Anda di halaman 1dari 9

Konstruksi Alternator

Seperti terlihat pada Gambar 4 alternator terdiri dari :

1) Gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor.


2) Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator.
3) Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier.
4) Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.
5) Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara.

Gambar 4. Konstruksi sebuah alternator

Kebanyakan alternator mempunyai regulator yang berada di dalamnya ( IC built In), dan
tipe yang lama mempunyai regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, tipe ini
(Gambar 5) dapat dengan mudah diperbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya.

Gambar 5. Tipe alternator dengan regulator di dalam


Poli alternator (Gambar 6) diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor. Tipe poli tunggal
atau poli PK dapat digunakan. Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang
menjadi bagian dari polinya. Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan
kipas luar untuk pendinginan, alternator ini mempunyai dua kipas dalam untuk sirkulasi
udara pendingin.

Gambar 6. Poli alternator

Jika bagian atas alternator dibuka maka akan nampak bagian-bagian: 1) regulator yang
mengontrol tegangan output alternator, 2) carbon brush yang menempel dengan bagian
atas rotor (Slip Ring), 3) rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah)
voltase AC menjadi voltase DC, 4) slip ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan
setiap dari field winding. Perhatikan Gambar 7. Rotor yang di antaranya terdiri dari
kutub kutub magnet yang berputar mengelilingi di dalam stator. Putaran rotor
menciptakan arus magnet di sekelilingnya. Gulungan (stator) mengembangkan
tegangan yang dikarenakan magnet yang berputar maka arus akan diinduksi melalui
terminal stator.

Gambar 7. Bagian dalam alternator

Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor (lihat Gambar 8). Slip
ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush (sikat karbon)
dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding lewat slip ring,
akan ada arus magnet disekitar rotor. Dua buah arang yang diposisikan
sejajar yang akan menempel dengan slip ring. Carbon brush disolder atau
diikat dengan baut.

Gambar 8. Sikat karbon

Regulator (Gambar 9) adalah otak dari sistem pengisian. Regulator mengatur


keduanya baik itu voltase aki dan voltase stator, dan tergantung dari
kecepatan putaran mesin, regulator akan mengatur kemampuan kumparan
rotor untuk menghasilkan output alternator. Regulator dapat diganti baik itu
internal regulator atau eksternal. Dewasa ini rata rata semuanya sudah
memakai internal regulator. Regulator akan mengatur tingkat / level sistem
pengisian tegangan. Ketika sistem pengisian tegangan di bawah dari yang
ditentukan, regulator akan meningkatkan arus listrik tegangan, yang akan
berakibat terciptanya arus magnet yang kuat,
hasilnya akan meningkatkan output alternator. Ketika sistem pengisisan
tegangan di atas yang ditentukan, regulator akan menurunkan arus listrik
tegangan, dan membuat arus magnet menjadi lemah, hasilnya output
alternator yang semakin kecil. Regulator mengatur tegangan aki, dan juga
mengatur arus yang mengalir ke rangkaian rotor. Rangkaian rotor
menghasilkan arus magnet. Tegangan yang dihasilkan diinduksi di
stator. Rangkaian rectifier mengubah tegangan stator AC menjadi tegangan
DC yang digerakkan oleh putaran mesin.

 
Gambar 9. IC regulator

Rangkaian dioda (Gambar 10) bertanggung jawab atas konversinya tegangan


AC ke tegangan DC. Enam  atau delapan diode digunakan untuk mengubah
tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari diode tersebut digunakan
dalam kutub positif dan setengahnya lagi dalam kutub negatif. Diode
digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah tegangan AC
menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik yang benar.

Gambar 10. Diode rectifier

Rotor (Gambar 11) terdiri dari kutub-kutub magnet, inti field winding dan slip
ring. Beberapa model/tipe termasuk mensupport bantalan dan satu atau dua
kipas di dalamnya. Rotor digerakkan atau diputar di dalam alternator dengan
putaran tali kipas mesin. Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding,
dan slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu rotor, field
winding dihubungkan kepada slip ring di mana carbon brush dapat bergerak.
Ada dua bantalan yang terdapat di rotor, satu di bagian bawah slip ring, dan
satunya berada di bagian atas sumbu rotor. Field winding rotor menciptakan
lapangan magnet yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip
ring. Magnet tersebut di satu sisi menjadi kutub selatan, dan di sisi lain
menjadi kutub utara.
Gambar 11. Rangkaian stator

Hubungan putaran rotor berputar di dalam stator dapat dijelaskan sebagai


berikut. Arus magnet alternator yang berasal dari putaran rotor menginduksi
tegangan kepada stator. Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet
yang dihasilkan rotor akan berakibat terhadap tegangan induksi kepada
stator. Stator mempunyai 3 fase gulungan yang diisolasi
kepada stator, gulungan tersebut terhubung antara satu dengan yang
lainnya. Setiap fase ditempatkan di posisi yang berbeda dibandingkan dengan
yang lain. Gulungan yang diisolasi itu menghasilkan medan magnet.

Gambar 12. Stator

Mobil mobil baru sudah menggunakan alternator DENSO SC (segment


conductor). Alternator SC (Gambar 13) menggunakan konduktor persegi
panjang untuk gulungannya, karena meningkatkan berat jenis dan kepadatan
lilitan dari 45% menjadi 70%, jadi membuat alternator SC lebih ringan 20%
dan menghasilkan 50% listrik (daya) lebih banyak dari alternator konvensional
(Gambar 14) . Fitur & keunggulan dari alterntor segment conductor ini
adalah :

1.   Output tinggi, efisiensi, berat lebih ringan.


2.   Suara strum/daya yang lebih halus.magnetic pulsation adalah komponen
utama yang menghasilkan medan magnet di alternator, dikurangi tingkat
bunyi sampai 90% dengan menerapkan pengembangan sirkuit tertutup,
sirkuit ini diciptakan oleh pemisah sehingga menjadi sepasang gulungan
dan menghasilkan bentuk tahapan yang berbeda.
3.   Volume dan bentuk kecil dan regulator yang multi fungsi.
 
Tipe alternator ini ada tiga, yaitu :
1. 100 Amp � 12 Volt
2. 130 Amp � 12 Volt
3. 150 Amp � 12 Volt
 

 Gambar 13. Stator untuk SC alternator

 
 

Gambar 14. Stator pada alternator konvensional

Gambar 15. Sebuah alternator kendaraan yang terpasang pada engine

Generator MHD

Sebuah generator magnetohydrodynamic (MHD) mengekstrak secara


langsung daya listrik dari gerakan gas panas melalui medan magnet, tanpa
menggunakan mesin elektromagnetik berputar. Generator MHD awalnya
dikembangkan karena keluaran dari sebuah generator MHD plasma api, yang
mampu memanaskan boiler dari sebuah steam power plant. Desain pertama
adalah AVCO Mk.25, dibuat tahun 1965. Pada tahun 1987 dikembangkan
menjadi sebuah percontohan 25 MW.  Generator MHD yang dioperasikan
sebagai sebuah topping cycle sekarang kurang efisien dibandingkan turbin
gas siklus kombinasi.

Generator motor set (Gen-set)


Sebuah generator-motor (gen-set) adalah kombinasi dari sebuah generator
listrik dan sebuah motor yang dipasangkan bersama membentuk sebuah
peralatan (lihat contoh pada Gambar 16). Kombinasi ini disebut juga
generator-motor set atau disingkat gen-set.

Gambar 16. Benerator motor (gen-set)

Gen-set pada umumnya, selain memiliki motor dan generator, juga memiliki
sebuah tanki bahan bakar, sebuah reglator kecepatan motor dan regulator
tegangan generator.  Banyak unit yang dilengkapi dengan sebuah batere dan
starter elektrik. Unit genset stanby sering dilengkapi sebuah sistem starter
otomatis dan sebuah transfer switch untuk memutus hubungan beban dari
sumber daya dan menghubungkannya ke generator.

Gen-set sering digunakan untuk mensuplai daya listrik di tempat-tempat di


mana sumber listrik (dari PLN) tidak tersedia dan di dalam situasi di mana
daya diperlukan secara temporer. Gen-set kecil kadang-kadang digunakan
untuk mensuplai daya pada peralatan-peralatan di area konstruksi.  Gen-set
yang digandengkan (trailer) mensuplai daya untuk instalasi lampu temporer,
sound amplification systems, dll.

Gambar 17. Beberapa bentuk generator set portable

Generator juga dapat digerakkan dengan tangan (misalnya, pada perlengkapan stasion
radio lapangan, Gambar 18).
 

Gambar 18. Generator listrik yang digerakkan tangan untuk stasion radio

(Museum aviasi militer Dubendorf)

Tingkat tegangan (volt), frekuensi (Hz), dan daya (watt) dari generator
diseleksi sesuai dengan beban yang akan dikoneksikan.

Gen-set tersedia dalam range tingkat daya yang cukup lebar. Termasuk di
dalamnya, ukuran kecil, unit portable yang dapat mensuplai daya listrik
beberapa ratus watt, hand-cart mounted units yang dapat mensuplai ribuan
watt dan unit stasioner atau trailer-mounted yang dapat mensuplai lebih dari
jutaan watt. Unit terkecil cenderung menggunakan motor bensin, dan unit
yang besar menggunakan motor diesel, atau motor dengan bahan bakar gas.

Anda mungkin juga menyukai