MANAJEMEN
MANAJEMEN
Judul : Manajemen
Mata pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : X/ Genap
Petunjuk belajar
Materi pembelajaran
1. Pengertian manajemen
2. Prinsip dan unsur manajemen
3. Jenjang manajemen
4. Teori-teori manajemen
5. Bidang-bidang manajemen
6. Fungsi-fungsi manajemen
7. Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah di OSIS
Informasi pendukung
a. www.menkeu.go.id
b. Chumidatus Sa’dyah dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
c. Mintasih Indriayu dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
d. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
Paparan materi
A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata manage yang berarti mengelola atau mengurus. Dalam
mengartikan manajemen, para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam. Perbedaan
tersebut diakibatkan oleh perbedaan tinjauan dari sudut pandang. Berikut ini akan dikemukan
beberapa pengertian manajemen ditinjau dari beberapa segi.
1. Pengertian manajemen ditinjau dari segi seni (art)
Pengertian manajemen ditinjau dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet.
Follet berpendapat bahwa pengertian manajemen ialah seni (art) dalam menyelesaikan
pekerjaan (duty) orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan
Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther
Gulick. Gulick mengatakan bahwa pengertian manajemen adalah bidang pengetahuan
yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3. Pengertian Manajemen ditinjau dari segi proses
Pengertian manajemen ditinjau dari segi proses menurut James A.F. Stoner. Stoner
berpendapat bahwa definisi manajemen adalah proses perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership) dan pengawasan
(mengendalikan /controlling) kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang
sudah ditentukan.
4. Pengertian dan Definisi Manajemen menurut ahli lainnya:
Pengertian manajement menurut George R. Terry (1977) bahwa pengertian
manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating, dan controlling (pengendalian) yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya
lainnya
Dari berbagai pengertian manajemen diatas, dapat kita rumuskan bahwa pengertian
dan definisi manajemen adalah proses perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools
merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal
dengan 6M, yaitu man, money, materials, machines, method, dan markets.
1. Men (SDM)
Diantara sumber yang produktif, manusia dianggap paling penting. Keberhasilan
atau kegagalan suatu organisasi tergantung pada manusia. Uang, mesin, bahan dan metode
tidak ada gunanya jika manusia tidak tahu bagaimana menggunakannya dari benar. Sehingga
perusahaan bisnis progesif melatih dan memperlakukan karyawan mereka dengan baik.
2. Money (uang)
Uang sangat diperlukan dalam menjalankan sebuah organisasi. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga
kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari
suatu organisasi.
3. Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga
harus dapat menggunakan bahan/ materi- materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja.
5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja
yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta
uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak
akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
C. Jenjang Manajemen
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi. Manajemen puncak bertugas
menetapkan kebijakan operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan
lingkungan. Contoh: anggota dewan direksi dan kepala perusahaan
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau departemen. Middle
Management bertugas dalam mengembangkan rencana-rencana operasi (operation plan)
dan menjalankan tugas tugas yang telah ditetapkan manajemen puncak (Top
Management). Manajemen menengah bertanggung jawab kepada manajemen puncak.
Contoh: kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik dan kepala divisi.
3. Manajemen Pelaksana (Supervisory Management)
Manajemen pelaksana adalah hiraki manajemen yang memiliki tugas dalam menjalankan
rencana-rencana yang dibuat oleh manajemen menengah. Manajemen pelaksana atau
supervisory management juga bertugas dalam melaksanakan pengawasan terhadap para
pekerja dan memiliki tanggung jawab pada manajemen menengah (middle management).
Contoh: supervisor, kepala mandor.
Jenjang hierarki
Pada umumnya, sebuah organisasi atau badan usaha memiliki tiga jenjang (heirarki)
manajemen seperti gambar di atas. Puncak piramida diduduki oleh manajemen
puncak, tengah piramida diduduki oleh manajemen puncak dan bawah diduduki oleh
manajemen pelaksana. Gambar piramida yang semakin melebar ke bawah
menunjukkan bahwa jumlah orang yang menduduki jabatan manajemen puncak lebih
sedikit daripada orang yang menduduki jabatan manajemen menengah dan
pelaksana.
Keterangan:
Menggambarkan garis komando dari jenjang manajemen di atasnya
Latihan 1
E. Bidang-Bidang Manajemen
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang-bidang manajemen
itu dikhususkan berdasarkan tujuan masing-masing. Bidang-bidang manajemen itu antara
lain:
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendali dalam
rangka mengubah input menjadi output dan melakukan evaluasi terhadap output melalui
umpan balik. Manajemen produksi, merupakan pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial
seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap sistem-sistem produksi
dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam manajemen
produksi, terdapat 2 (dua) hal penting yang menjadi perhatian manajemen, yaitu:
Perancangan Produksi
Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan
produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan
kerja.
a. Rancangan produk (jasa). Rancangan produk dipelajari oleh bagian produksi
untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi.
Contohnya, apakah teknologi yang dimiliki saat ini mampu memproduksi produk
yang diusulkan. Jika tidak memungkinkan, apakah teknologi yang ada harus diganti
sebagian atau seluruhnya.
b. Volume produksi. Manajemen harus mempertimbangkan kapasitas produksi
yang dimiliki. Contohnya, apakah fasilitas produksi yang dimiliki mampu
menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai dengan yang diharapkan.
Kemudian, berapa jumlah yang diproduksi agar tidak terjadi kelebihan produksi.
Kelebihan produksi berarti menumpuknya persediaan, yang berdampak buruk bagi
keuangan perusahaan.
c. Proses produksi. Ketika merancang sistem produksi, manajemen
harus mempertimbangkan proses produksi yang paling efisien. Contohnya, apakah
proses produksi memerlukan dukungan teknologi baru, atau cukup hanya dengan
memodifikasi teknologi yang telah ada. Selain masalah efisiensi, proses produksi
harus mampu memenuhi tuntutan dari rancangan produk. Dengan demikian, produk
yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diharapkan.
d. Lokasi dan tata letak. Setelah proses produksi dipilih, langkah selanjutnya
adalah merancang lokasi dan tata letak dari proses produksi. Lokasi dan tata letak
didesain sedemikian rupa sehingga efisien. Contohnya, gudang penyimpanan bahan
baku dan barang jadi sebaiknya berdekatan dengan lokasi proses produksi.
Keputusan lokasi dan tata letak juga harus memperhatikan peraturan-peraturan
yang berlaku. Pemerintah biasanya memiliki peraturan yang berkaitan dengan lokasi
pabrik atau industri.
e. Rancangan pekerjaan. Tahap akhir dari perancangan sistem produksi adalah
menentukan pembagian kerja, membuat standar kerja, dan sebagainya. Melalui
rancangan pekerjaan, ditetapkan cara yang terbaik untuk melaksanakan pekerjaan.
Pada tahap ini juga ditentukan para pelaksana dari sistem operasi.
Pengendalian Sistem Produksi
Pengendalian sistem produksi berkaitan dengan dua masalah utama manajemen operasi,
yaitu masalah mutu dan persediaan.
a. Pengendalian mutu. Perusahaan harus dapat menjaga supaya mutu barang
tetap terjamin.
Usaha tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1) Bahan baku (input) yang digunakan harus bermutu. Jika input bermutu, maka
secara umum output juga akan bermutu.
2) Penggunaan teknologi maju untuk menjamin mutu.
3) Penetapan tanggal berlakunya produk. Umumnya, penggunaan produk ada batas
waktunya. Produk yang melampaui batas waktu yang ditetapkan harus ditarik
dari pasar.
4) Pengepakan (pengemasan) yang baik untuk mempertahankan mutu barang
dan menarik perhatian konsumen.
b. Manajemen persediaan. Berhasil tidaknya perusahaan menjual barang dalam banyak
hal bergantung pada ada persediaan. Dalam pemikiran yang sederhana, siapkan saja
persediaan dalam jumlah yang cukup. Persediaan yang cukup besar akan
membutuhkan biaya yang besar pula. Oleh karena itu, harus dipikirkan berapa jumlah
persediaan yang ideal agar perusahaan beroperasi secara efisien dan efektif. Kejadian
yang harus dihindari adalah bahwa pada saat ada pesanan, perusahaan tidak
mempunyai persediaan barang. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, perlu ada
kerja sama antara bagian persediaan dan bagian pemasaran. Penanganan yang terbaik
adalah dengan menggunakan penghitungan jumlah persediaan yang efisien (Economic
Order Quantity), peramalan kebutuhan persediaan yang tepat, dan mengontrol
persediaan secara ketat.
Manajemen produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang penting. Ketika
mutu produk atau jasa menjadi kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran
manajemen produksi terasa semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang
buruk dapat mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persedian. Kegiatan
produksi yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang
dihasilkan. Banyak perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah dalam
pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada perusahaan yang berhasil memenangi persaingan
karena mengelola kegiatan produksinya dengan baik.
2. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler, Pemasaran adalah : proses sosial dan manajerial dimana
seseorang atau sekelompok orang memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Dari pengertian diatas, dapat diartikan
bahwa Manajemen Pemasaran adalah : suatu kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi
pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang dari produsen ke konsumen
dapat berjalan lancar dan memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi
pemasaran, sistem distribusi, dan bagaimana memuaskan pelanggan.
Manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang operasional dalam perusahaan
yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Sebelum suatu produk dipasarkan, terlebih
dahulu diperkirakan atau dipastikan apakah produk tersebut akan laku dijual atau tidak.
Setiap barang yang diproduksi tidak selalu ada yang membeli. Bahkan, sering terjadi bahwa
sebuah produk tidak laku di pasaran akibat tidak sesuai dengan selera pasar atau konsumen.
Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan riset pasar sebelum membuat produk baru.
a. Riset Pasar
Pasar merupakan indikator pemberian informasi yang memengaruhi bidang-bidang
lainnya. Jika salah dalam menafsirkan keadaan pasar bisa berakibat fatal dalam penentuan
kebijakan perusahaan. Dalam riset pasar harus benar-benar diadakan penelitian dan sedapat
mungkin dihindari pengambilan kesimpulan yang salah. Riset pasar yang dilakukan
berbeda untuk setiap jenis pasar. Riset pasar untuk pasar persaingan monopoli akan berbeda
dengan riset pasar untuk pasar persaingan sempurna.
b. Segmentasi, targeting, dan positioning
Proses pemilihan pasar oleh manajemen pemasaran diawali dari proses segmentasi.
Segmentasi adalah proses identifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani
perusahaan. Contohnya, Astra Internasional (Astra), yang merupakan produsen mobil.
Astra membuat mobil yang ditujukan sebagai kendaraan rumah tangga dan kendaraan
niaga.
Oleh Astra, konsumen kendaraan keluarga kemudian dipilah lagi menjadi beberapa
kelompok pasar yang homogen. Misalnya keluarga yang menyukai mobil sedan dan
keluarga yang menyukai minibus. Pengelompokkan segmen pasar ke dalam beberapa
kelompok pasar yang homogen disebut targeting.
Katakanlah Astra menargetkan pasar kendaraan keluarga jenis minibus yang akan
dilayani. Proses selanjutnya yang harus dilakukan Astra adalah positioning. Dalam hal ini,
Astra memosisikan kendaraan minibus yang diproduksinya sebagai kendaraan keluarga
jenis minibus yang hemat bahan bakar.
c. Bauran pemasaran
Terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam
memasarkan produknya kepada konsumen. Keempat unsur tersebut adalah produk, harga,
promosi, dan distribusi, atau yang lebih dikenal dengan 4P (product, price, promotion, dan
place).
1) Produk (product)
Perusahaan harus mampu mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang diinginkan oleh
konsumen dari suatu produk. Selain aspek fungsional,
konsumen umumnya akan mempertimbangkan aspek lain, misalnya, mutu dan
kemudahan penggunaan dari suatu produk. Singkatnya, perusahaan harus mampu
menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasarannya.
2) Harga (price)
Harga memainkan peranan penting dalam pemasaran. Mutu produk yang baik menjadi
tidak ada artinya apabila konsumen enggan membeli produk
tersebut karena alasan harga. Oleh karena itu, perusahaan harus
mempertimbangkan daya beli dari konsumen yang menjadi sasarannya.
3) Promosi (promotion)
Banyak bukti menunjukkan bahwa keberhasilan produk di
pasar ditentukan aktivitas promosi perusahaan. Penggunaan media promosi, seperti
media elektronik dan cetak, adalah penting untuk menyampaikan pesan tentang
produk.
4) Distribusi atau penempatan (place)
Unsur terakhir dari bauran pemasaran adalah
distribusi. Produk yang baik dengan harga yang wajar dan promosi yang tepat
sasaran, menjadi tidak ada artinya apabila konsumen mengalami kesulitan untuk
mendapatkan produk tersebut. Oleh karena itu, perusahaan memilih saluran
distribusi yang sesuai dengan produk yang dipasarkan.
Keberhasilan pemasaran suatu produk atau jasa tidak tergantung hanya pada
keunggulan salah satu dari unsur tersebut karena keempat unsur tersebut saling
berkait. Keempat unsur pemasaran tersebut dikenal dengan istilah bauran
pemasaran (marketing mix).
d. Kepuasan pelanggan
Pelanggan merupakan raja yang harus dipenuhi kebutuhannya. Pemenuhan
kebutuhan ini mengacu pada kepuasaan konsumen dalam jangka panjang. Memberi
kepuasaan pada konsumen dalam jangka panjang bukan hal yang mudah. Kepuasaan
jangka panjang dapat terpenuhi dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1) Mutu barang. Barang yang dipasarkan harus memenuhi standar mutu yang
sesuai dengan keinginan konsumen.
2) Mudah mendapatkan produk tersebut.
3) Pelayanan purnajual. Barang yang dijual harus selalu diikuti penggunaannya. Jika
ada kesulitan dalam penggunaannya, maka konsumen harus mendapat kepastian
kepada siapa hal itu dilaporkan. Misalnya, PT Astra Internasional, pemegang merek
mobil Toyota di Indonesia, memberi layanan purnajual demi kepuasaan pelanggan.
Mereka mempersiapkan teknisi yang dapat membantu pemakai mobil Toyota jika
mereka menemui kesulitan.
3. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah salah satu aktivitas fungsi manajemen untuk
menyediakan segala kebutuhan financial yang berkaitan dengan operasional perusahaan dan
organisasi.
a. Fungsi manajemen keuangan
1) Raising of fund
adalah kegiatan untuk mendapatkan dana atau penyusunan sumber penerimaan atau
anggaran penerimaan,
2) Allocation of fund
adalah kegiatan untuk mengalokasikan sumber keuangan yang ada pada segala
aktivitas perusahaan atau penyusunan anggaran pengeluaran.
3) Controlling of fund
adalah kegiatan untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan dan pemanfaatan
keuangan.
b. Asas-asas pembelanjaan perusahaan
1) Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban baik
untuk mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan maupun untuk membayar
hutang-hutangnya tanpa mengganggu kelancaran jalannya operasi perusahaan.
Likuiditas terdiri atas dua macam, yaitu:
a) Likuiditas ekstern berarti perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban
kepada pihak luar
b) Likuiditas intern berarti perusahaan mampu membayar kebutuhan-kebutuhan
untuk kelancaran operasi perusahaan dengan modal sendiri atau dari dana yang
berasal dari kredit investasi atau kredit jangka panjang
2) Solvabilitas
Solvabilitas merupakan perbandingan antara seluruh jumlah aktiva dengan seluruh
jumlah pinjaman. Misalnya solvabilitas perusahaan dinyatakan 300% maka jumlah
seluruh aktiva besarnya tiga kali lipat dari jumlah seluruh pinjaman
3) Rentabilitas
Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari proses
produksinya
4) Soliditas
Soliditas adalah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, baik terhadap manajer
perusahaan (soliditas moril) atau kepercayaan pemenuhan janji-janji dalam kegiatan
perusahaan (soliditas komersial) maupun kepercayaan pihak luar akan utuhnya modal
yang dipercayakan kepada perusahaan (soliditas financial)
c. Komponen-komponen manajemen keuangan
1) Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan bertujuan untuk menyiapkan kinerja keuangan, yang
diharapkan dapat terjadi pada perusahaan tersebut selama kurun waktu tertentu.
Target tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk mengukur perkembangan
perusahaan, mengambil keputusan dalam hal keuangan, serta menentukan cara
memperoleh tambahan dana
2) Akuntansi keuangan
Kegiatan akuntansi keuangan antara lain melakukan klasifikasi, pencatatan, dan
interpretasi setiap transaksi dan kejadian dari sudut pandang keuangan
3) Analisis keuangan
Kegiatan analisis keuangan menganalisis kinerja perusahaan melalui analisis
penyimpangan, analisis volume biaya dan keuntungan, analisis penjualan, analisis
resiko dan analisis untung rugi
4) Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen bertujuan untuk menyediakan suatu dasar untuk
mengalokasikan biaya bagi setiap produk atau proses, serta mempersiapkan dan
mengontrol anggaran biaya
5) Penganggaran biaya
Penganggaran biaya berkaitan dengan upaya untuk menyeleksi dan merencanakan
investasi, yang didasarkan pada perkiraan besarnya keuntungan yang akan diperoleh
dari investasi tersebut
4. Manajemen personalia
Manajemen personalia atau manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah seni
dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam hal
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan
terhadap sumber daya manusia secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai ruang lingkup manajemen
personalia yang meliputi kegiatan berikut ini.
a. Pengadaan pegawai (recruitment), adalah kegiatan yang menyangkut tentang
perencanaan penerimaan tenaga kerja, analisis jabatan, seleksi pegawai dan penempatan
tenaga kerja.
b. Pengembangan, adalah kegiatan yang meliputi system pengupahan, mengadakan
penilaian karyawan, mengadakan pemindahan, dan merencanakan tenaga kerja bagi
karyawan.
c. Pemberian kompensasi, adalah kegiatan yang meliputi sistem pengupahan, mengadakan
analisis tentang upah yang dibayarkan, mengadakan evaluasi jabatan, mengadakan
penilaian tingkat produktivitas, dan mengadakan penilaian sistem pengupahan insentif.
d. Pengintegrasian adalah kegiatan untuk memudahkan keinginan perusahaan, tenaga kerja,
dan masyarakat.
e. Pemeliharaan adalah kegiatan yang meliputi penyusunan program keselamatan,
kesehatan dan pelayanan karyawan serta pemutusan hubungan kerja.
Maksud dan tujuan manajemen personalia adalah sebagai berikut.
a. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas, yang bisa dibina dan dimanfaatkan dalam
kegiatan organisasi.
b. Untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai.
c. Untuk menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai, baik secara vertikal
maupun secara horizontal
5. Manajemen Administrasi/Akuntansi
Manajemen administrasi/akuntansi adalah cara mengajukan informasi mengenai
administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen dalam
menentukan garis-garis kebijakan dan operasional sehari-hari dari suatu usaha. Sasaran utama
dari manajemen administrasi atau akuntansi adalah menyajikan laporan tentang peristiwa
finansial atau keuangan. Peristiwa finansial atau keuangan yang dimaksud meliputi kegiatan
mencatat, menguraikan dan menganalisis, menggolongkan, meringkas, menafsirkan,
meramalkan, dan melaporkan peristiwa keuangan. Jadi, manajemen akuntansi senantiasa
dapat digunakan karena merupakan alat yang sangat penting dalam manajemen perusahaan.
Latihan 2
George
GeorgeTerry
Terry Henry
Henry Ernes
ErnesDale
Dale Koonz&O
Koonz&O William
William Sondang
Sondang
Fayol
Fayol ’Donnel
’Donnel Newman
Newman Siagian
Siagian
PLANNING
P LA N N I N G
ORGANIZING
O RGAN IZ IN G
Actuating Motivating Staffing Staffing Assembling of Resource Motivating
Conditioning Directing
Innovating Directing Directing
Representing
Innovating
CONTROLING
Representing
Pimpinan
Pekerja
Struktur organisasi fungsional digambarkan seperti gambar di atas. Wewenang teratas dipegang oleh
direktur utama yang membawahi kabag (kepala bagian) produksi, pemasaran, dan keuangan. Ketiga
kabag mempunyai wewenang atas unit-unit yang berada di bawahnya, yaitu kepala unit A, B, dan C
yang membawahi para pekerja
4) Organisasi garis dan staf, yaitu bentuk organisasi yang memberi wewenang
kepada pimpinan untuk memberi komando kepada bawahan. Dalam hal ini
pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan tugasnya. Bentuk organisasi ini
cocok digunakan pada organisasi yang jumlah personilnya besar, daerah
operasinya luas, serta mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam
dan kompleks.
Atas dasar pembagian tugas dan hierarki, personil organisasi dapat dibagi atas
tiga bagian, yaitu pimpinan, pembantu pimpinan (staf), dan pelaksana.
Pimpinan bertugas mengendalikan oganisasi, menciptakan kelancaran tugas-
tugas, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan. Pembantu pimpinan
(staf) bertugas membantu pimpinan berdasarkan bidangnya masing-masing.
Pelaksana bertugas menjalankan kegiatan operasional sehari-hari.
Pada organisasi garis dan staf yang besar, staf dapat dibedakan atas dua jenis
yaitu staf umum dan staf khusus. Staf umum bertugas membantu pimpinan
dalam membuat perencanaan dan pengawasan serta memberikan nasihat, baik
diminta maupun tidak diminta. Staf khusus bertugas memberi nasihat pada
pelaksana.
Organisasi garis dan staf memiliki kebaikan sebagai berikut:
a) Dapat digunakan oleh organisasi yang besar dan rumit.
b) Pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana.
c) Dapat mengarah pada spesialisasi.
d) Prinsip “the right man on the right place” lebih mudah dilaksanakan.
e) Pengambilan keputusan lebih rasional sebab pimpinan mendapat nasihat
dari para ahli di bidangnya.
f) Koordinasi dapat berjalan dengan baik karena telah mempunyai bidang
masing-masing.
Kelemahan sistem organisasi garis dan staf antara lain sebagai berikut:
a) Rasa solidaritas kurang karena antar individu dalam organisasi tidak selalu
saling mengenal. Luasnya cakupan organisasi menyebabkan interaksi antar
individu menjadi sulit.
b) Pelaksana sering binggung untuk membedakan mana nasihat dan mana
perintah, sebab dalam organisasi yang besar ada staf yang menerima
kewenangan memerintah.
Direktur Utama
Staf Staf
Struktur organisasi garis dan staf digambarkan seperti gambar diatas. Struktur organisasi
garis dan staf menunjukan bahwa pimpinan (direktur utama) memiliki wewenang untuk
memberi komando pada bawahan (kabag produksi, kabag pemasaran, dan kabag keuangan,
serta pelaksana) dan pimpinan (direktur utama) dibantu oleh staf (staf khusus dan staf umum)
dalam pelaksanaan tugasnya
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan
orang-orang yang akan bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
menggerakkan orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Menurut Prof.Abraham Maslow
dalam bukunya Motivation and Personality,orang dapat digerakkan jika telah terpenuhi
kebutuhan-kebutuhan berikut ini.
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
c. Kebutuhan sosial
d. Kebutuhan akan prestise (harga diri)
e. kebutuhan aktualisasi diri
Untuk menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dibutuhkan kepemimpinan. Ada tiga
gaya kepemimpinan yang dikenal secara umum dalam beragai bentuk organisasi,yaitu
otoriter,demokratis dan bebas.
a. Otoriter
Pemimpin yang otoriter adalaj pemimpin yang mengambil keputusan tanpa
melibatkan bawahan
b. Demokratis
Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang dapat mengakomodasikan
pendapatan bawahan dalam pengambilan keputusan.
c. Bebas
Pemimpin bergaya bebas akan menyerahkan proses pengambilan keputusan pada
bawahan.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan tugas untuk mengkoreksi kesalahan yang terjadi demi
tercapainya tujuan organisasi. Secara umum tujuan dari pengawasan adalah memastikan
pekerjaan sesuai dengan rencana ,mencegah adanya kesalahan,menciptakan kondisi agar
karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan , mengadakan koreksi
terhadapa kegagalan yang timbul dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.
Pengawasan dapat berjalan efektif apabila memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Jalur/urut-urutan (routing)
Seorang manajer harus dapat menetapkan jalur atau cara untuk mengetahui dimana
sering terjadi keasalahan.
b. Perintah pelaksanaan (scheduling)
Seorang manajer yang melakukan pengawasan harus dapat menetapkan kapan
sebaiknya tugas pengawasan itu dilakukan. Pengawasan yang terjadwal terkadang
kurangkurang efisien dalam menemukan kesalahan karena orang-orang telah terlebih
dahulu bersiap-siap untuk menyembunyikan kesalahan yang dilakukan. Kadang-
kadang pengawasan yang dilakukan secara mendadak lebih berguna lebih
dibandingkan dengan pengawasan yang terjadwal.
c. Perintah pelaksanaan (dispatching)
Dispatching merupakan prinsip pengawasan berupa perintah pelaksanaan terhadap
suatu pekerjaan dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dapat selesai tepat pada
waktunya. Melalui perintah ini, dapat dihindari suatu pelaksanaan pekerjaan yang
terkatung-katung sehingga dapat diidentifikasi siapa yang berbuat salah.
d. Tindak lanjut (follow up)
Jika seorang pimpinan telah dapat menemukan kesalahan, maka dia harus mencari
jalan keluar atas kesalahan itu. Dia bisa member peringatan pada bawahan yang tidak
sengaja berbuat salah atau memberi hukuman pada bawahan yang sengaja berbuat
salah. Selain itu, pimpinan harus dapat memberi petunjuk pada bawahan agar
kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Menurut William H. Newman, pengawasan
yang baik harus sesuai dengan sifat dan kebutuhan organisasi. Oleh karena itu, perlu
diperhatikan faktor-faktor dan tata organisasi di mana pengawasan tersebut dilakukan.
Selain itu, pengawasan yang baik harus ekonomis dari segi biaya dan mampu
menjamin adanya tindakan perbaikan (checking reporting corrective action). Oleh
karena itu, perlu dipersiapkan langkah-langkah sebelum pelaksanaanpengawasan,
seperti rencana dan pola/tata organisasi.
Latihan 3
UJI KOMPETENSI
1. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Manajemen merupakan proses. Pernyataan itu definisi manajemen dari…….
a. Stoner
b. Henry Fayol
c. Donnel dan Koontz
d. Mary Parker Follet
e. Luther Gullick
2. Manajemen itu sebagai seni, adalah pendapat dari……
a. Stoner
b. Luther Gullick
c. Henry Fayol
d. Donnel
e. Mary Parker Follet
3. Berikut ini yang bukan merupakan prinsip manajemen menurut Henry Fayol adalah…
a. Pembagian kerja
b. Otoritas atau wewenang
c. Kesatuan perintah
d. Penonjolan diri
e. Pemberian upah
4. Berikut ini yang bukan merupakan unsur manajemen adalah…
a. Uang
b. Material
c. Semangat
d. Mesin
e. Pasar
5. Manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis mengapa dan
bagaimana manusia bekerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
kemanusiaan. Pernyataan itu definisi manajemen dari…..
a. Mary Parker Follet
b. Luther Gullick
c. James A. F Stoner
d. Henry Fayol
e. Donnel dan Koontz
6. Manajemen harus mengusahakan agar staf tidak sering berganti-ganti (pindah kerja)
sehingga mengganggu kinerja perusahaan. Hal tersebut adalah salah satu prinsip
ekonomi…
a. Kestabilan staf
b. Tata tertib
c. Jenjang jabatan
d. Kesamaan
e. Inisiatif
7. Pak Sutarno menjadi mandor disebuah perusahaan pengolahan kayu. Ia membawahi
beberapa orang untuk melaksanakan pekerjaanya. Dari pernyataan tersebut, Pak Sutarno
dapat digolongkan sebagai....
a. Lower management
b. Small management
c. Middle management
d. Top management
e. Big management
8. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal tersebut berkaitan
dengan unsur manajemen…
a. Man
b. Metode
c. Market
d. Machines
e. Money
9. Pengambilan keputusan dengan lebih banyak menggunakan pertimbangan atasan,
walaupun manajer memikul tanggung jawab terbesar, tapi manajer harus tetap memberi
wewenang dan kesempatan pada bawahan untuk mengembangkan diri. Hal tersebut
adalah salah satu prinsip ekonomi…
a. Disiplin
b. Pemusatan
c. Inisiatif
d. Jenjang jabatan
e. Pemberian upah
10. Salah satu fungsi manajemen adalah mengalokasikan sumber keuangan yang ada pada
segala aktivitas perusahaan atau penyusunan anggaran pengeluaran. Fungsi tersebut
disebut…
a. Raising of fund d. Allocation of fund
b. Controlling of fund e. Planning of fund
c. Actuating of fund
11. Salah satu tugas dari Manajemen puncak adalah :
a. Mengalihkan rencana, misi, dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak ke
dalam program yang lebih spesifik.
b. Mengawasi pada pekerja
c. Menetapkan kebijakan operasional
d. Melakukan semua pekerjaan tingkat operasional.
e. Bertanggung jawab pada Middle Management
12. Yang bukan merupakan asas pembelanjaan perusahaan yaitu…
a. Akuntabilitas d. Solvabilitas
b. Likuiditas e. Soliditas
c. Rentabilitas
13. Pada suatu perusahaan tidak hanya seorang manajer yang dituntut memiliki kemampuan
menggerakkan karyawan,tetapi seorang koordinator pun harus mampu memberikan
motivasi kepada anak buahnya agar bekerja dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut
menyangkut kelancaran dalam penyelesaian suatu program kerja. Pernyataan tersebut
berkaitan dengan fungsi manajemen yaitu ...
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Directing
e. Controlling
14. Fungsi manajemen menurut G. R. Terry adalah…
a. Planning, organizing, actuating dan controlling
b. Planning, organizing, motivating dan controlling
c. Planing, organizing, staffing directing, innovating dan controlling
d. Planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling
e. Planning, organizing, staffing directing, innovating dan controlling
15. Aliran yang menggunakan disiplin ilmu psikologi dan sosiologi yang memusatkan
kajiannya pada aspek perlunya manajemen memahami manusia, hal tersebut termasuk
teori...
a. Aliran klasik
b. Aliran manajemen mutu
c. Aliran perilaku
d. Aliran analisis system
e. Aliran manajemen ilmiah
16. Kegiatan pengaturan secara optimal agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang
dari produsen kepada konsumen dapat berjalan dengan lancer melalui riset pasar,
promosi adalah…
a.Manajemen pemasaran
b. Manajemen produksi
c.Manajemen keuangan
d. Manajemen personalia
e.Manajemen administrasi
17. Manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang
dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan adalah…
a. Manajemen personalia
b. Manajemen pemasaran
c. Manajemen administrasi
d. Manajemen keuangan
e. Manajemen produksi
18. Manajemen yang tugasnya mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan
tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak adalah…
a. Manajemen pelaksana
b. Manajemen menengah
c. Manajemen puncak
d. Supervisory management
e. Top management
19. Pernyataan dibawah ini merupakan fungsi dari pengawasan, kecuali...
a. Mengukur tingkat pengeluaran biaya-biaya yang diutuhkan untuk menjalankan
proses produksi
b. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar produksi yang telah ditentukan
c. Mengoreksi penyimpangan dalam pengeluaran anggaran dan efisiensi kerja
d. Merancang visi dan misi kegiatan usaha pada suatu perusahaan
e. Memperbaiki kesalahan yang terjadi selama proses produksi berlangsung
20. Teori manajemen yang memfokuskan pemikiran pada usaha untuk mencapai kepuasan
pelanggan adalah…
a. Aliran manajemen berdasarkan hasil
b. Aliran manajemen ilmiah
c. Aliran perilaku
d. Aliran manajemen mutu
e. Aliran klasik
KUNCI JAWABAN
I. Soal Pilihan Ganda
1. A 6. D 11. C 16. A
2. E 7. A 12. A 17. D
3. A 8. E 13. C 18. B
4. C 9. B 14. A 19. D
5. B 10. D 15. C 20. D