Dosen Pengampu:
SEMESTER V
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR
1. Prof. Dr. Abdul Aziz, M.Pd.I selaku rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung;
2. Dr. Ahmad Rizqon Khamami, Lc, M.A selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Adab
dan Dakwah;
3. Amrullah Ali Moebin, S.Pd.I., M.I.Kom. Selaku Ketua Jurusan Dakwah;
4. Ibu Dr. Mutrofin, M.Fil.I. Selaku Koordinator Prodi Manajemen Dakwah;
5. Bapak Okem Boy Omardi, Sp.d, MM. selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Pengendalian Manajemen;
6. Seluruh civitas akademika UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang ikut
andil dalam memberikan fasilitas dan kelancaran dalam penyusunan makalah ini;
7. Teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2
D. Metode Penyusunan Makalah ..................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
A. Perilaku Karyawan dapat Memengaruhi Keberhasilan
Penerapan Sistem Manajemen di Perusahaan ............................ 3
B. Hambatan yang Dihadapi Oleh Individu dalam Mematuhi
Kebijakan dan Prosedur Sistem Manajemen .............................. 7
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Anggota
Oraganisasi ................................................................................. 9
D. Motivasi Pendorong Perilaku Untuk Mencapai Tujuan ............. 10
BAB III PENUTUP .............................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Manajemen telah menjadi bagian integral dari berbagai organisasi
dalam upaya untuk mencapai tujuan mereka.1 Dalam konteks ini, pengendalian
sistem manajemen memiliki peran yang krusial dalam menjamin efektivitas,
efisiensi, dan keberlanjutan operasional suatu entitas. Namun, seringkali fokus
pada aspek teknis dan strukturalnya cenderung mengatasi peran penting perilaku
manusia dalam pengoperasian dan pengembangan sistem tersebut.
Perilaku manusia memainkan peran sentral dalam menjalankan dan
mengendalikan sistem manajemen. Kebijakan, prosedur, dan struktur formal
mungkin terdefinisi dengan baik, namun kesuksesan implementasinya sangat
bergantung pada bagaimana individu dan kelompok berinteraksi dengan,
merespon, dan mematuhi komponen-komponen ini. Perilaku manusia juga turut
menentukan tingkat adaptasi sistem manajemen terhadap perubahan lingkungan
dan dinamika organisasi.2
Dengan melihat kompleksitas hubungan antara perilaku manusia dan
pengendalian sistem manajemen, makalah ini bertujuan untuk menyelidiki dan
menganalisis aspek-aspek kunci yang terkait dengan dimensi perilaku dalam
konteks sistem manajemen. Melalui pemahaman mendalam terhadap peran,
tantangan, dan potensi solusi terkait perilaku manusia, diharapkan makalah ini
dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih holistik terhadap
efektivitas implementasi sistem manajemen.
Dengan menguraikan peran perilaku manusia dalam konteks
pengendalian sistem manajemen, makalah ini bertujuan untuk memberikan
wawasan bagi para praktisi, akademisi, pengambil keputusan organisasi,
terutama bagi para mahasiswa. Dengan demikian, makalah ini dapat menjadi
1
Herry Fitriyadi, Integrasi teknologi informasi komunikasi dalam pendidikan: potensi manfaat,
masyarakat berbasis pengetahuan, pendidikan nilai, strategi implementasi dan pengembangan
profesional. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 2013, 21.3. Hlm. 270.
2
Rahmi Widyanti, Perilaku Organisasi: Teori dan Konsep, (Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan
MAB, 2019). Hlm. 15.
1
panduan yang berguna dalam mempertimbangkan dan meningkatkan aspek
perilaku untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dalam implementasi
dan pengendalian sistem manajemen.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana perilaku karyawan dapat memengaruhi keberhasilan
penerapan sistem manajemen di perusahaan?
2. Apa saja hambatan yang dihadapi oleh individu dalam mematuhi
kebijakan dan prosedur sistem manajemen, serta bagaimana mengatasi
tantangan tersebut?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi?
4. Apa motivasi Pendorong Perilaku Untuk Mencapai Tujuan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan pada makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui perilaku karyawan dapat memengaruhi keberhasilan
penerapan sistem manajemen di perusahaan.
2. Mengetahui hambatan yang dihadapi oleh individu dalam mematuhi
kebijakan dan prosedur sistem manajemen, serta mengetahui bagaimana
mengatasi tantangan tersebut.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi.
4. Mengetahui motivasi Pendorong Perilaku Untuk Mencapai Tujuan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Thomas Sumarsan, Sistem pengendalian manajemen. Jakarta: PT. Indeks, 2013. Hlm. 04.
3
Hal yang dapat diperhatikan dalam Penerapan Sistem Manajemen
Kinerja pada karyawan/pegawai yaitu;
1. Komitmen dan kebijakan, standar komitmen dan kebijakan
kinerja yang telah ditetapkan di perusahaan sangat penting untuk
membimbing perilaku pekerja untuk menyelesaikan standar yang
telah dibangun dan menyediakan dasar bagi kinerja-kinerja
pekerja dapat dinilai secara efektif dan jujur. Sehingga dalam
melaksanakan tugas terlebih dahulu membuat standar komitmen
dan kebijakan yang telah disepakati agar karyawan juga mampu
termotivasi untuk mencapai hasil kerja yang baik.
2. Perencanaan, untuk mencapai tujuan organisasi seperti apa yang
diharapkan maka sangat dibutuhkan suatu kepemimpinan yang
sesuai. Perencanaan ialah pengambilan keputusan tentang apa
yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, kapan
mengerjakannya, siapa yang mengerjakannya dan bagaimana
mengukur keberhasilan pelaksanaannya, jadi perencanaan itu
penting di dalam penerapan sistem manajemen.
3. Penerapan, penerapan menetapkan kebijakan secara efektif
dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung
yang di perlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran
penerapan.
Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia.
Sistem pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku yang
sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang selaras, artinya tindakan-
tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan
membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.4
Sistem pengendalian manajemen sangat berpengaruh terhadap kinerja.
Karena sistem pengendalian manajemen perusahaan berhubungan dengan
masalah manajemen sumber daya manusia yang memfokuskan pada kinerja
4
Leriza Desitama Anggraini, Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja
Karyawan. Akuntanika, 2019, 5.1: 23-32.
4
karyawan. Kinerja karyawan diperoleh dari serangkaian aktivitas yang
dijalankan oleh sistem pengendalian manajemen. Aktivitas dalam pengendalian
manajemen berupa aktivitas terjadwal dan aktivitas tidak terjadwal.
Setiap tindakan dalam proses pelaksanaan tugas hendaknya
memungkinkan terlaksananya pengendalian untuk mengevaluasi kinerja tugas
tersebut. Pengendalian tugas mungkin dalam bentuk terpatuhinya jadwal yang
telah direncanakan atau terjadwal atau dalam bentuk efesiensi pelaksanaan tugas
atau dalam bentuk mutu kinerja. 5 Pengendalian manajemen terhadap kinerja
mampu menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu,
memperbaiki kinerja, memotivasi pekerja, meningkatkan komitmen, mendukung
nilai-nilai inti.
Perilaku karyawan memiliki dampak besar terhadap keberhasilan
penerapan sistem manajemen di sebuah perusahaan. Berikut adalah beberapa
cara perilaku karyawan dapat memengaruhi keberhasilan sistem manajemen;
1. Keterlibatan dan Kepemimpinan, karyawan yang terlibat secara
aktif dan memiliki kepemimpinan yang baik dapat menjadi motor
penggerak penerapan sistem manajemen. Mereka dapat
memberikan contoh dan motivasi positif kepada rekan kerja.
Sedangkan ketidakpedulian atau kurangnya kepemimpinan dapat
menghambat kemajuan penerapan sistem manajemen,
menghambat kolaborasi dan komunikasi yang efektif.
2. Kepatuhan dan Disiplin, karyawan yang patuh pada kebijakan
dan prosedur sistem manajemen dapat memastikan konsistensi
dan kepatuhan terhadap standar kualitas dan keamanan.
Sedangkan sikap yang kurang disiplin atau tidak patuh dapat
membahayakan efektivitas sistem manajemen, meningkatkan
risiko pelanggaran kebijakan, atau kualitas produk dan layanan
yang buruk.
5
Risa Ratnasari & Vera Anitra, Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Bank Pembangunan Daerah Kaltimtara Syariah 2. 2018. Hlm. 07.
5
3. Komunikasi dan Kolaborasi, komunikasi terbuka dan kolaborasi
antar karyawan dapat memperkuat implementasi sistem
manajemen. Ide-ide baru dan solusi dapat muncul melalui
pertukaran informasi yang efektif. Sedangkan kurangnya
komunikasi atau kolaborasi dapat menghambat aliran informasi,
menyulitkan pemecahan masalah, dan menghambat kemajuan
sistem manajemen.
4. Kesadaran terhadap Kualitas dan Keamanan, karyawan yang
sadar akan pentingnya kualitas dan keamanan dapat secara aktif
berkontribusi untuk memastikan standar tersebut terpenuhi dalam
semua tahap produksi atau layanan. Sedangkan kurangnya
kesadaran atau perhatian terhadap kualitas dan keamanan dapat
mengakibatkan penurunan standar, risiko cacat, atau bahkan
masalah keamanan.
5. Pengembangan Keterampilan, karyawan yang memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan
mengimplementasikan sistem manajemen dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas proses. Sedangkan kurangnya
keterampilan atau pelatihan dapat membatasi kemampuan
karyawan untuk berpartisipasi secara penuh dalam penerapan
sistem manajemen.
Penting bagi perusahaan untuk mendorong budaya kerja yang
mendukung penerapan sistem manajemen, melibatkan karyawan dalam proses
pengambilan keputusan, memberikan pelatihan yang diperlukan, dan
memberikan penghargaan untuk kontribusi positif. Dengan melibatkan
karyawan secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan kemungkinan
keberhasilan sistem manajemen mereka.
6
B. Hambatan yang Dihadapi Oleh Individu dalam Mematuhi Kebijakan dan
Prosedur Sistem Manajemen
Manajemen sebagai suatu sistem yang setiap komponennya
menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Dengan demikian, maka
manajemen merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.6
Lembaga pendidikan, perusahaan atau organisasi yang memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas membutuhkan pembagian kerja yang
proporsional dan penempatan para pekerja menurut kompetensinya masing-
masing. Dengan demikian, setiap pelaku pendidikan memikul tanggung jawab
penuh dan sesuai.
Dalam sebuah organisasi, menurut Miftah Thoha bahwa kinerja atau
perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor organisasi. 7 Faktor
individu meliputi: kemampuan, kebutuhan dan kepercayaan, pengalaman,
penghargaan, dan sebagainya. Adapun faktor lingkungan organisasi meliputi
tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem pengendalian, kepemimpinan,
dan sebagainya.
Dalam konsep Perilaku organisasi atau perusahaan menuntut pemahaman
yang kompleks tentang masing-masing individu dan kelompok, oleh karena itu
seorang pemimpin tidak boleh memandang sebelah mata atau meremehkan
sekecil apapun masalah yang terjadi dalam organisasi agar semua program dapat
berjalan lancar, efektif dan efisien. Dengan demikian maka pembahasan tentang
perilaku individu sangat penting dalam mengawal pemahaman tentang
organisasi dan perusahaan.
Dalam menghadapi era globalisasi ini, organisasi perlu meningkatkan
kinerjanya agar mampu bersaing dalam banyak konteks, yang bermakna bahwa
kapasitas untuk 'berubah' dari sebuah organisasi penting sekali. Organisasi yang
harus berubah adalah organisasi yang menggabungkan pembelajaran dalam
6
Ketut Tanti Kustina, et al. Sistem informasi manajemen. Cendikia Mulia Mandiri, 2022. Hlm. 45.
7
Vince Tebay. Perilaku organisasi. Deepublish, 2021. Hlm. 04.
7
tempat kerjanya. Upayanya berupa kualitas adaptasi dan aspek fundamental
dimana individu harus melihat kedalam perubahan suatu paradigma. Dalam
konteks ini individu haruslah merubah sikap atau dengan kata lain
menyesuaikan perkembangan zaman karena individu dianggap sebagai penentu
maju mundurnya suatu organisasi. Dikarenakan individu adalah segalanya bagi
perkembangan organisasi, mungkin bisa dikatakan bahwa organisasi tanpa
individu adalah suatu kebohongan belaka atau tak mungkin. Dari hal ini maka
kita lihat mengenai sebagian sifat dan pemikiran individu yang harus dimiliki
demi terwujudnya suatu organisasi yang baik. Walaupun tanpa meniadakan
komponen-komponen lain seperti teknologi.8
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, dapat dipastikan terdapat
hambatan yang dialami individu yang dapat memengaruhi kinerja sistem
manajemen. Ada beberapa hambatan umum yang dihadapi individu dalam
mematuhi kebijakan dan prosedur sistem manajemen, antara lain;
1. Kurangnya pemahaman terhadap kebijakan dan prosedur. Ini bisa
disebabkan karena kurang jelasnya komunikasi, terlalu
banyaknya aturan, atau minimnya pelatihan. Solusinya adalah
memastikan ada komunikasi yang jelas, kebijakan dan prosedur
yang sederhana, serta pelatihan yang memadai.
2. Persepsi bahwa kebijakan dan prosedur tidak penting atau relevan.
Ini terkait dengan budaya organisasi. Solusinya adalah
menanamkan pemahaman mengenai tujuan dan manfaat dari
kebijakan tersebut.
3. Kurangnya akuntabilitas dan konsekuensi ketika kebijakan
dilanggar. Tanpa ada konsekuensi, orang mungkin tidak
termotivasi untuk mematuhinya. Maka perlu ada sistem
akuntabilitas dan konsekuensi yang adil dan konsisten.
8
Abu Darim, Manajemen perilaku organisasi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang
kompeten. Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2020, 1.1: 22-40.
8
4. Terlalu banyak perubahan pada kebijakan sehingga sulit diikuti.
Kebijakan sebaiknya direviu berkala tapi tidak terlalu sering
karena butuh waktu bagi orang untuk menyesuaikan diri.
5. Masalah teknis seperti sistem TI yang buruk sehingga
mempersulit akses terhadap kebijakan. Maka pastikan ada sistem
TI yang memadai untuk mendukung implementasi kebijakan.9
Hal di atas termasuk beberapa tantangan umum beserta solusi yang bisa
diterapkan. Intinya, pastikan ada komunikasi, pelatihan, dan sistem yang
mendukung agar kebijakan bisa diimplementasikan dengan baik.
9
Hadi Zakaria, Etika Profesi Di Bidang Teknologi Informasi. Pascal Books, 2022. Hlm. 89.
9
Dalam menyusun sistem pengendalian manajemen, faktor-faktor seperti
kebutuhan, persepsi, motivasi dan perilaku berarah tujuan perlu diperhatikan
karena berhubungan dengan kinerja anggota organisasi. Oleh karena itu,
pendisain sistem pengendalian manajemen perlu mengetahui dan
mengidentifikasi perilaku individu dalam organisasi sehingga dalam merancang
dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen dapat selaras dengan pola-
pola perilaku tersebut.
10
Charles T. Horngren, Gary L. Sundem dan William O. Stratton, op.cit.,h.336.
10
Sistem pengendalian manajemen berfungsi untuk menyediakan teknik-
teknik yang diperlukan oleh manajemen dalam memotivasi anggota organisasi.
Oleh karena itu manajemen dan pendisain sistem pengendalian manajemen
harus memahami motivasi dalam organisasi. Identifikasi faktor-faktor dan
keadaan yang mungkin mempengaruhi motivasi para anggota organisasi adalah
realita yang harus dihadapi dan dipahami oleh manajemen sehingga mereka
dapat memotivasi anggota organisasi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pengendalian manajemen sangat berpengaruh terhadap kinerja.
Karena sistem pengendalian manajemen perusahaan berhubungan dengan
masalah manajemen sumber daya manusia yang memfokuskan pada kinerja
karyawan. Kinerja karyawan diperoleh dari serangkaian aktivitas yang
dijalankan oleh sistem pengendalian manajemen. Aktivitas dalam pengendalian
manajemen berupa aktivitas terjadwal dan aktivitas tidak terjadwal.
Didalam sebuah pengendalian sistem manajemen sebuah hambatan itu
sudah mesti adanya tinggal bagaimana seorang karywan atau seorang anggota
tersebut bisa mengatasi hambatan-hambatan dengan cara yang dirasa sangat
efektif.
Dalam menyusun sistem pengendalian manajemen, faktor-faktor seperti
kebutuhan, persepsi, motivasi dan perilaku berarah tujuan perlu diperhatikan
karena berhubungan dengan kinerja anggota organisasi. Oleh karena itu,
pendisain sistem pengendalian manajemen perlu mengetahui dan
mengidentifikasi perilaku individu dalam organisasi sehingga dalam merancang
dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen dapat selaras dengan pola-
pola perilaku tersebut.
12
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca. Serta
dapat mengimplementasikannya di dunia Pendidikan. Bagi para pembaca yang
ingin menambah wawasan dan ingin lebih jauh mempelajari mengenai materi ini,
maka kami menyarankan untuk lebih banyak lagi membaca hal-hal yang
berkaitan dengan tema dari makalah ini. Selain itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca yang bisa dikirim ke e-mail
muhamadkhoirudin14@gmail.com, agar kedepannya kami dapat menyusun
makalah ini dengan lebih baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Darim, Abu. (2020). Manajemen perilaku organisasi dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang kompeten. Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 1(1), 22-40.
Kustina, Ketut Tanti, et al. (2022). Sistem informasi manajemen. Cendikia Mulia
Mandiri.
Zakaria, Hadi. (2022). Etika Profesi Di Bidang Teknologi Informasi. Pascal Books.
14