Anda di halaman 1dari 80

PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE

PEKERJAAN PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN


SUPERVISOR)
ESKALATOR (SSLE)

MODUL
SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN
ESKALATOR

2006

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)

MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

KATA PENGANTAR

Eskalator adalah pesawat sarana bangunan modern yang sangat populer


terutama pada tempat-tempat yang ramai dikunjungi orang. Sejak pesawat
eskalator banyak digunakan di Indonesia, sudah terjadi beberapa kali kecelakaan,
diantaranya ada anak yang terjatuh dari bulastrade dan railing, sepatu karet
terjepit diantara dua step dan sebagainya. Disamping itu banyak peristiwa “hampir
celaka” yang tidak pernah terungkap karena merasa tidak perlu dilaporkan.
Statistik di negara-negara maju mencatat incident per-unit pada instalasi eskalator
mencapai 10 kali lipat dibanding dengan instalasi lift.

Nampaknya sekarang sudah saatnya kita perlu mempunyai suatu pedoman atau
panduan yang baku untuk memeriksa dan menguji pesawat eskalator serta
menetapkan kriteria layak pakai. Itupun kalau kita tidak mau dikatakan terlambat.

Siapakah kiranya yang berhak menetapkan kriteria dan siapa pula yang
bertanggung jawab atas pemeriksaan dan pengujian tangga jalan otomatis yang
disebut eskalator. Penanggulangan keselamatan dan keamanan masyarakat dan
lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.

Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna baik ditinjau dari segi
materi sistematika penulisan maupun tata bahasanya. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari para peserta dan pembaca semua, dalam
rangka perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -i-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -ii-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

LEMBAR TUJUAN

MODUL PELATIHAN : Pelatihan Pengawas Lapangan (Site


Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan
Eskalator (SSLE)

MODEL PELATIHAN : Lokakarya Terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :


Mampu melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan instalasi pesawat lift dan
ekskalator dalam gedung sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar perencanaan
dan mutu yang dipersyaratkan sampai diserah terimakan kepada pemilik.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Menerapkan sistem manajemen K3.
2. Menerapkan peraturan dan standar nasional.
3. Menjelaskan pengenalan sistem transportasi vertikal.
4. Mengawasi pemasangan komponen instalasi dan pengamanan.
5. Menjelaskan Instalasi Daya Kendali dan Proteksi
6. Menjelaskan dasar-dasar teknik kelistrikan dan mekanikal.
7. Menjelaskan metode pemasangan lift dan eskalator.
8. Menjelaskan teknik pemeriksaan dan uji coba lift dan eskalator.
9. Menjelaskan riksa uji lift dan eskalator.
10. Menjelaskan proyek dan karakteristiknya.
11. Mengendalikan proyek (PDCA).
12. Membuat teknik pelaporan.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -iii-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

NO. DAN JUDUL MODUL : SSLE - 09 RIKSA UJI LIFT & ESKALATOR

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mempelajari modul, peserta mampu memahami riksa uji eskalator sesuai
ketentuan dokumen kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan
pemasangan lift dan ekskalator sesuai peraturan yang berlaku sehingga layak
difungsikan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Menjelaskan pekerjaan persiapan lapangan


2. Menjelaskan penggunaan formulir
3. Menjelaskan prosedur riksa uji
4. Menjelaskan pemeriksaan alat-alat pengaman

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -iv-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
LEMBAR TUJUAN ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN
MODUL PELATIHAN PENGAWAS
LAPANGAN (SITE SUPERVISOR)
PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN
ESKALATOR (SSLE) ....................................................................... vi
DAFTAR MODUL ............................................................................................. vii
PANDUAN INSTRUKTUR ................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


BAB II SYARAT-SYARAT RIKSA UJI ............................................................. 3
BAB III BENTUK DAFTAR ISIAN DAN HASIL PEMERIKSAAN...................... 5
BAB IV PROSEDUR RIKSA UJI ....................................................................... 6
BAB V ALAT-ALAT PENGAMAN .................................................................... 18
RANGKUMAN .................................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kasus Kecelakaan........................................................................ 22
Lampiran 2 : Daftar Kata Padanan dan Istilah teknis ........................................ 23
Lampiran 3 : Daftar Instrumen / Alat Pengujian ................................................ 25
Lampiran 4 : Daftar Kapasitas Nominal............................................................. 26
Lampiran 5 : Contoh Perhitungan Tenaga Motor .............................................. 27
Lampiran 6 : Daftar Kemampuan Motor terhadap Tinggi Kerja ......................... 28
Lampiran 7 : Contoh Daftar Isian Pemeriksaan ................................................ 29
Lampiran 8 : Contoh Daftar Periksa oleh Konsultan ......................................... 32
Lampiran 9 : Grafik Tenaga Motor terhadap Tinggi Kerja (OTIS) ..................... 34
Lampiran 10 : Tanda Peringatan ASME 17.1 ...................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA

HAND OUT

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -v-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -vi-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL


PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (Site Supervisor)
PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR
(SSLE)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Pengawas


Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator
(SSLE)dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi
Lift dan Eskalator (SSLE)unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus
Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-


masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk
suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk
memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka


berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun
seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang
harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Pengawas Lapangan
(Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE).

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -vii-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

DAFTAR MODUL

Pengawas Lapangan (Site Supervisor)


Jabatan Kerja :
Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE)

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SSLE – 01 Sistem Manajemen (K3)

2 SSLE – 02 Peraturan dan Standar Nasional

3 SSLE – 03 Pengenalan Sistem Transportasi Vertikal

4 SSLE – 04 Komponen Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi

5 SSLE – 05 Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi

6 SSLE – 06 Dasar-dasar Teknik Kelistrikan dan Mekanikal

7 SSLE – 07 Metode Pemasangan Lift dan Eskalator

8 SSLE – 08 Teknik Pemeriksaan dan Uji Coba Lift dan Eskalator

9 SSLE – 09 Riksa Uji Lift dan Eskalator


10 SSLE – 10 Proyek dan Karakteristiknya

11 SSLE – 11 Pengendalian Proyek (PDCA)

12 SSLE – 12 Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -viii-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

PANDUAN INSTRUKTUR

NAMA PELATIHAN : PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE


SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT
DAN ESKALATOR (SSLE)

KODE MODUL : SSLE - 09

JUDUL MODUL : RIKSA UJI ESKALATOR

DESKRIPSI : Materi ini membahas pengetahuan Pekerjaan


persiapan lapangan, Penggunaan formulir,
Prosedur riksa uji, Pemeriksaan alat-alat
pengaman untuk pelatihan Pelatihan Pengawas
Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi
Lift dan Eskalator (SSLE)

TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 (Dua) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit)

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -ix-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

RENCANA PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan

 Menjelaskan tujuan  Mengikuti penjelasan TIU OHT


instruksional umum(TIU) dan dan TIK dengan tekun dan
Tujuan instruksional khusus aktif
(TIK)  Mengikuti penjelasan
 Menjelaskan maksud dan maksud dan tujuan riksa uji
tujuan riksa uji lift dan lift dan eskalator.
eskalator.  Mengikuti penjelasan
 Menjelaskan pengertian riksa pengertian riksa uji lift dan
uji lift dan eskalator. eskalator.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 5 menit apabila ada yang kurang
jelas.

2. Ceramah : Bab II, Pekerjaan


persiapan lapangan

Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Pekerjaan persiapan lapangan. instruktur dengan tekun
dan aktif.
Waktu : 25 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

3. Ceramah : Bab III, Penggunaan


formulir

Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Penggunaan formulir. instruktur dengan tekun
dan aktif.
Waktu : 20 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

4. Ceramah : Bab IV, Prosedur


riksa uji

Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Prosedur riksa uji instruktur dengan tekun
dan aktif.
Waktu : 20 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -x-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

5. Ceramah : Bab V, Pemeriksaan


alat-alat pengaman

Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan, OHT


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Pemeriksaan alat-alat instruktur dengan tekun
pengaman. dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
Waktu : 20 menit apabila ada yang kurang
jelas.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -xi-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

BAB I
PENDAHULUAN

1. Menggunakan atau menaiki eskalator memang lebih nyaman dibanding dengan


menggunakan lift, dimana didalam lift kita terkesan masuk sangkar atau
kurungan. Tentu kedua sarana tersebut masing-masing mempunyai kelebihan
dan kelemahannya. Eskalator terbatas pada jumlah lantai yang dilayani, yaitu 2
lantai per unit, dan satu arah, sedangkan lift per unitnya boleh dikatakan
melayani berapa lantai pun, sesuai rencana, dan dua arah yaitu naik dan turun.

2. Eskalator mempunyai kemampuan memindahkan manusia 8000 orang per jam


terus menerus, sedangkan lift yang berkapasitas 20 orang dalam jangka waktu
yang sama maksimal hanya dapat memindahkan (naik dan turun) sebanyak 500
orang, atau 1 dibanding 16 terhadap eskalator.

3. Eskalator diproduksi secara masal dengan harga makin murah untuk toserba
atau pusat belanja, sehingga perlu kita waspada apakah cost reduction ini diikuti
dengan penurunan mutu atau penurunan standar keselamatan pengguna.
Faktanya dipasaran ada 2 jenis eskalator, yaitu “eskalator standar” dimana pabrik
pembuatnya menjamin atas dasar kerja rata-rata hanya 8 jam per hari, dan “high
duty escalator”, dengan kemampuan operasi rata-rata 20 jam per hari atau non
stop 24 jam per hari.

4. Kecelakaan oleh sebab tingkah laku pengguna lebih banyak terjadi pada pesawat
eskalator daripada pesawat lift. Pengguna eskalator langsung menghadapi
kemungkinan celaka sejak saat mulai menginjak anak tangga (step). Oleh karena
itu perlu/wajib diperhatikan petunjuk - petunjuk penggunaan eskalator.

Ada 4 instruksi atau peringatan penting bagi pengguna eskalator yang perlu
disebarluaskan atau dimasyarakatkan, yaitu :
a. Berpeganglah pada ban mulai saat menginjak step dan terus pegang selama
perjalanan.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

b. Berdiri pada bagian yang aman, yaitu ditengah-tengah step. Hindari kaki
merapat pada plat pelindung kiri - kanan, ataupun melintansi garis kuning.
c. Anak-anak harus dibimbing oleh orang dewasa.
d. Jangan berjalan, berlari dan / atau duduk di step.

Statistik menunjukkan banyak sepatu anak-anak terjepit diantara step dan plat
pelindung (skirt guard panel).
Lihat lampiran - 1, Kasus Kecelakaan

5. Riksa uji eskalator tiap-tiap tahun adalah suatu keharusan, yaitu pengujian
terhadap alat-alat pengaman termasuk rem, relay, sekering (fuse) dan saklar.
Juga pemeriksaan terhadap kerusakan/cacat landas pendaratan, anak tangga
(retak), panel balustrade, sisir (combplate) dan cacat pada ban pegangan (hand
rail). Semua itu adalah sumber-sumber kecelakaan yang harus dicegah.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -2-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

BAB II
SYARAT-SYARAT RIKSA UJI

1. Eskalator yang baru selesai dipasang harus mengalami pemeriksaan dan


pengujian dengan disaksikan oleh pihak-pihak yang berwenang. Kemudian
pemeriksaan dan pengujian diulang kembali tiap-tiap tahun (annual inspection
and testing).

2. Riksa uji harus dilaksanakan bersama-sama oleh dua orang teknisi, yaitu
seorang yang kompeten dan pengalaman dan seorang pembantu. Sebaiknya
pengurus bangunan ikut terlibat dalam pemeriksaan dari awal sampai akhir.

Catatan-1 : Prosedur pemeriksaan dan pengujian dapat saja berbeda diantara


perusahaan perusahaan jasa (PJK3) dan pabrikan - pabrikan.
Yaitu urutan-urutan pemeriksaan dan kriteria atau batasan-batasan
yang dianjurkan diantara pabrik - pabrik pembuat.

3. Persiapan pelaksanaan meliputi :


a. Mempelajari dokumen spesifikasi teknis gambar layout dan gambar kerja
untuk dibandingkan dengan SNI (03.6248.2000) dan peraturan lain yang
berlaku. Sekiranya ada penyimpangan perlu dicatat dan diberi komentar
dimana perlu untuk menjadi perhatian.
b. Memasang barikade dikedua ujung landas agar orang umum tidak
mengganggu pekerjaan teknisi pemeriksa.
c. Memeriksa besaran sekering pada pemutus sumber tenaga (main switch
breaker). Hal persiapan tersebut diatasperlu kerjasama dengan pengurus
bangunan.

4. Kedua tehnisi pemeriksa/penguji harus berpakaian baju lengan pendek, tidak


memakai jam tangan dan cicin, rambut sebaiknya pendek dan memakai sepatu
safety (sol tidak licin). Mereka harus siap dengan daftar atau formulir isisan atau
check list, dan lampu senter baterai model saku, palu karet, alat-alat perkakas
seperlunya, dan instrumen pengukur. Lihat lampiran - 3.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -3-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

5. Kedua teknisi tersebut harus sudah menyadari atau paham dimana letak saklar-
saklar darurat sebagai tindakan waspada atas kemungkinan timbul insiden. Jika
perlu dipasang lockout dan tagout selama pemeriksaan yang dilakukan didalam
ruang mesin dan didalam jalur lintas anak tangga (step) untuk menghindari
kecelakaan.

6. Riksa uji ulang tahunan harus lebih banyak perhatian pada bagian yang sering
terjadi kontak langsung dengan pengguna, atas kemungkinan retak atau
rusak/cacat.

Catatan-2 :
Seorang pemeriksa (inspektur) yang telah mempunyai tugas jadwal pemeriksaan
jauh hari sebelumnya atas “unit baru terpasang”, meminta kepada instalator agar
tidak semua step dipasang dan juga skirt panel termasuk inner deck dibeberapa
tempat dibiarkan terbuka. Begitu pula cladding samping kiri dan kanan belum
dipasang. Dengan demikian inspektur lebih leluasa memeriksa dan mengamati
jalannya/operasi eskalator. Kemudian menyuruh step sisa dipasang sampai
lengkap, agar inspektur menguji step dengan menaikinya.

7. Pekerjaan riksa uji dilakukan oleh seorang ahli dan dibantu oleh seorang teknisi,
oleh karena banyak peralatan yang rumit dan tersembunyi serta memakan waktu
untuk memeriksa satu persatu. Umpama roda karet (stepwheel/roller) dan roda
tarik (chainwheel roller) pada unit-unit instalasi tua harus diperiksa semua. Oleh
karena itu seorang inspektur harus dibantu oleh seorang tehnisi yang kompeten,
dengan demikian lamanya pemeriksaan cukup satu atau maksimal 2 jam per-
unit. Dalam suatu bangunan pusat belanja, pemeriksaan seluruh unit eskalator
boleh jadi memakan waktu 4 hari. Kemudian perlu satu hari lagi untuk
mempersiapkan laporan dan diskusi dengan pengurus bangunan.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -4-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

BAB III
BENTUK DAFTAR ISIAN UJI
dan
HASIL PEMERIKSAAN

1. Daftar isian riksa uji dan hasil pemeriksaannya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Berupa data-data pesawat, syarat-syarat administrasi dan sumber material
serta safety code negara mana yang dianut. Juga peristiwa-peristiwa yang
dialami eskalator masa alu, seperti : pembongkaran relokasi/ pemasangan
ulang dengan penyimpangan-penyimpangannya.
b. Berupa syarat-syarat teknis dan penemuan selama pemeriksaan dan
rekomendasi jika memang perlu, dan pendapat/ evaluasi dan atau
kesimpulan/keputusan.
Contoh : formulir riksa uji seperti tercantum pada lampiran 7 : Bagian I & II

2. Cara pengisian sebaiknya berupa konsep lebih dulu (draft), kemudian


didiskusikan dengan atasan dan/atau pengurus bangunan, baru pengisian yang
betul-betul tanpa coretan-coretan. Hal penting pada laporan riska uji adalah
komentar atau pendapat akhir, bahwa eskalator yang telah diperiksa ada 3
macam kemungkinan keputusan, yaitu :
a. Layak dipakai untuk umum.
b. Layak dipakai dengan syarat-syarat tertentu (mengganti komponen).
c. Tidak layak pakai sama sekali.

3. Hasil pemeriksaan yang dilaksanakan oleh seorang ahli profesional dapat


digunakan contoh formulir pada lampiran - 8 : “Inspection check list”, dimana tiap-
tiap komponen diperiksa dan dinilai.
Hasil penilaian terbagi menjadi 4 golongan, yaitu :
F/O Functional Order : Good, acceptable, bad.
A/A Adjustment / Alignment : needed
R/M Repair or Modification : needed
TR Total Replacement : recommended

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -5-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

BAB IV
PROSEDUR RIKSA UJI

1. Pertama-tama pengurus bangunan harus diberitahu bahwa pemeriksaan akan


dilaksanakan dan meminta bantuan dimana perlu, yaitu diantaranya memasang
barikade untuk membatasi orang ramai yang lalu lalang mendekat ketempat
pemeriksaan. Mintakan spesifikasi teknis, gambar lay out dan diagram
pengawatan untuk dipelajari.

2. Pemeriksaan dimulai dengan mencoba menaiki eskalator naik dan turun


beberapa kali sambil menggoyangkan berat badan kekiri dan kekanan.
Perhatikan kedudukan step yang tidak normal. Kemungkinan roda (step wheel
dan chain wheel) cacat, pecah atau retak dan sebagainya. Lihat Gambar-1, dan
2.

GAMBAR - 1
KONSTRUKSI STEP (ANAK TANGGA)

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -6-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

3. Angkat satu atau dua step yang berjejer yang mencurigakan, dan catat segera
penemuan-penemuan yang tidak normal.
Ulangi pembukaan/pengangkatan satu atau dua step berjejer di tempat lain yang
mencurigakan adanya suara-suara yang tidak normal. Tandai dengan kapur tulis
pada ban, sehingga kita yakin pemeriksaan telah lengkap seluruh putaran.

4. Periksa jarak step denga step berikutnya, maksimal 4 mm. Jika longgar berarti
pena-pena tertentu dari rantai telah aus. Toleransi maksimal 4 mm tersebut
seharusnya seragam dari sisi kiri sampai sisi kanan step. Jika tidak seragam
berarti step miring (kekiri / kekanan). Jika kemiringan tersebut dialami semua
step, berarti tegangan rantai penarik kiri dan kanan tidak sama. Periksa pegas

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -7-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

pada perangkat penegang (tension carriage). Jika kemiringan step hanya satu
dua buah berarti tidak betul pada yoke dan/atau shaft (axle) roda rantai.

Catatan - 3 :
Tidak perlu seluruh step dan rodanya diperiksa. Tergantung pada umur
eskalator. Pada eskalator yang tua, dan mencurigakan, perlu diperiksa paling
sedikit 10% dari jumlah step, secara acak. Pada eskalator dengan tinggi kerja
vertikal 4 meter, paling sedikit diperiksa 7 buah step yang paling dicurigai karena
suara, goyang, miring dan jarak step dengan step longgar (5 mm) akibat rantai
yang aus.
Eskalator “standar” dengan kerja 8 jam/hari dianggap tua jika telah mencapai 10
tahun. Eskalator “high duty” dapat mencapai 15 sampai dengan 20 tahun
tergantung jam kerja per hari.

5. Periksa dan coba tombol stop darurat (landing emergency switch, LES) dan kunci
kontak operasi (operating key switch) untuk naik dan turun.

6. Periksa pagar railing pada ujung atas (kiri dan kanan) pada ujung lengkung
balustrade, apakah cukup kuat dan aman bagi orang ramai serta jarak lubang
railing aman bagi anak-anak.

Catatan -4 :
Eskalator yang menuju ke mezzanine dan dilanjutkan oleh eskalator berikutnya
dari mezzanine ke lantai atas, harus disediakan cukup ruang pada bordes
mezzanine sebesar minimal 2 m x 2 kali lebar eskalator, untuk menampung
derasnya penumpang-penumpang mendarat sebelum pindah ke eskalator
berikutnya.

7. Periksa apakah tanda peringatan keamanan bagi pemakai masih menempel


pada panel balustrade atau pada deck cover.

8. Periksa gigi-gigi pada plat sisir, pada pertemuan step dengan bidang landas/plat
sisir harus lengkap dan sebaiknya berwarna kuning. Periksa toleransi step
terhadap sisir untuk masing-masing step, harus kurang lebih seragam. Celah

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -8-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

toleransi tersebut ialah dasar dari sisir terhadap dasar alur (slot) sebaiknya 3 mm
dan maksimal 4 mm (sisir tenggelam masuk kedalam slot). Gunakan feeler
gauge. Jika tidak seragam, berarti ada salah satu pena dari rantai yang aus luar
biasa. Lihat Gambar - 3 dan 9.

Catatan-5 :
Sisir yang dilengkapi saklar pengaman dipasang pada ujung atas dan ujung
bawah (dimana step masuk dan keluar) bertugas menyisir benda-benda lepas,
yang terbawa oleh step atau terdapat didalam alur step, dan sebagai pengaman
saat penumpang terlambat mengangkat kaki. Sisir direncanakan untuk mudah
patah jika ada benda keras yang memaksakan menekan (umpama sepatu). Hal
ini dimaksud untuk menghindari kerusakan/kecelakaan. Jika gigi sisir patah harus
cepat diganti dengan satu bagian plat yang baru.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -9-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -10-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

9. Ulangi cara no. 8 diatas, pada sisi ujung lain dari eskalator.

10. Ban pegangan (hand rail) (lihat gambar 5 dan 6) harus bergerak dengan
kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan step. Jika kecepatan lebih
lambat 10% berarti terjadi slip pada roda penggeraknya, atau terlalu besar
tahanan pada daerah-daerah saat ban membuat putaran/lingkungan. Biasanya
cara yang mudah menguji slip ialah dengan memegang kencang ban (dengan
gaya 60 kgf) seolah-olah ditarik kearah berlawanan dengan jalannya ban. Bagi
tehnisi yang berpengalaman dia dapat memutuskan adanya slip yang diluar
batas slip yang diizinkan. Gunakan tachometer untuk mengukur kecepatan ban.

Catatan-6 :
Kecepatan eskalator ialah 0.5 m/detik (atau 30 m/menit). Maka toleransi 10%
berarti 0.05 m/detik lebih lambat dari kecepatan step. Tandai dengan kapur tulis
dan periksa ulang kecepatan step dan kecepatan ban pada eskalator yang baru

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -11-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

terpasang sebaiknya harus sama. Toleransi 10% biasanya untuk eskalator yang
telah berjalan 5000 jam kerja.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -12-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

11. Ban pegangan boleh jadi cacat karena ulah orang-orang tak bertanggung jawab
atau digigit tikus dan sejenisnya, sehingga perlu diperiksa. Secara normal
kerusakan ban pada daerah sambungan. Biasanya disitu letak kelemahannya.

Catatan-7 :
Ekalator dengan ban pegangan yang mati sebelah sisi tetapi sebelah sisi lain
bergerak, sebaiknya jangan dioperasikan, mengingat pengguna eskalator
adakalanya orang-orang tua yang mudah hilang keseimbangan. Lebih lagi pada
eskalator arah turun dapat berakibat fatal.

12. Pemeriksaan fisik berikutnya ialah skirt panel, atas kemungkinan lepas dari
tempatnya, sehingga berbahaya bagi pemakai eskalator. Skirt panel harus
kencang disekrup pada badan rangka dan jarak toleransi dengan badan step

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -13-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

maksimal 4 mm, masing-masing sisi kiri dan kanan Lihat gambar-7 : Lokasi
skirt panel.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -14-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

13. Saklar pengaman yang dipasang dibelakang plat skirt panel sangat sensitif atas
benturan yang terjadi jika ada sepatu karet atau benda lain yang terjepit antara
plat skirt panel dengan sisi badan step.
Pengujian dapat saja dengan cara memukul tempat-tempat tertentu dengan palu
karet yang telah siap dibawa pemeriksa. Eskalator seharusnya berhenti jika
terjadi pemukulan tersebut. Jika pemeriksa lupa membawa palu karet, maka skirt
panel biasanya ditendang dibeberapa tempat (tetapi hal ini mungkin
menyebabkan skirt panel cacat oleh tendangan sepatu).
Jika pabrik pembuat memasang 10 buah saklar pengaman tersebut (kiri kanan
masing-masing 5 buah), maka kesepuluh buah saklar tersebut harus diuji semua.

14. Berikutnya ialah pemeriksaan ruang mesin (gambar 4) yang berlokasi dibagian
atas rangka eskalator dibawah lantai landas.

Peringatan :
1. Sebelum bukaan lantai landas (trapdoor) dibuka harus ada barikade
penghalang keamanan terhadap orang yang lalu lalang.
2. Sebelum memasuki “ruang machine” (gambar 4) pastikan pengaman
terdekat dengan anda dapat berfungsi dengan baik guna mengantisipasi
kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat
pemeriksaan

Pada ruang mesin terdapat saklar utama dengan sekering, controller, motor
penggerak, roda gigi reduksi, rantai atau ban transmisi sproket. Perhatikan pada
alat-alat pengaman seperti rem dan speed governor. Periksa besaran power
rating dari motor. Periksa besaran sekering, apakah sesuai dengan tenaga
motor dan kapasitas eskalator. Periksa apakah controller dilengkapi dengan
overload circuit breaker. Ukur dengan voltmeter masing-masing kawat phase.
Check ampere saat naik dan turun kondisi kosong, saat naik dan turun dengan
beban nominal ( 50%) 45% dan 40% tergantung lebar step. Lihat lampiran - 4.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -15-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Catatan-8 :
a. Penentuan besarnya power rating dan motor adalah berdasar efisiensi sistim
sebesar 0.80, yaitu untuk motor 5%, hilang untuk reduction helical gear 10%
dan hilang untuk mechanical termasuk pemeriksaan ban (handrail) sebesar
5%.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -16-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

b. Star delta control dapat dipasang. Jika beban kecil atau kosong, motor
bekerja dengan hubungan star. Jika beban penuh, motor otomatis memakai
hubungan delta melalui saklar yang mendeteksi kenaikan arus listrik.

c. Besarnya motor power berbanding lurus dengan beban, kecepatan dan tinggi
kerja vertikal. Lihat lampiran 4 daftar beban nominal dari 3 jenis eskalator.
Lihat lamipran 5 Contoh perhitungan tenaga motor. Lihat juga lampiran - 6
dan 9 Diagram Hubungan power rating terhadap tinggi kerja.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -17-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

BAB V
PEMERIKSAAN ALAT PENGAMAN

Berikut ini adalah alat-alat pengaman standar yang harus diperiksa dan diuji untuk
keselamatan operasi eskalator. Eskalator mulai berhenti sesaat alat pengaman
bekerja. Perhentian tidak boleh mengejut. Lihat gambar 7 : Lokasi saklar-saklar
pengaman.

1. Pengaman terhadap peristiwa pada ban pegangan putus dan atau kendor
(optional). Lokasi saklar pada handrail tensioner.

2. Pengaman dipasang pada lubang masuk (hand rail entry) dan lubang keluar ban
pegangan. Eskalator akan berhenti, jika ada benda terbawa masuk.

3. Pengaman plat sisir dipasang masing-masing diatas dan dibawah daerah


langkah keluar dan daerah langkah masuk. Jika ada benda terjepit diantara sisir
dengan step maka eskalator berhenti. (Catatan - 9 : Eskalator model lama tidak
dilengkapi pengaman jenis ini )

4. Pengaman terhadap kemungkinan rantai (step chain) kendor (atau bahkan


putus), dipasang pada perangkat sproket balik (sension carriage) yang berfungsi
sebagai penegang rantai.

5. Pengaman terhadap arah phase terbalik (non reversal device) dan pengaman 3
phase dari sumber utama, akibat hilangnya satu phase.

6. Pengaman atas gangguan terhadap roda-roda anak tangga (step), yang tertahan
akibat benda asing.

7. Disamping rem mesin pada as gigi ulir, rem bantu dipasang pada as sproket
bekerja akan menghentikan gerakan eskalator, jika arus listrik ke motor telah
putus. Sisa luncuran turun max ¾ step (perlambatan 0.9 m/s2). Arus putus
tersebut adalah akibat pesawat-pesawat pengaman yang bekerja (actuated) dan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -18-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

juga oleh tombol emergency stop yang ditekan (SNI. 03-6248-2000, pasal
5.35.c).

8. Skirt panel device (diuraikan pada BAB IV)

9. Jika eskalator menggunakan ban transmisi (untuk memutar sproket), maka perlu
dipasang saklar pengaman yang menghentikan eskalator, jika salah satu ban
transmisi tersebut kendor atau putus.

10. Sebagai tambahan atas pengaman-pengaman tersebut diatas, dibawah ini


adalah tindakan hati-hati (precoution) sebagai pendukung meningkatkan mutu,
yaitu :
a. Pemutus arus motor yang panas, oleh karena eskalator mengalami beban
lebih terus menerus (optional).
b. Pentanahan (arde) rangka eskalator, sebagai pengaman penumpang jika
terjadi hubungan pendek arus listrik.
c. Pengecatan warna kuning alur dan lidah (baji-baji) permukaan tangga (step
tread) pada daerah pinggiran, agar pemakai berdiri ditengah dan waspada
dengan batas tangga berikutnya. Warna kuning tersebut dapat digunakan
bahan plastik atau resin kuning, sehingga tidak perlu dicat.
d. Pemasangan lampu neon warna hijau dibawah anak tangga pada ujung
masuk dan keluar, guna membedakan batas tiap-tiap anak tangga (optional).
e. Plexiglass deflector dipasang pada pertemuan dua eskalator yang posisinya
saling silang (crisscross).
f. Flat step pada ujung atas pendaratan dan ujung bawah saat menginjak
masuk, minimal berjumlah 1,5. Dianjurkan berjumlah 2 atau 3 flat step, karena
lebih aman bagi orang-orang tertentu. Lihat gambar 8.

Catatan-9 :
Saklar-saklar pengaman tersebut diatas memutuskan arus, menghentikan kerja
motor, dan mengaktifkan rem pengaman. Saklar-saklar tersebut dapat direset
kembali secara manual.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -19-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -20-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Rangkuman

RANGKUMAN

1. Tidak ada kesimpulan yang baik yang dapat ditarik dari tulisan mengenai riksa uji,
kecuali bahwa riksa uji itu suatu keharusan, kebutuhan dan bagian dari proses
melindungi masyarakat dan lingkungan atas penggunaan eskalator.

2. Pengurus bangunan harus menyediakan dana agar riksa uji terlaksana. Pihak
instansi pemerintah yang berwenang harus mensosialisasikan pentingnya
adanya peraturan dan pihak profesi dan ahli tidak boleh berhenti menemukan
cara-cara praktis dan efektif melaksanakan pemeliharaan dengan memanfaatkan
segala sumber ilmu yang ada.

3. Pemeliharaan lift dan eskalator serta riksa uji adalah bidang profesi yang khas,
yang tidak dapat dilakukan “asal-asalan” untuk mengejar pendapatan atau
imbalan yang tinggi, melainkan harus melalui proses belajar, membina SDM,
menguasai ilmu, dan mempunyai sikap peka terhadap sumber-sumber
kecelakaan, serta proaktif dan tanggap.

4. Pengurus bangunan tidak boleh segan-segan memanggil ahli K3 bidang lift dan
eskalator, jika ada gejala-gejala yang meragukan, meminta pendapatnya, jangan
sampai terjadi peristiwa yang orang sering sebut, “apa boleh buat, nasi telah
menjadi bubur”.

5. Pengurus bangunan harus memasang tanda peringatan yaitu :


a. Hati-hati (atau : Waspada).
b. Hindari berdiri dipinggir.
c. Harap berpegang pada ban.
d. Bimbinglah anak-anak.

Contoh tanda peringatan ASME/ANSI tercantum pada lampiran-10.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 1

Kasus Kecelakaan pada Eskalator

Kasus 1 : Arah Berlawanan

Seorang laki-laki berlari ingin mengejar bis yang hampir berangkat pada
lantai tanah (ground floor). Dia berlari dari peron KA bawah tanah
langsung menaiki eskalator yang arahnya turun. Eskalator-eskalator lain
dengan arah naik terlalu penuh dengan orang-orang yang mau naik ke arah
ground floor. Dia terjatuh ditengah eskalator karena terpeleset.
Jumlah eskalator ada 6 buah berderet secara paralel dan bersifat reversible
(dapat dipakai untuk turun maupun naik) dengan kunci kontak. Harap
diskusikan diantara peserta agar kasus tersebut diatas tidak terulang.

Kasus 2 : Ban Pegangan

Kontrak pemeliharaan 8 eskalator pada gedung toserba di Jakarta tidak


mencakup ban (handrail). Entah apa sebabnya salah satu handrail tidak
bekerja yaitu pada eskalator arah turun, dan hal ini telah berjalan beberapa
minggu. Suatu tanda peringatan telah dipasang pada landas masuk, agar
berpegang pada ban sebelah kiri karena ban kanan tidak bergerak.
Seorang nenek terjatuh karena reaksinya kurang cepat, keseimbangan
terganggu, oleh kaki yang terbawa step turun sedangkan tangan masih
berpegang pada ban yang mati.

Kasus 3 : Tali Sepatu

Tali sepatu yang terurai terlepas/tidak diikat dengan baik menyangkut pada
ujung luar step sehingga terbawa oleh step masuk kedalam plat sisir.
Peristiwa-peristiwa sejenis, sepatu karet anak-anak yang terjepit pada
dinding penutup(skirt panel).

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 2

DAFTAR KATA-KATA PADANAN DAN PENJELASAN

A. Bagian-bagian Utama
1. Step

2. Truss

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -2-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -3-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

3. Handrail

4. Step chain

5. Step roller (wheel)

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -4-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

6. Chain roller (wheel)

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -5-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -6-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

7. Axle

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -7-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

8. Drive unit

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -8-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -9-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

9. Drive chain

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -10-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

10. Comb plate

11. Floor plate

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -11-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

12. Track

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -12-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

13. Drip pan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -13-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

14. Sproket

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -14-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

B. Bagian Lain
1. Balustrade

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -15-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

2. Deck Cover

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -16-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

3. Skrit guard panel

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -17-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

4. Claddng panel

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -18-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

5. Demarcation line

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -19-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

6. Newel

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -20-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -21-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -22-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

7. Safety switch

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -23-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -24-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

C. Istilah Tehnis (sebagai penjelasan)


1. Inclination angle

2. Theoritrical capacity

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -25-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

3. Nominal capacity

4. Power output

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -26-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

5. Power input

6. Efficiency

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -27-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

7. Vertical rise

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -28-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

8. Safety device

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -29-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

9. Riser (step riser)

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -30-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -31-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -32-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

10. Step Tread

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -33-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -34-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 3

DAFTAR INSTRUMEN / ALAT PENGUJIAN

1. Alat-alat ukur, feeler gauge dan sebagainya


2. Ampere meter
3. Volt meter
4. Tachometer dan stop watch
5. Testing tools : noise and vibration
6. Lockout dan tagout (untuk saklar start, berwarna merah).

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -35-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 4

Beban nominal eskalator pada kecepatan 0.5 m/s atau 180 m/jam
dan sudut kemiringan 30

Escalator Kapasitas Beban/kapasitas % kapasitas


lebar step teoritis nominal teoritis

1000 mm 5100 P/j 2040 orang/jam 40%


800 mm 6800 P/j 3060 orang/jam 45%
600 mm 8160 P/j 4080 orang/jam 50%

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -36-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 5

Contoh 1 :

Hitung motor power eskalator 1000 mm, sudut incl = 30, rise 4.0 m, kecepatan 0.5
m/s.
P= CxS C = Capasitas nominal dalam kg
6120 x  S = 30 m/m (0.5 m/s)
 = 0.80 efisiensi sistem
6120 = angka konversi kgm/m/kw

Asumsi kapasitas effective 50%


Berat penumpang 68 kg/orang x 2 orang
C = 1.732 x 4.0 m / 0.4 m x 50% x 2 x 68 kg = 1178 kg

P = 1178 kg x 30 m/m = 7.2 kW


6120 x 0.80 Gunakan motor dengan rating 7.5 kw
(power rating + 50% diatas power output)

Contoh 2 :

Perhitungan motor power eskalator 600 mm, sudut incl = 30, rise 6.0 m, kecepatan
0.50 m/s (30 m/m)

Asumsi kapasitas effective 50 %


Satu orang per step (68 kg)
C = 1.732 x 6.0 m / 0.4 m x 50% x 1 x 68 kg = 883 kg

P = 883 x 30 = 5.4 kW
6120 x 0.80 Gunakan motor dengan rating 5.7 kW
(5% diatas 5.4 kW)

Catatan : 1.732 ialah tangens 30, yaitu jarak kerja horizontal


0.40 ialah panjang step horizontal
Jumlah step yang bekerja = 1.732 x Rise/0.4 meter.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -37-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 6

KEMAMPUAN MOTOR

A. Eskalator : - dengan lebar anak tangga 1000 mm,


- kapasitas nominal 4080 orang/jam,
- kecepatan 0.5 m/m,
- sudut kemiringan 30

Gunakan motor Kemampuan


Power Rating Maksimal
s/d tinggi vertikal
5.5 kW 3.20 m
7.5 kW 4.40 m
11.5 kW 6.50 m
15.0 kW 8.50 m

B. Eskalator : - dengan lebar anak tangga = 600 mm,


- kapasitas nominal 2040 orang/jam,
- kecepatan 0.5 m/m
- sudut kemiringan 30

Gunakan motor Kemampuan


Power Rating Maksimal
s/d tinggi vertikal
3.7 kW 4.0 m
5.5 kW 6.0 m
7.5 kW 8.0 m
11.5 kW 12.0 m

Catatan : 1. Efisiensi sistem 0.80 dengan roda gigi helical dan synthetic oil
2. Jika digunakan roda gigi ulir (worm gear) kemampuan tinggi kerja
berkurang  12%.

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -38-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 7
Daftar Isian Pemeriksaan Bagian I
Eskalator (Tangga Jalan)
Daftar ini hanya meliputi eskalator no : …………………………
1. Nama gedung/bangunan : ……………………………………………………
Jenis bangunan : ……………………………………………………
Alamat dan nomor telpon : ……………………………………………………
2. Pengelola bangunan : ……………………………………………………
Alamat dan nomor telpon : ……………………………………………………
3. Sumber tenaga listrik : PLN / ……Tegangan : ……Phase : ……Freq : …
4. Jenis eskalator/lebar step : Standar  , Hoistay 
Sudut kemiringan : …………………………………………….derajat
Kecepatan : ………………………………………….. m/detik
Tinggi kerja vertikal : ………………………………………………. mm
5. Mesin penarik : Letak : …………….. Jenis : ……………………..
Transmisi : Rantai  Ban (V-belt) 
: Gigi reduksi ulir  Gigi reduksi helikal 
6. Motor (jenis) : AC induksi , Variable Frequency , Lain jenis 
: Penyambungan star , Delta , Star delta 
Tenaga motor : ……………………………………………… kW
Temperatur naik : ……….. C, Operasi rating : ………………. Jam
7. Tombol darurat dipasang diatas  , dan dibawah 
8. Saklar kunci (pengubah arah) dipasang diatas  , dan dibawah 
9. Jumlah anak tangga keseluruhan : ……………………………………………………
10. Jml anak tangga datar (flat step) : ……… diatas , …………….dibawah 
11. Lebar anak tangga diatas 41mm  ………….. mm
Lebar anak tangga dibawah 41 mm  ………..mm
12. Pertama eskalator digunakan : Bulan : ………………… Tahun : ……………….
Terakhir eskalator dioverhoul : Bulan : ………………… Tahun : ……………….
13. Terakhir eskalator dibongkar : Bulan : ……..Tahun : ……. Oleh : ……………..
14. Eskalator bekas dipasang ulang : Bulan : ……..Tahun : …….Penyimpangan :
a. Tinggi kerja : …..mm, b. Sudut miring : ….. %
15. Jenis rem bantu : Pasak (Wedge)  , Cakram 
16. Governor pengindra kecepatan lebih : Terpasang  , Tidak terpasang 
17. Pemeriksaan terakhir (sebelum ini) : Bulan : ………………… Tahun : ………………
Pemeriksaan oleh : …………………………………………………..
Disaksikan oleh : …………………………………………………..
18. Pemeriksaan (sekarang) oleh : …………………………………………………..
Pada tanggal : …………………………………………………..
Jabatan : …………………………………………………..
Nomor telpon : …………………………………………………..

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -39-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 7 (lanjutan)

Laporan Isian Hasil Pemeriksaan Bagian II


Eskalator (Tangga Jalan)

Daftar ini hanya meliputi eskalator no :

1. Keadaan ban pegangan : Tegang  , Kendor , Ragu-ragu 


: Kotor , Bersih , Catat 
Kecepatan ban : ……… m/detik (gunakan tachometer)
…. % terhadap kecepatan step, slip, ya , tidak 

2. Keadaan balustrade (step) : baik  , retak  , pecah 

3. Keadaan anak tangga : baik  , goyang  , miring kiri kanan  ,


: tidak datar  , penemuan lain : …………
: jarak-jarak longgar  ……. mm

4. Keadaan plat sisir (comb plate) : bagian atas : patah  , hilang  , retah 
dan sisir : bagian bawah : patah  , hilang  , retak 
tidak ada sama sekali 

5. Landas : baik  , rusak/goyang , licin/kotor 

6. Keadaan roda-roda : step roller : baik  , jelek  harap penjelasan (butir


15)
(wheel / roller) : chain roller : baik  , jelek  harap penjelasan (butir
15)

7. Panel pelindung (skirt panel) : baik  , rusak , skrup hilang, bengkok 

8. Toleransi skirt-step : maksimal 4 mm  , lebih dari 4 mm 

9. Toleransi sisir-step : maksimal 2 mm , lebih dari 2 mm ,


gunakan feeler gauge
terhadap dasar alur step, maksimal 3 mm 
lebih dari 3 mm 
10. Kecepatan anak tangga : beban 50% naik  ……….
beban kosong  ………
11. Pemeriksaan alat pengaman :
a. Saklar pengaman ban kendor : (optional), Ada ………………. tidak ada 
b. Saklar pengaman lubang ban : atas : …………………bawah : ………………….
c. Saklar pengaman plat sisir : atas : …………………bawah : ………tidak ada 
d. Saklar pengaman ban/rantai penarik : ……………………………………………..
e. Pengaman fase (reverse phase relay) : …………………………………………………
f. Saklar pengaman roda (roller) : …………………………………………………

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -40-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

12. Pemeriksaan rem motor saat putus arus : baik  , tidak  , harap penjelasan (butir 15)

13. Pemeriksaan & penemuan peralatan lain :


13.1

13.2

13.3

14. Pengukuran (gunakan instrumen) : getaran : …………………………………………


: suara : ……………………………………………

15. Pengukuran ampere sumber tenaga :


a. Saat turun kosong : …………………………………………….. Amp
b. Saat naik kosong : ………………………………………………Amp
c. Saat turun 50% kapasitas : ………………………………………………Amp
d. Saat naik 50% kapasitas : ………………………………………………Amp

16. Keterangan/Penjelasan :
16.1 ……………….
16.2 ……………….
16.3 ……………….

17. Kesimpulan & Pendapat :


17.1 …………………..
17.2 ………………….
17.3 …………………..

18. Pelaksanaan pemeriksaan oleh (nama) :


Jabatan dalam perusahaan PJK3 :
Nomor telpon PJK3 :

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -41-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran – 8a

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -42-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran – 8b

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -43-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran – 9

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -44-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Lampiran - 10

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -45-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1. SNI 1718.1989 Riksa uji lift


2. Installation Manual, page 401 by NEMI Inc.1970
3. Factory Manual, Puarsa, Spain
4. . Installation Manual by Puarsa, Spain
5. Installation Manual, NEMI, Inc, New York
6. Lift Installation Manual by Northern Sdn Berhad, Malaysia
7. SNI.03-7017-2004, Pemeriksaan dan Pengujian Lif Traksi Listrik.
8. SNI.03-2190-1999, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang
dijalankan dengan motor traksi.
9. SNI.03-2190.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif yang dijalankan
dengan transmisi hidrolik
10. SNI-03-2190.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif pelayan
(dumbwaiter) yang dijalankan dengan tenaga listrik
11. SNI.03-6247.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif pasien.
12. SNI.03-6247.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang
khusus untuk perumahan.
13. SNI.03-6248-2000, Syarat-syarat umum konstruksi eskalator yang
dijalan dengan tenaga listrik.
14. SNI.05-7052-2004, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang
dijalankan dengan motor traksi tanpa kamar mesin.
15. SNI.03-6573-2001, Tatacara rancangan sistem transportasi vertikal
dalam gedung.
16. SNI...... (Nomor masih dalam perancangan BSN), Syarat-syarat umum
Konstruksi dan Keselamatan lift barang (masih berupa usulan).
17. Pola Standar Kualifikasi Keterampilan KepMen No.146/MEN/1990,
Dep.Naker.
18. Pembinaan Operasi P2K3, 1998, Dep. Naker
19. PermenNakertrans No.03/MEN/1999, Syarat-syarat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang dan barang.
20. Maintenance for Building Manager, oleh Elevator World, Inc. USA, 1990
21. Elevator Maintenance Manual, 1999, oleh Zack McCain
22. Installation Manual, oleh NEMI, Inc. New York, 1970

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator -1-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Daftar Pustaka

23. Education Package, Volume-3, oleh Elevator World, Inc. New York.
24. The Guide of Elevatoring, oleh Elevator World, Inc. New York
25. Elevator Mechanical Design, 2nd detion, oleh Lubomir Janouvsky, 1993
26. Vertical Transportation: Elevator and Escalator, oleh George R.
Strackosch, ISBN 0-471-86733-0 (1982).

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator -2-

Anda mungkin juga menyukai