dan budaya di dalam organisasi sangat berkaitan
erat dengan teori2 itu.

MKP

Selasa, 12 oktober 2021.

IKLIM ORGANISASI

Bicara soal iklim berarti bicara soal lingkungan atau situasi.

Iklim organisasi
 stringer sebagaimna di jelaskan oleh Ruliana (2004 : 152) bahwa iklim organisasi sebagai
koleksi dan pola lingkungan yang menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada
prinsip-prinsi yang masuk akal atau dapat di nilai, sehingga mempengaruhi langsung
terhadap kinerja organisasi.
 Iklim organisasi ini merupakan istilah untuk menggambarkan lingkungan organisasi atau
situsi organisasi.

 Iklim orgnisasi berkenan dengan rangkaian sifat yang dapat di persepsikan orang-orang
dalam suatu organisasi atau unit- unit tertentu. Pembicaraan tentang iklim organisasi
sebenarnya merupakan pembicaraan lingkungan kerja dan timbul terutama kerna kegiatan
organisasi yang di lakukan secara sadar atau tidak, yang dianggap kemudian mempengaruhi
perilaku organisasi (Streets, 1985:120).
 Iklim organisasi akan di pengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Hauser dan Pocerella serta
Wisler (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi dapat di ketahui melalui
persepsi individu-individu yang ada dalam organisasi tersebut di dasarkan pada respon
subjek terhadap pertanyaan yang di ajukan kepada mereka.

 ○Kesulitan yang utama dalam memahami peranan iklim terhadap organisasi adalah tidak
adanya satu kesepakatan di antara para ilmuan yang merumuskan faktor-faktor utama yang
mempengaruhin iklim organisasi.
 Streinger (2002) mengemukakan indikator iklim organisasi yaitu : struktur, tanggung jawab,
penghargaan, dukungan, komitmen.

Budaya organisasi
Suatu karakteristik yang terdapat pada suatu organisasi dan di jadikan sebagai tuntunan
organisasi atau perusahaan sehingga mampu membedakannya dengan organisasi lain.

Budaya organisasi merupakan kerangka kerja kognitif yang terdiri dari sikap-sikap, nilai-nilai,
norma perilaku dan harapan bersama yang di rasakan oleh anggota organisasi.

Budaya dalam suatu orgznisasi akan melibatkan seluruh pengalaman, filosofi, pengalaman,
ekspektasi, dan juga seluruh nilai yang terdapat di dalamnya, sehingga nantinya akan terefleksi
dalam kegiatan setiap anggota, mulai dari pekerjaan, interaksi dengan lingkungan luar, hingga
ekspektasi yang di harapkan bisa terwujud di masa depan.
Jadi, mau tdak mau, atau suka tidak suka, saat ada seseorang yang masuk kedalam organisasi
tersebut, mereka akan mengikuti kebiasaan dan juga budaya yang sedang berlaku di dalam
organisasi tersebut.

Budaya organisasi :
 1. Budaya organisasi merupakan keyakinan sikap dan nilai yang umumnya di miliki yang
timbul dalam suatu organisasi.
 2. Budaya organisasi merupakan bagian nilai-nilai dan kepercayaan yang mendasari/menjadi
identitas organisasi.
 3. Budaya organisasi adalah serangkaian asumsi implisit
 yang di yakini oleh kelompok dan yang menentukan bagaimana kelompok melihat, berfikir
dan bereaksi terhadap lingkungannya.
 4. Budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dianutoleh anggota-
anggota yang membedakan organisasi itu sendiri dari organisasi lainnya.

Budaya organisasi dapat di bentuk, diciptakan dan direkayasa agar sinergis dengan cita-cita
organisasi.

Budaya organisasi
 Robbins (2003) mengidentifikasi budaya organisasi ke dalam tujuh karakteristik primer
yang merupakan hakekat dari budaya organisasi itu sendri.

Budaya organisasi
1.Inovasi dan pengembangan resiko; yaitu sejauh mana pegawai di dorong untuk inovatif dan
mengambil resiko.
2.Perhatian ke rincian; yaitu sejauh mana pegawai diharapakan memperlihatkan presisi
(kecermatan), analisis dan perhatian pada rincian.
3.Orienasi hasil; sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil, bukannya pada
tehnik dan proses.
4.Orientasi orang; yaitu sejauh mana keputusan manajemen menghasilkan efek pada orang-orang
dalam organisasi.
5.Orientasi tim; yaitu sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim bukannya
individu-individu.
6.Keagresifan; yaitu sejauh mana orang - orang itu agresif dan kompetitif bukannya santai-santai
7. Kemapaman; yaitu sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo
dari pada pertumbuhan.

PENGANTAR
Memahami dan menerapkan praktik terbaik dari teori manajemen dapat membantu kita menjadi
lebih efektif dalam membimbing tim menuju kesuksesan.

Banyak dari teori ini memunculkan pendekatan kepemimpinan yang biasa digunakan untuk
membimbing dan menumbuhkan organisasi saat ini.

Kita dapat memilih diantara mereka untuk mengidentifikasi strategi yang paling cocok untuk
setiap tim yangada.

TEORI MANAJEMEN ORGANISASI


Teori organisasi merupakan sejumlah pemikiran dan konsep yang menjelaskan atau
memperkirakan bagaimana organisasi/ kelompok dan individu di dalamnya "berperilaku" dalam
berbagai jenis struktur dan kondisi tertentu (Shafritz & Ott dalam Levy, 2009)

Dari defenisi tersebut, organisasi seperti juga manusia memiliki perilaku yag biasa diamati
dengan baik oleh orang di dalamnya maupun oleh pihak luar.

○ Manfaat Manajemen
1. Peningkatan produktifitas :
dengan menggunakan teori-teori inim para pemimpin belajar bagaimana memanfaatkan anggota-
anggota tim mereka sebaik-baiknya meningjatkan kinerja, dan meningkatkan produktivitas agar
ada hasil yang di dapat dari setiap proses yang di jalankan.
2. Pengambilan keputusan yang di sederhanakan : pengambil keputusan dengan hal ini adalah
para pemimpin yang kemudian secara tepat mengetahui bahwa ada strategi yang harus dijalankan
dan harus diputuskan untuk melihat kondisi yang terjadi didalam organisasi.
3. Peningkatan kolaborasi :
pemimpin belajar bagaimana mendorong partisipasi anggota tim dan meningkatkan kolaborasi di
tempat kerja yakni kolaborasi kerja sama/kerja tim untuk membuat / menyelenggarakan suatu
kegiatan, maka pemimpin harus bisa belajar bagaimana caranya agar anggotanya berpartisipasi
aktif dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan untuk bisa bekerja sama secara aktif di
tempat kerja dan itu akan berefek dari pada hasil produksi perusahaan tersebut.
4. Peningkatan objektivitas :
Teori manajemen mendorong para pemimpin untuk membuat perubahan yang terbukti secara
ilmiah dari pada mengandalakan penilaian mereka, seorang leader (pemimpin) sangat
menentukan bagiamana dia bisa meraih keberhasilan dari setiap agenda / program yang
direncanakan.

○ Teori manajemen
1. Teori manajemen ilmiyah (F. Taylor) peneliti asal Amerika Serikat, ketika dijadikan suatu tim
untuk memperkuat perusahaan mobil yaitu fort.
2. Prinsip teori manajemen administratif (oleh H.Fayol)
3.Teori manajemen (Oleh M. Waber)
4. Hubungan manusia (Oleh E. Mayo)

5. Teori manajemen sistem


6. Teori manajemen kontingensi (Oleh F.Fiedler)
7. Teori X dan Y (Oleh D. McGregor)

Satu perusahaan bisa menerapkan 2 teori dan setiap orang/ organisasi /perusahaan/lembaga akan
di lihat budaya yang tercipta di dalam organisasi tersebut sangat erat kaitannya dengan sistem/
penerapan dari teori dari organisasi yang ada.

○ Teori manajemen Ilmiah (Oleh F. Taylor)


Berkaitan dengan produktivitas dari sebuah lembaga yang mesti dicapaidan harus dilakukan
secara terukur dan terarah. Contoh: prinsip kerja dan industri manufacturing ( tekstil, minuman)
industri yang mempekerjakan mesin, teknologi, bahan baku, dan tenaga kerja dan setiap proses-
proses itu terukur. Contoh : Semen Tonasa.
Teori manejemen ilmiah :
- Prinsip taylor merekomendasikan bahwa metode ilmiah harus digunakan untuk melakukan
tugas di tempat kerja, sebagai lawan dari pemimpin yang mengandalkan penilaian mereka
pribadi terhadap anggota lain.
- Prinsip Assembly Line menurut Henry Ford, meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan
pekerjaan/ oprasianal sehingga setiap bagian/ komponen dapat di pasang secara berurutan sampai
dengan proses akhir agar menjadi lebih efektif dsn efisien selama proses finising.

○Prinsip Teori Manajemen Administrasi (Oleh Hendry Fayol) seorang sarjana teknis dari
prancis dan sekaligus direktur
perusahaan pertambaang tahun 1916 menerbitkan sebuah buku administrasi Hendry Fayol
menciptakan teori yang dikenal s3bagai 14 fungsi administrasi oleh Hendri Fayol.

○Teori Manajemen Birokrasi


Max Weber (1864-1920) dari jerman memperkenalkan Birokrasi Legal Rasional teori
manajemen birokrasi yang dikenal dengan Birokrasi Legal Rasional Adanya 5 kriteria ideal
Birokrasi menurut Max Weber. Max Weber menciptakan teori kapitalis. Salah 1 kriteria ideal
Birokrasi menurut Max Weber adalah adanya aturan/norma-norma.
○Teori Hubungan Manusia
- Teori ini dikembangkan oleh Elton Mayo, yang melakukan eksperimen yang dirancang untuk
meningkatkan produktivitas yang meletakkan dasar bagingerakan hubungan manusia.
- Temuan ini memunculkan Teori hubungan Manusia Mayo, yang menyimpulkan bahwa
karyawan lebih termotivasi oleh faktor sosial, seperti komunikasi informal, penghargaan dan
perhatian dari manajer atau menjadi bagian dari kelompok di bandingkan dengan faktor
lingkungan, seperti uang dan kondisi kerja.
Jika dalam organisasi tidak ada relasi maka organjsasi itu tidak bisa hidup.
Kesimpulan dari teori ini bahwa karyawan/anggota dalam organisasi tersebut akan termotivasi
lebih jauh mana kala mereka di support sistem dari kehidupan sosial, komunisasi informasi
terbangun dalam anggota.

○Teori Manajemen Sistem


- Teori manajemen sistem mengusulkan bahwa bisnis, seperti tubuh manusia, terdiri dari banyak
komponen yang bekerja secara harmonis sehingga sistem yang lebih besar dapat berfungsi secara
optimal.
- Menurut teori tersebut, keberhasilan suatu organisasi bergantung pada beberapa elemen kunci :
sinergi, interdependensi, dan keterkaitan antara berbagai subsistem.

○Teori X dan Y
- Teori ini di cetuskan oleh seorang Psikologi sosial asal Amerika Serikat, Doughlas McGregor.
Menurutnya, gaya manajemen pemimpin organisasi dipengaruhi oleh persepsi mereka tentang
motivasi kerja anggota tim.
- Jika para manajer menggunakan Teori X, maka para manajer berasumsi bahwa para pekerja itu
selalu malas dan tidak memberikan seluruh kapasitas dan kapabilitasnya pada pekerjaan mereka,
sehingga mereka harus selalu dikendalikan . Individu anggota organisasi dengan kecenderungan
ini, umumnya lebih suka untuk dikontrol dan tidak mau menerima tanggung jawab.
Dalam organisasi juga ada teori Y yaitu kebalikan dai teori X yaitu ada anggota dalam organisasi
itu adalah perusahaan.

KONFLIK DALAM ORGANISASI

 Setiap organisasi memiliki konflik


 Adanya konflik karena komunikasi tidak jalan

Dr. shopiyah : menjelaskan bahwa konflik organisasi ada 3 pandangan para ahli :

1. Pandangna tradisional :
lawan modern, konflik harus dihindari karena akan menimbulkan kerugian. Harus
dicegah dan mencari tahu akar masalah.
2. Panfangan hubungan kemananusiaan :
Konflik merupakan sesuatu yang wajar, alamiah dan tidak terelakan dalam kehidupan
manusia.
3. Pandangan lutekaksionis :
Konflik merupakan bukan sekedar sesuatu yang dinilai memiliki kekuatan positif dalam
kelompok. Tetapi konflik dapat meningkatkan kinerja. Oleh karena itu konflik harus
diciptakan agar organisasi lebih hidup dan tidak stegnan.

 Jenis-jenis konflik berdasarkan sudut pandang


1. Intra individu (diri sendiri)
2. Antar individu
3. Antar kelompok yang bersifat kolektif antar kelompok lain.
4. Konflik organisasi yang terjadi antara divisi-divisi yang ada dalam organisasi

 Jenis-jenis konflik dan fungsinya


1. Konflik kontruktif memiliki dampak positif bagi pengembangan organisasi
2. Konflik dekstruktif berdampak negative bagi pengembangan organisasi

 Jenis konflik ditinjau daru segi masalah yang menjadi sumber konflik\
1. Konflik tujuan yaitu adanya perbedaaan tujuan yaitu individu dalam organisai tersebut
dan dapat memicu adanya konflik .
2. Konflik nilai yaitu di mana nilai-nilai yang dianut oleh seseorang seringkali tidak sejalan
dengan system nilai yang dianut oleh organisasi.
3. Konflik kebijakan yaitu konflik muncul karena seseorang tidak cocok / tidak sependapat
dengan nilai yang ditetapkan oleh organisasi.

 Penyebab konflik
1. Saling bergantungan
2. Perbedaan tujuan
3. Perbedaan presepsi (sudut pandang).

Anda mungkin juga menyukai