Anda di halaman 1dari 19

ORGANISAI DAN

Sesi 1 MANAJEMEN
KESEHATAN
KONSEP ORGANISASI

MEITA VERUSWATI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan
memahami tentang:
1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi organisasi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Prinsip-prinsip organisasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali Struktur organisasi kesehatan
4. (pusat dan daerah)
DEFINISI ORGANISASI

1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang


melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. James
D.
2. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.
Dari beberapa definisi organisasi diatas dapat
disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu
wadah atau tempat dua orang atau lebih yang
memiliki ikatan kerja sama guna mewujudkan
suatu tujuan bersama.
FUNGSI ORGANISASI
1. Memberi arahan, aturan dan pembagian kerja:organisasi bisa mengajarkan seseorang
mengenai apa yang baik dan yang buruk.
2. Meningkatkan skill dan kemampuan dari anggota organisasi
3. Memberikan pengetahuan, mencerdaskan, pengalaman pada anggota organisasi

4. Fungsi Norma
Fungsi organisasi selanjutnya adalah memberikan kontribusi yang memiliki arti penting
untuk berbagai aktivitas yang bersifat normatif. Di mana contoh dari hal tersebut seperti
penetapan nilai-nilai tertentu.
5. Rekrutmen
Organisasi juga memiliki fungsi sebagai rekrutmen atau menarik setiap anggota untuk
menjadi partisipan
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

● Perumusan tujuan yang jelas


Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai atau dipelihara baik berupa materi atau nonmateri dengan
melakukan satu atau lebih kegiatan (aktivitas). Bagi suatu badan, tujuan itu akan berperan sebagai
berikut: Pedoman ke arah mana organisasi akan dibawa, landasan bagi organisasi yang bersangkutan,
menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan, menentukan program, prosedur, koordinasi, integrasi,
simplikasi, sinkronisasi dan mekanisas
● Pembagian kerja
Dalam sebuah organisasi pembagian kerja merupakan hal yang mutlak ada, ini untuk menghindari
adanya tumpang tindih tugas.
● Delegasi Kekuasaan (Delegation of Authority)
Salah satu prinsip pokok dalam organisasi adalah delegasi kekuasaan (pelimpahan wewenang).
Kekuasaan atau wewenang merupakan hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar
tugas dan fungsi- fungsinya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

4. Rentangan Kekuasaan
Ini dimaksudkan agar pemimpin dapat menentukan jumlah bawahan yang tepat.
Sehingga proses membimbing dan mengawasi dapat tercapai dengan tepat.
5. Tingkat-tingkat pengawasan
Prinsip tingkat pengawasan adalah mengusahakan pemimpin sedikit mungkin untuk
memudahkan komunikasi.
6. Kesatuan perintah dan tanggung Jawab (Unity of command and Responsibility)
Menurut prinsip ini maka seorang bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu atasan
yang memberinya perintah.
7. Koordinasi
usaha untuk mengarahkan seluruh kegiatan organisasi agar tertuju dalam memberikan
sumbangan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
STRUKTUR ORGANISASI

Pendekatan yang digunakan untuk mengorganisasikan modal manusia ditentukan oleh


sifat pekerjaan dan lingkungan bisnis yang dihadapi oleh organisasi. Ada dua pendekatan
yang digunakan oleh masyarakat untuk mengorganisasikan modal manusia yaitu:
(1) Pendekatan Fungsional Hierarkis (Fungsional Hierarchical Approach) dan
(2) Pendekatan kepemilikan sistem (system Ownership approach)
Fungsional Hierarkis (Fungsional Hierarchical
Approach)
● Mengorganisasikan modal manusia menurut spesialisasi keahlian dan mengkoordinasikan serta
mengendalikan usaha pencapaian tujuan organisasi melalui pembangunan organisasi berjenjang
● Pendekatan model ini menghasilkan organisasi berbentuk PIRAMID. Semakin besar ukuran organisasi
maka semakin banyak fungsi yang dibentuk. Dan semakin banyak fungsi yang dibentuk maka
semakin tinggi jenjang organisasi yang dibangun.
● Karakteristik pendekatan fungsional hierarkis adalah:
(1) Membagi pekerjaan kedalam tugas yang terpisah, berurutan dan sempit serta mengelompokkan
kembali berbagai tugas terpisah tersebut kedalam departemen.
(2) Setiap orang melapor dan bertanggung jawab ke seorang atasan yang aktivitas dan tujuannya juga
secara relatif terspesialisasi.
(3) Sistem koordinasi dan pengendalian dilakukan dengan menyalirkan informasi ke atas, dalam hierarki
organisasi ke tangan pengambil keputusan yang diharapkan dapat menjamin bahwa semua bagian yang
terspesialisasi sesuai satu dengan lainnya dalam pencapaian tujuan organisasi.
Struktur Organisasi Pendekatan Fungsional Hierarki
Kelemahan Fungsional Hierarkis terhadap Mindset Personel

Pendekatan fungsional Hierarkis tidak buruk. Dampak yang ditimbulkan oleh pemanfaatan
pendekatan ini berkaitan dengan sikap mental yang dibentuk dalam diri personel. Sikap,
tanggung jawab terpecah dalam bagian yang kecil dan sempit. Cenderung hanya berfokus
pada spesialisasi mereka. Sehingga kerja sama tim kurang terbentuk. Pengukuran kinerja
dititikberatkan pada perspektif keuangan
2. Organisasi Matriks

Organisasi matriks membebankan tanggung jawab arus lintas fungsional kepada manajer
tertentu. Organisasi ini tetap mempertahankan hierarkis dalam organisasi namun
menambahkan struktur horizontal untuk mencapai beberapa koordinasi dan integrasi.
2. Pendekatan Kepemilikan Sistem (System Ownership Approach)
● Pendekatan ini menetapkan manajer atau tim manajer sebagai pemilik sistem tertentu.
Kepemilikan sistem ini dapat mengatasi banyak kelemahan organisasi fungsional
hierarkis.
● adanya saling ketergantungan didalam organisasi sebagai suatu sistem terbuka, sistem
lintas fungsional akan dapat dikelola dengan baik melalui sistem kepemilikan.
● Pendekatan kepemilikan sistem terdiri atas tiga sistem: (1) sistem lintas fungsional (cross
fungsional system), (2) sistem berfokus pada customer (customer focused system) dan (3)
sistem berfokus ke produk (product-focused system).
● Sistem Lintas Fungsional (Cross Fungsional System)
Pendekatan ini merupakan alternatif pengorganisasian modal manusia
dalam memanfaatkan sumber daya organisasi untuk memproduksi produk dan jasa yang
menghasilkan value bagi customers
● Sistem Berfokus ke customer (System Focused on Customers)
Dalam pendekatan ini, personel dengan berbagai keterampilan dikelompokkan ke
dalam satu tim untuk menjalankan sistem yang digunakan untuk pemberian pelayanan
kepada customer tertentu.
● Sistem Berfokus ke Produk (System Focused on Product)
Untuk memecahkan masalah yang timbul dalam organisasi hierarkis dan
matriks, sistem berfokus ke produk menghilangkan jenjang dalam organisasi dan
membangun sistem yang sesuai dengan arus horizontal.
Contoh struktur Organisasi di Kementrian kesehatan
Kesimpulan

Menurut pendapat saudara mengapa perlu pendelegasian tugas dalam sebuah organisasi?
REFERENSI
● A.F Stoner, James dan Edward Freeman (eds), Manajemen Jilid I, terjemahan. Alexander
Sindoro, Jakarta: PT Prahallindo, 1996.
● Anoraga Pandji. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bernard, Chester I. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Pustaka Raya.
Cahayani, Ati. 2003. Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT
● Gramedia Widiasarana Indonesia.
Fayol, Hendry. 2013. Pengantar Administrasi dan fungsi-fungsi manajemen.
● Administrasi dan fungsi-fungsi manajemen
Fayol, Henry, Industri dan Manajemen Umum, Terj. Winardi, London: Sir Issac and Son,
1985
● Gibson, James L, John M. Evancevich, & James H. Donnelly, Jr. 1997.
● Organisasi, perilaku, struktur, proses. Jilid 1. Terjemahan Nunuk Adiarni.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai