Kebanyakan alternator mempunyai regulator yang berada di dalamnya ( IC built In), dan
tipe yang lama mempunyai regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, tipe ini
(Gambar 5) dapat dengan mudah diperbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya.
Jika bagian atas alternator dibuka maka akan nampak bagian-bagian: 1) regulator yang
mengontrol tegangan output alternator, 2) carbon brush yang menempel dengan bagian
atas rotor (Slip Ring), 3) rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah)
voltase AC menjadi voltase DC, 4) slip ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan
setiap dari field winding. Perhatikan Gambar 7. Rotor yang di antaranya terdiri dari
kutub kutub magnet yang berputar mengelilingi di dalam stator. Putaran rotor
menciptakan arus magnet di sekelilingnya. Gulungan (stator) mengembangkan
tegangan yang dikarenakan magnet yang berputar maka arus akan diinduksi melalui
terminal stator.
Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor (lihat Gambar 8). Slip
ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush (sikat karbon)
dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding lewat slip ring,
akan ada arus magnet disekitar rotor. Dua buah arang yang diposisikan
sejajar yang akan menempel dengan slip ring. Carbon brush disolder atau
diikat dengan baut.
Gambar 9. IC regulator
Rotor (Gambar 11) terdiri dari kutub-kutub magnet, inti field winding dan slip
ring. Beberapa model/tipe termasuk mensupport bantalan dan satu atau dua
kipas di dalamnya. Rotor digerakkan atau diputar di dalam alternator dengan
putaran tali kipas mesin. Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding,
dan slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu rotor, field
winding dihubungkan kepada slip ring di mana carbon brush dapat bergerak.
Ada dua bantalan yang terdapat di rotor, satu di bagian bawah slip ring, dan
satunya berada di bagian atas sumbu rotor. Field winding rotor menciptakan
lapangan magnet yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip
ring. Magnet tersebut di satu sisi menjadi kutub selatan, dan di sisi lain
menjadi kutub utara.
Gambar 11. Rangkaian stator
Generator MHD
Gen-set pada umumnya, selain memiliki motor dan generator, juga memiliki
sebuah tanki bahan bakar, sebuah reglator kecepatan motor dan regulator
tegangan generator. Banyak unit yang dilengkapi dengan sebuah batere dan
starter elektrik. Unit genset stanby sering dilengkapi sebuah sistem starter
otomatis dan sebuah transfer switch untuk memutus hubungan beban dari
sumber daya dan menghubungkannya ke generator.
Generator juga dapat digerakkan dengan tangan (misalnya, pada perlengkapan stasion
radio lapangan, Gambar 18).
Gambar 18. Generator listrik yang digerakkan tangan untuk stasion radio
Tingkat tegangan (volt), frekuensi (Hz), dan daya (watt) dari generator
diseleksi sesuai dengan beban yang akan dikoneksikan.
Gen-set tersedia dalam range tingkat daya yang cukup lebar. Termasuk di
dalamnya, ukuran kecil, unit portable yang dapat mensuplai daya listrik
beberapa ratus watt, hand-cart mounted units yang dapat mensuplai ribuan
watt dan unit stasioner atau trailer-mounted yang dapat mensuplai lebih dari
jutaan watt. Unit terkecil cenderung menggunakan motor bensin, dan unit
yang besar menggunakan motor diesel, atau motor dengan bahan bakar gas.