TUGAS SARJANA
Oleh:
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
telah memberikan saya kesehatan dan kelancaran dalam menyelesaikan tugas mata
kuliah yang berjudul “Metode Pengelasan dan Pemasangan Gondola” dapat selesai
sesuai waktu yang telah di tentukan. Tersusunnya karya ilmiah ini tentunya tidak
terlepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara
materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada : Dosen pengampu mata kuliah tehnik
mesin Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia, Pembimbing pelaksanaan
prakrin, Orang tua yang telah mendukung, dan teman-teman yang selalu
mendukung dalam penyelesaian tugas ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik
yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang penulis sebutkan. untuk itu saya
pun menyadari bahwa penelitian yang telah saya susun dan kemas masih memiliki
banyak kelemahan serta secara teknis maupun non-teknis. Dan apabila didalam
penelitian ini, ada perkataan-perkataan yang tidak berkenan di hati para pembaca,
saya mohon maaf. Terima kasih.
Maksut dan tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk melengkapi kurikulum
program S1 Fakultas Teknik Mesin . Oleh karna peneliti melukan penelitian di
PT.Gondola AltaFortuna (GAF). Dengan melaksanakan penelitian ini, peneliti
mendapat serangkaian kemampuan yang berkenan bengan aktifitas nyata pada
dunia kerja atau dunia usaha selain teori yang di dapat diperkulian. Hal ini
memberikan gambaran sesungguh nya tentang dunia kerja yang terjadi di dalamnya
terdapat akomodasi berbagai konsep dan teori dengan persoalan - pesoalan praktis
yang dihadapi upaya pemecahannya.
Halaman
DAFTAR ISI……………………………………………………………. 2
BAB 1. PENDAHULUAN…………………………………………… 2
2.1.Mesin Pengangkat……………………………………………. 9
AB III. KESIMPULAN……………………………………………… 11
A. Latar Belakang
Pertambahan jumlah penduduk merupakan fenomena alamiah yang wajar.
Dengan pertambahan jumlah penduduk tersebut menyebabkan pengembangan
pemukiman, pengembangan perkantoran maupun sarana yang lain, yang
membutuhkan lahan lebih luas sebagai tempat untuk membangun. Padahal
lahan yang tersedia di bumi ini tetap. Sehingga dicari solusi dengan menambah
luas pemukiman dan perkantoran ke arah vertikal. Munculnya bangunan
bertingkat terutama di kota-kota besar pada saat ini merupakan upaya
pemecahan masalah dari pertambahan penduduk yang semakin pesat.
Bangunan bertingkat dapat berupa gedung perkantoran, hotel, apartemen,
cerobong pabrik, dan monumen. Akan tetapi ternyata upaya pemecahan
masalah tersebut menimbulkan beberapa permasalahan baru, yang dalam
perkembangan teknologi disebut sebagai Fenomena Dialektika, yaitu setiap
penyelesaian suatu masalah akan menimbulkan masalah baru yang pada suatu
saat memerlukan pemecahan pula.
Masalah – masalah baru yang timbul akibat dibangunnya gedung-gedung
bertingkat terjadi pada tahap pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaannya
setelah gedung selesai dibangun, diantaranya :
- Bagaimana melakukan pemasangan keramik, kaca, granite cladding pada
bangunan bertingkat ?
- Bagaimana membersihkan gedung terutama bagian luar karena terbatasnya
tangan manusia untuk menjangkaunya ?
- Bagaimana memelihara gedung tersebut, jika pada suatu ketika diperlukan
pengecatan ulang, penggantian kaca, dan memperbaiki kebocoran ?
Masalah-masalah tersebut akan lebih terasa pada tahap pemeliharaan bangunan
yang merupakan kegiatan pascakonstruksi, sebagai kelanjutan dari selesainya
tahap konstruksi. Kegiatan pemeliharaan berlangsung pada kurun waktu yang
sangat lama dibanding tahap prakonstruksi, dan tahap konstruksi, yaitu selama
bangunan tersebut masih dipakai. Oleh karena itu dalam tahap pemeliharaan
bangunan bertingkat diperlukan peralatan yang memadai, agar proses
pemeliharaannya dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Pada tahap konstruksi peralatan seperti bambu, kayu, scaffolding masih
mungkin digunakan. Pada saat ini bangunan belum selesai, sehingga masih
dimungkinkan membuat konstruksi bantu untuk mencapai ketinggian tertentu.
Namun pada tahap pemeliharaan bangunan bertingkat penggunaan peralatan
tersebut sudah terasa ketinggalan, disamping tidak dapat berfungsi dengan
baik, aspek keselamatan kerjanya juga diragukan.
Untuk menjawab masalah-masalah tersebut di atas, solusi yang dapat
dilakukan dengan cara menggunakan alat penunjang yang disebut GONDOLA
atau dengan istilah teknis disebut Suspended Power Scaffold. Dengan
menggunakan gondola mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya :
1. Tidak memerlukan sarana yang banyak seperti kayu, bambu, dsb.
2. Dapat menjangkau bagian luar gedung-gedung bertingkat tinggi.
3. Dapat dikendalikan secara electrik maupun manual.
4. Dapat mengikuti desain arsitektur gedung, tanpa merusak segi estetika.
5. Dapat dijadikan sebagai pengaman apabila terjadi kebakaran.
6. Tidak mengganggu lalu lintas yang bergerak / berjalan dibawahnya.
7. Tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak.
8. Tidak memerlukan waktu yang lama / mempercepat waktu pekerjaan.
1.2. Perumusan masalah
- Biaya perawatan?
- Resiko kerja?
A. Pengertian Gondola
B.Jenis-jenis Gondola
1. Gondola temporary
Gondola Temporary adalah Unit Gondola yang terdiri dari berbagai komponen
yang dapat dipisahkan dan dipindahkan ke berbagai konstruksi penggantung atau
dapat dipindahkan ke gedung lain.
Gondola Permanent adalah Unit Gondola yang terdiri dari berbagai komponen
sehingga membentuk satu kesatuan unit yang tidak dapat dipisahkan dan Permanent
berada di suatu lokasi/gedung.
BAB III
ANALISIS DATA DAN KOMPONEN DATA
A. Kesimpulan
11