Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah

Generator Penguat Terpisah AC &


DC
“Alternator & Generator”

Disusun:
1. Yeni Megantari 18506134021
2. Arna Zulvan Dwi Andhika 18506134023
3. Ahmad Taufiq Hidayat 18506134025
4. Rahmadi Riantama 18506134028
5. Joseph Mozart I.G 18506134030

Fakultas Teknik
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Yogyakarta
Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah ene
rgi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan m
agnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1 generator penguat terpisah
2 shunt
3 kompon
Konstruksi Generator DC 
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan
4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter
eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.
Gambar 1 menunjuk-kan gambar potongan melintang konstruksi generator DC

 
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan
bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka
motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor te
rdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang
yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus
dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang
mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda
bekas sikat arang.
Komponen-komponen Penyusun Generator DC

1).Piringan tutup
Piringan tutup pada ujung-ujung rumah sebagai dudukan bantalan-bantalan sebagai
tempat berputarnya armatur. Bantalan yang terpasang pada plat penutup untuk
menahan beban torsi dari sabuk penggerak. Tutup bagian belakang mempunyai
lubang pelumasan untuk memasukan oli pelumas.Sikat arang dipasang pada tutup
bagian belakang.

      2).Pul kumparan medan / sepatu-sepatu kutub


Pul kumparan medan yang biasa disebut sepatu-sepatu kutub dikonstruksi dari
besituang. Pada bagian dalam dibentuk cekung untuk menyesuaikan bentuk kontur
bulat dari armatur dan mengurangi haambatan magnetik dari jarak udara. Ujung-
ujungnya diperpanjang sebagai dudukan kumparan medan. Kutub-kutub magnet
dipasangkan dengan baut pada rumah generator.

       3).Kumparan medan


Kumparan medan digulung dengan kawat yang berukuran kecil; dengan tahanan
relatif besar. Kumparan medan digulung dengan bentuk yang sesuai, diisolasi dan
dibentuk yang sesuai dengan kontur rumah dan digulung pada kutub-kutub magnet.
     
      4).Armatur/Anker
Armatur/Anker dinamo dikonstruksi dari plat-plat yang disusun berlapis-lapis yang
disatukan dalam satu poros dan mempunyai alur-alur sebagai tempat kumparan.
Kumparan dapat digulung langsung pada alur-alur membentuk gulungan/kumparan
armatur/anker.

       5).Komutator
Komutator terdiri dari segmen-segmen dari tembaga, dibentuk irisan memanjang
searah dengan poros, masing-masing diisolasi satu dengan yang lainnya dan dengan
poros diisolasi oleh mika atau phenolic resin. Komutator dipres pada poros anker.
Kumparan anker dihubungkan ke komutator untuk membentuk hubungan/rangkaian
kontinyu. Komutator berfungsi untuk menyearahkan arus induksi bolak-balik dalam
kumparan anker menjadi arus searah untuk digunakan ke beban kelistrikan kendaraan.

       6).Rumah sikat dan arang sikat


Sikat arang digunakan untuk menghubungkan hubungan antara armatur/anker dengan
rangkaian luar. Sikat arang dapat bergesek dengan baik dengan komutator dengan
bantuan pegas dan rumah sikat. Hubungan antara sikat-sikat arang dan rangkaian luar
adalah dengan kabel tembaga fleksibel.
    
        7).Kipas pendingin
 Kipas pendingin terletak di bagian depan dan menyatu dengan puli penggerak
mengalirkan udara pendingin ke dalam generator.  
Prinsip kerja Generator DC

  

Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah percobaan
Faraday.

Sebelum lebih lanjut memahami prinsip kerja generator, terlebih dahulu Anda harus
mengenal kaidah tangan kanan Fleming. Kaidah tangan kanan fleming adalah sebuah
metode mneumonik untuk memudahkan kita menentukan arah vektor dari ketiga
komponen hukum Faraday, yakni arah gaya gerak kumparan kawat, arah medan
magnet, serta arah arus listrik. Jika Anda menirukan posisi jari tangan kanan Anda
seperti pada gambar di atas, maka ibu jari akan menunjukkan arah gaya (torsi), jari
telunjuk menunjukkan arah medan magnet, dan jari tengah menunjukkan arah arus
listrik.

Skema Bagian-bagian Generator DC

Generator DC memiliki komponen yang sama persis dengan motor listrik DC. Pada
skema di atas, rotor generator diskemakan dengan sebuah kawat angker penghantar
listrik (armature) yang membentuk persegi panjang. Pada kedua ujung kawat angker
terpasang komutator berbentuk lingkaran yang terbelah menjadi dua, komponen ini
sering kita dengar dengan sebutan cincin belah. Cincin belah termasuk bagian dari
rotor, sehingga ia ikut berputar dengan rotor. Sedangkan stator generator tersusun atas
dua magnet dengan kutub berbeda yang saling berhadapan. Pada bagian yang kontak
langsung dengan cincin belah, stator dilengkapi dengan sikat karbon yang berfungsi
untuk menghubungkan arus listrik yang dibangkitkan pada kawat angker ke rangkaian
di luar generator.
(a)

(b)
(c)
Prinsip Kerja Generator DC

Gambar di atas adalah skema sederhana proses kerja generator DC. Kawat angker
ABCD dapat berputar dengan sumbu a-b, dan berada di tengah-tengah medan magnet
N-S. Kawat angker sedang dalam kondisi diputar oleh sumber dari luar, dengan arah
yang searah putaran jarum jam sesuai pada gambar. Putaran ini memberikan gaya
torsi dengan arah yang selalu tegak lurus dengan kawat angker.
Kawat angker berada dalam posisi horisontal pada gambar (a). Kawat A-B mengalami
gaya torsi yang mengarah ke bawah (sesuai arah putaran angker). Dengan
menggunakan kaidah tangan kanan Fleming, kita akan dengan mudah menentukan
arah arus listrik yang terbangkitkan adalah dari titik A ke B. Demikian pula dengan
kawat C-D, melalui cara yang sama akan dengan mudah kita tentukan arah arus listrik
yang terbangkitkan adalah dari C ke D.
Pada gambar (b) arah torsi yang terjadi pada kawat A-B adalah mendatar ke arah kiri,
sedangkan untuk kawat C-D arah torsi adalah mendatar ke kanan. Karena vektor torsi
ini sejajar dengan garis gaya magnet dan tidak terjadi pemotongan garis gaya magnet,
maka pada posisi ini tidak akan timbul gaya gerak listrik.
Pada gambar (c) kawat angker kembali berposisi horisontal. Pada kondisi ini kembali
dengan mudah kita dapat menentukan arah arus listrik yang teebangkitkan. Untuk
kawat A-B arus listrik akan mengarah dari B ke A, sedangkan pada kawat C-D arus
listrik akan mengarah dari D-C.

Grafik Voltase yang Dibangkitkan Generator DC

Grafik di atas menunjukkan besar voltase gaya gerak listrik yang dibangkitkan oleh
sebuah generator dengan satu lilitan kawat angker pada beberapa posisi lilitan.
Terlihat bahwa grafik berbentuk setengah gelombang yang selalu berulang secara
periodik. Nilai voltase pada setiap waktu adalah positif, hal ini dikarenakan arus yang
dibangkitkan oleh generator DC yang selalu searah.
Pada aplikasinya, generator DC selalu menggunakan lebih dari satu lilitan kawat
angker. Penggunaan banyak lilitan ini akan menghasilkan voltase yang semakin stabil
di setiap waktu. Celah yang ada di tiap tengah-tengah gelombang voltase akan
semakin tertutup. Semakin banyak jumlah lilitan, akan semakin tertutupi celah-celah
tersebut. Gambar berikut adalah generator dengan empat lilitan, tampak grafik
voltasenya menjadi semakin rata dan stabil.
Skema Generator dengan Empat Lilitan Armature

Grafik Voltase Generator dengan Empat Lilitan Armature

4. Jangkar Generator DC

Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan
tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar
terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas
yang cukup besar.
Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang
induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar.
Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar.
Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.

Gambar 4. Jangkar Generator DC.


Reaksi Jangkar

Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat
tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan
jangkar sehingga timbul tegangan induksi. 

Gambar 5. Medan Eksitasi Generator DC

Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus
jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa
disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 6). 

Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).

Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah
kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan
kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini
disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak
lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral
akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator. 
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu
(interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7.(a). 
Gambar 7. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub
Bantu, Belitan Kompensasi (b).

Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub
utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan
komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat
dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga
api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh
karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat
tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar
yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi
yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub
selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator dengan komutator
dan lilitan kompensasinya.

Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu: 


• lilitan magnet utama
• lilitan magnet bantu (interpole)
• lilitan magnet kompensasi

Jenis-Jenis Generator DC

Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian


belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3
jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon

• Generator Penguat Terpisah

Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung
menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)
Gambar 8. Generator Penguat Terpisah.

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui
pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau
magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan
melalui belitan F1-F2.

Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang


konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan
tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga
nominalnya.

Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9 menunjukkan:
a. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar. 
b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan
induksi menjadi kecil. 

contoh rangkain:
 

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator,
maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:

• Generator Shunt

Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-
A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan
magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang
akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya.
Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser.
Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan,
dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram
rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak
akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau
rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang
dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt.

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11.


Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama,
dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.

Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator
shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan
output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.

contoh aplikasian rumus :

• Generator Kompon

Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama.
Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri.
Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan
magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.
Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon

Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon

Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator


terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh
maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang
cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan
kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus
bebannya naik.
Dampak pembebanan atau Efisiensi Generator DC

Seperti halnya dengan mesin-mesin lainnya , pada mesin listrik arus searah,
efisiensinya dinyatakan sebagai:

Efisiensi yang dinyatakan dalam persamaan diatas disebut pula sebagai efisiensi
komersial atau efisiensi keseluruhan (overall efficiency). Selain itu dalam generator
searah dikenal dua macam efisiensi lainnya, yaitu :

Berikut ini diagram aliran daya untuk generator arus searah :


Dimana : Pin = Tmek

Kondisi efisiensi maksimum generator arus searah akan terjadi bila :

Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :


D dengan asumsi rugi variabel hanya berupa rugi tembaga kumparan jangkar di
dapat :

dengan asumsi IA = Ib = I, maka :

dengan asumsi IA = Ib = I, maka :

Anda mungkin juga menyukai