Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1 TAP (TUGAS AKHIR PROGRAM)

NAMA : ANDRI SAPUTRA

NIM : 041087715

1. ADPU4230 Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia


- Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia Sebagai Suatu Sistem (Modul 1)

System adalah sekelompok komponen yag terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia
yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen yang
membentuk system tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan,
sasaran bersama atau hasil akhir. Pendekatan system merupakan cara yang komprehensif
untuk menanggulangi suatu masalah, dan suatu cara merumuskan masalah secara lebih luas
serta menyeluruh untuk dapat ditanggani secara professional. Pendekatan system
memungkinkan prinsip pengorganisasian yang bersifat interdisipliner dan terintegrasi serta
sinergis dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi system administrasi.

Jika dirangkum dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, sebagai ciri
pokok untuk dapat dikenali sebagai kegiatan administrasi dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sekelompok orang melakukan kerja sama


2. Kerja sama dari orang-orang tersebut didasarkan kepada pembagian kerja yang
terstruktur dan rasional
3. Kerja sama dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
4. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan menggunakan sumber daya
organisasi seara optimal.

- Tatanan Organisasi Lembaga Negara (Modul 2)


Tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang dimiliki masing-masing
lembaga negara tersebut dilaksanakan dalam rangka menyelenggarakan kekuasaan
negara yang meliputi sebagai berikut:
1. Kekuasaan konstitutif
2. Kekuasaan eksekutif
3. Kekuasaan legislative
4. Kekuasaan yudikatif
5. Kekuasaan auditif
6. Kekuasaan moneter
- Manajemen administrasi negara Indonesia (Modul 4)
Perencanaan adalah kegiatan yang cukup penting dalam suatu proses manajemen
karena perencanaan sebagai suatu fungsi yang dalam urutan proses manajemen
menempati posisi awal. Kesalahan yang fatal dalam melakukan perencanaan dapat
mengakibatkan inefisisensi dan inefektivitas dalam proses manajemen selanjutnya,
yang akhirnya pencapaian tujuan menjadi tidak optimal.
Suatu perencanaan dapat dikatakan baik dan efektif adalah apabila memenuhi ciri-
ciri, antara lain mempunyai tujuan yang jelas, tidak rumit, mudah dianalisa, bersifat
fleksibel, dapat dilaksanakan dengan kemampuan yang ada, realistis, serta mempuyai
skala prioritas.

- Strategi Penyempurnaan Administrasi Negara (Modul 8)


Untuk mencapai tujuan negara atau tujuan nasional, diperlukan suatu system
administrasi negara yang dapat menata atau menata ulang, menyesuaikan,
memperbaiki serta membangun system yang telah ada, baik ditingkat pusat maupun
daerah, berdasarkan kebijakan dana rah pengembangan kedepan.
Pada hakikatnya untuk mencapai tujuan negara, selain system diperlukan juga
keterlibatan dari seluruh perangkat negara, yaiut lembaga eksekutif, legislative,
yudikatif, maupun lembaga lainnya yang ada menurut UUD 1945.
- E – Government (Modul 9)
E - Government adalah sebuah transformasi. Sebuah perubahan radikal dalam
paradigm manajemen pemerintaha. Ada dua transformasi yang terjadi disini, yakni
pertama konsep menjadi E – Government itu sendiri dari hanya “Government”, dan
kedua bagaimana mentransformasikan konsep tersebut menjadi empiric. Fokusnya
bukan pada peralatan atau sarana yang menjadikannya elektronik, tetapi perubahan
paradigm pelayanan dalam proses manajemen yang efektif dan efisien.
2. ADPU4334 Kepemimpinan
- Peran Pemimpin (Modul 4)
Tindakan manajemen para pemimpin organisasi dalam mengendalikan organisasi
meliputi:
 Mengelolan harta milik atau asset organisasi
 Mengendalikan kualitas kepemimpinan dan kinerja organisasi
 Menumbuhkembangkan serta mengendalikan situasi maupun kondisi
kondusif yang berkenaan dengan keberadaan hubungan dalam
organisasi.

Dan peran pengendalian serta pemeliharaan / pengendali berat bagi


pemimpin.Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan, seni dan keahlian untuk
melaksanakan kepemimpinan yan efektif. Ruang lingkup peran pengendali organisasi
yang melekat pada pemimpin meliputi pengendalian pada perumusan pendefinisian
masalah dan pemecahannya, pengendalian pendelegasian wewenang, pengendalian
uraian kerja dan manajemen politik.

Ruang lingkup peran hubungan yang melekat pada pemimpin meliputi peran
pemimpin dalam pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja; pengelolaan tata
kepegawaian yang berguna untuk pencapaian tujuan organisasi; pembukaan, pembinaan
dan pengendalian hubungan eksternal dan internal organisasi serta perwakilan bagi
organisasinya.

- Kekuasaan dan konflik dalam kepemimpinan (Modul 6)

Kekuasaan merupakan sesuatu yang dinamis sesuai dengan kondisi yang berubah
dengan tindakan-tindakan para pengikut. Berkaitan dengan hal ini telah dikemukakan
social exchange theory, strategic contingency theory dan proses-proses politis sebagai
usaha untuk mempertahankan, melindungi dan meningkatkan kekuasaan.

Ada beberapa pandangan tentang konflik, yaitu pandangan tradisional, netral, dan
interaksionis. Pandangan tradisional mengatakan bahwa konflik itu negative, pandangan
netral menganggap bahwa konflik adalah ciri hakiki tingkah laku manusia yang dinamis,
sedangkan interaksionis mendorong terjadinya konflik. Untuk mengurangi, memecahkan,
dan menstimulasi konflik ada beberapa pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh
sebagaimana disarankan oleh beberapa teoretikus.

- Kepemimpinan Pemerintah (Modul 8)

Kepemimpinan pemerintah dapat dibedakan ke dalam kepemimpinan sosial. Fungsi


pemimpin pemerintah adalah mengidentifikasi dan menganalisis, menetapkan tujuan dan
merumuskan kebijakan, dan membangun dan menggerakkan semangat. Kepemimpinan
pemerintah antara lain memiliki karakteristik membangun kesatuan tujuan, melakukan
klarifikasi arahan, dari transaksional ke transformasional, dan membangun pusat
kemampuan, sedangkan dalam memilih pemimpin pemerintah kriteria yang dapat
digunakan adalah kapabilitas, kompatibilitas, dan akseptabilitas.

Keberhasilan sesuatu pemerintahan mengemban tugas dan tanggung jawabnya ditentukan


oleh dua faktor:

o Pertama, kemampuan para pemimpin dan pendukungnya mengidentifikasi


berbagai kebutuhan dan peluang yang terbuka bagi pencapaian tujuan. Ini
mencakup kualitas dan motivasi dari seluruh sumber daya manusia yang
dimiliki oleh organisasi.
o Kedua, tingkat efektivitas dan efisiensi yang dapat dicapai dalam
membawakan peran-peran yang sudah disepakati. Ini berkenaan dengan cara
pengorganisasian, kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan, dan jaringan
system yang terbangun.
3. ADPU4341 Teori Organisasi
- Struktur Organisasi (Modul 3)

Konsep dasar dalam desain organisasi tersebut pada dasarnya merupakan suatu
pilihan yang dapat dipasang-pasangkan oleh para manajer. Pilihan mana yang akan
ditentukan adalah tergantung dari desain organisasi seperti apa yang diinginkan oleh
manajer. Mencocokkan pilihan-pilihan tersebut denga kondisi lingkungan adalah
merupakan dasar desain organisasi berdasarkan pendekatan kontingensi. Dan persepsi
para manajer tentang lingkungan akan menentukan pilihan yang paling tepat menurut
manajer.
Jika dilihat dari segi perkembangan konfigurasi, umumnya organisasi berangkat
dari konfigurasi struktur sederhana, kemudian jika organisasi sudah mulai mapan
mulailah konfigurasi birokrasi mesin diterapkan dan ketika muncul kaum professional
dalam organisasi maka konfigurasi birokrasi professional mulai diterapkan. Penerapan
konfigurasi seharusnya dipandang sebagai pilihan tepat untuk kondisi tertentu begitu
komponen lingkungan berubah maka pilihan konfigurasi juga perlu berubah. Struktur
jaringan dan organisasi tanpa batas mengacu pada organisasi yang dihubungkan dengan
teknologi. Efektivitas organisasi dicapai melalui outsourcing dan kontrak. Bentuk
organisasi jaringan adalah tidak tetap, tergantung dari kontrak. Munculnya organisasi
tanpa batas yang jelas sebagai akibat berkembangnya organisasi jaringan. Titik-titik
anggota jaringan dihubungkan dengan teknologi dan umumnya jaringan ini hanya
berlakuselama proyek berjalan . setelah selesai maka jaringan tersebut dapat berubah
bentuk dan berganti partner (sumber-sumber outshourcing-nya).

- Teknologi (Modul 5)

Dalam organisasi jenis apapun selalu memerlukan teknologi. Teknologi


digunakan untuk memproses input menjadi output. Jika diringkas definisi dari berbagai
ahli maka teknologi dapat didefenisikan sebagai semua perangkat lunak dank eras yang
digunakan oleh organisasi untuk mengubah input menjadi output. Perangkat lunak
meliputi pengetahuan, keahlian, metode kerja, dan strategi. Sedangkan perangkat keras,
meliputimesin-mesin produksi, computer, dan material. Dengan teknologi proses input
menjadi output dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih efesien dan efektif.

Pada umumnya organisasi menggunakan teknologi canggih adalah mendukung


system informasi para eksekutif, membentuk dan memperkuat jaringan kelompok, serta
memperbaiki informasi alir kerja. Seperti diyakini oleh para teoritis organisasi bahwa
adopsi teknologi akan memengaruhi struktur organisasi. Penggunaan teknologi informasi
juga berpengaruh pada desain organisasi, yaitu struktur menjadi lebih tinggi, koordinasi
menjadi semakin baik, tugas administrative akan berkurang, rasio staf administrasi
bertambah. Demikian pula dengan desain pekerjaan. Pekerjaan akan berubah menjadi
sederhana (job simplification) dan menjadi semakin kaya (job entrichment).
- Organisasi, Kekuasaan dan Konflik (Modul 7)

Politik organisasi didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan mengejar,


mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan dan sumber-sumber yang lain untuk
meraih sesuatu yang diinginkan oleh organisasi ketika tidak ada kepastian atau
kesepakatan tentang pilihan-pilihan yang perlu diambil. Organisasi memandang politik
sebagai sesuatu yang netral dan tidak perlu ditakuti. Dalam organisasi, kedua pendekatan
ini, rasional dan proses politik, umum digunakan dalam organisasi.

Implikasi penggunaan politik dalam organisasi adalah adanya otonomi yang lebih
besar dari para pengambil keputusan dalam memilih domain organisasinya, desain
strukturnya, jenis produk, dan teknologi yang akan digunakannya. Pendekatan politik ini
sering juga diberi nama pendekatan pilihan strategis. Menurut daft, sumber kekuasaan
dapat berupa posisi-posisi dalam hierarki organisasi, akses terhadap jaringan komunikasi,
kekuasaan, keahlian karena posisinya dalam operating core dan tecnostructur.
Kekuasaan dapat diperoleh juga akibat adanya desain pekerjaan misalnya tingkat
formalisasi yang rendah dan tingkat desentralisasi yang tinggi.

Konflik dapat terjadi pada level struktur dan level personal. Cara mengatasi
konflik structural adalah dengan melakukan perubahan structural, meningkatkan peranan
integrase, dan menyesuaikan hierarki kewenangan dengan kebutuhan organisasi.
Sedangkan penyelesaian konflik pada level individu dapat dilakukan dengan enam cara,
yaitu membangun dialog dalam unit-unit kerja atau tim kerja, membentuk attitudinal
structuring, penunjukan atau pembentukan pihak ketiga, rotasi dan mutase, penggantian
personal, dan memilih pimpinan yang kuat.

4. ADPU4410 Kebijakan Publik


- Identifikasi dan perumusan masalah kebijakan public (Modul 4)

Dunn menyebutkan ada 4 karakter masalah kebijakan yaitu;

o Saling ketergantungan masalah


o Subyektif
o Artifisial/ buatan manusia
o Dinamis

Keempat karakteristik tersebut tidak terpisah satu sama lain, tetapi saling terkait. Oleh
karena itu, perumus kebijakan perlu menyadari akan hal ini agar ia dapat mendefinisikan
masalahnya dengan baik dan benar. Perumus kebijakan public agar mampu
melaksanakan proses perumusan masalah kebijakan public dengan baik maka selain
harus memahami dengan baik karakteristik masing-masing masalahnya juga perlu
memahami jenis pendekatan yang tepat yang akan dipakai sebagaimana misalnya yang
dianjurkan oleh hogwood dan gunn.

Wilayah dan ruang lingkup masalah kebijakan public itu sangat luas dan beragam.
Masing-masing negara memiliki dan mengembangkan wilayah da ruang lingkup masalah
kebijakan yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingan nasionalnya masing-masing. Di
negara kita wilayah dan ruang lingkup masalah kebijakan yang sering kali muncul
misalnya dibidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pemilukada, mafia peradilan,
batas negara, kerja sama ekonomi, dan sebagainya.

- Menyusun agenda kebijakan (Modul 5)

Cobb & elder menjelaskan adanya 4 tingkat agenda, ulai dari yang terbesar adalah
universe, kemudia agenda sistemik, agenda institusional dan agenda kebijakan yang
sudah siap pakai untuk mengatasi masalah. Sedangkan lester dan stewart menjelaskan
adanya beberapa jenis isu yang berada pada agenda sistemikmaupun agenda intitusional,
yaitu isu subyek, isu kebijakan, iu su proyek, isu baru, isu siklikal, dan isu yang muncul
kembali.

- Memformulasi kebijakan (Modul 6)

Proses formulasi kebijakan public mempunyai korelasi dan kaitan yang kuat
dengan proses-proses kebijakan yang lainya seperti yang telah diuraikan pada bagian-
bagian sebelumnya. Inti kegiatan memformulasi kebijakan public adalah proses memilah
dan memilih alternative solusi masalah dari sekian banyak alternatife yang saling
bersaing. Perumusan kebijakan public banyak melibatkan peran actor kebijakan baik
yang resmi ataupun tidak resmi. Banyak pakar yang percaya bahwa actor kebijakan yang
resmi (pemerintah) masih memainkan peran yang dominan dalam proses perumusan
kebijakan public. Setiap kebijakan yang telah mendapatkan adopsi maka ini berarti pula
kebijakan itu sah (legitimate). Secara formal, legitimasi kebijakan adalah pemberian
kekuatan hokum pada keputusan kebijakan dan implementasinya, hal ini sangat penting
bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan kebijakan tersebut karena pelaksanaan
kebijakan yang sah akan membawa sanksi, baik berupa hukuman ataupun hadiah bagi
warga atau kelompok yang menjadi sasaran dari kebijakan tersebut.

5. ADPU4441 Pengembangan Organisasi


- Diagnosis Organisasi (Modul 2)

Didalam melakukan diagnosis terhadap permasalahan suatu organisasi dituntut suatu


pendekatan yang sistematis. Hal ini ditujukan agar diketahui secara jelas persoalan apa
yang akan dipecahkan dan strategi apa yang akan digunakan untuk memecahkannya.
Berikut manfaat dari model dalam melakukan diagnosis adalah:

1. Untuk lebih memahami persoalan dan organisasi itu sendiri


2. Sebagai penuntun dalam kegiatan pengumpulan data yang betul-betul relevan
3. Untuk lebih memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi timbulnya suatu
persoalan dan usaha pemecahannya
4. Berguna sebagai alat untuk melakukan eksperimentasi tanpa mengambil resiko yang
terlalu besar
5. Dalam keadaan tertentu dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan pengujian
terhadap alternative-alternatif pemecahannya
6. Untuk menyusun langkah-langkah tinakan dalam melakukan organisasi.
- Intervensi Organisasi (Modul 4)

Kegiatan intervensi diharapkan dapat mewujudkan organisasi yang lebih baik


dalam arti lebih adaptif, lebih produktif, lebih efektif menghadapi berbagai tantangan dan
tuntutan yang timbul secara internal dalam organisasi sendiri dan dalam lingkungan
eksternal organisasi yang bersangkutan.

Tiga pendekatan dalam proses intervensi tersebut adalah pendekatan yang bersifat
structural, teknikal, dan pendekatan yang bersifat perilaku atau yang terfokus pada aspek
manusia. Perubahan dengan bentuk intervensi structural tersebut mencakup:
1. Restrukturisasi organisasi atau reorganosasi
2. Penerapan system imbalan yang baru
3. Perubahan yang menyangkut kultur organisasi
- Teknologi dan Struktur kerja (Modul 7)

Korelasi langsung antara teknologi dengan struktur. Cirinya adalah panjangnya garis
komando, rentang control eksekutif kepala, persentase dari total penjualan yang
dijatahkan untuk pembayaran upah dan gaji, dan rasio jumlah manajer dengan total
pegawai, rasio staf tata usaha dengan buruh tak langsung, dan pengawas sarjana dan yang
bukan sarjana dalam bagian produksi. Dalam hubungannya degan koordinasi organisasi
sebagai suatu system keseluruhan dikenal beberapa subsistem , yaitu subsistem sasaran
dan nilai, subsistem teknis, subsistem psikososial, subsistem struktur, dan subsistem
manajerial.

Ada 5 isu yang dilakukan dalam melakukan fungsi koordinasi adalah:

1. Melakukan penekanan pola manajemen yang kolaboratif dan integrative


2. Melakukan penekanan pada budaya kerja
3. Melakukan penekanan pada organisasi yang berbudaya system keseluruhan
4. Melakukan penekanan pada usaha yang berorientasi proses yang sedang berjalan
5. Melakukan penekanan pada substansi

Ada 3 bentuk koordinasi

1. Koordinasi vertical
2. Koordinasi horizontal
3. Koordinasi diagonal
- Konsep Ternonstruktur Organisasi (Modul 8)

Komponen-komponen dasar struktur organisasi menurut Child ada empat. Tiga


komponen pertama dari definisi merupakan elemen-elemen yang bersifat statis,
sedangkan komponen keempat elemen yang bersifat dinamis. Ada dua bentuk/ model
struktur organisasi yakni struktur fungsional dan struktur produk. Dua bentuk dasar
organisasi yaitu struktur fungsional dan struktur produk kadang-kadang terpaksa
disesuaikan bentuknya karena tuntutan dari lingkungan. Dikenal dua macam bentuk
penyesuaian yaitu struktur geografis dan struktur campuran(hibrida) dengan karakteristik
masing-masing.

6. ADPU4533 Etika Administrasi Pemerintahan


- Etika Jabatan (Modul 7)
Menurut Nigro dan Nigro ada 8 bentuk penyimpangan/ perbuatan tidak etis yang
sering dilakukan oleh para penyelenggara negara, yaitu ketidakjujuran, perilaku yang
buruk, mengabaikan hokum, favoritism dalam manfsirkan hokum, perilaku yang tidak
adil terhadap pegawai, inefisiensi bruto, menutupi kesalahan, gagal menunjukkan
inisiatif.
Adapun alasan-alasan besar yang melatarbelakangi para penyelenggara negara
melakukan tindakan tidak etis antara lain iktikad baik, ketidaktahuan hokum, kode
etik, kebijakan prosedur, egoism, keserakahan, kewenangan dan kekuasaan,
persahabatan, keuntungan pribadi dan keluarga, kebodohan, ikut arus, dan hanya
mengikuti perintah.
- Masalah Pengembangan Etika Administrasi Pemerintahan (Modul 9)

Setiap badan public dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya wajib


menerapkan asas tranparansi kepa masyarakat atau pengguna informasi public. Asas
tranparasni yang dimaksud mencakup aspek tranparansi informasi, prosedur, proses
pengambilan kebijakan dan pelaksanaannya. Tranparasni dalam penyelenggaraan
pemerintahan bertujuan untuk memberikan dan menjamin hak masyarakat untuk
mendapatkan informasi public dalam rangka meningkatkan kepercayaan public,
akuntabilitas public, mendorong partisipasi masyarakat, mendorong peningkatan kualitas
aspirasi masyarakat dan pengetahuan masyarakat tentag alasan pembuatan kebijakan
public. Untuk menanggani masalah sengketa antara pengguna informasi dengan badan
public dibentuk komisi transparansi.

Anda mungkin juga menyukai