Anda di halaman 1dari 6

Universitas Galuh

Program Pascasarjana
Program Studi Manajemen

Nama : SUHARYANTO
NIM : 82302021012
Konsentrasi/Semester/Kela : MSDM/1/A
s
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi dan
Kepemimpinan
Dosen Pengampu : Dr. H. Oyon Saryono, MM

JAWABAN BAGIAN PERTAMA


1) Pendekatan dalam perilaku organisasi yakni terdapat 5 pendekatan yaitu :
a) Pendekatan Sumber Daya Manusia dan Kinerja
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting
(jantung dari organisasi) dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan
penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.
Perilaku kepemimpinan memiliki dampak yang besar dan langsung pada
lingkungan kerja, hasil kerja dan keberhasilan organisasi (Kritsonis,2004).
Kepemimpinan yang baik dan SDM yang mumpuni akan membuat organisasi
berjalan dengan baik dan mengagumkan.
(Sumber : Jurnal “Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Perceived
Organization Support (POS) pada Kepuasan Kerja” oleh Kun Hendrawan &
Sri Seventi, 2012)
b) Pendekatan Kontingensi
Teori atau model kontingensi (Fiedler, 1967) sering disebut teori situasional
karena teori ini mengemukakan kepemimpinan yang tergantung pada situasi.
Model atau teori kontingensi Fiedler melihat bahwa kelompok efektif
tergantung pada kecocokan antara gaya pemimpin yang berinteraksi dengan
subordinatnya sehingga situasi menjadi pengendali dan berpengaruh terhadap
pemimpin. ara pemimpin mencoba melakukan pengaruhnya kepada anggota
kelompok dalam kaitannya dengan situasi-situasi yang spesifik. Pendekatan
Kontigensi dapat sangat bervariasi sepanjang dimensi yang berbeda, oleh
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Program Studi Manajemen

karenanya hanya masuk akal untuk memperkirakan bahwa tidak ada satu gaya
atau pendekatan kepemimpinan yang akan selalu terbaik.
(Sumber : http://hikmatus-sabilil-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-
153034-Kepemimpinan-KEPEMIMPINAN%20FIEDLER.html )
c) Pendekatan Produktivitas
Permasalahan yang terkait dalam produktivitas juga merupakan isu strategis
bagi perusahaan yang memprogram sumber daya manusia. Banyak aspek
internal dan eksternal yang mendukung terciptanya produktivitas kerja yang
efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi jika dikaitkan dengan
masalah globalisasi yang melanda saaat ini dan pandemic COVID-19 yang
melanda dunia dampaknya bisa kita rasakan harusnya tidak menurunkan
produktivitas kita sebagai individu dan sebagai bagian organisasi, sehingga
organisasi berjalan sesuai tujuan dan visi pemimpin.
d) Pendekatan Sistem
Pendekatan system dalam prilaku organisasi dan kepemimpinan terbentuk
karena adanya tujuan dan sasaran yang ditetapkan organisasi itu sendiri.
Tujuan yang jelas akan menghasilkan system terbaik guna mencapai tujuan
organisasi. Pendekatan system akan selalu berubah seiring dengan berjalannya
organisasi dan halangan/tantangan/hambatan yang dimiliki organisasi.
e) Pendekatan Teknologi
Intervensi Tekno-Struktural adalah sebuah model intervensi dalam
pengembangan oragnisasi yang menggunakanpendekatan teknologi dan
structural dalam prosesnya. Intervensi Tekno-Struktural menekankan pada
peningkatanefektivitas organisasi dan pengembangan sumber daya manusia
dengan berfokus pada teknologi dan struktur organisasi. Desain struktur
organisasi merupakan sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih
alternatif kerangka kerjajabatan, proyek pekerjaan, dan departemen.
Adakalanya agar tetap dapat bersaing, perusahaan harus melakukan down
sizing, yaitu mengurangi jumlah dan ukuran dari yang dimiliki oleh
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Program Studi Manajemen

perusahaan saat ini dengan tujuan untukpengurangan biaya (cost cutting).


Down sizing dilakukan dengan pengurangan jumlah karyawan, kadang jumlah
unitoperasi, namun dengan atau tanpa mengubah komposisi bisnis dalam
portofolio perusahaan. Reenginering merupakan pemikiran ulang serta
fundamental dan perancangan ulang secara radikal atau proses-proses bisnis
untuk mendapatkan perbaikan dramatis dalam hal-hal ukuran-ukuran kinerja
yang penting darikontemporer, seperti biaya, kualitas, pelayanan, dan
kecepatan.
(Sumber : “ https://www.coursehero.com/file/pgv8a29/Pengembangan-
Organisasi-adalah-suatu-pendekatan-yang-sistematik-terpadu-dan/ ”)

2) Membangun komunikasi yang efektif adalah suatu keharusan (wajib) dalam


suatu organisasi agar kontrol organisasi berjalan sesuai tujuan organisasi, serta
merangsang anggota untuk berkinerja dengan optimal, serta memberi kesempatan
ekspresi emosi, dan membuat pilihan keputusan. Selain komunikasi yang efektif
apabila dilengkapi dengan komunikasi social diharapkan hubungan antar anggota
organisasi dapat berjalan dengan optimal dan kompak.

3) Menurut saya tentang pernyataan “Struktur Organisasi yang baik adalah ramping
struktur kaya fungsi” adalah suatu keharusan di dalam organisasi yang profit
oriented, tetapi apabila yang dikatakan organisasi itu adalah suatu Pemerintahan,
hal itu dapat diabaikan. Seperti keadaan sekarang yang pandemic covid, apabila
hal itu bisa mengakibatkan runtuhnya ekonomi makro, dan terjadinya gejolak
social.

4) Teknik yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan konflik menurut saya adalah
dengan campur tangan pemimpin organisasi, tanpa campur tangan kepemimpinan
hal itu dapat dikatakan mustahil, karena konflik sekecil apapun di dalam
organisasi akan mengganggu pencapaian tujuan organisasi. Hal ini sesuai Richart
Y Chang menyatakan beberapa langkah untuk menyelesaikan konflik, yaitu :
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Program Studi Manajemen

a. Mengakui adanya konflik


b. Mengidentifikasi konflik yang sebenarnya.
c. Mendengar semua pendapat dari semua sudut pandang.
d. Bersama-sama mengkaji cara untuk menyelesaikan.
e. Dapatkan kesepakatan dan tanggung jawab untuk menemukan solusi.
f. Jadwalkan sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi.
(sumber : https://rimbaceloteh.blogspot.com/2016/02/penyelesaian-
konflik.html )

JAWABAN BAGIAN DUA

1) Kepemimpinan transformasional merupakan sebuah proses dimana pemimpin


mengambil tindakan-tindakan untuk meningkatkan kesadaran rekan kerja mereka
tentang apa yang penting, untuk meningkatkan kematangan motivasi rekan kerja
mereka serta mendorong kepada bawahan atau rekan kerja untuk bekerja sesuai
dengan tanggung jawab beban masing-masing. Hal ini sangat penting untuk
keberlangsungan organisasi, dengan transformasional organisasi diharapkan
organisasi lebih tahan terhadap masalah yang menghambat target/tujuan
organisasi.
Kepemimpinan transaksional, hubungan antara pemimpin dengan bawahan
didasarkan pada serangkaian aktivitas tawar menawar antar keduanya.
Karakteristik kepemimpinan transaksional adalah contingent reward dan
management by-exception. Pada contingent rewarddapat berupa penghargaan
dari pimpinan karena tugas telah dilaksanakan, berupa bonus atau bertambahnya
penghasilan atau fasilitas. Hal ini dimaksudkan untuk memberi penghargaan
maupun pujian untuk bawahan terhadap upaya-upayanya. Selain itu, pemimpin
betransaksi dengan bawahan, dengan memfokuskan pada aspek kesalahan yang
dilakukan bawahan, menunda keputusan atau menghindari hal-hal yang
kemungkinan mempengaruhi terjadinya kesalahan. Kepemimpinan transaksional
juga sangat efektif ketika ada masalah baru yang harus segera diselesaikan dalam
waktu singkat
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Program Studi Manajemen

2) Pengambilan keputusan merupakan peran penting bagi seorang dari seorang


pemimpin, karena kepemimpinanan yang efektif adalah kemampuan
mengarahkan dan mempengaruhi yang memiliki karakteristik yang dapat
dikelompokkan dan diidentifikasikan pada dua kutub yang berbeda dan saling
bertolak belakang. Pengambilan keputusan oleh pemimpin inilah yang
menentukan masa depan dari suatu organisasi. Hal ini berkaian dengan fungsi
manajemen. Menurut Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi
mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan:
(l) Aktivitas inteligens, (2) Aktivitas desain, (3) Aktivitas memilih. Dan
definisnya sebagai berikut :
a) Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer “intelligence,” Simon
mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan
yang memerlukan pengambilan keputusan.
b) Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,
pengembangan, dan analisis masalah.
c) Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan
sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.
(Sumber : https://ewaldoagassi.wordpress.com/2013/04/25/pengambilan-
keputusan-dalam-organisasi/)

3) Gaya Kepemimpinan SMK Negeri 2 Banjar


Gaya kepeminpinan di SMK Negeri 2 Banjar menggunakan gaya kepemimpinan
transformasional dimana ditandai dengan adanya struktur organisasi SMK Negeri
2 Banjar, namun kadang-kadang untuk masalah-masalah yang bersifat cepat dan
tidak berhubungan dengan jalannya tujuan organisasi, tetapi dapat mengganggu
jalannya organisasi kadang dipakai gaya kepemimpinan transaksional digunakan.

Terima Kasih Jazakumulloh Hoiron Kasiro

SUHARYANTO
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Program Studi Manajemen

NIM. 82302021012

Anda mungkin juga menyukai