PENDAHULUAN
STUDI KASUS
1. Direktorat Produksi adalah kekuasaan tertinggi di perusahaan yang bertanggung jawab atas semua
kegiatan produksi perusahaan PT. Petrokimia Gresik. Tugas – tugas Direktoraat Produksi diantaranya :
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi, teknik dan pemasaran.
Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala bagian yang
menjadi bawahannya.
2. SVP PABRIK II adalah posisi senior level executive di dalam organisasi perusahaan di petrokimia yang
bertanggung jawab untuk melapor kepada direktorat produksi. Seorang svp dalam organisasi perusahaan
berfungsi sebagai komando kedua atau ketiga sebuah perusahaan.
Tugas – tugas SVP PABRIK II antara lain
-mengarahkan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Pabrik II
-menyusun strategi perusahaan
-mengevaluasi pekerjaan pimpinan lain
-mengevaluasi keberhasilan produksi di Pabrik II
3. Pemeliharaan II adalah badan atau departemen dari pengoprasian pabrik yang berfungsi untuk memelihara
semua alat atau fasilitas produksi agar bisa bekerja dengan dengan baik serta melakukan maintenance atau
pemeliharaan yang memperpanjang usia kegunaan alat produksi . departemen ini dibutuhkan untuk
menjamin stabilitas hasil produksi di Pabrik II
Tugas – tugas Pemeliharaan II diantaranya : Memonitor, memelihara, mengatur, menangani dan
memeriksa semua fasilitas produksi yang ada di pabrik II
Dari departemen pemeliharaan II dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti berikut:
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
PT. Petrokimia Gresik Produsen Pupuk Terlengkap di Indonesia
yang memproduksi berbagai macam pupuk dan bahan kimia untuk solusi
agroindustri. Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini
bertransformasi menuju perusahaan Solusi Agroindustri untuk
mendukung tercapainya program Ketahanan Pangan Nasional, dan
kemajuan dunia pertanian.hal ini dapat tercapai dengan sistem
manajemen yang diterapkan di perusahaan ini yang selalu dievaluasi
terhadap kesesuaian dan efektifitas pelaksanaan sitem manajemen,
dengan cara melakukan pembahasan secara berkala dengan melibatkan
berbagai pihak yang terkait.