BAB V1
RANGKAIAN RC, RL DAN LRC
Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat:
1. Menganalisis karakteristik rangkaian RC menurut analisis analitik.
2. Menganalisis karakteristik rangkaian RC menurut analisis numerik.
3. Menganalisis karakteristik rangkaian RL menurut analisis analitik.
4. Menganalisis karakteristik rangkaian RL menurut analisis numerik.
5. Menganalisis karakteristik rangkaian RLC menurut analisis analitik.
6. Menganalisis karakteristik rangkaian RLC menurut analisis numerik.
7. Menemukan pengaruh nilai increment terhadap ketelitian data numerik
dibandingkan data analitik.
Pendahuluan
Rangkaian RC merupakan rangkaian dasar yang perlu dipahami dalam
menganalisis perilaku rangkaian yang melibatkan resistor dan hambatan.
Pemahaman tentang perilaku rangkaian RC dibutuhkan sebagai dasar mempelajari
perilaku rangkaian lain seperti rangkaian RL dan RLC, selain penggunan aplikasi
rangkaian RLC yang sangat luas, pemahaman osilasi RLC diperlukan ketika akan
mempelajari gelombang elektromagnetik. Karakteristik rangkaian RC biasanya
digambarkan dalam suatu persamaan differensial sehingga pemahaman tentang
teknik solusi differensial mutlak dibutuhkan dalam menganalisis rangkaian RC.
Metode numerik dengan fasilitas tabel dan grafik memberi peluang metode
alternatif penyelesaian persamaan differensial rangkaian RC tanpa harus
memahami solusi penyelesaiannya sehingga karakteristik rangkaian RC dapat
dipahami berdasarkan nilai-nilai tabel karakteristik dan penafsiran grafiknya
178
6.1 Rangkaian RC
Analisis rangkaian arus searah DC biasanya menggunakan arus listrik
yang selalu konstan. Biasanya rangkaian DC memiliki karakteristik tertentu yaitu
arus listrik tetap mengalir pada arah yang sama, namun dengan adanya
penambahan kapasitor menyebabkan arus listrik yang berubah-ubah terhadap
waktu. Secara sederhana, rangkaian RC tersusun atas komponen sumber tegangan,
resistor dan kapasitor seperti gambar berikut.
Gambar 6.1 menunjukkan rangkaian RC. Pada kondisi awal biasanya diasumsikan
bahwa kapasitor belum memiliki muatan. Pada saat saklar dihubungkan ke titik b
maka tidak ada arus listrik yang mengalir. Jika pada waktu t = 0 saklar pada
posisi a maka arus listrik akan mengalir dan kapasitor mulai dimuati muatan
listrik.
𝑑𝑄 𝑄
𝜀 = 𝑅 𝑑𝑡 + 𝐶 …(6.2)
𝑄
𝑖𝑅 + 𝐶 = 0 …(6.6)
𝑑𝑄 𝑄
𝑅 𝑑𝑡 + 𝐶 = 0 …(6.7)
analog dengan penjelasan di atas, maka solusi umum persamaan (6.7) dapat
dinyatakan dengan persamaan
𝑄 = 𝑄0 𝑒 −𝑡/𝑅𝐶 …(6.8)
sedangkan arus yang mengalir dalam rangkaian selama terjadi pengosongan
muatan dapat diuraikan dengan penjelasan berikut. Berdasarkan definisi arus
listrik yang menyatakan bahwa
𝑑𝑄
𝑖=
𝑑𝑡
180
dengan menggunakan definisi turunan, maka arus listrik dapat juga dituliskan
menjadi
𝑑𝑄 ∆𝑄
≈
𝑑𝑡 ∆𝑡
dengan demikian, secara lengkap persamaan (6.12) dapat dituliskan menjadi
181
∆𝑄 𝜀 𝑄
= − …(6.13)
∆𝑡 𝑅 𝑅𝐶
𝑄 𝑡+∆𝑡 −𝑄(𝑡) 𝜀 𝑄(𝑡)
= −
∆𝑡 𝑅 𝑅𝐶
𝜀 1
𝑄 𝑡 + ∆𝑡 = 𝑄 𝑡 + 𝑅 ∆𝑡 − 𝑅𝐶 𝑄(𝑡)∆𝑡
𝜀 1
𝑄 𝑡 + ∆𝑡 = 𝑄 𝑡 + ∆𝑡( − 𝑄 𝑡 ) …(6.14)
𝑅 𝑅𝐶
𝜀 1
jika = 𝐼0 dan = 𝜏 maka persamaan (6.14) dapat dituliskan
𝑅 𝑅𝐶
𝑄𝑖+1 = 𝑄𝑖 + (𝐼𝑜 − 𝜏 𝑄𝑖 )∆𝑡 …(6.15)
berdasarkan hukum Ohm, maka besarnya arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian dinyatakan dengan persamaan
𝑉𝑖 − 𝜀
𝐼𝑖 = 𝑅
…(6.16)
dengan
𝑄𝑖
𝑉𝑖 = 𝐶
…(6.17)
∆𝑄 𝑄
=− …(6.19)
∆𝑡 𝑅𝐶
182
apabila diuraikan dengan teori Euler maka persamaan (6.9) dapat dinyatakan
dengan persamaan
𝑄 𝑡+∆𝑡 −𝑄(𝑡) 𝑄(𝑡)
=−
∆𝑡 𝑅𝐶
𝑄
𝑄𝑖+1 = 𝑄𝑖 − 𝑅𝐶𝑖 ∆𝑡 …(6.20)
berdasarkan hukum Ohm, maka besarnya arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian dinyatakan dengan persamaan
𝑉
𝐼𝑖 = − 𝑅𝑖 …(6.21)
dengan
𝑄𝑖
𝑉𝑖 = 𝐶
…(6.22)
Contoh 6.1
Suatu rangkaian RC terdiri atas resistor dengan R = 1000 Ω, C = 8μF dan gaya
gerak listrik 10 V. Analisislah proses pengisian dan pengosongan muatannya
berdasarkan pendekatan analitik dan numeriknya!
Penyelesaian
1. Proses Pengisian
Sebagai langkah awal untuk menyelesaikan soal di atas adalah dengan
mendeklarasikan variabel-variabel persamaan pengisian rangkaian RC dalam
Spreadsheet sehingga akan diperoleh tabel berikut.
Tabel 6.2. Perbandingan muatan, arus dan tegangan terhadap Waktu dalam
Pengisian Kapasitor dengan Pendekatan Analitik dan Numerik
Langkah berikutnya adalah membuat grafik muatan, arus dan beda potensial
kapasitor terhadap waktu dalam Spreadsheet sehingga diperoleh grafik berikut.
184
0.009
0.008
0.007
0.006
Muatan (C)
0.005
0.004
Q_analitik
0.003
Q_numerik
0.002
0.001
0
0 5 10 15
Waktu (s)
0.012
0.01
0.008
Arus (A)
0.006
I_analitik
0.004
I_numerik
0.002
0
0 5 10
Waktu (s)
12
10
Tegangan (V)
6
V_analitik
4
V_ numerik
2
0
0 5 10
Waktu (s)
Berdasarkan tabel 6.2 dan grafik 6.1 dapat disimpulkan bahwa untuk
proses pengisian muatan pada rangkaian RC dengan R = 1000Ω, C = 8μF dan
gaya gerak listrik 10 V dengan nilai Increment waktu ∆t = 0,1 s akan diperoleh
data berikut. Pada saat t = 0,1 s maka muatan listrik menurut solusi analitik adalah
0,00094 C sedangkan menurut solusi numerik besar muatan listriknya adalah
0,001 C dengan demikian perhitungan dengan pendekatan analisis numerik
menyebabkan kesalahan 6,4%.
Menurut solusi dengan analisis analitik kapasitor mulai penuh pada saat t
= 7,8 s dengan nilai muatan listrik sebesar 0,008 C sedangkan menurut analisis
numerik kapasitor mulai penuh pada saat t = 7,3 s dengan besar muatan listrik
0,008 C. Pada t= 7,8 s muatan listrik menurut analisia analitik adalah 0,008 C
sedangkan pada saat ini menurut analisis analitik kapasitor baru menyebabkan
muatan 0,007991 C dengan demikian perhitungan dengan analisis numerik
memiliki kesalahan sebesar 0,005%. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan
bahwa semakin lama kesalahan dalam perhitungan analisis numerik semakin kecil
dan pada saat kapasitor penuh kesalahannya adalah sekitar 0% sehingga seiring
186
analisis analitik kapasitor mulai penuh pada saat t = 7,8 s dengan besar potensial
listrik sebesar 9.9994171 V sedangkan pada saat ini menurut analisis numerik
kapasitor memiliki potensial listrik sebesar 9.99970034 V dengan demikian
perhitungan dengan analisis numerik memiliki kesalahan sebesar 0,003%.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa semakin lama kesalahan dalam
perhitungan analisis numerik semakin kecil karena seiring bertambahnya waktu
dapat data-data analisis numerik semakin konvergen.
Pertanyaan 6.1
Berdasarkan contoh 6.1 jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Bagaimanakah pengaruh nilai increment waktu (∆t) terhadap grafik numerik
(muatan, arus dan tegangan terhadap waktu) jika dibandingkan dengan grafik
analitiknya?
2. Analog dengan soal di atas, jika nilai ∆t divariasikan pada nilai 0,01 s, 0,1 s
dan 3s pada nilai increment (∆t) berapakah grafik numeriknya (muatan, arus
dan tegangan terhadap waktu) menunjukkan bentuk yang hampir sama
dengan grafik dengan pendekatan analitik?
3. Bagaimanakah hubungan nilai increment (∆t) terhadap ketelitian data yang
diperoleh dengan pendekatan numerik?
4. Dengan menggunakan analisis analitik dan numerik selidikilah apakah waktu
yang dibutuhkan kapasitor dalam rangkaian RC mencapai nilai
kesetimbangan tergantung pada nilai ε yang digunakan?
5. Mengapa pada saat saklar dihubungkan dengan a pada t = 0 besar arusnya
adalah ε/R? Bandingkan jawaban Anda dengan menggunakan pendekatan
analitik dan numerik!
6. Mengapa pada saat saklar dihubungkan dengan a pada t = 0 besar muatannya
saat itu juga tidak naik ke Q = Cε? Bandingkan jawaban Anda dengan
menggunakan pendekatan analitik dan numerik!
188
2. Proses Pengosongan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan
proses pengosongan muatan dalam kapasitor adalah menentukan variabel-variabel
dalam persamaan pengosongan kapasitor seperti tabel berikut.
Tabel 6.4 Perbandingan Muatan, Arus dan Tegangan terhadap Waktu dalam
Pengosongan Muatan Kapasitor dengan Pendekatan Analitik dan
Numerik
0.01
0.008
Muatan (C)
0.006
0.004 Q_analitik
0.002 Q_numerik
0
0 5 10
Waktu (s)
0.012
0.01
0.008
Arus (A)
0.006
I_analitik
0.004
I_numerik
0.002
0
0 5 10
Waktu (s)
12
Tegangan (V) 10
8 V_analitik
6 V_numerik
4
2
0
0 2 4 6 8
Waktu (s)
Berdasarkan tabel 6.4 dan grafik 6.4 dapat dijelaskan bahwa untuk proses
pengosongan muatan pada rangkaian RC dengan R = 1000Ω, C = 8μF dan gaya
gerak listrik 10 V dengan nilai increment waktu ∆t = 0,1 s diperoleh data-data
sebagai berikut. pada saat t = 0,1 s maka muatan listrik menurut solusi analitik
adalah 0.00705 C sedangkan menurut solusi numerik besar muatan listriknya
adalah 0.007 C dengan demikian perhitungan dengan pendekatan analisis numerik
menyebabkan kesalahan 0,85%. Menurut solusi dengan analisis analitik kapasitor
muatannya menjadi sangat kecil pada saat t = 3,6 s dengan nilai muatan listrik
sebesar 8.8872E-05 C sedangkan pada saat ini menurut analisis numerik besar
muatan yang tersimpan juga telah mencapai 6.537E-05 C dengan demikian
perhitungan dengan analisis numerik kesalahannya adalah 26,4% akan tetapi
apabila dilihat berdasarkan analisis numerik kapasitor mulai penuh pada saat t =
3,3 s dengan besar muatan listrik 9.7579E-05 C sedangkan pada saat ini menurut
analisis analitik kapasitor baru memiliki muatan 0.00012931 C dengan demikian
perhitungan dengan analisis numerik menyebabkan kesalahan sebesar 24,5%.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa semakin lama kesalahan dalam
192
Pertanyaan 6.2
Berdasarkan contoh 6.2, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Bagaimanakah pengaruh jumlah angka desimal yang digunakan terhadap
ketelitian perhitungan dengan analisis numerik apabila dibandingkan dengan
perhitungan dengan analisis analitik?
2. Dengan menggunakan analisis analitik dan numerik selidikilah apakah waktu
yang dibutuhkan kapasitor dalam rangkaian RC untuk membuang muatannya
tergantung pada nilai arus dan tegangannya?
3. Dengan menggunakan analisis analitik dan numerik selidikilah faktor apakah
yang mempengaruhi cepat/lambatnya penurunan arus atau tegangan dalam
proses pembuangan muatan?
4. Jika C dibuat tetap, dengan menggunakan analisis analitik dan numerik
selidikilah bagaimanakah pengaruh nilai R terhadap cepat/lambatnya
penurunan arus atau tegangan dalam proses pembuangan muatan? Apakah
jawaban dengan pendekatan analitik sesuai dengan pendekatan numerik?
Jelaskan!
5. Dengan asumsi bahwa R, C dan є sama selidikilah apakah waktu yang
dibutuhkan untuk mengisi muatan dalam kapasitor sama dengan waktu untuk
mengosongkan muatan dalam kapasitor?
194
6.2 Rangkaian RL
b
a
Berdasarkan gambar 6.3 apabila saklar ditutup maka arus yang yang mengalir
dalam hambatan R akan naik. Akan tetapi karena di dalam rangkaian terdapat
induktor (L) maka arus tidak akan naik secara cepat menuju nilai 𝜀/𝑅 karena
induktansi dari induktor. Demikian juga, jika pada suatu saat terjadi penurunan
arus listrik, maka karena pengaruh adanya induktor menyebabkan arus listrik tidak
turun secara cepat.
solusi analitik dari persamaan (6.24) dapat kita tentukan dengan cara berikut.
Misalkan kita definisikan y = (𝜀/𝑅) − 𝑖 sehingga 𝑑𝑥 = −𝑑𝑖. Berdasarkan definisi
ini, maka persamaan (6.23) dapat kita tuliskan menjadi
𝐿 𝑑𝑦
𝑦+ =0
𝑅 𝑑𝑡
195
𝑑𝑦 𝑅
= − 𝐿 𝑑𝑡
𝑦
𝜀 𝜀
− 𝐼= 𝑒 −𝑅𝑡 /𝐿
𝑅 𝑅
atau
ε
i = R 1 − e−Rt /L …(6.25)
𝑑𝑖
𝑖𝑅 + 𝐿 𝑑𝑡 = 0 …(6.26)
𝜀
𝑖 = 𝑅 𝑒 −𝑅𝑡 /𝐿 …(6.27)
apabila kita menggunakan metode Euler maka persamaan (6.28) dapat disusun
menjadi
196
𝑖 𝑡+∆𝑡 −𝑖(𝑡) 𝜀 𝑖 𝑡 𝑅
=𝐿−
∆𝑡 𝐿
𝜀 𝑖 𝑡 𝑅
𝑖 𝑡 + ∆𝑡 = 𝑖 𝑡 + − ∆𝑡 …(6.29)
𝐿 𝐿
𝜀 𝑖𝑖 𝑅
𝑖𝑖+1 = 𝑖𝑖 + − ∆𝑡 …(6.30)
𝐿 𝐿
pada saat saklar dihubungkan ke titik b maka akan terjadi peluruhan arus listrik
sehingga persamaan tegangan dalam rangkaian adalah
𝑑𝑖
𝑖𝑅 + 𝐿 =0
𝑑𝑡
𝑑𝑖 𝑖𝑅
=− …(6.31)
𝑑𝑡 𝐿
dengan menggunakan teori Euler maka persamaan (6.31) dapat dinyatakan dengan
𝑖 𝑡+∆𝑡 −𝑖(𝑡) 𝑖 𝑡 𝑅
=−
∆𝑡 𝐿
𝑖 𝑡 𝑅
𝑖 𝑡 + ∆𝑡 = 𝑖 𝑡 − ∆𝑡 …(6.32)
𝐿
dengan:
Contoh 6.3
Suatu rangkaian RL tersusun atas resistor dengan resistansi 2000 ohm dan
induktor dengan induktasi 4 H dihubungankan dengan sumber tegangan 10 V.
analisislah arus yang mengalir pada saat saklar ditutup dan dibuka dengan
menggunakan analisis analitik dan numerik. Gunakan Δ𝑡 = 0,01 ms
197
Penyelesaian
1. Proses Kenaikan Arus Listrik
Sebagai langkah awal dalam menyelesaikan soal tersebut adalah dengan
mendeklarasikan variabel-variabel persamaan rangkaiannya dalam Spreadsheet
seperti tabel berikut.
Tabel 6.6 Perbandingan Besarnya Arus Listrik Menurut Analisis Analitik dan
Numerik
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat grafik arus terhadap waktu seperti
grafik berikut.
0.0060000
0.0050000
Kuat Arus (A)
0.0040000
0.0030000
0.0020000
0.0010000
0.0000000
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012
Waktu (s)
I_Analitik I_Numerik
199
Grafik 6.7 Hubungan Kuat arus Terhadap Waktu Saat Induktor Diberikan Arus
Listrik
Tabel 6.8 Perbandingan Besarnya Arus Listrik Menurut Analisis Analitik dan
Numerik
0.006
0.005
Kuat Arus Listrik (A)
0.004
0.003
I_Analitik
0.002
I_Numerik
0.001
0
0 0.005 0.01 0.015
Waktu (s)
201
Grafik 6.8 Hubungan Kuat arus Terhadap Waktu Saat Induktor Diberikan Arus
Listrik
Pertanyaan 6.3
Rangkaian RLC merupakan rangkaian yang tersusun atas hambaran (R), sumber
tegangan dan inductor (L) seperti gambar berikut.
listrik yang besar sehingga beda potensial pada induktor menjadi sedemikian
besar akibatnya sering timbul percikan api dari induktor. Tentu saja keluarnya
percikan api dari induktor tidaklah kita kehendaki. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menghindari keluarnya percikan api dari induktor adalah dengan
memasang kapasitor pada rangkaian. Dengan demikian apabila saklar dibuka
maka arus tidak akan mengalir secara drastis dalam rangkaian, keberadaan
kapasitor akan menyimpan muatan yang mengalir dalam rangkaian sehingga arus
yang mengalir dalam rangkaian dapat menjadi konstan.
𝑑𝑖 𝑞
−𝐿 𝑑𝑡 − 𝐶 − 𝑖𝑅 = 0 …(6.34)
Pada saat t = 0 maka q = 0 kemudian apabila saklar dibuka maka muatan listrik
𝑑𝑞
akan segera mengisi kapasitor. Berdasarkan definisi bahwa 𝑖 = maka turunan i
𝑑𝑡
𝑑𝑖 𝑑2𝑞
= …(6.35)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2
𝑑2𝑞 𝑞 𝑑𝑞
𝐿 𝑑𝑡 2 + 𝐶 + 𝑑𝑡 𝑅 = 0
𝑑2𝑞 𝑑𝑞 𝑅 𝑞
+ 𝑑𝑡 + 𝐿𝐶 = 0 …(6.37)
𝑑𝑡 2 𝐿
𝑞 = 𝑞0 𝑒 −𝑅𝑡/2𝐿 cos
(𝜔′ 𝑡 + 𝜙) …(6.38)
dimana
203
1 𝑅 2
𝜔′ = − …(6.39)
𝐿𝐶 2𝐿
𝑅
𝑖 𝑡 = 𝑞0 − 2𝐿 𝑒 −𝑅𝑡/2𝐿 cos 𝜔′ 𝑡 − 𝜔′ 𝑒 −𝑅𝑡/2𝐿 sin
(𝜔′ 𝑡) …(6.41)
𝑅
𝑖 𝑡 = 𝑞0 𝑒 −𝑅𝑡/2𝐿 − 2𝐿 cos 𝜔′ 𝑡 − 𝜔′ sin
(𝜔′ 𝑡) …(6.42)
dengan:
𝑞0 = muatan maksimum ( C )
L = induktansi (H)
𝑑2𝑞 −𝑅 𝑑𝑞 1
= − 𝐿𝐶 𝑞 …(6.43)
𝑑𝑡 2 𝐿 𝑑𝑡
204
𝑑2𝑞 𝑑𝑖
Berdasarkan definisi bahwa = 𝑑𝑡 maka persamaan ( 6.43) dapat dituliskan
𝑑𝑡 2
𝑑𝑖 −𝑅 𝑑𝑞 1
= − 𝐿𝐶 𝑞 …(6.44)
𝑑𝑡 𝐿 𝑑𝑡
𝑑𝑞
=𝑖 …(6.45)
𝑑𝑡
𝑅 1
𝐼𝑖+1 = 𝐼𝑖 − 𝐿 𝐼𝑖 Δ𝑡 − 𝐿𝐶 𝑞𝑖 Δ𝑡 …(6.46)
dan
Berdasarkan persamaan (6.46) dan (6.47) jelas dapat disimpulkan bahwa solusi
dengan analisis numerik lebih mudah dibandingkan solusi eksaknya.
Contoh 6.4
Suatu rangkaian RLC tersusun atas resisitor dengan resistansi 5 ohm, induktasi
induktor 1 mH, kapasitas kapasitor 1 µF dan dihubungkan dengan sumber
tegangan 10 V. Mula-mula sumber tegangan dirangkai pada rangkaian kemudian
sesaat kemudian diputus. Analisislah karakteristik arus dan muatan yang mengalir
dalam rangkaian dengan menggunakan analisis numerik. Gunakan ∆t = 0,1 µs.
Penyelesaian:
Sebagai langkah awal dalam menyelesaikan soal tersebut adalah dengan
mendeklarasikan variable-variabel persamaan rangkaiannya dalam Spreadsheet
seperti tabel berikut.
∆t 0.0000005 s
є 10 V
ω' 0.031523801 rad/s
qo 0.00001 C
Langkah selanjutnya adalah mengadakan komputasi tentang nilai muatan dan arus
dalam rangkaian berdasarkan pendekatan numerik sehingga diperoleh hasil seperti
tabel berikut.
Tabel 6.10 Nilai Muatan dan Arus Listrik dalam Rangkaian RLC
0.000012
0.00001
0.000008
0.000006
0.000004
Muatan (C )
0.000002
0
-0.00000 0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012
-0.00000
-0.00000
-0.00000
-0.00001
Waktu (s)
0.3
0.2
0.1
Arus Listrik (A ) 0
0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012
-0.1
-0.2
-0.3
-0.4
Waktu (s)
Berdasarkan grafik 6.9 dan 6.10 dapat kita simpulkan bahwa untuk rangkaian
RLC tersusun atas resisitor dengan resistansi 5 ohm, induktasi induktor 1 mH,
kapasitas kapasitor 1 µF dan dihubungkan dengan sumber tegangan 10 V setelah
sumber tegangan dihilangkan maka akan muatan dan arus listriknya akan
mengalami redaman kurang. Redaman kritis atau redaman lebih dapat kita peroleh
dengan memvariasikan nilai R, L dan C.
Kesimpulan
𝑑𝑄 𝜀
𝐼= = 𝑅 𝑒 −𝑡/𝑅𝐶
𝑑𝑡
𝑖𝑖 𝑅
𝑖𝑖+1 = 𝑖𝑖 − ∆𝑡
𝐿
𝑑2𝑞 𝑑𝑞 𝑅 𝑞
8. Persamaan diferensial untuk rangkaian RLC adalah + 𝑑𝑡 + 𝐿𝐶 = 0
𝑑𝑡 2 𝐿
1 𝑅 2
𝜔′ = −
𝐿𝐶 2𝐿
𝑅
𝑖 𝑡 = 𝑞0 𝑒 −𝑅𝑡/2𝐿 − 2𝐿 cos 𝜔′ 𝑡 − 𝜔′ sin
(𝜔′ 𝑡)
𝑞𝑖+1 = 𝑞𝑖 + 𝐼𝑖+1 Δ𝑡
Soal:
1. Suatu rangkaian RL tersusun atas resistor dengan resistansi 500 ohm dan
inductor dengan induktasi 4 mH dihubungankan dengan sumber tegangan
10 V. analisislah arus yang mengalir pada saat saklar ditutup dan dibuka
dengan menggunakan analisis analitik dan numeric. Gunakan Δ𝑡 = 0,01 ms
Tentukan besarnya beda potensial pada resistor dan beda potensial pada
inductor! Tunjukkanlah dengan grafik bahwa besarnya gaya gerak listrik
sama dengan penjumlahan antara beda potensial pada resistor dan beda
potensial pada inductor!
2. Suatu rangkaian RLC tersusun atas resisitor dengan resistansi 5 ohm,
induktasi inductor 1 mH, kapasitas kapasitor 1 µF dan dihubungkan
dengan sumber tegangan 10 V. Mula-mula sumber tegangan dirangkai
pada rangkaian kemudian sesaat kemudian diputus. Analisislah
karakteristik arus dan muatan yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan analisis analitik. Gunakan ∆t = 0,1 µs! Apakah hasilnya
210