Anda di halaman 1dari 10

Komponen Generator dan Bagian Utamanya

Beberapa bagian/komponen generator yang sangat penting dan utama terbagi atas dua komponen
utama generator. Dua komponen utama dari generator ini sangat berpengaruh dalam menentukan
dari berbagai jenis dan karakteristik dari generator. Begitu pula dengan hasil kalkulasi atau
perhitungan dari banyaknya tegangan yang dihasilkan yaitu dengan menghitung persamaan dari
tegangan. Dua bagian atau komponen yang memiliki peran yang sangat penting di dalam generator
tersebut adalah rotor, dan stator. Dimana rotor adalah bagian yang bergerak-gerak, dan stator
adalah bagian yang tidak bergerak atau diam.

Rotor seperti yang disebutkan diatas adalah bagian yang bergerak-gerak. Bergerak-gerak disini
dimaksudkan adalah rotor merupakan elemen yang melakukan putaran. 

Pada rotor itu sendiri, memiliki kutub-kutub magnet dengan banyaknya lilitan-lilitan dimana kawatnya
dialiri oleh arus yang satu arah. Dimana kutub-kutub rotor itu sendiri memiliki dua jenis rotor. Yang
pertama adalah jenis rotor kutub yang memiliki kutub yang menonjol (salient), jenis rotor kutub yang
menonjol ini memiliki tipe yang dapat digunakan untuk generator dengan kecepatan rendah hingga
menegah. 

Yang kedua adalah jenis rotor kutub tidak menonjol atau sering disebut dengan rotor silinder.
Generator dengan jenis rotor kutub tidak menonjol ini dapat digunakan pada generator kecepatan
yang sangat tinggi atau turbo.

Kemudian, bagian atau komponen dari generator yang kedua adalah stator. Stator adalah bagian
yang tidak bergerak atau diam. Stator ini sendiri adalah merupakan elemen yang tidak bergerak
atau diam dimana terdiri dari rangka stator, inti stator dan belitan jangkar (belitan-belitan stator). 

Rangka stator ini terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua bagian dari generator.
Dimana bentuk dari rangka stator ini berbentuk lingkaran. Lanjut kepada inti stator. Inti stator terbuat
dari bahan besi yang lunak dan disusun berlapis lapis ditempat terbentuknya fluks magnet. Lalu
mengenai bagian stator yang ketiga adalah bagian belitan jangkar, atau belitan-belitan stator,
belitan-belitan ini terbuat dari tembaga dimana berfungsi sebagai tempat terbentuknya gaya gerak
listrik.

Prinsip Kerja Generator DC

Generator DC
      Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang mengubah energi mekanis menjadi
energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi
beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar
(anker), jenis generator DC yaitu:
a. Generator penguat terpisah
b. Generator shunt
c. Generator kompon
                                     

Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor,
regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan
rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang
konstruksi generator DC.

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor,
regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan
rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang
konstruksi generator DC.

                                      
  Gambar  Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu
bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang,
bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan
poros rotor

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan
memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa
sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas
halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang. Pada umumnya generator DC dibuat dengan
menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. 
Prinsip kerja Generator DC

Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan Faraday. Percobaan
Faraday  membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah
garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.

Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :

1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.

2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF.

3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.

         Pada gambar tersebut,  dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan  timbul EMF.

         Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-D terletak
tegak lurus pada arah fluks magnet.

         Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar
dengan sisi A-B dan C-D.

         GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet
yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :
Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah

arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa

cincin belah (komutator).

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

• Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.

• Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar

3.

  Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet

oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar

terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan

medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b),

akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet

dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
                  Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin

seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk

sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan

dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.

• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator

berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.

• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya

putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

- See more at: http://catatansebelumwisuda.blogspot.com/2013/05/prinsip-kerja-generator-


dc.html#sthash.7fwHWdIQ.dpuf

Prinsip Kerja Generator DC

Generator DC
      Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang mengubah energi mekanis menjadi
energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi
beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar
(anker), jenis generator DC yaitu:
a. Generator penguat terpisah
b. Generator shunt
c. Generator kompon

                                     

Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor,
regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan
rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang
konstruksi generator DC.

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor,
regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan
rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang
konstruksi generator DC.

                                      
                                                     Gambar  Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu
bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang,
bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan
poros rotor.

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan
memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa
sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas
halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang. Pada umumnya generator DC dibuat dengan
menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. 
Prinsip kerja Generator DC

Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan Faraday. Percobaan
Faraday  membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah
garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.

Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :

1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.

2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF.

3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.

         Pada gambar tersebut,  dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan  timbul EMF.

         Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-D terletak
tegak lurus pada arah fluks magnet.

         Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar
dengan sisi A-B dan C-D.

         GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet
yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah

arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa
cincin belah (komutator).

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

• Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.

• Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar

3.

                                               Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet

oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar

terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan

medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b),

akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet

dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
                  Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin

seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk

sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan

dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.

• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah      komutator

berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.

• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya

putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

- See more at: http://catatansebelumwisuda.blogspot.com/2013/05/prinsip-kerja-generator-


dc.html#sthash.7fwHWdIQ.dpuf

Anda mungkin juga menyukai