Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN PEMASANGAN REL DAN GONDOLA PERMANEN

OVERHEAD 250 KG DI PROYEK PODOMORO CITY MEDAN


OLEH: PT.GONDOLA ALTA FORTUNA
(GAF)

TUGAS SARJANA

Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untu


Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Srata 1 (S-1)
Jurusan Teknik Mesin Universitas
Pembinaan Masyarakat
Indonesia

Oleh:

LEO ANDRI MANIK


NPM: 150-500-16

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA
(UPMI)
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
telah memberikan saya kesehatan dan kelancaran dalam menyelesaikan tugas mata
kuliah yang berjudul “Metode Pengelasan dan Pemasangan Gondola” dapat selesai
sesuai waktu yang telah di tentukan. Tersusunnya karya ilmiah ini tentunya tidak
terlepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara
materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada : Dosen pengampu mata kuliah tehnik
mesin Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia, Pembimbing pelaksanaan
prakrin, Orang tua yang telah mendukung, dan teman-teman yang selalu
mendukung dalam penyelesaian tugas ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik
yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang penulis sebutkan. untuk itu saya
pun menyadari bahwa penelitian yang telah saya susun dan kemas masih memiliki
banyak kelemahan serta secara teknis maupun non-teknis. Dan apabila didalam
penelitian ini, ada perkataan-perkataan yang tidak berkenan di hati para pembaca,
saya mohon maaf. Terima kasih.

Maksut dan tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk melengkapi kurikulum
program S1 Fakultas Teknik Mesin . Oleh karna peneliti melukan penelitian di
PT.Gondola AltaFortuna (GAF). Dengan melaksanakan penelitian ini, peneliti
mendapat serangkaian kemampuan yang berkenan bengan aktifitas nyata pada
dunia kerja atau dunia usaha selain teori yang di dapat diperkulian. Hal ini
memberikan gambaran sesungguh nya tentang dunia kerja yang terjadi di dalamnya
terdapat akomodasi berbagai konsep dan teori dengan persoalan - pesoalan praktis
yang dihadapi upaya pemecahannya.

Akhir kata peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat


khususnya bagi pribadi penulis sendiri dan umum nya bagi pembaca laporan ini.
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………. ……………. 1

DAFTAR ISI……………………………………………………………. 2

BAB 1. PENDAHULUAN…………………………………………… 2

1.1. Latar Belakang……………………………………………….. 2

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………… 5

1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………. 6

1.4. Batasan Penenlitian………………………………………….. 7

1.5. Manfaat Penelitian…………………………………………... 8

BAB II. LANDASAN TEORI…………………………….................... 9

2.1.Mesin Pengangkat……………………………………………. 9

2.2. Klasifikasi Mesin Pengangkat……………………………….. 10

AB III. KESIMPULAN……………………………………………… 11

3.1. Kesimpulan …………………………………………………


11
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertambahan jumlah penduduk merupakan fenomena alamiah yang wajar.
Dengan pertambahan jumlah penduduk tersebut menyebabkan pengembangan
pemukiman, pengembangan perkantoran maupun sarana yang lain, yang
membutuhkan lahan lebih luas sebagai tempat untuk membangun. Padahal
lahan yang tersedia di bumi ini tetap. Sehingga dicari solusi dengan menambah
luas pemukiman dan perkantoran ke arah vertikal. Munculnya bangunan
bertingkat terutama di kota-kota besar pada saat ini merupakan upaya
pemecahan masalah dari pertambahan penduduk yang semakin pesat.
Bangunan bertingkat dapat berupa gedung perkantoran, hotel, apartemen,
cerobong pabrik, dan monumen. Akan tetapi ternyata upaya pemecahan
masalah tersebut menimbulkan beberapa permasalahan baru, yang dalam
perkembangan teknologi disebut sebagai Fenomena Dialektika, yaitu setiap
penyelesaian suatu masalah akan menimbulkan masalah baru yang pada suatu
saat memerlukan pemecahan pula.
Masalah – masalah baru yang timbul akibat dibangunnya gedung-gedung
bertingkat terjadi pada tahap pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaannya
setelah gedung selesai dibangun, diantaranya :
- Bagaimana melakukan pemasangan keramik, kaca, granite cladding pada
bangunan bertingkat ?
- Bagaimana membersihkan gedung terutama bagian luar karena terbatasnya
tangan manusia untuk menjangkaunya ?
- Bagaimana memelihara gedung tersebut, jika pada suatu ketika diperlukan
pengecatan ulang, penggantian kaca, dan memperbaiki kebocoran ?
Masalah-masalah tersebut akan lebih terasa pada tahap pemeliharaan bangunan
yang merupakan kegiatan pascakonstruksi, sebagai kelanjutan dari selesainya
tahap konstruksi. Kegiatan pemeliharaan berlangsung pada kurun waktu yang
sangat lama dibanding tahap prakonstruksi, dan tahap konstruksi, yaitu selama
bangunan tersebut masih dipakai. Oleh karena itu dalam tahap pemeliharaan
bangunan bertingkat diperlukan peralatan yang memadai, agar proses
pemeliharaannya dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Pada tahap konstruksi peralatan seperti bambu, kayu, scaffolding masih
mungkin digunakan. Pada saat ini bangunan belum selesai, sehingga masih
dimungkinkan membuat konstruksi bantu untuk mencapai ketinggian tertentu.
Namun pada tahap pemeliharaan bangunan bertingkat penggunaan peralatan
tersebut sudah terasa ketinggalan, disamping tidak dapat berfungsi dengan
baik, aspek keselamatan kerjanya juga diragukan.
Untuk menjawab masalah-masalah tersebut di atas, solusi yang dapat
dilakukan dengan cara menggunakan alat penunjang yang disebut GONDOLA
atau dengan istilah teknis disebut Suspended Power Scaffold. Dengan
menggunakan gondola mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya :
1. Tidak memerlukan sarana yang banyak seperti kayu, bambu, dsb.
2. Dapat menjangkau bagian luar gedung-gedung bertingkat tinggi.
3. Dapat dikendalikan secara electrik maupun manual.
4. Dapat mengikuti desain arsitektur gedung, tanpa merusak segi estetika.
5. Dapat dijadikan sebagai pengaman apabila terjadi kebakaran.
6. Tidak mengganggu lalu lintas yang bergerak / berjalan dibawahnya.
7. Tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak.
8. Tidak memerlukan waktu yang lama / mempercepat waktu pekerjaan.
1.2. Perumusan masalah

Dari latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya permasalahan yang di


hadapi adalah sangat sulitnya melakuakan aktifitas atau kegiatan di dalam lokasi
kerja proyek podomoro city medan, baik dalam pengangkatan material atau pun
pemasangan konstruksi gondola Maka yang perlu dibahas dalam penulisan ini dalah.
Bagaimana merancang suatu alat angkat tersebut yang akan digunakan di Proyek
podomoro city medan. Sesuai dengan yang di harapkan, banyak permasalahan dan
konflik yang timbul antara lain sebagai berikut:

- Bagaimana spesifik teknis pada Gondola ?


- Bagaimana Wiring diagram pada Gondola ?
- Bagaimana manual book penggunaan Gondola ?
- Kurangnya pengetahuan tentang pemakaian alat pelindung diri (APD) ?
- Pengalaman kerja yang kurang ?
- Tidak menerapkan hasil pelatihan kerja ?
- Biaya perencanaan?
- Prinsip kerja hosting cran?

- Perhitungan komponen-komponen utama sytem pengangkat?

- Biaya perawatan?
- Resiko kerja?

1.3. Tujuan penelitian

Gambaran keterangan diatas merupakan latar belakang yang mendorong


peneliti merencanakan sebuah alat angkat /angkut gondola yang sesuai dengan
kebutuhan kerja. Perencanaan ini diharapkan mampu memberikan gambaran
perhitungan yang harus di lakukan untuk men dapatkan kesesuaian antara teori-teori
yang ada, dan yang terdapat pada literature
serta membandingkan sesuai dengan yang sebenarnya.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara umum memahami apa itu gondola
2. Mempelajari konstruksi gondola.
3. Memahami system kerja gondola.
4. Meningkat kan kemampuan peneliti untuk mengaplikasikan penelitian
menjadi sebuah perencanaan.

1.4. BATASAN MASALAH

Karna luasnya jangkauan permasalahan yang timbul di dalam perancangan


ini, perlu ada batasan permasalahan yang akan dibahas. Pembahasan pada tugas
akhir ini di titik beratkan pada pemilihan alat angakat/angkut yang sesuai kebutuhan,
dan juga keterbatasan waktu penulisan, kemampuan dan pengalaman dalam
merancang pemasangan suatu alat angkat (gondola)
Topik masalah atau masalah yang akan dibahas dalam perencanaan ini
meliputi beberapa paktor penting yaitu:
- Perencanaan system pengangkat yang di gunakan

- Prinsip kerja drum binder

- Perhitungan bagian-bagian utama konstruksi gondola, yaitu:

Tali baja/sling, keranjang,pengangkat beban drum, tower godola.

- Pemilihan material sesuai spesifikasi

- Perawatan mesin pengangkat/penggulung sling (wire rope)


1.5. MANFAAT PENELITIAN

Sehubungan dengan dilaksanakannya penelitian ini sehingga peneliti mampu


menciptakan sebuah karya ilmia yang berbentuk perencanaan, dan data – data yang
sesuai dengan kenyataannya/di lapangan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengenal apa itu gondola

2. Mengenal jenis – jenis alat angkat gondola

3. Memahami prinsip kerja gondola

4. Mengenal bagian – bagian utama alat angkat gondola

5. Peneliti mampu memberikan kontribusi ke peneliti lainnya


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Gondola

Gondola menurut definisi umumnya adalah alat penunjang atau


pembantu bagi pekerja, operator, cleaner yang akan bekerja di luar bangunan
bertingkat tinggi, tangki minyak, tower industri, dinding kapal, dsb. yang
digerakkan dengan bantuan motor listrik atau manual dan bergerak secara vertikal
maupun horisontal. Pergerakan gondola baik vertikal maupun horisontal dapat
dilakukan secara manual maupun dengan bantuan motor listrik. Secara umum
gondola mempunyai bagian bagian-bagian penting, diantaranya :
a. Platform/cage/cradle/kereta sebagai tempat pekerja melakukan pekerjaan.
b. Konstruksi penggantung yang mempunyai model sesuai dengan bentuk gedung
kegunaan dan keinginan konsumen
c. Wire Rope / tali baja sebagai penggantung platform dengan roof car.
d. Mesin penggerak.
e. Accessories yang lain seperti :
- Strirrup
- Safety Device
- Panel Control dan kabel power
- Roda dinding dan roda platform
- Wire clip, hand bottam, dan limited switch

B.Jenis-jenis Gondola

1. Gondola temporary

Gondola Temporary adalah Unit Gondola yang terdiri dari berbagai komponen
yang dapat dipisahkan dan dipindahkan ke berbagai konstruksi penggantung atau
dapat dipindahkan ke gedung lain.

 Sistem lifting gondola temporary


Hoist yang ada pada platform (keranjang ) gondola jika difungsikan maka akan
memanjat wire rope yang terpasang pada konstruksi penggantung sehingga
platform (keranjang) akan naik keatas.
2. Gondola permanen

Gondola Permanent adalah Unit Gondola yang terdiri dari berbagai komponen
sehingga membentuk satu kesatuan unit yang tidak dapat dipisahkan dan Permanent
berada di suatu lokasi/gedung.

 Sistem Lifting Gondola Permanent


Winch yang berada pada konstruksi roof car jika difungsikan maka drum winch
akan menggulung wire rope (sling) sehingga platform (keranjang) akan bergerak
naik keatas.

BAB III
ANALISIS DATA DAN KOMPONEN DATA

A. Tinjauan Pemilihan Spesifikasi


Pada rancangan untuk mesin pengangkat jenis Overhead Travelling Crane
yang di pakai untuk proses pengangkatan dengan mempuyai data tehnik sebagai
berikut :
- Merk - Demag
- Type - DII 1025 M24
- Tahun - 1999
- Kapasitas - 5000 Kg
- Tinggi Agkat - 13 m
- Kecepatan Angkat - 20 m/menit
B. Pemilihan dan Perhitungan Tali Baja
1. Jenis dan pemilihan tali yang digunakan
Tali baja berfungsi sebagai pengikat pemindah beban dan memindahkan
beban, gerakan serta gaya. Pada umumnya mesin-mesin pengangkat jenis crane
selalu memakai steel wire rope atau tali baja yang di konstruksikan dari
kumpulan jalinan kawat baja (steel rope). Mula – mula beberapa kawat baj
dipintal sehingga menjadi satu jalinan. Kemudian beberapa jalinan dipintal pula
jadi satu inti lalu membentuk tali.
10

BAB IV. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dijelaskan maka penulis dapat


menaraik kesimpulan sebagai berikut.
Fungsi crane ialah untuk mengangkat beban dengan jumlah yang berat dan
terbatas serta dalam jarak yang terbatas pula. Adapun macam-macam beban
yang digunakan bervariasi baik dalam bentuk maupun perbandingan berat.
Adapun macam-macam gerakan crane adalah sebagai berikut.
1. Gerakan Hoisting
Gerakan hoisting adalahgerakan mengangkat dan menurunkan beban
yang disebut gerakan naik-turun. Beban yang di pindahkan diikat dengan
tali baja yang digulung oleh drum, bila tinggi pengangkatan telah sesuai
yang diinginkan maka arus dan rem akan bekerja secara otomatis dengan
selang waktu detik, yang diatur oleh sistem control agar beban yang di
angkat tidak turun kembali. Penurunan beban hanya membalik pada
putaran Elektromotor. Setelah penurunan benda telah selesai maka
hoisting tidak lagi membutuhkan daya dari Elektromotor, rem akan
bekerja mengatur beban melalui handle yang berada pada kabin
operator.
2. Gerakan Trolly
Gerakan trolly ini adalah untuk memindahkan beban yang diangkat
ketempat yang diinginkan sepanjang rel jalan melalui tali baja yang
digulung pada drum. Dalam hal ini motor akan memutar roda jalan yang
diinginkan, dan gerakan ini akan berhenti jika arus listrik pada
elektromotor diputuskan dan sekaligus rem akan bekerja melalui
sistematik terlebih dahulu.

11

Anda mungkin juga menyukai