Anda di halaman 1dari 2

ADMINISTRASI PERPAJAKAN

Tugas.1
Tugas Tutorial 1 merupakan tugas yang wajib dikerjakan oleh para peserta tuton pada batas
waktu yang ditetapkan. Nilai tugas berkontribusi sebesar 50% terhadap Total Nilai Tuton.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dlm format pdf dan upload jawaban pada tempat yang
disediakan atau jawab dalam format online text. Selamat mengerjakan.
Tugas 1
1. 1. Sebutkan perbedaan dari pajak, retribusi dan sumbangan ?
2. 2.Sebutkan penggolongan tarif pajak yang anda ketahui serta jelaskan secara
singkat mengenai perbedaannya !
3. 3.Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat
sistem administrasi perpajakan modern ? apakah reformasi perpajakan yang
dilakukan pemerintah efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia !
jelaskan secara ringkas beserta contohnya!
4. 4. Pajak haruslah dipungut berdasarkan suatu keadilan. Keadilan tersebut harus
dituangkan, baik dalam perundang-undangan maupun diwujudkan dalam
pelaksanaannya. R. Santosa Brotodihardjo, SH dalam bukunya “Pengantar Ilmu
Hukum Pajak”, menguraikan beberapa teori utuk memberikan dasar menyatakan
keadilan. Sebutkanlah teori yang mendasari keadilan yang saudara/i ketahui !
JAWABAN
1. Perbedaan dari pajak retribusi dan sumbangan terletak pada sifat pemungutannya.
Pajak dan retribusi bersifat wajib ditunaikan, Sedangkan sumbangan bersifat
sukarela.
2. Tarif pajak dapat digolongkan sebagai berikut :
1. TARIF TETAP
Tarif pajak yang jumlah nominalnya tteap walaupun dasar pengenaan
pajaknya berbeda/berubah sehingga jumlah pajak yang terutang disini selalu
tetap.
2. TARIF PROGRESIF
Tarif pajak yang persentasenya semakin besar apabila dasar pengenaan
pajaknya meningkat. Tarif progresif sering pula disebut sebagai tarif berlapis
karena terdiri atas beberapa tarif yang meliputi berikut ini :
a. Tarif progresif – proporsional
b. Tarif pajak progresif – progresif
c. Tarif pajak progresif – degresif
d. Tarif degresif
3. TARIF SEBANDING/PROPORSIONAL
Tarif persentase yang tetap terhadap berapun jumlah yang dikenakan pajak
sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai
yang dikenakan pajak.

Jadi, dalam tarif sebanding besarnya tarif adalah tetap (dalam persentase
tetap). Berapapun besarnya objek pajak, maka dalam tarif sebanding akan
dikenakan pajak dengan persentase tetap tidak berubah karena perubahan
obyeknya. Sedangkan kalau dalam tarif tetap berarti jumlah pajaknya tetap.
3. Menurut saya efektif, karena dapat dikatakan bahwa reformasi perpajakan dilakukan
karena seperti layaknya peraturan pada umumnya diberlakukan, peraturan
perpajakan merupakan sebuah landasan atau fondasi yang sangat berpengaruh
dalam menentukan arah kebijakan pemerintah dalam perpajakan. Contohnya tingkat
kepatuhan wajib pajak yang masih rendah
4. R. Santosa Brotodiharjo, SH dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pajak”, menguraikan
beberapa teori untuk memberikan dasar menyatakan keadilan tersebut antara lain
sebagai berikut :
1. Teori Asuransi
Menurut teori asuransi pembayaran pajak yang dilakukan oleh warga negara
(masyarakat) dipersamakan dengan pembayaran premi asuransi kepada
negara, oleh karena negara dalam tugasnya telah melindungi orang dan
segala kepentingannya, (dianggap seolah-olah sebagai asuransi).
2. TEORI KEPENTINGAN
Menurut teori kepentingan, pembayaran pajak yang dilakukan oleh
masyarakat kepada negara merupakan perwujudan dari peran serta
masyarakat terhadap biaya kenegaraan dalam rangka menjaga dan
melindungi kepentingan masyarakat.
3. TEORI GAYA PIKUL
Menyatakan bahwa dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada jasa-jasa
yang diberikan oleh negara kepada warganya, yaitu perlindungan atas jiwa
dan harta bendanya. Teori ini menekankan pada asas keadilan, bahwasannya
pajak haruslah sama beratnya untuk setiap orang.
4. TEORI KEWAJIBAN PAJAK MUTLAK atau TEORI BAKTI
Teori Kewajiban Mutlak atau Teori Bakti Teori ini berdasarkan pada Negara
mempunyai hak mutlak untuk memungut pajak. Di lain pihak, masyarakat
menyadari bahwa pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban untuk
membuktikan tanda baktinya kepada negara. pada hubungan masyarakat
dengan negara.
5. TEORI ASAS DAYA BELI
Teori ini berpendapat bahwa fungsi pemungutan pajak adalah mengambil
daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara,
kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat dengan maksud untuk
memelihara kehidupan masyarakat dan untuk membawa ke arah tertentu
(misal kesejahteraan).

Anda mungkin juga menyukai