Anda di halaman 1dari 6

Nama : Pradanang Reza Saputra

NIM : 20320015

Prodi : Teknik Mesin

Alat Alat Industri

Apa Itu Generator?

Generator adalah mesin dengan energi gerak (mekanik) yang mampu mengubah menjadi
energi listrik (elektrik). Terdapat berbagai macam sumber energi gerak dari generator, melalui
prinsip elektromagnetik. Misalnya saja pada pembangkir listrik tenaga angin, generator ini
dapat bergerak karena adanya angin yang menggerakkan kincir untuk dapat berputar.

Sumber gambar : https://rakhman.net/wp-content/uploads/2013/02/Gambar-generator.jpg


Bagian Beserta Fungsinya Pada Generator

Sumber Gambar : http://gudanggenset.com/wp-content/uploads/2018/02/cara-kerja-


genset.png

1. Mesin
Mesin pada generator listrik bertugas mengubah sumber bahan bakar menjadi
energi yang dapat digunakan. Hal ini memungkinkan generator untuk bergerak dan
melakukan fungsi mekanisnya. Itulah sebabnya, mesin seringkali disebut sebagai
penggerak utama generator.
Mesin generator beroperasi menggunakan bermacam bahan bakar seperti
bensin, solar, dan sebagainya. Generator listrik mini biasanya bekerja dengan bahan
bakar bensin atau solar. Mesin yang lebih besar umunya menggunakan bahan bakar
diesel, propana cair atau gas, atau juga gas alam.

2. Alternator
Alternator adalah bagian dari rangkaian generator listrik. Komponen ini
menghasilkan output listrik dari input mekanis yang dipasok oleh mesin di dalam
generator. Di dalam alternator, masing-masing komponen bekerja sama menghasilkan
gerakan antara medan magnet dan listrik, yang pada akhirnya akan menghasilkan
listrik.
Alternator mengandung komponen-komponen sebagai berikut:
 Stator merupakan komponen stasioner. Komponen ini berisi satu set konduktor
listrik yang berada di dalam gulungan di atas inti besi.
 Rotor/Armature, komponen bergerak yang menghasilkan medan magnet
berputar melalui salah satu cara berikut: induksi, magnet permanen, atau
menggunakan exciter. Rotor di dalam generator listrik akan menghasilkan
medan magnet yang bergerak di sekitar stator. Medan magnet akan
menginduksi perbedaan tegangan yang terjadi di antara gulungan stator. Proses
ini akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) output generator.

3. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)


Tangki bahan bakar untuk generator berukuran kecil umumnya terpasang di
atas rangka generator. Jika pemilik hendak menggunakan generator berkapasitas besar
untuk skala industri, maka perlu membangun tangki bahan bakar di luar generator.
Peralatan yang dibutuhkan untuk membangun sistem bahan bakar eksternal pada
generator listrik adalah sebagai berikut:
 Sambungan pipa dari tangki bahan bakar ke mesin, dan sebaliknya.
 Pipa ventilasi untuk tangki bahan bakar, fungsinya untuk mencegah naiknya
tekanan atau vakum selama pengisian dan pembuangan tangki.
 Sambungan hasil luberan dari tangki bahan bakar ke pipa pembuangan.
 Pompa bahan bakar elektrik untuk memindahkan bahan bakar dari tangki
penyimpanan utama ke tangki harian.
 Filter bahan bakar untuk memisahkan air dan benda asing dari bahan bakar
cair.
 Fuel Injector untuk menyemprotkan bahan bakar yang dibutuhkan ke dalam
ruang bakar mesin.

4. Pengatur Voltase/Tegangan
Komponen ini mengatur tegangan output generator listrik. Komponen-
komponen yang memegang peranan dalam proses pengaturan tegangan adalah
sebagai berikut:
 Pengatur tegangan, berfungsi untuk melakukan konversi tegangan AC ke arus
DC. Pengatur tegangan atau pengatur Voltase akan mengambil sebagian kecil
dari output tegangan AC generator dan mengubahnya menjadi arus DC.
Komponen ini lantas mengumpankan arus DC ke gulungan Exciter.
 Gulungan Exciter berfungsi untuk melakukan konversi arus DC ke arus AC.
Komponen ini terhubung ke penyearah berputar.
 Penyearah Berputar, melakukan konversi arus AC ke arus DC. Penyearah
berputar akan mengumpankan arus DC ke rotor / armature untuk menciptakan
medan elektromagnetik yang selain medan magnet berputar dari rotor /
armature.
 Rotor / Armature, melakukan konversi arus DC ke tegangan AC.
Rotor/armature menginduksi tegangan AC yang lebih besar dan melintasi
belitan stator. Sekarang generator telah menghasilkan tegangan AC keluaran
yang lebih besar.

Siklus ini akan terus berlanjut hingga generator listrik menghasilkan


tegangan output yang setara dengan kapasitas operasi saat mengalami penuh.

5. Sistem Pendingin
Jika menggunakan generator listrik secara terus menerus, hal ini akan
menyebabkan berbagai komponennya menjadi panas. Maka, sangat penting untuk
memiliki sistem pendingin dan ventilasi yang berguna untuk menarik panas.
Radiator yang dipasang pada generator, atau komponen kipas standar, berfungsi
sebagai sistem pendingin utama. Pemilik bisa menggunakan bahan pendingin berupa
air jika generator yang dipakai berukuran kecil.
Segmen industri biasanya menggunakan Hidrogen karena lebih efisien dalam
menyerap panas daripada pendingin lainnya. Anda harus memeriksa tingkat cairan
pendingin generator setiap hari. Sistem pendingin harus rutin mengalami perawatan
dan pembersihan. Tempatkan generator di ruang terbuka dan berventilasi dengan
aliran udara yang memadai. Jangan meletakkan barang lain di semua sisi generator
sejauh minimal 3 kaki agar aliran udara pendingin dapat mengalir dengan bebas.
6. Sistem Pembuangan
Sama halnya dengan asap knalpot dari kendaraan bermotor, asap yang
dikeluarkan oleh generator mengandung bahan kimia beracun. Anda harus melakukan
pengelolaan dengan baik. yang perlu dikelola dengan baik. Penting untuk memasang
sistem pembuangan memadai yang bertugas untuk membuang gas.

7. Sistem Pelumasan
Komponen bergerak di dalam generator listrik memerlukan pelumasan. untuk
memastikan daya tahan dan pengoperasian yang lancar untuk jangka waktu yang
lama. Pompa di dalam generator menyimpan minyak yang akan melumasi mesin
generator. Periksalah level minyak pelumas setiap 8 jam setelah generator beroperasi.
Hal ini untuk menghindari kemungkinan pelumas habis tanpa Anda sadari. Cek juga
apabila ada kebocoran dan gantilah oli pelumas sesuai jangka waktu yang telah
ditetapkan.

8. Charger Baterai
Kinerja genset dimulai dari tahapan pengoperasian sebuah baterai. Mengisi
daya baterai penting untuk memastikan jika baterai di generator telah terisi dengan
voltase yang sesuai.

9. Panel Kontrol
Berfungsi menghubungkan antara generator dengan pengguna generator. Jadi,
semua pabrik memiliki ragam fitur berbeda pada setiap unit panel kontrol.

Perbedaan Generator AC dan DC

Perbedaan antara generator AC (arus bolak-balik) dan generator DC (arus searah) terletak
pada jenis arus yang dihasilkan oleh masing-masing generator. Berikut adalah beberapa
perbedaan utama antara keduanya:

 Arus yang dihasilkan: Generator AC menghasilkan arus bolak-balik, yang arahnya


berubah secara teratur. Arus ini digunakan secara luas dalam sistem tenaga listrik
rumah tangga dan industri. Di sisi lain, generator DC menghasilkan arus searah yang
tetap arahnya. Arus searah umumnya digunakan dalam aplikasi seperti baterai,
kendaraan listrik, dan elektronik daya.
 Komponen utama: Generator AC menggunakan komponen utama yang disebut slip
ring dan sikat (commutator) yang memungkinkan arus bolak-balik terbentuk. Slip ring
adalah cincin logam yang terhubung ke gulungan medan magnet, sedangkan sikat
adalah struktur yang terhubung ke gulungan medan magnet dalam generator.
Generator DC menggunakan sikat dan komutator untuk mengubah arus searah
menjadi arus searah.
 Pengaturan kecepatan: Pada generator AC, frekuensi arus bolak-balik (biasanya 50
atau 60 Hz) tergantung pada kecepatan rotasi generator. Dengan mengatur kecepatan
rotasi, frekuensi arus dapat diatur. Pada generator DC, kecepatan rotasi tidak
mempengaruhi polaritas arus, tetapi dapat mempengaruhi tegangan output.
 Regulasi tegangan: Regulasi tegangan pada generator AC biasanya lebih mudah
dilakukan daripada pada generator DC. Pada generator AC, tegangan output dapat
diatur dengan merubah kecepatan rotasi atau menggunakan perangkat regulator
tegangan. Pada generator DC, tegangan output biasanya dikendalikan melalui
penggunaan sistem regulasi elektronik yang lebih kompleks.
 Efisiensi: Efisiensi generator AC biasanya lebih tinggi daripada generator DC. Ini
karena generator AC tidak menghasilkan kerugian yang terkait dengan komutasi arus
seperti pada generator DC.
 Aplikasi: Generator AC umumnya digunakan dalam sistem tenaga listrik, baik untuk
pembangkit listrik skala besar maupun dalam aplikasi rumah tangga. Generator DC
umumnya digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan arus searah, seperti
kendaraan listrik, sistem penyimpanan energi, dan peralatan elektronik daya.

Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan sifat arus yang dihasilkan oleh masing-masing


generator dan menentukan aplikasi dan kegunaan yang tepat bagi keduanya.

Anda mungkin juga menyukai