Disusun Oleh:
KELAS D
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala
karunia rahmat, hidayah, dan taufik-Nya, sehingga Makalah tentang memahami
“APLIKASI SISTEM INFORMASI DI FUNGSI – FUNGSI ORGANISASI ” ini
dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak H.M. Arif Kurniawan, S.E.,M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami berharap agar pembaca tidak merasa puas dengan penjelasan dariberbagai
hal yang ada dalam makalah ini, tetapi diharapkan terus mencari dan menggali dari
sumber atau buku lainnya. Tentu terdapat beberapa kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini, oleh karenanya kami memohon maaf. Kami
berharap atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak atau pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA...................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
A. Pengembangan Organisasi...............................................................................................3
B. Model Dasar dan Variasi Struktur Organisasi.................................................................4
C. Interaksi Manusia dalam Organisasi................................................................................7
D. Dampak Sistem Informasi dalam Organisasi...................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Semua orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi
antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik
(hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi
memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga
seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan
sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam
tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan/organisasi yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan/organisasi. Apabila suatu
perusahaan/organisasi kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan/organisasi akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat
terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan organisasi?
1
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah suatu strategi normatif, suatu proses
reduksi, yang dimaksudkan untuk mempengaruhi sistem kepercayaan, nilai,
dan sikap di dalam organisasi, sehingga organisasi itu lebih mampu
menyesuaikan diri dengan tingkat perubahan yang cepat dalam teknologi,
lingkungan industri dan masyarakat pada umumnya. Pengembangan
organisasi mencakup pula penyusunan kembali struktur organisasi yang
dimulai, ditunjang, dan dikukuhkan oleh perubahan normatif dan perilaku
(C.Laudon, 2004).
Dengan kata lain pengembangan organisasi adalah proses penyesuaian
organisasi terhadap perubahan yang cepat melalui berbagai pendekatan
teknostruktural. Sedangkan yang dimaksud pendekatan teknostruktural antara
lain perencanaan struktur, metode sosioteknis, perluasan kerja dan
pendalaman kerja, rekayasa dinamika kelompok, pengembangan pranata
(institution building), dan pengembangan kapasitas dengan tetap
mempertahankan efisiensi kerja dalam organisasi. Dalam hal ini paling tidak
ada empat elemen yang mendorong atau mempengaruhi pengembangan
organisasi yaitu:
1. Manusia (perilaku)
Elemen ini penting karena aktivitas organisasi oleh interaksi antar-
individu atau antar-kelompok, norma-norma informal, persepsi, peran,
kepemimpinan, konflik dalam kelompok, dan sebagainya. Perilaku
organisasi dalam banyak hal juga ditentukan oleh perilaku kelompok dan
perilaku individu.
2. Teknologi
Teknologi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh
orang terhadap objek dengan atau tanpa alat bantuan perkakas atau alat
3
mekanis, untuk mengadakan perubahan tertentu dalam objek tersebut.
Secara luas teknologi juga bisa berarti penerapan pengetahuan untuk
melaksanakan pekerjaan.
3. Tugas (task)
Efisiensi organisasi dapat dicapai dengan menyusun tugas pekerjaan
secara sistematis. Konsepsi inilah yang mendasari sistem pembagian kerja
fungsional atau spesialisasi menurut jenis pekerjaan.
4. Struktur
Struktur dipergunakan untuk mengendalikan organisasi dan membedakan
bagian-bagiannya untuk mencapai tujuan bersama. Yang dimaksud
struktur adalah penentuan rentang kendali, pelimpahan wewenang,
formalisasi, dan sebagainya, yang membuat aktivitas organisasi berjalan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
4
Manajemen
puncak
Manajer pemasaran Manajer produksi Manajer operasional Manajer SDM Manajer keuangan
Staf/Karyawan Operasional
5
Posisi-posisi staf (garis putus) berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
pendukung seperti analisis dan konsultasi. Mereka tidak mempunyai
wewenang atas petugas operasi.
d. Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang adalah hak untuk memerintah. Jika seseorang
memiliki tanggung jawab untuk sebuah kegiatan, ia harus memiliki
wewenang. Wewenang dibuktikan melalui pengendalian atas sumber
daya, ganjaran, dan fungsi, serta pelimpahan kuasa untuk mengambil
keputausan sehubungan dengan hal-hal tersebut.
e. Rentang kendali
Rentang kendali menunjukkan banyaknya bawahan yang diawasi
oleh seorang penyelia (yaitu banyaknya yang melapor pada atasan).
Jumlah ini tidak ditentukan berdasarkan teori manajemen tradisional,
tetapi secara mudahnya adalah bahwa jumlah lainnya harus kecil (tiga
sampai tujuh). Riset terakhir menunjukkan bahwa rentang kendali yang
efektif tergantung pada banyaknya komunikasi yang diperlukan antara
atasan dengan para bawahannya. Akhirnya batas pengolahan informasi
pada manusia menjadi variabel pembatasnya.
2. Variasi struktur organisasi
Ada tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian yaitu :
organisasi berdasarkan produk atau jasa, penggunaan hubungan lateral
dalam sebuah organisasi fungsional, dan organisasi proyek.
a. Organisasi berdasarkan produk atau jasa
Selain diorganisasikan berdasarkan fungsi, organisasi dapat
dibangun bermula berdasarkan produk atau jasa. Setiap kelompok
produk atau jasa akan memiliki fungsinya sendiri dalam manufaktur,
pemasaran, perakunan, dan seterusnya.
b. Hubungan lateral dalam sebuah organisasi fungsional
Sebuah organisasi fungsional dapat digabungkan sebagian
dengan organisasi produk atau jasa melalui penggunaan hubungan
lateral. Organisasi fungsional dapat dipandang sebagai suatu arus
6
kegiatan menurun. Produk atau jasa dipandang sebagai aliran melalui
organisasi fungsional. Hubungan lateral adalah cara mengkoordinasikan
kegiatan berbagai departemen atau fungsi dalam beroperasi untuk
menghasilkan barang atau jasa.
c. Organisasi proyek
Dalam organisasi proyek, sumber-sumber daya adalah proyek-
proyek yang ditugaskan dengan dikepalai oleh seorang direktur proyek.
Sebuah perusahaan konstruksi dapat diorganisasikan seperti ini.
Perusahaan antariksa telah menggunakan metode ini untuk proyek-
proyek riset dan pengembangan. Departemen sistem informasi sering
menggunakan organisasi proyek sebagai sebuah bentuk dinamis dari
organisasi berdasarkan produk atau jasa. Sifat sementara dari proyek
menyebabkan perlunya tanggapan keorganisasian khusus untuk
membuat, mengkoordinasi, dan menugaskan sumber-sumber daya
antara berbagai proyek yang berbeda-beda. Para manajer proyek
memiliki wewenang cukup besar atau proyek tersebut dan pada
dasarnya membeli sumber-sumber daya dari dalam dan luar organisasi
(Gordon B. Davis, 1992).
7
tetapi sebagaian besar riset memperlihatkan perlunya mempertimbangkan
kebutuhan manusia dalam merancang organisasi.
Hierarki Maslow berguna karena menunjukan sebuah dimensi penting
dalam kebutuhan manusia. Seseorang manusia yang sedang kelaparan
memusatkan perhatian pada kebutuhan fisiologis. Tetapi setelah rasa laparnya
terpuaskan, ia akan merasa penting akan keamnan dan mungkin akan
perhatian dan peghargaan terpenuhi, kebutuhan akan perwujudan diri menjadi
penting. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi tidak dapat menggantungkan
diri saja pada upah yang memuaskan dan kondisi kerja yang aman untuk
memotivasi orang.
8
teknologi informasi karena penurunan biaya adalah relative terhadap
investasi modal lainnya.
2. Dampak organisasi dan perilaku
Dampak organisasi terbagi menjadi tiga yaitu teknologi informasi
meratakan organisasi, organisasi pasca industri, dan memahami penolakan
organisasi terhadap perubahan.
a. Teknologi informasi meratakan organisasi
Penelitian perilaku telah membuat teori tentang teknologi
informasi yang memfasilitasi perataan hierarki dengan memperluas
distribusi informasi untuk memberikan kekuatan kepada karyawan
tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen. Teknologi
informasi mendorong hak pembuatan keputusan lebih rendah pada
organisasi karena para karyawan tingkat rendah menerima informasi
yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan.
Karena para manajer saat ini sangat banyak informasi yang akurat dan
tepat waktu mereka menjadi lebih cepat dalam membuat keputusan,
sehingga sedikit manajer yang membutuhkannya.
Biaya manajemen berkurang sebagai persentase pendapatan dan
hierarki menjadi lebih efisien. Perubahan ini berarti bahwa rentang
kendali manajemen telah menjadi lebih luas, sehingga memungkinkan
manejer tingkat tinggi untuk mengelola dan mengendalikan lebih bayak
karyawan yang tersebar dalam jarak yang luas. Banyak perusahaan
telah menghilangkan ribuan manajer tingkat menengah akibat
perubahan ini.
b. Organisasi pasca industry
Teori pasca industri yang lebih banyak didasari oleh sejarah dan
sosiologi dibandingkan ekonomi juga mendukung ide bahwa teknologi
informasi harus meratakan hierarki. Pada masyarakat pasca industri,
wewenang semakin bergantung kepada pengetahuan dan kompetensi,
dan tidak hanya pada posisi formal. Maka bentuk organisasi menjadi
rata karena pekerja profesional cenderung mengelola dirinya sendiri dan
9
pembuatan keputusan harus menjadi lebih tersebar di seluruh
organisasi.
c. Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan
Sistem informasi dapat memengaruhi siapa yang melakukan
apa, kepada siapa, di mana, kapan, dan bagaimana pada organisasi.
Banyaknya sistem informasi baru yang membutuhkan perubahan pada
rutinitas pribadi dan individu yang dapat menjaddi menyakitkan bagi
mereka yang terlibat dan memerlukan perhatian ulang dan usaha
tambahan yang belum tentu dikompensasi. Karena sistem informasi
secara potensial mengubah struktur, budaya, proses bisnis dan strategi
organisasi sering kali terdapat penolakan yang harus dipertimbangkan.
Karena penolakan organisasi terhadap perubahan sangatlah kuat,
banyak investasi teknologi informasi yang gagal dan tidak
meningkatkan produktivitas. Penelitian pada kegagalan penerapan
proyek mendemontrasikan bahwa alasan paling umum untuk kegagalan
proyek besar untuk mencapai tujuannya bukanlah kegagalan teknologi,
akan tetapi penolkan perubahan pada organisasi dan politik.
1
BAB III
PENUTU
P
A. Kesimpulan
Organisasi adalah struktur formal yang stabil dan formal yang
mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk
menciptakan output. Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya, budaya
organisasi, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Serangkaian kegiatan
yang sangat berkaitan erat satu sama lain secara kolektif disebut “fungsi”
suatu organisasi. Pengembangan organisasi adalah proses penyesuaian
organisasi terhadap perubahan yang cepat melalui berbagai pendekatan
teknostruktural. Model dasar dari struktur organisasi terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu struktur hierarki, spesialisasi, hubungan lini dan staf,
wewenang dan tanggung jawab, rentang kendali. Menurut Gordon B. Davis
(1992) ada tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian yaitu,
organisasi berdasarkan produk atau jasa, penggunaan hubungan lateral dalam
sebuah organisasi fungsional, dan organisasi proyek.
B. Saran
1
DAFTAR PUSTAKA