Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG

INFORMASI DALAM ORGANISASI


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah yang dibimbing oleh :

ADMINISTRASI PERKANTORAN

DRS. H. KHAIRIL YUSRIR, M.SI

DiSusun oleh :

Muhammad NasyirAl Abrar

NPM 202207761

Absen : 22

6A NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ADMINISTRASI STIA AMUNTAI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “Sistem Informasi
Organisasi”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, serta para sahabat dan pengikut beliau yang memperjuangkan
Dinul Islam di persada muka bumi ini, semoga kita dapat melanjutkan cita-cita
luhur beliau.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen pengampu Sistem


Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingan kepada kami, dan
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini
kami ucapkan banyak terimah kasih. Semoga kebaikannya bernilai ibadah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan, kelemahan dan keterbatasan oleh karena itu kami sangat
mebutuhkan sumbangan pikiran, saran, dan kritikan yang konstruktif demi
kesempurnaan penyusun makalah selanjutnya.

Mudah-mudahan dengan makalah yang singkat ini dapat memenuhi


harapan kita semua dan ada manfaatnya bagi para pembaca sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan.

Barabai , 8 nov 2022

Penyusun

M.Nasyir Al Abrar

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi
antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik
(hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi
memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga
seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan
sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam
tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan/organisasi yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan/organisasi. Apabila suatu
perusahaan/organisasi kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan/organisasi akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat
terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya.

B. Rumusan Masalah

3
1. Bagaimana pengembangan organisasi?
2. Apa saja model dasar dan variasi struktur organisasi?
3. Fungsi fungsi organisasi
4. interaksi manusia dalam organisasi?
5. Bagaimana dampak sistem informasi dalam organisasi?
6. Mempertahankan ungulan kompetetif?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengembangan organisasi.
2. Mengetahui model dasar dan variasi struktur organisasi.
3. Mengatahui fungsi fungsi dari organisasi
4. Mengetahui interaksi manusia dalam organisasi.
5. Mengetahui dampak sistem informasi dalam organisasi.
6. Mengatahui keunggulan kompetetif

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah suatu strategi normatif, suatu proses
reduksi, yang dimaksudkan untuk mempengaruhi sistem kepercayaan, nilai,
dan sikap di dalam organisasi, sehingga organisasi itu lebih mampu
menyesuaikan diri dengan tingkat perubahan yang cepat dalam teknologi,
lingkungan industri dan masyarakat pada umumnya. Pengembangan
organisasi mencakup pula penyusunan kembali struktur organisasi yang
dimulai, ditunjang, dan dikukuhkan oleh perubahan normatif dan perilaku. 1
Dengan kata lain pengembangan organisasi adalah proses penyesuaian
organisasi terhadap perubahan yang cepat melalui berbagai pendekatan
teknostruktural. Sedangkan yang dimaksud pendekatan teknostruktural antara
lain perencanaan struktur, metode sosioteknis, perluasan kerja dan
pendalaman kerja, rekayasa dinamika kelompok, pengembangan pranata
(institution building), dan pengembangan kapasitas dengan tetap
mempertahankan efisiensi kerja dalam organisasi. Dalam hal ini paling tidak

1
C.Laudon, Kenneth.   P.Laudon, Jane.  Sistem Informasi Manajemen. (Yogyakarta: ANDI.
Sutabri, Tata. Sistem Inform 2004), hlm. 43

5
ada empat elemen yang mendorong atau mempengaruhi pengembangan
organisasi yaitu:
1. Manusia (perilaku)
Elemen ini penting karena aktivitas organisasi oleh interaksi antar-
individu atau antar-kelompok, norma-norma informal, persepsi, peran,
kepemimpinan, konflik dalam kelompok, dan sebagainya. Perilaku
organisasi dalam banyak hal juga ditentukan oleh perilaku kelompok dan
perilaku individu.
2. Teknologi
Teknologi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh
orang terhadap objek dengan atau tanpa alat bantuan perkakas atau alat
mekanis, untuk mengadakan perubahan tertentu dalam objek tersebut.
Secara luas teknologi juga bisa berarti penerapan pengetahuan untuk
melaksanakan pekerjaan.
3. Tugas (task)
Efisiensi organisasi dapat dicapai dengan menyusun tugas pekerjaan
secara sistematis. Konsepsi inilah yang mendasari sistem pembagian kerja
fungsional atau spesialisasi menurut jenis pekerjaan.
4. Struktur
Struktur dipergunakan untuk mengendalikan organisasi dan membedakan
bagian-bagiannya untuk mencapai tujuan bersama. Yang dimaksud
struktur adalah penentuan rentang kendali, pelimpahan wewenang,
formalisasi, dan sebagainya, yang membuat aktivitas organisasi berjalan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan. 2

B. Model Dasar dan Variasi Struktur Organisasi


Secara umum struktur organisasi adalah susunan sub-subsistem dengan
hubungan wewenang dan tanggung jawabnya. Keadaan dalam mana setiap
struktur organisasi menguntungkan menjadi dasar untuk mengubah struktur

2
Ibid, hlm 55

6
keorganisasian dalam menanggapi perubahan kondisi seperti perbaikan sistem
pengolahan informasi dan perbaikan dalam sistem keputusan. 3
1. Model dasar struktur organisasi
Model dasar dari struktur organisasi terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu struktur hierarki, spesialisasi, hubungan lini dan staf, wewenang dan
tanggung jawab, rentang kendali
a. Struktur hierarki
Hierarki struktur organisasi meliputi manajemen puncak
manajemen menengah, dan manajemen bawah. Berikut ini bagan
hierarki strukturnya:

Manajemen puncak
(Direktur)

Manajer Manajer Manajer Manajer SDM Manajer


pemasaran produksi operasional keuangan

Staf/Karyawan Operasional

Pada bagan di atas, menunjukkan bahwa seorang direktur


sebagai top management (manajemen puncak) membawahi beberapa
manajemen menengah atau first line management (manajer) yang
masing-masing mempunyai tugas dan fungsi bidang kerja yang
berbeda. Dalam menjalankan tugas dan fungsi bidang kerja agar lancar
dan mencapai hasil yang diinginkan, para manajer tersebut mempunyai
staf atau karyawan operasional yang membantu menyelesaikan
pekerjaan para manajer.
b. Spesialisasi

3
James A. O’Brien, Pengantar Sistem Informasi. (Jakarta : Salemba Empat, 2005.), hlm. 89

7
Organisasi membagi pekerjaan atas tugas-tugas khusus hingga
menimbulkan spesialisasi. Akuntan dalam fungsi perakunan
mengkhususkan dalam perakunan. Petugas pemasaran mengkhususkan
dalam bidang pemasaran. Spesialisasi dapat berlanjut sedemikian
sehingga dalam sebuah fungsi terdapat para spesialis untuk bidang-
bidang yang lebih kecil, misalnya spesialis perpajakan, riset, produk,
dan sebagainya.
c. Hubungan lini dan staf
Garis lini (garis utuh) menjelaskan wewenang perintah langsung
dari fungsi-fungsi dalam organisasi. Manajer pemasaran menerima
laporan dari para manajer penjualan. Para manajer penjualan menerima
laporan dari para wiraniaga. Wewenang mengalir dari atas ke bawah.
Posisi-posisi staf (garis putus) berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
pendukung seperti analisis dan konsultasi. Mereka tidak mempunyai
wewenang atas petugas operasi.
d. Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang adalah hak untuk memerintah. Jika seseorang
memiliki tanggung jawab untuk sebuah kegiatan, ia harus memiliki
wewenang. Wewenang dibuktikan melalui pengendalian atas sumber
daya, ganjaran, dan fungsi, serta pelimpahan kuasa untuk mengambil
keputausan sehubungan dengan hal-hal tersebut.
e. Rentang kendali
Rentang kendali menunjukkan banyaknya bawahan yang diawasi
oleh seorang penyelia (yaitu banyaknya yang melapor pada atasan).
Jumlah ini tidak ditentukan berdasarkan teori manajemen tradisional,
tetapi secara mudahnya adalah bahwa jumlah lainnya harus kecil (tiga
sampai tujuh). Riset terakhir menunjukkan bahwa rentang kendali yang
efektif tergantung pada banyaknya komunikasi yang diperlukan antara
atasan dengan para bawahannya. Akhirnya batas pengolahan informasi
pada manusia menjadi variabel pembatasnya.
2. Variasi struktur organisasi

8
Ada tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian yaitu :
organisasi berdasarkan produk atau jasa, penggunaan hubungan lateral
dalam sebuah organisasi fungsional, dan organisasi proyek.
a. Organisasi berdasarkan produk atau jasa
Selain diorganisasikan berdasarkan fungsi, organisasi dapat
dibangun bermula berdasarkan produk atau jasa. Setiap kelompok
produk atau jasa akan memiliki fungsinya sendiri dalam manufaktur,
pemasaran, perakunan, dan seterusnya.
b. Hubungan lateral dalam sebuah organisasi fungsional
Sebuah organisasi fungsional dapat digabungkan sebagian
dengan organisasi produk atau jasa melalui penggunaan hubungan
lateral. Organisasi fungsional dapat dipandang sebagai suatu arus
kegiatan menurun. Produk atau jasa dipandang sebagai aliran melalui
organisasi fungsional. Hubungan lateral adalah cara mengkoordinasikan
kegiatan berbagai departemen atau fungsi dalam beroperasi untuk
menghasilkan barang atau jasa.
c. Organisasi proyek
Dalam organisasi proyek, sumber-sumber daya adalah proyek-
proyek yang ditugaskan dengan dikepalai oleh seorang direktur proyek.
Sebuah perusahaan konstruksi dapat diorganisasikan seperti ini.
Perusahaan antariksa telah menggunakan metode ini untuk proyek-
proyek riset dan pengembangan. Departemen sistem informasi sering
menggunakan organisasi proyek sebagai sebuah bentuk dinamis dari
organisasi berdasarkan produk atau jasa. Sifat sementara dari proyek
menyebabkan perlunya tanggapan keorganisasian khusus untuk
membuat, mengkoordinasi, dan menugaskan sumber-sumber daya
antara berbagai proyek yang berbeda-beda. Para manajer proyek
memiliki wewenang cukup besar atau proyek tersebut dan pada
dasarnya membeli sumber-sumber daya dari dalam dan luar organisasi
(Gordon B. Davis, 1992).
C. Fungsi-fungsi Organisasi

9
Serangkaian kegiatan yang sangat berkaitan erat satu sama lain secara
kolektif disebut “fungsi” suatu organisasi. Misalnya, mengikuti laporan kegiatan
pegawai, menjaga agar catatan pengalaman kerja mereka selalu mutakhir (up to
date), dan mengelola berbagai data faktual tentang pegawai merupakan bagian
dari fungsi personalia. Organisasi memiliki beberapa fungsi utama. Dan mungkin
pada organisasi yang berbeda hal-hal tersebut akan diorganisasi secara berbeda
pula. Arus informasi yang silang-fungsional (cross functional) juga dapat sangat
ekstensif; misalnya, manajer bagian pembelian harus menerima informasi dari
fungsi manufaktur tentang jadwal produksi yang akan datang dari masing-masing
produk, termasuk juga tentang jumlah bahan dan komponen yang diperlukan
selama kegiatan produksi. Luasan ke arah mana informasi dari satu bidang
fungsional akan dialirkan ke sistem informasi bidang fungsional lain, baik dengan
tingkat kemudahan yang dengan mana hal ini akan dilaksanakan,dianggap sebagai
ukuran derajat “keterpaduan” dari sistem informasi organisasi bersangkutan.

D. Interaksi Manusia dalam Organisasi


Teori manajemen pada mulanya agak bersifat mekanis dalam
pandangannya atas interaksi manusia. Tujuan para anggota dalam sebuah
organisasi dianggap konsisten dengan tujuan organisasi. Pada karyawan
dianggap menangani positif terhadap wewenang dan didorong oleh imbalan
keuangan.4Gerakan hubungan kemanusiaan yang dimulai dengan telah
membentuk konsep tentang organisasi sebagai sebuah sistem sosial. Motivasi
ternyata didasari oleh lebih dari sekedar imbalan ekonomis. Kelompok kerja,
rekan kerja, dan sebagainya ternyata penting. Gaya kepemimpinan dianjurkan
yang lebih meningkatkan kepuasan pekerja dalam organisasi. Hasil-hasil riset
keperilakuan tidak menunjuk kepada seperangkat tunggal prinsip tertentu
tetapi sebagaian besar riset memperlihatkan perlunya mempertimbangkan
kebutuhan manusia dalam merancang organisasi.
Hierarki Maslow berguna karena menunjukan sebuah dimensi penting
dalam kebutuhan manusia. Seseorang manusia yang sedang kelaparan
memusatkan perhatian pada kebutuhan fisiologis. Tetapi setelah rasa laparnya
terpuaskan, ia akan merasa penting akan keamnan dan mungkin akan
perhatian dan peghargaan terpenuhi, kebutuhan akan perwujudan diri menjadi
penting. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi tidak dapat menggantungkan
4
Ibid, hlm 75

10
diri saja pada upah yang memuaskan dan kondisi kerja yang aman untuk
memotivasi orang.

E. Dampak Sistem Informasi dalam Organisasi


Menurut Kenneth dan Jane (2007) ada dua dampak sistem informasi
dalam organisasi yaitu dampak ekonomi, dan dampak organisasi dan
perilaku.5
1. Dampak ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi teknologi informasi (TI) mengubah
baik biaya relatif modal maupun biaya informasi. Teknologi sistem
informasi dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat digantikan
dengan modal dan tenaga kerja tradisional. Sejalan dengan penurunan
biaya teknologi informasi, TI menggantikan tenaga kerja yang secara
historis merupakan biaya yang terus meningkat. Maka teknologi informasi
harus menghasilkan penurunan jumlah manajer tingkat menengah dan
pekerja administrasi seiring dengan teknologi informasi yang menjadi
pengganti bagi tenaga kerja. Seiring dengan penurunan biaya teknologi
informasi, TI juga menggantikan untuk modal lainnya seperti geddung dan
mesin yang tetap relatif mahal. Maka dengan berjalannya waktu kita dapat
berharap para manajer untuk meningkatkan investasi mereka pada
teknologi informasi karena penurunan biaya adalah relative terhadap
investasi modal lainnya. w
2. Dampak organisasi dan perilaku
Dampak organisasi terbagi menjadi tiga yaitu teknologi informasi
meratakan organisasi, organisasi pasca industri, dan memahami penolakan
organisasi terhadap perubahan.
a. Teknologi informasi meratakan organisasi
Penelitian perilaku telah membuat teori tentang teknologi
informasi yang memfasilitasi perataan hierarki dengan memperluas

5
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. Sistem Informasi Manajemen.
(Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2002), hlm. 77

11
distribusi informasi untuk memberikan kekuatan kepada karyawan
tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen. Teknologi
informasi mendorong hak pembuatan keputusan lebih rendah pada
organisasi karena para karyawan tingkat rendah menerima informasi
yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan.
Karena para manajer saat ini sangat banyak informasi yang akurat dan
tepat waktu mereka menjadi lebih cepat dalam membuat keputusan,
sehingga sedikit manajer yang membutuhkannya.
Biaya manajemen berkurang sebagai persentase pendapatan dan
hierarki menjadi lebih efisien. Perubahan ini berarti bahwa rentang
kendali manajemen telah menjadi lebih luas, sehingga memungkinkan
manejer tingkat tinggi untuk mengelola dan mengendalikan lebih bayak
karyawan yang tersebar dalam jarak yang luas. Banyak perusahaan
telah menghilangkan ribuan manajer tingkat menengah akibat
perubahan ini.
b. Organisasi pasca industry
Teori pasca industri yang lebih banyak didasari oleh sejarah dan
sosiologi dibandingkan ekonomi juga mendukung ide bahwa teknologi
informasi harus meratakan hierarki. Pada masyarakat pasca industri,
wewenang semakin bergantung kepada pengetahuan dan kompetensi,
dan tidak hanya pada posisi formal. Maka bentuk organisasi menjadi
rata karena pekerja profesional cenderung mengelola dirinya sendiri dan
pembuatan keputusan harus menjadi lebih tersebar di seluruh
organisasi.
c. Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan
Sistem informasi dapat memengaruhi siapa yang melakukan
apa, kepada siapa, di mana, kapan, dan bagaimana pada organisasi.
Banyaknya sistem informasi baru yang membutuhkan perubahan pada
rutinitas pribadi dan individu yang dapat menjaddi menyakitkan bagi
mereka yang terlibat dan memerlukan perhatian ulang dan usaha
tambahan yang belum tentu dikompensasi. Karena sistem informasi

12
secara potensial mengubah struktur, budaya, proses bisnis dan strategi
organisasi sering kali terdapat penolakan yang harus dipertimbangkan.
Karena penolakan organisasi terhadap perubahan sangatlah kuat,
banyak investasi teknologi informasi yang gagal dan tidak
meningkatkan produktivitas. Penelitian pada kegagalan penerapan
proyek mendemontrasikan bahwa alasan paling umum untuk kegagalan
proyek besar untuk mencapai tujuannya bukanlah kegagalan teknologi,
akan tetapi penolkan perubahan pada organisasi dan politik.

F. Mencapai Keunggulan Kompetitif dengan Model Daya Porter

Model daya untuk mencapai keunggulan kompetitif dikemukakan oleh


Michael Porter di mana model ini menyediakan pandangan umum terhadap
perusahaan, pesaingnya dan lingkungan perusahaan. Pada model ini terdapat lima
daya kompetitif yang membentuk nasib perusahaan, yaitu:

1. Pesaing tradisional
Seluruh perusahaan berbagi pangssa pasar dengan psesaing lainnya yang
secara berkelanjutan menggunakan cara baru yang lebih efisien untuk
berproduksi dengan memperkenalkan produk baru dan jasa baru, dan mencoba
untuk menarik pelanggan dengan mengembangkan merek dan mengeakan
biaya perubahan kepada pelanggannya.
2. Pemain baru di pasar
Pada ekonomi bebas dengan sumber daya tenaga kerja. Pada beberapa
industri lainnya, memasuki pasar adalah sangat sulit. Namun perusahaan baru
memiliki beberapa kemungkinan keuntungan, yaitu:
a. Perusahaan tidak terkunci kepada pabrik dan peralatan lama.
b. Perusahaan sering kali memperkerjakan karyawwan yang lebih mudah
yang tidak terlalu mahal dan mungkin lebih inovatif.
c. Perusahaan tidak dibebani oleh nama mereka yang telah tua, usang dan
“lebih lapar” dari pada pemain tradisional pada industri.

13
d. Perusahaan tergantung kepada pendanaan luar untuk pabrik dan
peralatan baru yang bisa jadi mahal.
e. Perusahaan memiliki angkatan kerja yang kurang berpengalaman.
f. Perusahaan memiliki sedikit pengakuan merek.
3. Produk dan jasa pengganti
Teknologi baru menciptakan pengganti sepanjang waktu, bahkan minyak
memiliki pengganti: ethanoldapat mengganti bahan bakar untuk mobil,
minyak nabati untuk bahan bakar diesel pada truk, dan angina, tenaga
matahari, batu bara dan tenaga air untuk menghasilkan listrik industri. Jaasa
telepon internet dapat menggantikan jasa telepon tradisioinal, jasa music
internet dapat membuat anda mengunduh music ke iPad sebagai pengganti
toko music yang menjual CD. Semakin banyak produk dan jasa pengganti
pada industry anda, semakin tidak mungkin anda dapat mengendalikan
penetapan harga dan semakin anda rendah margin laba anda.
4. Pelanggan
Perusahaan yang untung bergantung kepada pengukuran besar atas
kemampuannya menarik dan mempertimbangkan pelanggan dan
membebankan harga yang tinggi. Kekuatan para pelanggan berkembang jika
mereka dapat dengan mudah berpindah kepada produk dan jasa pesaing atau
jika mereka dapat memaksa bisnis dan pesaingnya untuk bersaing hanya pada
harga di pasar transparan dimana terdapat sedikit diferensasi produk.
5. Pemasok
Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak penting pada naiknya
harga sementara pemasok bisa. Semakin banyak pemasok berbeda yang
dimiliki perusahaan, maka semakin besar pula kendali yang dapat dijalankan
atas pemasok dalam bentuk harga, kuaalitas, dan jadwal pengiriman. Contoh
pembuatan laptop hamper selalu memiliki pemosok komponen utama yang
bersaing, seperti keyboard, hard drive, dan layar monitor.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi adalah struktur formal yang stabil dan formal yang
mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk
menciptakan output. Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya, budaya
organisasi, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Serangkaian kegiatan
yang sangat berkaitan erat satu sama lain secara kolektif disebut “fungsi”
suatu organisasi. Pengembangan organisasi adalah proses penyesuaian
organisasi terhadap perubahan yang cepat melalui berbagai pendekatan
teknostruktural. Model dasar dari struktur organisasi terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu struktur hierarki, spesialisasi, hubungan lini dan staf,
wewenang dan tanggung jawab, rentang kendali. Menurut Gordon B. Davis
(1992) ada tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian yaitu,
organisasi berdasarkan produk atau jasa, penggunaan hubungan lateral dalam
sebuah organisasi fungsional, dan organisasi proyek.

B. Saran

15
Sebaiknya kita sebagai manusia saling memaafkan dan memperbaiki
kesalahan, Karena itu dalam menyampaikan informasi yang sifatnya sebuah
koreksi, sebaiknya kita menyampaikannya dengan cara yang baik, ramah dan lembut

DAFTAR PUSTAKA

C.Laudon, Kenneth.   P.Laudon, Jane 2004.  Sistem Informasi


Manajemen. Yogyakarta: ANDI. Sutabri, Tata. Sistem Inform
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi
Manajemen. Yogyakarta : UPP AMP YKPN,
O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,

16

Anda mungkin juga menyukai