PENDAHULUAN
1
sistem skala ganda. Dalam sistem skala gabungan, gaji pokok ditentukan sama
bagi pegawai negeri yang berpangkat sama, di samping itu diberikan tunjangan
kepada Pegawai Negeri yang memikul tanggung jawab yang lebih berat, prestasi
yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu yang sifatnya memerlukan
pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus-menerus.
Metode observasi :
2
Narasumber : Ibu Marlina, S.Pd., M.M.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.1 Pengertian Gaji dan Sistem Penggajian
1. Gaji
Gaji adalah balas jasa yang diterima oleh pekerja atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan atau instansi baik dalam bentuk uang ataupun dalam
bentuk lainnya yang diterima pekerja secara bulanan, mingguan, atau setiap jam
yang dapat dijadikan sebagai sumber utama untuk kelangsungan hidupnya.
2. Sistem
3. Sistem Penggajian
4
ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang dan
uang lembur. Apabila diambilkan contoh menurut struktur penggajian PNS maka
gaji pokok, tunjangan-tunjangan, dan iuran wajib dapat dirinci sebagai berikut :
a. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang
pegawai untuk memenuhi penghidupan selama satu bulan. Jumlah ini merupakan
dasar yang dipergunakan untuk menetapkan besarnya tunjangan keluarga dan
pokok pensiun. Besarnya gaji pokok akan meningkat sesuai dengan tingkat
pangkat dan masa kerja golongan, kepada:
1. Calon Pegawai gaji pokoknya = 80% dari gaji pokok sesuai dengan masa kerja,
golongan dan ruang dalam Daftar Skala Gaji Pokok PNS.
2. Pegawai gaji pokoknya = 100% dari gaji pokok sesuai dengan masa kerja,
golongan dan ruang dalam Daftar Skala Gaji Pokok PNS.
a. Tunjangan Keluarga
Tunjangan ini diberikan kepada setiap pegawai yang menikah yang terdiri
dari:
1. Tunjangan isteri / suami = 10% dari gaji pokok.
2. Tunjangan anak = 2% dari gaji pokok (untuk setiap anak, maksimal 2
anak).
b. Tunjangan Pangan (beras)
Bagi setiap pegawai dan keluarganya diberikan tunjangan pangan beras setara
dengan :
1. 10 kg untuk pegawai yang bersangkutan.
2. 10 kg untuk isteri / suami.
3. 10 kg untuk setiap anak, maksimal 2 anak
Nominal tunjangan ini besarnya sesuai dengan saat penetapannya.
c. Tunjangan Struktural
Tunjangan ini diberikan kepada pegawai yang menduduki jabatan struktural
tertentu. Nilai nominal tunjangan ini penetapannya didasarkan atas faktor
5
kepantasan dan tersedianya anggaran. Jumlahnya bervariasi tergantung dari
jabatan seseorang dalam struktur organisasi maupun eselon yang diemban
oleh seorang pegawai (eselon IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIC, IVA, IVB, VA,VB).
d. Tunjangan Fungsional
Tunjangan ini juga bervariasi tergantung dari fungsi pekerjaan pegawai yang
bersangkutan dalam memperlancar pelaksanaan tugas organisasi, misalnya :
hakim dan panitera, jaksa, BPK, dosen, guru, peneliti, widyaiswara, tenaga
kesehatan, tenaga atom, penyuluh pertanian, penyuluh KB, dan lain-lain.
e. Tunjangan Lain-lain
Tunjangan ini antara lain tunjangan pengabdian daerah terpencil dan
tunjangan khusus. Tunjangan pengabdian diberikan kepada pegawai yang
bertugas dan bertempat tinggal di daerah terpencil. Tunjangan khusus
diberikan kepada pegawai-pegawai yang bekerja di propinsi-propinsi tertentu.
Penetapan ketentuan tunjangan ini diatur dengan keputusan presiden.
f. Tunjangan Selisih Penghasilan
Tunjangan ini diberikan kepada pegawai-pegawai yang dialihkan statusnya
dari pegawai BUMN ke status pegawai negeri biasa.
g. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)
Tunjangan ini diberikan kepada pegawai sebagai akibat dari adanya keputusan
pemerintah yang menaikkan gaji pokok tanpa mengubah nilai nominal gaji
pokok yang tercantum dalam daftar skala gaji pokok. Pengubahan gaji pokok
yang terdapat dalam daftar skala gaji pokok memerlukan waktu dan biaya
yang tinggi dalam percetakan bahan-bahan administrasinya. Dalam TPP ini
tidak dipotong dengan iuran wajib pegawai (IWP).
6
1. 4 ¾% untuk iuran pensiun
2. 2% untuk iuran pemeliharaan
3. 3 1/4% untuk iuran tabungan (sosial dan hari tua)
Disamping itu IWP di atas ada juga iuran Amal Bhakti Muslim Pancasila dan
iuran bantuan perumahan yang besarnya disesuaikan dengan golongan
kepangkatan.
i. Pembulatan (dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupian).
1. Tunjangan isteri / suami dan anak
2. Tunjangan khusus pajak (PNS)
3. Potongan – potongan
4. Jumlah penghasilan bersih yang dibayarkan
Dalam skala gaji pokok PNS menurut PP. No. 66 Tahun 2005 disebutkan
bahwa untuk golongan dan ruang terendah adalah Rp. 661.300,00,- dan untuk
golongan dan ruang tertinggi adalah Rp. 2.070.000,00,-.
2.3 Peranan Gaji
Menurut Poerwono (2009:124) ,peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak,
yaitu :
a. Aspek Pemberi Kerja (Majikan)
Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager gaji merupakan unsur pokok
dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam menentukan harga
pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu
perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga
pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan
mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.
b. Aspek Penerima Kerja
Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan
untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya
motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi
penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi
rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan
karyawan.
7
Menurut Komarudin (2009:164), fungsi gaji bukan hanya membantu
manajer personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih
ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu:
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi.
2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi.
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang.
8
2.6 Pengertian Aplikasi Gaji Pokok Pegawai (GPP)
Menurut Yunizar (2010:1) menyatakan bahwa Aplikasi Gaji Pokok
Pegawai (GPP) adalah :
“Aplikasi Gaji Pokok Pegawai (GPP) merupakan aplikasi pembuat daftar
gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pusat, aplikasi ini dibuat oleh Direktorat Sistem
Perbendaharaan sebagai salah satu direktorat dibawah naungan Direktorat Jendral
Perbendaharaan.
Aplikasi ini termasuk aplikasi yang multifungsi, selain membuat daftar
gaji, juga menyimpan data pegawai lengkap, adapun kegunaan lain Aplikasi ini :
1. Membuat kekurangan gaji (rapel), gaji susulan, uang duka (untuk PNS yang
meninggal dunia), Uang Makan, dan lain lain.
2. Mencetak KP4 (Surat Keterangan untuk menambahkan keluarga dalam gaji).
3. Mencetak Rekap SPT Tahunan pegawai.
4. Mencetak Surat Keterangan Penghasilan, dan lain-lain.
Menurut Mulyadi (2013: 382) fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
gaji dan upah adalah:
1. Fungsi Kepegawaian
9
organisasi, fungsi pencatatan waktu berada di tangan bagian pencatat waktu,
dibawah Departemen Personalia dan Umum.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi
penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban
setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan
oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti
kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan.
Dalam struktur organisasi, fungsi pembuat daftar gaji berada di tangan bagian
gaji, di bawah Departemen Personalia dan Umum.
4. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji
dan menuangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada
karyawan yang berhak. Dalam struktur organisasi, fungsi keuangan berada di
tangan Bagian Kassa.
5. Fungsi Akuntansi
- Bagian utang, bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam
sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk
memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji.
Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada
10
fungsi pembayaran gaji untuk membayarkan gaji kepada karyawan seperti
yang tercantum dalam daftar gaji tersebut.
- Bagian Kartu Biaya, bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang
dalam sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk
mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu
biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah, dan kartu jam kerja (untuk
tenaga kerja langsung pabrik).
- Bagian Jurnal, berfungsi sebagai pencatat jurnal yang bertanggung jawab
untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.
- Bagian Akuntansi, bertanggung jawab dalam penyediaan informasi guna
pengawasan biaya tenaga kerja antara lain informasi yang dibuthkan oleh
pihak manajerial dari bagian penggajian selama perode akuntansi tertentu.
11
yang berbeda tentang sifat pekerjaan dan sebaiknya juga mengikutsertakan
karyawan. Dalam melakukan penilaian pekerjaan, tedapat beberapa metode
yang dilakukan dalam praktik, yaitu:
a. Metode Pemeringkatan (Job Rangking)
Metode pemeringkatan adalah menilai tingkat kepentingan secara umum
dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan yang lain atau mengururtkan
pekerjaan menurut tingkat kepentingannnya dengan cara mempelajari
informasi analissi jabatan, yaitu deskripsi jabatan (job description),
spesifikasi jabatan (job specification), dan standar untuk kerja (jon
performance standard), kemudian secara subyektif menentukan pekerjaan
mana yang lebih penting disbanding dengan pekerjaan lain.
Untuk melakukan pemeringkatan, secara procedural dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut:
1. Memperoleh informasi jabatan, yaitu melakukan analisis jabatan untuk
mengetahui jabatan, spesifikasi jabatan, dan standar untuk kerja. Jika
ketiga hal tersebut sudah ada dan masih sesuai dengan kenyataan maka
tidak perlu lagi melakukan analisis jabatan.
2. Menentukan jabatan-jabatan tertentu yang akan diniilai.
Tidak perlu menilai semua jabatan, hanya jabatan-jabatan tertentu yang
akan dijadikan bahan perbandingan.
3. Membuat peringkat jabatan dan yang lain, yaitu mengurutkan pekerjaan dari
yang terpenting hingga yang kurang penting dan menentukan tingkat
gajinya. Contohnya seperti pada tabel berikut ini:
2. Supervisor Rp 250.000,-
3. Masinis Rp 200.000,-
4. Sekretaris Rp 150.000,-
5. Keamanan Rp 100.000,-
12
Metode pengelompokan adalah menetapkan suatu pekerjaan dalam
kategori tertentu atau klasifikasi atau kelompok. Kelompok - kelompok
tertentu itu disebut kelas jika berisi jabatan yang sama, dan disebut
tingkatan jika berisi pekerjaan yang berbeda tetapi mempunyai kesulitan
yang sama.
Untuk mengelompokannya, dapat dilakukan dengan langakh-langkah
berikut:
1. Mengembangkan kelas dengan membuat uraian tingkatan berdasarkan
faktor-faktor yang dapat dikompensasi, misalnya kompleksitas dan
kesulitan pekerjaan, pengawasan yangdilakukan dan pengawasan yang
diterima, hubungan dengan ornag lain, pengalaman yang dibutuhkan,
pendidikan yang dituntut, latihan, pengalaman, inisiatif, kreativitas,
dan tanggung jawab.
2. Berdasarkan faktor-faktor di atas, dibuat tingkatan-tingkatan.
3. Mengelompokkan jabatan-jabatan yang ada sesuai dengan klasifikasi
atau tingakatan yang sudah ditentukan.
4. Menentukan besarnya gaji
Tabel uraian tingkatan jabatan
Tingkat Uraian
13
tinkat pendidikan tinggi, latihan, dan pengalaman, memiliki cukup
tanggung jawab, membutuhkan cukup inisiatif, memerlukan
hubungan yang cukup banyak dengan orang lain dalam pelaksanaan
tugas.
14
6. Menyajikan dalam sebuah bagian perbandingan, yaitu bagan untuk
menunjukkan perbedaan nilai diantara pekerjaan yang nanitnya dapat
diguanakan dalam menentukan nilai dari pekerjaan lain yang bukan
pekerjaan kunci.
7. Mengevaluasi pekerjaan lain, dalam hal ini yang dinilai hanya
pekerjaan kunci. Tenu saja terdapat pekerjaan lain misalnya ada
pekerjaan mekanik dan cleaning service.
3. Survei Gaji
Survei gaji merupakan kegiatan untuk mengetahui tingkat gaji yang berlaku
secara umum dalam organisasi-organisasi yang mempunyai jabatan yang sejenis.
Ini dilakukan untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor
penting dalam melaksanakan dan menentukan gaji.
15
Dalam suatu organisasi besar dengan jumlah jabatan yang mungkin ratusan
atau ribuan, akan dapat ditentukan poinnya masing-masing dan juga tingkat
gajinya. Secara teoritis perbedaannya akan sangat bervariasi besarnya, mungkin
ada banyak yang hanya mempunyai perbedaan sedikit. Secara praktis, daftar gaji
menjadi sangat rumit dan sukar dikelola.
a) Organisasi
Dengan adanya struktur organisasi yang menggambarkan pemisahan
tanggung jawab, fungus, tugas, dan wewenang di masing-masing bagian,
yaitu:
1. Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi keuangan.
Fungsi akuntnasi yang membuat daftra gaji berada pada bagian
peronalia dan umum yang bertanggung jawab terhaddp penghasilan
karyawan, hasil perhitungan penghasilan ini didasarkan pada
berbagai surat keputusan yang diterbitkan oleh fungsi kepegawaian
dan fungsi pencatat waktu. Fungsi keuangan merupakan fungsi
penyimpanan yang berada pada fungsi pembayaran gaji. Dengan
dipisahkannya kedua fungsi ini hasil perhitungan gaji yang dilakukan
pembuat daftar gaji dapat diketahui ketelitian dan keandalannya oleh
fungsi keuangan sebelum gaji tersebut dibayarkan.
16
2. Fungsi pencatatan waktu hadir, harus terpisah dari fungsi operasi.
Waktu hadir yang dipakai sebagai salah satu dasar untuk perhitungan
gaji. Keakuratan data waktu hadir sangat menentukan ketelitian dan
keandalan data gaji. Fungsi ini tidak boleh dilakukanoleh fungsi
operasional.
17
2.10 Kegunaan Dari Adanya Prosedur Pembayaran Gaji Pegawai
1. Dasar Hukum
Pasal 7 UU 8/74 jo. Ps 7 43/99 :
“Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yg layak sesuai dengan
pekerjaan dan tanggung jawabnya.
2. Kondisi Existing
• Sistem penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai yang berpangkat
sama diberikan gaji yang sama ditambah tunjangan kepada Pegawai yang
melaksanakan pekerjaan tertentu yang sifatnya terus menerus.
• Komposisi: gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah.
• UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai berhak memperoleh
gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Kemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih mendominasi dalam
penentuan penghasilan Pegawai Negeri Sipil.
18
Terlepas dari sistem penggajian yang dianut, faktor kemampuan anggaran
masih sangat dominan dalam menentukan sistem penggajian di Indonesia.
5. Sistem Penggajian
• Skala Tunggal : Sistem penggajian dimana Pegawai yang berpangkat sama
diberikan gaji yang sama dengan tidak memperhatikan sifat dan tanggung
jawab pekerjaan itu.
• Skala Ganda : Sistem penggajian dimana gaji diberikan berdasarkan pada
sifat pekerjaan, prestasi yang dicapai, berat dan tanggung jawab
pekerjaan yang dipikul.
• UU 43/99 jo PP 6/2000 : menetapkan penggajian berdasarkan gabungan
skala tunggal dan skala ganda, yaitu: pegawai yang berpangkat sama
diberi gaji pokok yang sama, disamping itu diberikan tunjangan kepada
pegawai yang melakukan pekerjaan tertentu yang sifatnya memerlukan
pemusatan perhatian & pengerahan tenaga.
19
Pegawai Negeri Sipil yangsaat pensiun bagi pegawai yang
memikul tanggung jawabmemiliki pangkat pendidikan yang
yang berat, resiko dan lain-sama tetapi berbeda dengan sifat
lain pekerjaan.
6. Tunjangan ( PP 29/1985 )
• Isteri ---------------- 5 %
• Anak ---------------- 2 %
• Jabatan
• Daerah Terpencil
20
f. Eselon IIIb : Rp.125 rb (lama) - Rp.750 rb (baru)
b. 50% x GP : Kehilangan fungsi lengan dari sendi bahu atau kedua kaki
dari mata kaki.
21
• Bagi Capeg diberikan gaji pokok sebesar 80 % dari GP;
• Bagi PNS penuh diberikan 100 % dari GP, berda sarkan golongan ruang
yang ditetapkan untuk pangkat tertentu sesuai dengan masa kerja yang
dimiliki PNS.
g. Masa selama menjadi pegawai diluar Badan-2 pemerintah ( 2/3 dari masa
kerja ).
22
Diberikan kepada PNS yang sesuai penilaian prestasi kerjanya “amat baik”
sehingga ia patut dijadikan teladan, sehingga perlu ditetapkan dengan
keputusan Menteri dan sangat selektif.
15. Tunjangan
a. Tunjangan Keluarga
- PNS yang telah beristeri/suami dierikan tunjangan suami/isteri 5% dari
gaji pokok
- PNS yang mempunyai anak sampai usia 18 tahu diberikan tunjangan
anak 2% dari gaji pokok.
- Diberikan haknya untuk 2 anak
b. Tunjangan Jabatan
Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan:
- Tunjangan Jabatan Struktural: PNS yang menduduki jabatan struktural
diberikan tunjangan jabatan structural.
- Tunjangan Jabatan Fungsional: Diberikan kepada PNS yang menduduki
jabatan fungsional.
- Tunjangan Kependidikan diberikan kepada Guru, Pengawas Sekolah.
c. Tunjangan Kemahalan
PNS yang bertugas di Irian Jaya/Papua diberikan tunjangan kemahalan
23
Kepada PNS yang menderita cacat karena menjalankan tugas yang
menyebabkan tidak menjalankan tugas kewajibannya (PP 12/1981) –
dibuktikan oleh Tim Penguji Kesehatan.
• 70% gaji pokok jika kehilangan fungsi penglihatan pada kedua mata,
atau pendengaran pada kedua telinga, atau kedua kaki dari pangkal
paha/lutut ke bawah.
• 50% jika kehilangan fungsi lengan dari sendi bahu ke bawah, kedua
mata kaki ke bawah.
• 30% jika kehilangan fungsi penglihatan dari sebelah mata, atau
pendengaran dari sebelah telinga atau tanda dari atas pergelangan
tangan ke bawah atau sebelah mata kaki ke bawah.
• 100% jika cacat seluruh badan atau ingatan.
e. Bantuan Kematian
PNS yang meninggal dunia keluarganya berhak atas bantuan keuangan sebesar
3x penghasilan perbulan. Jika tidak memiliki suami/isteri maka diberikan kepada
anaknya. Jika tidak ada orang tua diberikan kepada ahli warisnya.
f. Uang duka dan biaya kematian
PNS yang tewas keluarganya berhak atas uang duka.
Tewas:
24
• Tunjangan lain yang diterima
• Serendah-rendahnya Rp. 500.000<-
-Apabila meninggalkan lebih dari 1 isteri yang sah, maka uang anak tersebuT
diberikan kepada isteri pertama
- Jika tidak meninggalkan isteri maka diberikan kepada anaknya
-Jika tidak meninggalkan isteri dan anak maka diberikan kepada orang tuanya/oleh
walinya.
BAB III
ANALISIS LAPORAN
25
3.1 Hasil Observasi
Berikut pertanyaan-pertanyaan yang kami tanyakan kepada narasumber yaitu
Ibu Marlina, S.Pd., M.M. selaku Kasubag Keuangan (Kepala Sub Bagian
Keuangan) di DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu)
Kabupaten Sukabumi.
26
Penggajian Pegawai Negeri Sipil diatur oleh Pemerintah sebagaimana
yang tertuang dalam UU No. 8 Tahun 1974 dan UU No. 43 Tahun Jo. PP
No. 6 Tahun 2000.
27
Untuk pemberian gaji pegawai, diberikan sesuai dengan peraturan
pemerintah dan dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan dan Asset
Daerah (BPKAD).
Rincian gaji pegawai pada DPMPTSP sebagaimana terlampir pada salinan
Daftar Gaji Pegawai/NCR.
11. Seperti apa Tunjangan-tunjangan yang diberikan kepada Pegawai yang ada
pada DPMPTSP?
Jawab:
Pada DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, terdapat tunjangan-tunjangan
diluar gaji yang diberikan kepada pegawai, tunjangan tersebut merupakan
tambahan penghasilan pegawai berdasarkan beban kerja, yaitu sebagai
berikut:
- Tunjangan Daerah, diberikan kepada pegawai yang menduduki
jabatan struktural (Esselon II/b, Esselon III/a, Esselon III/b,
Esselon IV/a).
- Tunjangan Khusus, diberikan kepada pegawai pada DPMPTSP
berdasarkan beban kerja pegawai, tunjangan ini diatur oleh SK
Bupati Sukabumi dan nominal penerimaannya disesuaikan dengan
beban kerja pegawai/sesuai dengan jabatan dan pangkat yang
bersangkutan.
- Tunjangan Funsional, diberikan kepada pegawai yang menduduki
jabatan fungsional tertentu contohnya fungsional arsiparis.
28
penanganan pengaduan dan perlindungan investasi, yang di pimpin oleh Kepala
Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
Sukabumi melalui Sekretaris Daerah. Adapun kewenangan yang dimiliki oleh
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati
Sukabumi Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pelimpahan Kewenangan
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan kepada Dinas
Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu.
29
d. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan tugas di Kesekretariatan,
bidang Penanaman Modal, bidang Pelayanan Perizinan, bidang
Pengawasan dan Pengendalian, Kelompok Jabatan Fungsional dan unit
organisasi lainnya di lingkungan Dinas;
e. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan tugas di bidang
Kesekretariatan, Penanaman Modal, bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
Promosi dan Data Informasi, pengendalian dan pengawasan;
f. Pembinaan administrasi di lingkungan Dinas;
g. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Dinas;
h. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
j. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
l. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
2) Kesekretariatan
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas. Sekretaris mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang Kesekretariatan. Untuk
melaksanakan tugas pokok bagian Sekretaris mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program kerja Sekretariat;
b. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas di
bidang umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan dan
evaluasi;
c. Pengkajiaan bahan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi dan
evaluasi di bidang kesekretariatan;
d. Pelayanan administratif kepada unit organisasi di lingkungan
Dinas;
e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bidang di lingkungan Dinas;
f. Pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi dan
evaluasi di bidang kesekretariatan;
g. Pengkajian dan penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas;
30
h. Pengkajian dan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA)
Dinas;
i. Pengkajian dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas;
j. Pembinaan organisasi dan tatalaksana di lingkungan Dinas;
k. Pembinaan kesejahteraan pegawai di lingkungan Dinas;
l. Penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Dinas;
m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
n. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
o. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas ;
dan
p. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
31
h) Pengelolaan ketatausahaan dan kearsipan;
i) Pengelolaan kepegawaian;
j) Pelaksanaan analisis kebutuhan pegawai di lingkungan Dinas;
k) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
l) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
m) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
n) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
32
c) Pembinaan dan fasilitasi teknis penyusunan dokumen perencanaan
dan evaluasi di bidang keuangan Dinas;
d) Penyajian dan pengelolaan data dan informasi rencana dan
program kerja Dinas;
e) Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas;
f) Penyiapan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas;
g) Penyiapan bahan dan penyusunan dan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Dinas;
h) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan Dinas;
i) Penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana serta
pelayanan publik di Lingkungan Dinas;
j) Pengelolaan data dan informasi di lingkungan Dinas;
k) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan Tugas dan fungsinya;
l) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
m) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
n) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
33
i. Pengkoordinasian pelaksanaan kajian pemberian insentif daerah dan/atau
kemudahan penanaman modal;
j. Penyusunan, pengkajian dan pembuatan peta potensi penanaman modal
berdasarkan sektor usaha;
k. Pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
l. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dibidang tugasnya;
m. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
n. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
34
h) Pembinaan dan pengembangan peluang dan potensi Penanaman Modal;
i) Pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
j) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
k) Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan tugas; dan
l) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
35
Perizinan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang
Pelayanan Perizinan. Untuk melaksanakan tugas pokok Bidang Pelayanan Perizinan
mempunyai fungsi :
36
b) Penyusunan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dan
pengendalian di bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan;
c) Penyusunan bahan kebijakan teknis dan koordinasi, fasilitasi, pembinaan
dan evaluasi di Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan;
d) Pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data sebagai bahan
pelaporan pelayanan perizinan pembangunan;
e) Menyusun laporan pelayanan perizinan pembangunan secara
berkala untuk bahan kebijakan pimpinan;
f) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan Seksi
Pelayanan Perizinan Pembangunan;
g) Pelaksanaan tugas yang diberikan sesuai tugas dan fungsinya;
h) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya;
i) Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
j) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
37
k) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
l) Pelaksanaan tugas yang diberikan sesuai tugas dan fungsinya;
m) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang;
n) Melaksanakan monitoring, dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas;
o) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas.
38
l. Pelaksanaan tugas yang diberikan sesuai tugas dan fungsinya;
m. Pelaksanaan koordinasi kerjasama dibidang tugasnya;
n. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan
o. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang pengawasan dan
Pengendalian membawahkan :
39
Seksi Perlindungan Investasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian fungsi Pengawasan dan Pengendalian di Bidang
Perilindungan Investasi. Untuk melaksanakan tugas pokok Seksi
Perlindungan Investasi mempunyai fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja bidang Perlindungan
Investasi;
b) Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
Perlindungan Investasi;
c) Pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data sebagai bahan
kebijakan teknis di bidang Perlindungan Investasi;
d) Penyelenggaraan Perlindungan Investasi;
e) Penyelenggaraan check lokasi/lapangan terkait data dan informasi
dan pemecahan masalah di bidang legalitas izin yang dikuasai
perusahaan;
f) Fasilitator dan atau penyelesaian masalah dalam rangka
pelaksanaan Data dan Informasi;
g) Pengkajian dan analisis bahan bahan informasi sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
h) Pelaksanaan tugas yang diberikan sesuai tugas dan fungsinya;
i) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
j) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas;
k) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
40
3.2.1.2 Susunan dan Struktur Organisasi
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Sukabumi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1 (satu)
Sekretaris yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian, dan dibantu oleh 3 (tiga)
Kepala Bidang serta Para Pejabat Fungsional.
Susunan organisasi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Sukabumi, terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi.
3. Kepala Bidang Penanaman Modal, membawahkan :
a. Seksi Pengembangan Investasi
b. Seksi Kerjasama Penanaman Modal
4. Kepala Bidang Pelayanan Perizinan, membawahkan :
a. Seksi Pelayanan Perizinan Pembangunan
b. Seksi Pelayanan Perizinan Ekonomi
5. Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian, membawahkan :
a. Seksi Pelayanan Pengaduan
b. Seksi Perlindungan Investasi
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
41
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SUKABUMI
(Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 62 Tahun 2016)
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SEKSI
SEKSI PELAYANAN SEKSI PELAYANAN
PENGEMBANGAN
PERIZINAN PEMBANGUNAN PENGADUAN
INVESTASI
42
3.2.2 Sumber Daya pada DPMPTSP Kabupaten Sukabumi
3.2.2.1 Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai yang ada pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Sukabumi hingga Januari 2017 adalah sebanyak 68 orang dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 2.1
KONDISI PEGAWAI (PNS DAN TENAGA KERJA SUKARELA)
PADA DPMPTSP KABUPATEN SUKABUMI
No Uraian Total
1 Jumlah Pegawai
- PNS 63
- CPNS 0
- TKS 5
Jumlah 68
a. Golongan IV 7
b. Golongan III 40
c. Golongan II 16
d. Golongan I 0
Jumlah 63
b. Diklatpim III 4
c. Diklatpim IV/Adum 9
Jumlah 14
Tabel 2.2
DAFTAR NAMA PEGAWAI
43
PADA DPMPTSP KABUPATEN SUKABUMI
Per 3 Januari 2017
PANGKAT/
NO NAMA/NIP JABATAN
GOL. RUANG
KOMARAWATI, A.Md.
4 Arsiparis III/d
NIP. 19711104 199803 2 005
APENDI
5 Pengurus Barang III/b
NIP. 19631028 198503 1008
ASEP BUDIMAN
6 Pengelola SIMDA Barang III/b
NIP. 19631017 198503 1 008
MOCHAMMAD SOLIHIN
7 Pengelola Kepegawaian III/b
NIP. 19600111 199103 1 005
IRAWATI, SH.
9 Peneliti Dokumen Izin III/b
NIP. 19700425 201001 2 002
44
NIP. 19650308 200701 1 010
TAOFIK HIDAYAT
14 Penomoran Naskah Izin II/c
NIP. 19740412 200701 1 014
TUTI SUSANTI
15 Pengelola Kepegawaian II/c
NIP. 19760517 200701 2 011
ARIF BUDIANTO
16 Pengelola IT II/c
NIP. 19760601 200801 1 002
PANGKAT/
NO NAMA/NIP JABATAN
GOL. RUANG
45
ENDANG SUHERMAN Kepala Bidang
26 IV/a
NIP. 19741101 199303 1 002 Pelayanan Perizinan
DEDE SUHENDAR
35 Pengelola Izin Peternakan II/c
NIP. 19681128 200706 1 003
MEMET SETIAWAN
37 Pengelola izin Gangguan II/b
NIP. 19820510 201001 1 021
46
NIP. 19730605 200801 1 004 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
PANGKAT/
NO NAMA/NIP JABATAN
GOL. RUANG
JAHRIA
51 Fungsional Umum III/b
NIP. 19621212 199003 1 004
SUSANDIKRILLAH,S.IP
52 Fungsional Umum III/c
NIP. 19760817 200801 1 011
47
NIP. 19840919 201101 2 003
HARIS DARSONO,S.Md
54 Fungsional Umum III/a
NIP. 19760306 200604 1 007
ATI RAHMAWATI
55 Fungsional Umum II/b
NIP. 19810510 201001 2 008
UJANG WAHYUDIN
56 Fungsional Umum II/b
NIP. 19740802 200701 1 007
ZAENUDIN
61 Fungsional Umum III/b
NIP. 19630415 199007 1 002
DUDI
62 Fungsional Umum III/a
NIP. 1970.03.12.2007.01.1.019
INDRA RUSDIYANA
63 Fungsional Umum II/b
NIP. 19820127 201001 1 007
48
KEUANGAN
Tabel 2.2
KONDISI SARANA PRASARANA
PADA DPMPTSP KABUPATEN SUKABUMI
KONDISI
BANYAK
NO SARANA PRASARANA KURANG
NYA BAIK BAIK
RUSAK
1 2 3 4 5 6
1 GEDUNG KANTOR 5 2 3 0
Generator Set 2 - 2 -
Kendaraan Roda 4 8 6 2 -
Kendaraan Roda 2 2 - 2 -
Pompa Air 1 1
Mesin Tik 5 2 2 1
Lemari Besi 25 14 11
Rak Besi/Metal 43 43 0 0
Rak Kayu 3 3 0 0
Filling Besi/Metal 17 7 10 0
Filling Kayu 10 0 10 0
Brankas 1 0 1 0
Lemari Sorok 2 0 2 0
Lemari Kaca 1 1 0 0
Lemari Kayu 2 2 0 0
49
KONDISI
BANYAK
NO SARANA PRASARANA KURANG
NYA BAIK BAIK
RUSAK
1 2 3 4 5 6
Papan Pengumuman 2 0 0 2
White Board 2 0 2 0
Mesin Absensi 1 0 0 1
Overhead Proyektor 3 1 1 1
Display 1 1 0 0
Meja Rapat 10 10 0 0
Meja Panjang 1 0 1 0
Kursi Putar 44 0 39 5
Meja Komputer 25 0 25 0
Tenda / Canopy 1 0 1 0
Meja Biro 4 4 0 0
Jam Mekanis 8 0 0 8
AC Split 17 1 16 0
Televisi 3 3 0 0
Sound System 2 2 0 0
Wireless 2 2 0 0
Dispenser 13 6 7 0
Handycam 4 1 0 3
Server Komputer/Software 2 2 0 0
PC. Unit 29 17 6 6
Laptop 31 13 5 13
50
KONDISI
BANYAK
NO SARANA PRASARANA KURANG
NYA BAIK BAIK
RUSAK
1 2 3 4 5 6
Scanner 3 3 1 0
Monitor 3 3 0 0
Printer 76 47 20 9
DVD External 1 0 1 0
Hardisk External 1 0 1 0
UPS / Stabilizer 51 3 10 38
Server 2 0 2 0
Router 1 1 0 0
Hub 1 1 0 0
Modem 3 3 0 0
Meja Operator 1 0 1 0
Microphone Wireless 4 0 3 1
Microphone/Boomstand 5 5 0 0
51
KONDISI
BANYAK
NO SARANA PRASARANA KURANG
NYA BAIK BAIK
RUSAK
1 2 3 4 5 6
Hum/Cable Compensator 2 0 0 2
Power Amplifier 1 0 1 0
Camera digital 1 1 0 0
Coordinatongraph /GPS 1 0 1 0
Loudspeaker 2 0 2 0
Telephone PABX 2 2 0 0
Pesawat Telephone 14 2 0 12
Facsimile 1 1 0 0
Handphone 1 0 0 1
Reciever Parabola 1 0 1 0
Water Current 4 2 0 2
52
Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sukabumi selama periode rentsra
yang lalu sebagaimana dituangkan dalam Tabel 2.3. pada halaman berikut :
53
Tabel 2.3
REVIEW PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN BPMPT KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2011-2015
Target Realisasi
Renstra Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Kinerja Tahun Kinerja
SKPD pada dengan
Indikator
Sasaran tahun 2015 Renstra
Kinerja
(akhir periode SKPD s/d
Renstra 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Akhir
SKPD) Tahun 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. Meningkatnya 1. Izin usaha
izin usaha yang yang 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 96,63% 100% 100%
diterbitkan dan diterbitkan
pelayanan
penanaman 2. Pelayanan
modal dan Penanaman 5% 26% 17% 14% 10% 5% 0,32% 0,49% 0,65% 0,55% 0,48% 0,48%
investasi Modal Dan
Investsi
3. Jumlah
Promosi 34 % 6 Kali 6 Kali 6 Kali 8 Kali 8 Kali 5 Kali 6 Kali 6 Kali 6 Kali 6 Kali 29 Kali
Investasi
Daerah
2. Meningkatnya 1. Nilai
Realisasi Realisasi 5% 3% 3.5% 4,% 4.5% 5% -71,62% 51,93% 586,02% -38,02% -77,02% -77,02%
Investasi PMDN
( PMA,
PMDN, dan 2. Nilai
5% 3% 3.5% 4% 4.5% 5% -99,98% 157,36% 61,55% -70,61% 1.260,50% 1.260,50%
Swasta Murni) Realisasi
PMA
54
Berdasarkan data pada Tabel 2.3 di halaman sebelumnya, pencapaian indikator
kinerja dari tahun 2011 s.d 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran Nomor 1 (satu) yaitu “Meningkatnya Izin Usaha yang Diterbitkan dan
Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal dan Investasi“, sasaran tersebut dengan
indikator sasaran sebagai berikut :
Tabel 2.4
TARGET DAN REALISASI RETRIBUSI BERDASARKAN
IZIN USAHA YANG DITERBITKAN
TAHUN 2011-2015
Tabel 2.6
JUMLAH PROMOSI INVESTASI
56
2011 6 5 83,33
2012 6 6 100
2013 6 6 100
2014 8 6 75
2015 8 6 75
JUMLAH 34 29 85,29
Ketidak-tercapaian target jumlah promosi investasi disebabkan oleh
beberapa hal, diantaranya :
TABEL 2.7
JUMLAH INVESTOR BERSKALA NASIONAL (PMDN)
TAHUN 2011-2015
2010 16 1.315.231.000.000,00 -
2011 312 373.289.000.000,00 -77,62%
2012 352 567.142.758.793,00 51,93%
2013 961 3.890.698.933.039,00 586,02%
2014 481 2.411.946.126.228,00 -38,02%
57
2015 377 546.249.443.071,00 -77.35%
Rumus : Nilai PMDN tahun ini (n) dikurangi realisasi investasi tahun lalu (n-1) dibagi
realisasi tahun lalu (n-1) dikali 100
Tabel 2.8
JUMLAH NILAI INVESTASI BERSKALA NASIONAL (PMA)
TAHUN 2011-2015
JUMLAH JUMLAH INVESTASI %
TAHUN
INVESTOR (US$)
2010 24 559.770.000 -
Data Investasi PMA yang didapat dari penerbitan izin BKPM RI melalui
proses SPIPISE, selanjutnya dianalisis/dikompilasi berdasarkan Nilai Investasi,
jumlah Proyek, Tenaga Kerja ke lokasi dan sektor/bidang usaha.
58
Tabel 2.9
JUMLAH PERUSAHAAN PMDN DAN PMA
DI KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2014-2015
DI KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2014-2015
59
PMDN PMA JUMLAH
SEKTOR TOTAL
2014 2015 JUMLAH 2014 2015 JUMLAH
Industri 40 46 86 9 11 20 106
Pertanian 2 2 4 1 1 2 6
Peternakan 11 8 19 1 1 2 21
Perkebunan 1 0 1 0 0 0 1
Perikanan 0 0 0 0 0 0 0
Pertambangan 1 2 3 2 0 2 5
Pariwisata 9 13 22 0 0 0 22
Lainnya 416 306 722 3 11 14 736
Jumlah 480 377 857 16 24 40 897
Tabel 2.10
RASIO DAYA SERAP TENAGA KERJA TAHUN 2011-2015
TAHUN
NO URAIAN
2011 2012 2013 2014 2015
3 Rasio 90 107 29 34 34
Pencapaian inkator kinerja Nilai Realisasi PMDN dan PMA diatas, melalui
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
Tabel 2.11
DAFTAR PELAYANAN IZIN
SESUAI PERBUP NOMOR 60 TAHUN 2014
60
NO JENIS PERIZINAN
1 Izin Lokasi
2 Izin Peruntukan dan Penggunaan Tanah (IPPT)
3 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
4 Izin Gangguan (IG)
5 Izin Pemanfaatan Daerah Milik Jalan
6 Izin Usaha Pertambangan
7 Izin Pengambilan Air Dibawah Tanah
8 Izin Usaha Jasa Kontruksi
9 Izin Reklame
10 Persetujuan Prinsip Kawasan Industri
11 Izin Usaha Kawasan Industri
12 Pendaftaran Penanaman Modal
13 Izin Prinsip Penanaman Modal
14 Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
15 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal
16 Izin Usaha
Izin Usaha Perluasan
Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal (MErger), dan
Izin Usaha Perubahan
17 Tada Daftar Gudang (TDG)
18 Izin Kepariwisataan, terdiri dari :
Izin Usaha Hotel
Izin Penginapan
Izin Restoran
Izin Rekreasi
19 Izin Usaha Peternakan
20 Izin Usaha Perikanan
21 Izin Pelayanan Kesehatan
22 Izin Usaha Toko Modern
23 Izin/Non Izin yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku
61
3. Izin Prinsip Perluasan PMDN;
4. Izin Prinsip Perubahan PMDN;
5. Izin Usaha PMDN;
6. Izin Perubahan PMDN;
7. Izin Usaha Perluasan PMDN;
8. Izin Usaha Penggabungan PMDN (Merger).
B. Urusan Penataan Ruang meliputi Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah;
C. Urusan Pertanahan meliputi Izin Lokasi;
D. Urusan Pekerjaan Umum meliputi:
1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
2. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK);
3. Izin Penyelenggaraan Reklame (IPR);
4. Ruas Milik Jalan (RMJ).
E. Urusan Industri meliputi:
1. Izin Usaha Industri (IUI);
2. Izin Perluasan Industri (IPI);
3. Tanda Daftar Industri (TDI);
4. Izin Usaha Kawasan Industri.
5. Izin Gangguan (IG).
F. Urusan Kesehatan meliputi:
1. Izin Mendirikan Klinik;
2. Izin Mendirikan Apotik;
3. Izin Penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan;
4. Izin Penyelenggaraan Optikal;
5. Izin Penyelenggaraan Salon Kecantikan;
6. Izin Penyelenggaraan Sehat Pakai Air (SPA);
7. Izin Pedagang Eceran Obat;
8. Izin Pengobatan Tradisional;
G. Urusan Perdagangan meliputi:
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);
2. Izin Usaha Toko Modern (IUTM);
3. Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUP2T);
4. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW);
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
6. Tanda Daftar Gudang (TDG)
7. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP).
H. Urusan Peternakan meliputi Izin Peternakan;
I. Urusan Perikanan meliputi Izin Perikanan;
J. Urusan Pariwisata meliputi:
1. Bidang usaha daya tarik wisata meliputi jenis usaha meliputi:
a) Daya tarik wisata alam
b) Daya tarik wisata budaya
c) Daya tarik wisata buatan manusia
2. Bidang usaha kawasan pariwisata
3. Bidang usaha jasa transportasi wisata meliputi jenis usaha meliputi
Angkutan jalan wisata;
62
4. Bidang usaha jasa perjalanan wisata meliputi jenis usaha :
a) Biro perjalanan wisata
b) Agen perjalanan wisata
5. Bidang usaha jasa makanan dan minuman meliputi jenis usaha meliputi:
a) Restoran / rumah makan
b) Rumah minuman
c) Kafe
d) Pusat penjualan makanan
e) Jasa boga
63
j) Bidang usaha jasa konsultan pariwisata
k) Bidang usaha jasa pramusaji/pramu wisata
l) Bidang usaha wisata tirta meliputi jenis usaha meliputi:
1) Wisata perairan meliputi sub Jenis usaha :
2) Wisata memancing.
m) Bidang usaha Solus Per Aqua (SPA) meliputi jenis usaha meliputi:
1) Salon kecantikan
2) Solus per aqua
64
- Di era modern dengan kemajuan Teknologi Informasi saat ini, mekanisme
pelayanan perizinan di Kabupaten Sukabumi khususnya masih menggunakan
sistem manual, sehingga seringkali terkendala rentang jarak koordinasi
birokrasi yang dipengaruhi oleh luasnya wilayah geogragfis Kabupaten
Sukabumi, sehingga hal ini menjadikan pengurusan permohonan izin bagi
masyarakat menjadi beban anggaran yang cukup tinggi dari segi transportasi.
65
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam
meningkatkan motivasi kerja sebab gaji adalah alat untuk
memenuhi berbagai kebutuhan pegawai. Oleh karena itu,
perusahaan atau organisasi harus melakukan perencanaan gaji
yang tepat dalam arti memiliki keadilan. Dari sudut pandang organisasi,
ini juga menjadi salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan kepuasan
kerja, motivasi pegawai, merangsang pegawai baru yang berkualitas untuk
memasuki organisasi, mempertahankan pegawai yang ada, dan meningkatkan
produktivitas. Oleh karena itu, perencanaan atau penentuan gaji menjadi isu yang
penting dalam manajemen sumber daya manusia dan harus ditentukan secara hati-
hati dan melalui langkah-langkah tertentu sesuai ketentuan pemerintah.
66
Penggajian Pegawai Negeri Sipil diatur oleh Pemerintah sebagaimana yang
tertuang dalam UU No. 8 Tahun 1974 dan UU No. 43 Tahun Jo. PP No. 6 Tahun
2000. Untuk Pembayaran Gaji pada DPMPTSP dikenal dengan Sistem
pembayaran “Payroll”, yaitu pembayaran yang langsung masuk kedalam rekening
masing-masing pegawai. Untuk sistem pembayaran ini, DPMPTSP bekerjasama
dengan Bank BJB dalam mengelola pembayaran Payroll tersebut. Keuntungan
dari sistem pembayaran payroll diantaranya dalam faktor efisiensi/kemudahan
bagi pegawai dan bendaharawan serta faktor keamanan distribusi gaji karena gaji
langsung masuk ke dalam rekening masing-masing pegawai.
Jadi Penggajian Pegawai Negeri Sipil yang ada di Dinas Penanaman Modal
dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sukabumi sesuai dengan sistem
pemerintahan yang telah diatur dalam UU No.8 Tahun 1974 menyatakan bahwa
setiap Pegawai berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan
tanggung jawabnya dan UU No. 43 Jo. PP No. 6 Tahun 2000 menetapkan
penggajian berdasarkan gabungan skala tunggal dan skala ganda, yaitu: pegajian
yang berpangkat sama diberi gaji pokok yg sama, disamping itu diberikan
tunjangan kepada Pegawai Negeri yang memikul tanggung jawab yang lebih
berat, prestasi yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu yang sifatnya
memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus-menerus.
4.2 Saran
Setiap perusahaan harus memiliki sistem penggajian yang baik, karena
merupakan salah satu unsur terpenting dalam jalannya kinerja perusahaan. Selain
sistem yang baik, penggajian tenaga kerja harus sesuai indikator yang telah ada
dan diatur oleh pemerintah. Hal ini untuk melindungi tenaga kerja dan
mempermudah pengawasan terhadap perusahaan.
67
DAFTAR PUSTAKA
68
LAMPIRAN DOKUMENTASI
69
70