Anda di halaman 1dari 37

Laporan Tugas

Pengujian Daya Dan Emisi Gas Buang


Dosen : Yuniarto Agus Winoko, S.T.,M.T.

Dibuat Oleh

Achsani Taqwim (1941220015)

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2021
Tugas Minggu Ke 2

Soal !

Sebutkan macam-macam dinamometer dan jelaskan cara kerjanya minimal dari 5 sumber

Jawab.

KELASIFIKASI DINAMOMETER

BERDASARKAN ENERGI PENGGERAKNYA

Diagram Blok:
Dinamometer

Transmisi Absobpsi Penggerak

Mekanis Hidrolik Udara Listrik

Arus eddy
Rem jepit Air

Tali jepit Fluida Generator

Sumber 1

(Jyotindra S. Killedar:2012.41.Dynamometer: Theory and Application to Engine


Testing. https://books.google.com/books/about/Dynamometer.html?
id=3Yj5AAAAQBAJ)

Definisi dinamometer

Adalah alat yang berfungsi untuk mengukur torsi, gaya, atau daya yang tersedia
dari poros yang berputar. kecepatan poros diukur dengan takometer, sedangkan
gaya putar atau torsi poros diukur dengan skala atau metode lain. daya dapat
dibaca dari instrumentasi atau dihitung dari kecepatan dan torsi poros
Sumber 2

Penjelasan dinamometer trasmisi: (SUPRIYO: 2012. 27. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN


DINAMOMETER ARUS EDDY UNTUK PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR KAPASITAS 130 KW .
19515169.pdf (core.ac.uk))

Prinsip cara kerja: (MISRAIM GINTING: 2015. 20. ANALISA KARAKTERISTIK MESIN
DIESEL C 223, DAYA 78 HP DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER .
http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/86 )

Dinamometer Transmisi

digunakan untuk mengukur daya yang sulit dilaksanakan dengan cara biasa, pemasangannya bisa
dilakukan dengan cara meletakkan pada bagian mesin atau diantara dua buah mesin dan daya yang
diukur adalah daya setempat dan biasanya daya ini dimanfaatkan sebagai energi mekanis atau energi
listrik. Salah satu contoh dari dinamometer transmisi ialah tipe strain gage. Pengukurannya berdasarkan
tegangan kawat dan perubahan pada tegangan kawat akan merubah tahanan listrik.

Prinsip kerja: Input Proses Roda gigi Belt mesin berputar

jembatan Strain gages Mesin yang digerakan Dinamo trasmisi


wheatstone
empat lengan
aktif Out put arus listrik Pengukuran torsi

Dinamo trasmisi
Sumber 3

(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 83. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS BUANG (EDISI
REVISI). www.polinemapress.orgpress.polinema.ac.id )

Dinamometer absorbsi
Adalah jenis dinamometer yang prinsipnya mengubah energi mekanik sebagai torsi, dimana daya atau
torsi berasal dari daya motor bakar atau motor listrik. Jenis dinamometer yang termasuk pada unit
absorbsi adalah sebagai berikut:

1) Eddy current atau elektromagnetic brake (hanya absorbsi)


2) Elektric motor atau generator (absorbsi dan driver)
3) Fan brake (hanya absorbsi)
4) Hydrolic brake (hanya absorbsi)
5) Mechanical friction brake atau pronny brake (hanya absorbsi)
6) Water brake (hanya absorbsi)

Prinsip Kerja: input Motor bakar Gesekan roda bergerak Dinamometer absorbsi

listrik output torsi Perubahan pembebanan

(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 86. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS BUANG (EDISI
REVISI). )

 Dinamometer Mekanis
Proses penyerapan daya pada alat ini dengan cara memberikan gesekan
mekanis sehingga timbul panas, Selanjutnya panas dipindahkan kesekeliling dan
proses pendinginannya menggunakan udara. Jenis dinosaurus terdiri dari balok-
balok kayu yang dipasang antara rotor dan sabuk baja, rotor bekerja saat poros
motor berputar. Pada dinamometer mekanis proses pengereman dilakukan
dengan pembantuan antara balok-balok yang menyerap daya kayu dengan rotor,
dengan memutar baut pengatur. Jenis dinamometer adalah:
(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 86. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

a) Dinamometer Jepit

Dinamometer jepit atau rem jepit (prony brake) adalah jenis dinamometer
untuk mengukur beban akibat akibat pada penggerak utama yang disebut dengan
beban. Jenis beban terdiri dari komponen- komponen mesin itu sendiri dan
aksesoris mesin misalnya (pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator
listrik (pengisian aki, listrik penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan
komponen lainnya.
Prinsip kerja proni brake adalah mengukur torsi, daya keluaran mesin yang
hilang saat terjadi gesekan (pengereman) dengan cara menyesuaikan kekuatan
rem. Output daya tersebut dikonversikan dalam bentuk panas, putaran mesin
putaran putaran roda juga tinggi. Saat tromol roda melakukan pengereman maka
tuas mendorong pegas yang menggerakkan sepatu (rem) dan menekan tromol
dengan prinsip torsi. Energi panas selama pengereman yang terserap oleh udara
digunakan untuk pendinginan yang menggunakan pompa pendingin.

Prinsip kerja: Roda berputar tinggi pengereman Tuas rem


output

pegas

Pompa pendingin Pendinginan air Sepatu rem


(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 88. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

b) Dinamometer Tali
Dinamometer tali atau rem tali (rope brake) adalah jenis dinamometer
untuk mengukur tenaga rem. Alat ini bekerja saat putaran mesin rendah
dengan penyerapan daya kecil. Alat terdiri dari terbuat dari tali kulit, dimana
tali bergerak bebas disekitar drum yang berputar mengenai poros output. Salah
satu ujung tali terhubung dengan timbangan pegas yang berfungsi sebagai
penyeimbang, dan ujung yang lain dengan beban. Penyerapan daya dengan
prinsip gesekan antara tali sekeliling roda dengan pegas penyeimbang. Daya
hasil gesekan antara tali dengan drum menunjukkan besar brake powernya.
Kerugian menggunakan alat ini adalah ketidakakuratan sistem gesekannya,
sebab adanya perubahan koefisien gesek antara tali dengan suhu.

Prinsip Kerja: input Roda berputar pelan pengereman Tuas rem

Besar brake power output drum gesekan Rem tali

(MISRAIM GINTING: 2015. 24. ANALISA KARAKTERISTIK MESIN DIESEL C 223, DAYA 78
HP DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER.
http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/86 )

 Dinamometer hidrolik
Adalah jenis dinamometer dengan prinsip sistem hidrolis untuk meyerap energi mekanis
dari mesin keluaran.
Prinsip kerja: input Mesin berputar Katup tertutup Penambahan beban

Torsi output Pembukaan katup mendadak

(SUPRIYO: 2012. 21. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER ARUS EDDY UNTUK PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR KAPASITAS 130 KW. http://eprints.undip.ac.id/42335/1/Bab_I-III.pdf )

a) Dinamomater air tipe gesekan fluida


Pada dasarnya dinamometer ini terdiri dari sebuah rotor atau elemen putar dengan kedua
belah permukaannya rata,berputar dalam sebuah casing serta casing tersebut diisi dengan
air, selanjutnya air fluidanya disirkulasi secara kontinu. Akibat sirkulasi tersebut terjadi
pergesekan pada bagian fluidanya.
Poros berputaran Mengatur tinggi
Prinsip kerja: input Mesin berputar
kecepatan tertentu permukaan air

Gesekan flluida pengereman


(SUPRIYO: 2012. 23. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER ARUS EDDY UNTUK PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR KAPASITAS 130 KW. http://eprints.undip.ac.id/42335/1/Bab_I-III.pdf )

b) Dinamometer air tipe agitasi (semburan)


Bentuk dari dinamometer ini hampir sama dengan bentuk dinamometer gesekan fluida,
tetapi ada perbedaan diantara kedua bentuk tersebut yaitu terletak pada cara penyerapan
daya. Selain dengan gesekan karena agitasi, sehingga dinamometer ini relatif lebih besar.

Gambar Dinamometer Agitasi (Semburan)

(SUPRIYO: 2012. 24. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER ARUS EDDY UNTUK PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR KAPASITAS 130 KW. http://eprints.undip.ac.id/42335/1/Bab_I-III.pdf )

 Dinamometer Udara adalah dinamometer untuk menyerap daya yang diukur,


dinamometer ini menggunakan udara atmosfer. Penyerapan daya yang terjadi karena
gesekan yang timbul antara udara dengan sebuah rotir berupa kipas yang berputar.

Penyerapan Timbul reaksi


Prinsip kerja: Udara Rotor daya mesin

Terbaca
pengukuran pada
skala
Gambar Dinamometer Udara

(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 92. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

 Dinamometer Listrik

a. Arus Eddy adalah jenis dinamometer absorbsi, dalam penerapannya


banyak digunakan pada dinamometer sasis, alat ini dapat menghasilkan
beban yang cepat untuk menyelesaikan aliran beban.

Prinsip kerja: Pemotongan


Motor Rotor Medan magnet
medan magnet

Arus

Pendinginan air Induksi arus

Pendinginan Panas
Pendinginan udara

Gambar Dinamometer Arus Eddy

(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 94. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

 Dinamometer ayunan listrik adalah dinamometer dengan prinsip dasar bidang


gerak dinamometer. Dalam pemasangannya mesin tertumpu dengan ball bearing,
casing menahan lengan torsi untuk menjadikan seimbang torsi mesin.

Prinsip kerja: input Tenaga Mesin Torsi Casing

Daya Tarik output


medan magnet

Mengukur momen
(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 83. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

Dinamometer penggerak
Adalah alat untuk mengukur daya turbin dan pompa dan juga untuk mensuplai energi sebagai
penggerak peralatan yang akan diukur.

Prinsip Kerja: input Motor penggerak Dinamometer penggerak pengukuran

Satuan daya konversikan Output momen

Gambar dinamometer penggerak


Klasifikasi dynamometer berdasarkan rangka
1. Engine Dinamometer (ED)
2. Chassis Dinamometer (CD)

DINAMOMETER

ENGINE CHASSIS DINAMOMETER


DINAMOMETER (ED) (CD)

(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 81. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

a) Engine dynamometer (ED)


Dinamometer mesin adalah alat yang untuk mengukur daya dengan menghubungkan
mesin secara langsung (melalui poros output) dengan dinamometer. Dalam penerapannya
untuk pengujian daya dan torsi dilakukan dengan cara pengemudi tidak perlu diatas
kendaraan.
Prinsip kerja: Mesin berputar Sambungan poros dinamometer Torsi diukur
(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto,Gambar
Santoso: 2018.
engine 81. PENGUJIAN
dinamometer (ED) DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

b) Chassis dynamometer (CD)


Chasis dinamometer adalah pengukur torsi daya dengan prinsip meletakan roda diatas rol.
Pengukuran daya dan torsi dilakukan dengan meletakan kendaraan secara langsung dari
unit pemindah daya tanpa memindahkan mesin dari chasis. Pada lat ini pengujian
dilakukan dengan cara pengendara harus mengemudikan diatas kendaraan, jadi
pengukuran daya melalui transmisi roda penggerak kendaraan yg terhubung dengan rol.
Untuk mengetahui daya kendaraan yang terukur maka alat ini harus mampu
mengabsorbsi tenaga yang keluar dari mesin saat mengereman. Proses ini dilakukan
secara bertahap sejak mesin putaran idle hingga sampai putaran maksimum

Prinsip kerja: Kendaraan Roda bergerak Terhubung rol dinamometer

torsi Pengukuran
Gambar chasis dinamometer

Klasifikasi Dinamometer Berdasarkan Jenis Pengujianya

DINAMOMETER

BRAKE BASED DINAMOMETER INERTIA DINAMOMETER

(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 82. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

a) Brake based dynamometer


Adalah jenis dinamometer yang bebannya dari penambahan gaya gesek yang berupa
air, angin, dan elektrik untuk menambah gesekan. Perbedaan inertia dinamometer pada
media untuk kalibrasi putaran rol dengan putaran mesin yang sesungguhnya. Putaran
rol yang digunakanharus terhubung dengan software dinamometer, melaui proses
standarisasi dengan memberi beban tambahan pada rol.
Prinsip kerja: Putaran mesin Roda berputar Rol berputar Software dinamometer

Beban gesekan berupa air,angin,elektrik gesekan

Gambar Brake based dynamometer


(Yuniarto Agus Winoko, Kasijianto, Santoso: 2018. 82. PENGUJIAN DAYA DAN EMISI GAS
BUANG (EDISI REVISI). )

b) Inertia dynamometer
Adalah dinamometer yang bebannya bukan dengan menambah gaya gesek, tetapi
menambahkan bobot roler itu sendiri. Pada dinamo meter inertia, gaya inertia dari
roller merupakan patokan kalibrasi antara satu dengan dinamometerlainnya.Inertia
dinamometerakurasinya lebih baik dibandingkan brake based dynamometer
Prinsip kerja: Putaran mesin Roda berputar roller Penambahan beban

Kalibrasi dinamometer satu Gaya inersia


dengan lainya

Gambar inertia dinamometer


Tugas Minggu Ke 3

TUGAS PENGUJI DAYA DAN EMISI GAS BUANG

 TUGAS I
1. Angka octan adalah angka yang menunjukan kemampuan bahan bakar untuk menahan ketukan
(knocking) saat dinyalakan dalam campuran dengan udara di dalam silinder mesin pembakaran
internal. Angka octan Ini diidefinisikan dengan nilai numerik dari 0 hingga 100
2. (RON) menggambarkan perilaku bahan bakar dalam mesin pada suhu dan kecepatan yang lebih
rendah, dan merupakan upaya untuk mensimulasikan perilaku akselerasi. RON mensimulasikan
kinerja bensin di bawah tingkat keseriusan rendah pada 600 rpm dan suhu udara 120 ° F (49 ° C)
3. (MON) menggambarkan perilaku bahan bakar di mesin pada suhu dan kecepatan tinggi kisaran
throttle penuh. (MON) mencerminkan kondisi pada saat 900 rpm dan suhu udara 300 ° F (149 ° C)

 TUGAS II
1. Sebuah engine jupiter MX 135 memiliki daya sebesar 11 hp, konversikan daya tersebut ke
satuan lain !

Jawab:
 Watt : 11 hp= 745,7 watt
11x 745,7 = 8202,7

Jadi 11 hp = 8202,7 watt

 Kilowatt : 11 hp = 0,7457 kilowatt


11 x 0,7457 = 8,2027

Jadi 11 hp = 8,2027 kilowatt

 btu/ hour : 1 hp = 2 544,43 btu/ hour


11x 2 544,43= 508 886,64

Jadi 11 hp = 27988,73 btu/ hour


2. Sebuah engine INOVA KIJANG AN40 memiliki daya sebesar 136 hp, konversikan daya
tersebut ke satuan lain !

Jawab:
 Watt : 136 hp= 745,7 watt
136x 745,7 = 101415,2

Jadi 136 hp =101415,2 watt

 Kilowatt : 136 hp = 0,7457 kilowatt


136 x 0,7457 = 101,4152

Jadi 136 hp = 101,4152 kilowatt

 btu/ hour : 1 hp = 2 544,43 btu/ hour


136x 2 544,43= 346042,48

Jadi 136 hp = 346042,48 btu/ hour

3. Sebuah engine All New Ertiga memiliki daya sebesar 104 hp, konversikan daya tersebut ke
satuan lain !

Jawab:
 Watt : 104 hp= 745,7 watt
104 x 745,7 = 77552,8

Jadi 104 hp =77552,8 watt

 Kilowatt : 104 hp = 0,7457 kilowatt


104 x 0,7457 = 77,5528

Jadi 104 hp = 77,5528 kilowatt


 btu/ hour : 1 hp = 2 544,43 btu/ hour
104x 2 544,43= 346042,48

Jadi 104 hp = 264620,72 btu/ hour

 TUGAS III
 Perhitungan pembakaran sempurna
 Pertalite 90
0,9 C8 H8 + 11, 25 [O2 + 3,76N2] → 7,2CO2 + 8,1 H2O + 42,3 N2
AFR = 11,25 (16) (2) +11,25 3,76) ( 14) (2)
0,9 (12) (8) + 0,9 (1) (18)
=360 + 118,4
86,4 + 16,2
AFR = 1544,4
102,6
o Iso oktana = 15,05

0, 1C7 H16 + 1,1 (O2+3,76 N2) ->0,7 CO2+0,8 H2O+4,136N2

dikalikan 10:
C7H16 + 11 O2 + 41,36 N2  7 CO2 + 8 H2O + 41,36 N2

( 11+41,36 )+ 28,97
AFR =
0,9 ( 8 ) (12 ) +0,9 ( 1 ) (8)
1516,86
o Iso- Heptana = = 14,78
102,6
Jadi AFR = (0,9 x 15,05) + (0,1 x 14,78)
= 13,5 + 1,47
= 14,97
 Pertamax 92

0,92 C8H18 + 11,5 (O2 + 3,76 N2)  7,36 CO2 + 8,28 H2O + 43,24 N2

11,5 ( 16 )( 2 ) +11,5 ( 3,76 ) ( 14 ) (2)


AFR =
0,92 (12 ) ( 8 ) +0,92 ( 1 ) (18)
1578,72
o Iso- Oktana = = 15,05
104,88
0,08 C7H16 + 0,88 (O2 + 3,76 N2)  0,56 CO2 + 0,64 H2O + 3,3088 N2
(dikali 10)

0,8 C7H16 + 8,8 O2 + 33,088 N2  5,6 CO2 + 6,4 H2O + 33,088 N2

( 8,8+33,88 ) +28,97
AFR =
0,92 ( 8 )( 12 ) +0,92 ( 1 ) (8)
1213,49
o Iso- Heptana = = 11,5
104,88
Jadi AFR = (0,92 x 15,05) + (0,08 x 11,5)
= 13,84 + 0,92
= 14,76

 Pertamax turbo 98

0,98 C8H18 + 12,25 (O2 + 3,76 N2)  7,84 CO2 + 8,82 H2O + 46,06 N2

12,25 ( 16 )( 2 ) +12,25 ( 3,76 ) ( 14 ) ( 2 )


AFR =
0,98 (12 ) ( 8 ) +0,98 ( 1 ) ( 18 )
1681,68
o Iso- Oktana = = 15,05
111,76
0,02 C7H16 + 0,22 (O2 + 3,76 N2)  0,14 CO2 + 0,16 H2O + 0,8272 N2
(dikali 10)

0,2 C7H16 + 2,2 O2 + 8,272 N2  1,4 CO2 + 1,6 H2O + 8,272 N2

( 2,2+8,272 ) +28,97
AFR =
0,98 ( 8 ) (12 ) +0,98 ( 1 ) (8)
316,35
o Iso- Heptana = = 2,8
111,76
Jadi AFR = (0,98 x 15,05) + (0,02 x 2,8)
= 14,74 + 0,05
= 14,79

 Premium 88
0,88 C8H18 + 11 (O2 + 3,76 N2)  7,04 CO2 + 7,92 H2O + 41,36 N2

11 ( 16 )( 2 ) +11 (3,76 )( 14 )( 2 )
AFR =
0,88 ( 12 ) ( 8 ) +0,88 ( 1 ) (18 )

1510,08
o Iso- Oktana = = 15,05
100,32

0,12 C7H16 + 13,2 (O2 + 3,76 N2)  0,84 CO2 + 0,96 H2O + 4,9632 N2
(dikali 10)

1,2 C7H16 + 13,2 O2 + 49,632 N2  8,4 CO2 + 9,6 H2O + 49,632 N2

( 13+ 49,632 )+28,97


AFR =
0,88 ( 8 ) (12 ) +0,88 ( 1 ) (8)
873,73
o Iso-Heptan = = 8,7
100,32

Jadi AFR = (0,88 x 15,05) + (0,12 x 8,7)


= 13,24 + 1,04
= 14,28

 Perhitungan pembakaran tidak sempurna

 Pertalite 90

0,9 C8H18 + 6,05(O2 + 3,764 N2)  2,4CO2 + 2,4CO + 0,2O2 + 2,4CH3 + 4,5H2O + 22,7722N2

6,05 (16 )( 2 ) +6,05 ( 3,764 )( 14 ) (2)


o ISO-OKTANA (AFR) =
0,9 ( 12 )( 8 )+ 0,9 ( 1 ) (18)
831,2216
= = 8,10
102,6

0,1 C7H16 + 0,675(O2 + 3,764 N2)  0,2CO2 + 0,2CO + 0,2O2 + 0,3CH3 + 0,35H2O

+ 2,5407N2
0,675 (16 )( 2 ) +0,675 ( 3,764 )( 14 ) (2)
o ISO-HEPTANA (AFR) =
0,1 ( 12 )( 7 )+ 0,1 ( 1 ) (16)
92,8396
= 10 = 9,28

Jadi AFR = (0,9 x 8,10) + (0,1 x 9,28)


= 7,29 + 0,928
= 8,22

 Pertamax 92

0,92 C8H18 +6,64(O2 + 3,764 N2)  1,84CO2 + 3,68CO + 0,2O2 + 1,84CH3 +5,52H2O + 24,99296N2

6,64 ( 16 ) ( 2 )+ 6,64 ( 3,764 ) ( 14 ) (2)


o ISO-OKTANA (AFR) =
0,92 ( 12 ) ( 8 ) +0,92 ( 1 )( 18)
912 ,28288
= 104,88 = 8,69

0,08 C7H16 +0,695(O2 + 3,764 N2)  0,14CO2 + 0,28CO + 0,2O2 + 0,14CH3 + 0,43 H2O +
2,61598N2

0,695 (16 )( 2 ) +0,695 ( 3,764 )( 14 ) (2)


o ISO-HEPTANA (AFR) =
0,08 ( 12 )( 7 )+ 0,08 ( 1 ) (16)
95,48744
= 8
= 11,94

Jadi AFR = (0,92 x 8,69) + (0,08 x 11,94)


= 7,99 + 0,95
= 8,94

 Pertamax turbo 98
0,98 C8H18 + 7,08(O2 + 3,764 N2)  1,96CO2 + 3,92CO + 0,2O2 + 1,96CH3 + 5,88H2O

+ 26,64912N2

7,08 ( 16 )( 2 ) +7,08 ( 3,764 ) ( 14 )( 2)


o ISO-OKTANA (AFR) =
0,98 ( 12 )( 8 )+ 0,98 ( 1 ) (18)
972,73536
= 111,72 = 8,70

0,02 C7H16 +0,315(O2 + 3,764 N2)  0,03CO2 + 0,07CO + 0,2O2 + 0.04CH3 + 0,1H2O + 1,18566N2

0,315 (16 )( 2 ) +0,315 ( 3,764 )( 14 ) (2)


o ISO-HEPTANA (AFR) =
0,02 ( 12 )( 7 )+ 0,02 ( 1 ) (16)
43,27848
= 2
= 21,64

Jadi AFR = (0,98 x 8,70) + (0,02 x 21,64)


= 8,52 + 0,43
= 8,95

 Premium 88

0,88 C8H18 + 6,36(O2 + 3,764 N2)  1,76CO2 + 3,52CO + 0,2O2 + 1,76CH3 + 5,28H2O +
23,93904N2

6,36 ( 16 ) (2 )+6,36 ( 3,764 )( 14 ) (2)


o ISO OKTANA (AFR) =
0,88 ( 12 )( 8 )+ 0,88 ( 1 )( 18)
873,81312
=
100,32
= 8,71

0,12 C7H16 + 0,9425(O2 + 3,764 N2)  0,21CO2 + 0,42CO + 0,2O2 + 0,21CH3 + 0,645H2O

+ 3,54757N2

0,9425 (16 )( 2 ) +0,9425 ( 3,764 )( 14 ) (2)


o ISO HEPTANA (AFR)=
0,12 ( 12 )( 7 )+ 0,12 ( 1 ) (16)
129,49196
=
12
= 10,79

Jadi AFR = (0,88 x 8,71) + (0,12 x 10,79)


= 7,66 + 1,29
= 8,95

TUGAS MINGGU KE 4

1. JENIS JENSI DINAMOMETER ABSOBSI ADA 4

MEKANIK (CONTOH) PRONI BRAKE, ROPE BRAKE,...PRINSIP KERJANYA BGMN


DITULIS DGN WORN DAN BUAT BLOK DIAGRAMNYA) ),

HIDROLIK (CONTOH DINOSHIDRAULIK PRINSIP KERJA NYA BGMN

UDARA (CONTOH.. PRINSIP KERJANYA BGMN)

 Dinamometer Mekanis
Proses penyerapan daya pada alat ini dengan cara memberikan gesekan
mekanis sehingga timbul panas, Selanjutnya panas dipindahkan kesekeliling dan
proses pendinginannya menggunakan udara. Jenis dinosaurus terdiri dari balok-
balok kayu yang dipasang antara rotor dan sabuk baja, rotor bekerja saat poros
motor berputar. Pada dinamometer mekanis proses pengereman dilakukan
dengan pembantuan antara balok-balok yang menyerap daya kayu dengan rotor,
dengan memutar baut pengatur. Jenis dinamometer adalah:

c) Dinamometer Jepit

Dinamometer jepit atau rem jepit (prony brake) adalah jenis dinamometer
untuk mengukur beban akibat akibat pada penggerak utama yang disebut
dengan beban. Jenis beban terdiri dari komponen- komponen mesin itu sendiri
dan aksesoris mesin misalnya (pompa air, pompa pelumas, kipas radiator),
generator listrik (pengisian aki, listrik penerangan, penyalan busi), gesekan
mesin dan komponen lainnya.

Prinsip kerja proni brake adalah mengukur torsi, daya keluaran mesin
yang hilang saat terjadi gesekan (pengereman) dengan cara menyesuaikan
kekuatan rem. Output daya tersebut dikonversikan dalam bentuk panas,
putaran mesin putaran putaran roda juga tinggi. Saat tromol roda melakukan
pengereman maka tuas mendorong pegas yang menggerakkan sepatu (rem) dan
menekan tromol dengan prinsip torsi. Energi panas selama pengereman yang
terserap oleh udara digunakan untuk pendinginan yang menggunakan pompa
pendingin.

Proni brake Roda berputar tinggi pengereman Tuas rem


Pompa pendingin pendinginan Sepatu rem

d) Dinamometer Tali
Dinamometer tali atau rem tali (rope brake) adalah jenis dinamometer
untuk mengukur tenaga rem. Alat ini bekerja saat putaran mesin rendah
dengan penyerapan daya kecil. Alat terdiri dari terbuat dari tali kulit, dimana
tali bergerak bebas disekitar drum yang berputar mengenai poros output. Salah
satu ujung tali terhubung dengan timbangan pegas yang berfungsi sebagai
penyeimbang, dan ujung yang lain dengan beban. Penyerapan daya dengan
prinsip gesekan antara tali sekeliling roda dengan pegas penyeimbang. Daya
hasil gesekan antara tali dengan drum menunjukkan besar brake powernya.
Kerugian menggunakan alat ini adalah ketidakakuratan sistim gesekannya,
sebab adanya perubahan koefisien gesek antara tali dengan suhu.

pengereman Tuas rem


rope brake Roda berputar pelan

Rem tali

 Dinamometer Hidrolik
Dinamometer hidrolik adalah jenis dinamometer dengan prinsip sistem
hidrolis untuk menyerap energi mekanis dari mesin keluaran. Alat ini biasanya
menggunakan pompa roda gigi untuk menyimpan fluida. Prinsip kerjanya saat
mesin berputar dengan kecepatan tertentu, katub ditutup dan fluida keluar dari
pompa secara terbatas (terukur). Penambahan muatan mesin dengan membuka
katub secara mendadak. Daya tergantung dari putaran mesin, volume dan
tekanan yang dihasilkan. Jenis lain dengan menggunakan fluida air, dimana air
berfugsi sebgai media pendingin dan media gesek perantara.
Terdapat 2 (dua) jenis komponen sudu pada dinamometer ini, yaitu sudu
tetap (stator) dan sudu gerak (rotor). Rotor terhubung keporos mesin yang
merupakan daya poros terukur, dimana putaran mesin akan memutar
dinamometer rotor. Udara didalam dinamometer terdorong rotor, sehingga
udara terlempar dan menghasilkan tahanan terhadap putaran mesin berupa
energi panas. Aliran air secara kontinyu yang melalui casing akan menurunkan
suhu yang berfungsi melumasi perapat pada poros. Letak stator terhubung
dengan rotor yang terhubung ke casing, dimana pada casing terhubung dengan
lengan yang beban dan selanjutnya menunjukkan nilai forsi. Saat
dinamometer, mesin hidup dan putaran mesin diatur pada putaran tertentu,
komdisi ini mengakiatkan air masuk casing, selanjutnya menuju ke
penampungan udara. Akibat kondisi ini ruangan antara rotor dan stator selalu
terisi udara, yang berfungsi sebagai media gesek dan pendingin saat panas.
Kondisi air harus bersih, dingin, konstan dengan suhu udara keluar
dinamometer maksimum 80 ° C dan kondisi katup keluar terbuka, sehingga
udara dapat mengalir. Saat dinamometer berhenti dan air mengalir ke stator
dan mesin belum berputar maka alat ukur harus menunjukkan angka nol.
Kecepatan pengukuran putar poros menghasilkan data untuk menentukan daya,
untuk menghindari kelebihan kecepatan putar yang mengakibatkan alat rusak.
Terdapat 2 jenis dinamometer air yaitu :
e) Dinamometer Air Gesekan Fluida
Dinamometer air gesekan fluida adalah sebuah rotor dengan kedua
permukaannya rata-rata yang berputar di dalam rumah pompa yang terisi
air, dimana fluida bersirkulasi sehingga terjadi pergesekan pada fluidanya.
Kapasitas dinamometer tergantung pada kecepatan putaran poros dan
tinggi pemukaan udara. Pada kecepatan tertentu pada kecepatan
pembahasan spesifikasi perlukaan udara dalam rumah pompa. Jumlah
udara yang bersikulasi harus banyak, peringatan agar tidak terjadi uap
dalam alat ini. Terjadinya uap berakibat beban berkurang atau hilang.
Pengunaan rem air hanya sesuai untuk menyerap daya untuk beban
konstan pada kecepatan akibat pengaruh pengaruh daya perubahan udara.

Dinamometer air 2 rotor berputar Fluida bersirkulasi gasekan


n

fluida

f) Dinamometer Air Agitasi


Dinamometer air agitasi (semburan) adalah jenis dinamometer
untuk mengukur daya dan torsi motor bakar. Dinamometer terdiri dari
sebuah poros yang memegang sebuah rotor dan berputar didalam casing
vang tidak bisa dimasuki udara. Pada poros rotor terhubung dengan
baling-baling radial. Pada ruangan antara baling-baling terdapat poket-
poket. Saat rotor berputar udara disemburkan keluar, selanjutnya udara
yang disemburkan tertahan poket-poket casing. Fungsi poket-poket casing
mengembalikan udara ke rotor, sehingga udara dapat mengalir mengalir
antara poket rotor dan poket casing. Saat itu proses turbulensi besar
kontinyu terjadi, akibat proses tersebut maka terjadi panas. Cara
menghilangkan panas dengan pembantahan luapan udara yang mengisi
bagian belakang poket-poket casing. Sebuah pipa karet fleksibel
pembantuan suhu udara agar tidak lebih dari 60 ° C.

Dinamometer air agitasi Poros rotor berputar Penyemburan udara

Sebuah pipa karet proses turbulensi Poket – poket casing

 Dinamometer udara

Untuk menyerap daya yang diukur, dinamometer ini menggunakan udara

atmosfer. Penyerapan daya yang terjadi karena gesekan yang timbul antara
udara dengan sebuah rotor berupa kipas yang berputar.

Pengaturan bebannya dengan merubah radius kipas, ukuran atau sudut

kipas. Dengan memasang mesin pada bantalan ayun, maka reaksi mesin yang

timbul karena gesekan yang terjadi antara rotor dengan udara akan terbaca

pada skala.

Dinamometer udara udara atmosfer gesekan rotor udara

 Dinamometer Listrik
Dinamometer Listrik Dinamometer jenis ini prinsip kerjanya dengan
prinsip pengereman kerusakan magnet oleh pergerakan bahan konduktor. Ada 2
jenis dinamometer absorbsi yang bekerja secara listrik yaitu:

g) Dinamometer Arus Eddy


Dinamometer arus eddy adalah jenis penyerap dinamometer,
dalam penerapannya banyak digunakan pada dinamometer sasis. Alat ini
dapat menghasilkan beban yang cepat untuk menyelasaikan aliran beban.
Pada umumnya alat ini menggunakan pendinginan udara, sebab dengan arus
yang kecil (4 amp) dan tegangan 220volt dapat menghasilkan daya sampai
150hp. Berdasarkan media pendinginnya alat ini terbagi menjadi 2 (dua)
yaitu:

a. Pendingin udara (rem kipas) disebut juga dengan dinamometer


absorpsi tipe arus eddy dengan pendingin udara. Alat ini berfungsi
menyerap daya yang terukur menggunakan udara atmosfer.
Penyerapan daya yang terjadi akibat gesekan antara udara dengan
sebuah rotor berupa kipas yang berputar. Proses pengaturan bebannya
dilakukan dengan mengubah radius kipas, ukuran atau sudut kipas.
Pemasangan mesin di bantalan ayun menyebabkan terjadinya reaksi
mesin akibat gesekan antara rotor dengan udara, yang selanjutnya
terbaca pada skala.
b. Pendinginan udara eksternal disebut juga dinamometer penyerap jenis
rem air. Sistem pendinginannya dengan udara yang dialirkan lewat
pipa masuk ke plat rugi-rugi.

Dinamometer Arus Eddy a. Pendingin udara Penyerapan daya


(rem kipas)

Rotor berputar gesekan antara udara

b. Pendinginan udara eksternal udara

plat rugi-rugi pipa masuk


h) Dinamometer Ayunan Listrik
Dinamometer ayunan listrik atau generator adalah dinamometer
dengan prinsip dasar bidang gerak dinamometer. Dalam pemasangannya
mesin tertumpu dengan bantalan bola, casing yang menahan lengan torsi
untuk seimbang torsi mesin. Torsi terkenal pada casing oleh daya tarik
medan magnet hasil tenaga listrik. Saat jangkar berputar dan
menghasilkan daya listrik dari luar dinamometer. Daya mesin yang
terserap membangkitkan tenaga listrik yang terangkai. Saat daya listrik
terserap sepanjang tahanan kawat terjadi proses konversi.
Untuk jenis lainnya terdiri dari rotor yang digerakkan oleh mesin
yang tenaganya akan diukur, dan berputar dalam medan magnet.
Kekuatan medan magnetnya terkontrol dengan mengubah arus kawat
kumparan yang ditempatkan pada kedua sisi dari rotor. Selanjutnya rotor
berfungsi sebagai konduktor yang memotong medan magnet, sehingga
pemotongan medan magnet itu maka arus terjadi dan diinduksikan dalam
rotor yang dan timbul panas pada rotor.

Dinamometer Ayunan Listrik jangkar berputar medan magnet mengubah arus

rotor

2. Buatlah 2 contoh soal extrapolasi dan 3 contoh soal interpolasi angka tidak boleh
sama?

Contoh soal interpolasi


1. Sebuah mobil saat diuji daya dapat hasil pengukuran pada kecepatan 50
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 30 hp, dan pada kecepatan 55
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 36 hp. berapakah daya yang
di hasilkan mobil tersebut pada kecepatan 54 km/jam?

Jawab:

X1 = 50 km/h Y1 = 30 hp
X2 = 55 km/h Y2 = 36 hp
X = 54 km/h Y =?

(X – X 1)
Y = Y1 + (Y2 – Y1)
( X 2 – X 1)
(54−50)
= 30 + (36 - 30)
(55−50)
( 4)
= 30 + 6
( 5)
= 30 + 0,8 x 6
= 30 + 4,8
= 34,8
Jadi daya yang didapat saat kecepatan 54 km/h adalah 34,8 hp

2. Sebuah mobil saat diuji daya dapat hasil pengukuran pada kecepatan 70
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 46 hp, dan pada kecepatan 75
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 50 hp. berapakah daya yang
di hasilkan mobil tersebut pada kecepatan 73 km/jam?
Jawab

X1 = 70 km/h Y1 = 46 hp

X2 = 75 km/h Y2 = 50 hp
X = 73 km/h Y =?

(X – X 1)
Y = Y1 + (Y2 – Y1)
( X 2 – X 1)
(73−70)
= 46 + (50 - 46)
(75−70)
(3)
= 46 + 4
(5)
= 46 + 0,6 x 4
= 46 + 2,4
=48,4
Jadi daya yang didapat saat kecepatan 73 km/h adalah 48,4 hp

3. Sebuah mobil saat diuji daya dapat hasil pengukuran pada kecepatan 90
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 56,5 hp, dan pada kecepatan
95 km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 57,5 hp. berapakah daya
yang di hasilkan mobil tersebut pada kecepatan 92 km/jam?

Jawab

X1 = 90 km/h Y1 = 56,5 hp

X2 = 95 km/h Y2 = 57,5 hp
X = 92 km/h Y =?

(X – X 1)
Y = Y1 + (Y2 – Y1)
( X 2 – X 1)
(92−90)
= 56,5 + (57,5 – 56,5)
(95−90)
(2)
=56,5 + 1
(5)
= 56,5+ 0,4x1
= 56,9
Jadi daya yang didapat saat kecepatan 92 km/h adalah 56,9 hp

Contoh soal extrapolasi

1. Sebuah mobil saat diuji daya dapat hasil pengukuran pada kecepatan 75
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 50 hp, dan pada kecepatan 80
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 52 hp. berapakah daya yang di
hasilkan mobil tersebut pada kecepatan 35 km/jam?

Jawab
X1 = 75 km/h Y1 = 50 hp

X2 = 80 km/h Y2 = 52 hp
X = 35 km/h Y =?

(X – X 1)
Y = Y1 + (Y2 – Y1)
( X 2 – X 1)
(35−75)
= 50 + (52 – 50)
(80−75)
(−35)
= 50 +
(5)
x2
= 50 -7 x 2
= 36 hp

Jadi daya yang didapat saat kecepatan 35 km/h adalah 36 hp

2. Sebuah mobil saat diuji daya dapat hasil pengukuran pada kecepatan 120
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 57,5 hp, dan pada kecepatan 125
km/jam menghasilkan daya keluaran sebesar 56 hp. berapakah daya yang di
hasilkan mobil tersebut pada kecepatan 135 km/jam?

Jawab

X1 = 120 km/h Y1 = 57,5 hp


X2 = 125 km/h Y2 = 56 hp
X = 135 km/h Y =?

(X – X 1)
Y = Y1 + (Y2 – Y1)
( X 2 – X 1)
(135−120)
= 57,5 + (56 – 57,5)
(125−120)
(15)
= 57,5 +
(5)
– 1,5
= 70,5- 5
= 65,5 hp

Jadi daya yang didapat saat kecepatan 135 km/h adalah 65,5 hp
3. Deffinisi engine power corrected, engine power meassured,engine power wheel?

a. Engine Power Corrected


Daya guna atau daya poros atau daya efektif (Ne) atau break Men horse
power (BHP) atau daya terukur (engine power corrected) adalah daya yang
menggerakkan beban, sumbernya dari flywhell. Daya efektif (N.) berasal dari
daya indikatif (N), daya efektif yang digunakan untuk mengatasi kerugian daya
akibat gesekan denga N = D gesekan (N.). Daya efektif dapat diukur secara tidak
langsung n = P dengan dinamometer, tetapi harus ada variabel putaran poros
motor T = T (diukur dengan tachometer). Daya poros adalah daya yang diperoleh
Besat dari gerakan piston naik turun yang diterima poros engkol dan dihitung
sebagai daya bersih dari tenaga kuda. Hubungan daya poros terhadap putaran
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai putaran maka daya poros juga naík
sampai mencapai titik maksimum (titik dimana putaran poros lebih rendah dari
putaran mesin). Kenaikkan menunjukkan lebih besar daya efektif akibat dari daya
indikasi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang semakin besar akibat
putaran yang terus bertambah. Selajutnya daya turun saat putaran yang lebih
tinggi, karena adanya gesekan antara piston dengan silinder dalam ruang bakar,
pada bantalan, roda gigi, daya untuk menggerakkan pompa bahan bakar,
generator, pompa air dan katub semakin besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa
semakin besar putaran penyebab gesekan yang terjadi juga besar, sehingga beban
daya yang harus ditanggumg daya indikasi semakin besar dan berpengaruh pada
daya efektif.

b. Engine Power Measured

Daya indikator atau daya indikatif, atau Engine Power Measured adalah
daya yang digunakan untuk mengatasi kerugian daya akibat gesekan gesekan
mekanik akibat beban, sehingga daya poros akan lebih kecil dari daya efektif (N;).
Daya indiaktor adalah daya sistem pembakaran dalam silinder atau daya yang
dikenakan pada piston saat bekerja bolak balik didalam silinder mesin. Indikator
Daya adalah daya yang ada didalam silinder mesin akibat perubahan energi dari
energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik
pada piston (Basyirun.2008). Hubungan indikator terhadap putara terjadi setelah
mencapi titik tertentu maka daya ini cenderung turun, akibat semakin cepat
putaran maka daya yang hilang akibat gesekan juga semakin besar, kondisi ini
menyebabkan penurunan daya indikasi. Indikator Daya (Ne) adalah daya mesin
yang merupakan langkah awal perubahan energi panas dari sistem pembakaran
bahan bakar kedalam energi mekanik.
c. Whell Power Measured

Daya gesek (Ng) atau daya mekanik (frction horse power) atau whell
power measured adalah daya yang timbul akibat akibat akibat gesekan (poros
dengan bantalannya, gesekan antara fluida dengan salurannya dan lain-lain).
Daya gesek menunjukkan jumlah seluruh energi yang hilang dan dikonversikan
ke dalam bentuk daya akibat friksi, tu pemompaan, dan lain-lain saat
mentrasmisikan energi dari piston melalui hubungan batang penambahan ke poros
engkol. Hubungan ka ini daya mekanik terhadap putaran terjadi saat semakin
tinggi putaran maka daya cenderung meningkat. Kenaikan daya mekanis dibawah
daya indikasi dan daya efektif. Daya gesek merupakan nas csar selisih antara
indikator daya dan daya rem mesin.

d. Power Losses Measured

Power losses Adalah daya yang hilang dikarenakan semua jenis kerugian seperti
kehilangan daya di drivetrain dan gearbox, pengurasan daya oleh alternator, kipas,
pompa, knalpot teredam, dan beberapa aksesori lainnya

4. 112 km/jam = 4538 rpm, ubah menjadi kecepatan anguler dan berapa ukuran roda?
Diketahui:

Jawab

v = 112 km/jam→31 m/s


n = 4538 rpm→ 75,63 rps→75,63 Hz

Kecepatan anguler
ω =2 π
ω =2 .3,14 .75,63
ω =2 .3,14 .75,63
ω =475,197 rad/ sec
Ukuran roda.
v = n . πd
31= 75,63 . πd
31/(75,63 )= πd
0,409/( π )= d
d=0,1304 m
Jadi roda memiliki diameter 0,1304 m

Anda mungkin juga menyukai