Dasar perhitungan PBB adalah perkalian tarif 0,5% dengan NJKP (Nilai Jual Kena Pajak), sedangkan NJKP
diperoleh 20% dari NJOP. Bagaimana masih bingung?
Sebagai contohnya diketahui bahwa NJOP suatu objek pajak Rp2.000.000. Maka berapakah PBB-nya?
Pak Amin memiliki rumah seluas 50 meter persegi yang berdiri di atas sebidang tanah seluas 100 meter
persegi. Diketahui harga bangunan tersebut adalah Rp500.000, sedangkan harga tanah tersebut adalah
Rp1.000.000. Jadi berapakah PBB yang harus dibayarkan oleh Pak Amin?
Begini tahapannya:
--------------------------------------- +
Rp 125.000.000
Rumus dalam menghitung tarif BPHTB adalah Tarif Pajak 5% x Dasar Pengenaan Pajak (NPOP –
NPOPTKP).
Besarnya NPOPTKP di masing-masing wilayah berbeda-beda, namun berdasarkan Undang-Undang No.
28 tahun 2009 pasal 87 ayat 4 ditetapkan besaran paling rendah sebesar Rp 60 juta untuk setiap wajib
pajak.
Akan tetapi, apabila perolehan hak berasal dari waris atau hibah wasiat yang diterima orang pribadi
yang masih memiliki hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke bawah,
termasuk istri, maka NPOPTKP ditetapkan paling rendah senilai Rp300 juta.
Besaran pokok pajak BPHTB yang terutang dihitung dengan mengalikan tarif dengan Nilai Perolehan
Objek Pajak (NPOP) setelah dikurangi Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP).
Contoh kasus:
Luas = 1.000m2
NJOP = 1.000.000/meter
sumber referensi:
https://klikpajak.id/blog/cara-menghitung-pajak-bumi-dan-bangunan-perusahaan/
https://perpajakan.ddtc.co.id/ilustrasi-kasus/read/37
https://klikpajak.id/blog/bphtb-pengertian-objek-tarif-cara-menghitung-dan-syarat-mengurus/
#:~:text=Rumus%20dalam%20menghitung%20tarif%20BPHTB,juta%20untuk%20setiap%20wajib
%20pajak.