(KEHADIRAN MOBILE)
DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
DI KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN
WILAYAH XIII PROVINSI JAWA BARAT
Proposal Tesis
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen (M.M.)
pada Program Studi S2 Manajemen Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia
SUHARYANTO
NIM. 82302021012
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Program Studi Manajemen
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
1.2.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila, UUD RI 1945 dan pemerintah. ASN yang kompeten dan yang
pemerintah no. 53 tahun 2010 menegaskan tentang disiplin ASN yang memuat
ditaati dan dipatuhi oleh semua ASN, dan hukuman disiplin yang dapat
tidak mengulangi dan memperbaiki diri pada masa yang akan datang.
Kenyataan yang terjadi meskipun pemerintah telah menegaskan
peraturan disiplin ASN, masih sering terlihat adanya aparatur pemerintah (ASN)
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negri sipil dan pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang
tugas,
4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
pemerintah.
melaksanakan proses.
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk fisik (Poltak. 2005 :
diperlukan pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas
dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan, dan ketaatan kepada
baiknya dengan berdasarkan pada perpaduan sistem prestasi kerja dan sistem
karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja, dengan maksud untuk
memberi peluang bagi Aparatur Sipil Negara yang berprestasi tinggi untuk
tugas.
kehadiran mobile (K-MOB). K-Mob atau Kehadiran Mobile adalah aplikasi seluler
Daerah Provinsi Jawa Barat yang dapat digunakan pada sistem Android dan iOS.
seluler sehingga pegawai dapat melakukan presensi kapan saja dan di mana saja
perilaku kerja.
Berdasarkan latar belakang di atas, saya tertarik untuk menuangkan
kembali.
masyarakat.
kinerja pegawai?
masyarakat?
berikut:
mana program tersebut dapat berjalan guna mencapai tujuan yang telah
Sementara itu pendapat peserta program dapat dijadikan sebagai ukuran untuk
dikutip oleh Cascio (1995) dalam Satries (2011) bahwa evaluasi terhadap
sebagai berikut:
dalam bukunya “Individual and Society” yang dikutip Danim (2004) dalam
(2013:5), menyebutkan ukuran efektivitas program, yaitu: (1) Jumlah hasil yang
dapat dikeluarkan, artinya hasil tersebut berupa kuantitas atau bentuk fisik dari
Tingkat kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran dalam efektivitas ini dapat
kondisi yang kondusif dengan dunia kerja, yang nantinya dapat menumbuhkan
ketaatan yang tinggi dalam suatu tingkatan intens sesuatu, dimana adanya rasa
saling memiliki dengan kadar yang tinggi. (dalam Danim, 2004:119-120). Untuk
apa yang dikehendaki tercapai atau menjadi kenyataan. 3)Tepat waktu : dilihat
memberikan suatu efek atau dampak serta perubahan nyata bagi masyarakat
ditempat.
Kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kinerja ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan
bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
disepakati bersama.
oleh Harbani Pasolong “Kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang
tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis
(2007:7) menyebutkan bahwa kinerja berasal dari kata performance yang berarti
hasil pekerjaan atau prestasi kerja. Namun perlu dipahami bahwa kinerja itu
bukan sekedar hasil pekerjaan atau prestasi kerja, tetapi juga mencakup
bahwa kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya
dalam Bahasa Inggris adalah performance. Kinerja adalah keluaran yang
220) didefinisikan sebagai berikut : “Pelayanan adalah suatu aktifitas atau hal
yang menguntungkan dan juga merupakan salah satu bagian penting yang
ditawarkan dimana sifatnya tidak terlihat dan hasilnya tidak bersifat kepemilikan
siapa pun.” Dari beberapa teori tentang kualitas pelayanan diatas maka dapat
penyusun hipotesis.
konsep, kerangka teoretis atau model teoretis. Selain itu, penyajiannya dalam
penelitiannya.
masyarakat yang baik pula agar dapat memuaskan. Selain itu kualitas pelayanan
2.3 Hipotesis
Hipotesis berasal dari negara yunani yaitu berasal dari kata hypo yang
berarti di bawah dan juga thesis yang berarti pendirian. Hipotesis dalam bahasa
METODE PENELITIAN
terhadap suatu set keadaan khusus, bisa sebuah fenomena atau variable (Nazir,
2003). Oleh karena itu, metode peneltian dapat dimaknai secara sederhana
sebuah cara ilmiah dalam mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan
yaitu : cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah, berarti kegiatan
yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti peneltian telah dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, disertai perolehan data berupa fakta-fakta
dilakukan dapat diamati dengan indera manusia, sehingga orang lain juga dapat
empiris, yaitu data yang dapat diamati, tentu wajib memiliki tingkat kevalidan
yang tinggi. Valid secara sederhana dapat dimaknai sebagai derajat ketepatan,
penelitian.
pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada
kelompok atau signifikansi hubungan antar variable yang diteliti. Pada umumnya,
dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan
dibagi menjadi dua yaitu, eksploratif dan konklusif. Desain penelitian konklusif
dibagi lagi menjadi dua tipe yaitu deskriptif dan kausal. Dalam penelitian ini
digunakan penelitian eksploratif dan deskriptif. Menurut Malhotra (2007),
yang dihadapi, hipotesis yang spesifik, dan informasi detail yang dibutuhkan.
2016:38). Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu Pengaruh
informasi yang dimiliki oleh atasan dan bawahan. Hal ini terjadi karena
slack.
Menurut Anthony dan Govindaradjan ( 2005) definisi
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini
Azwar, 2007 populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai
generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini harus
dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai
Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah seluruh pegawai ASN yang berada di
dari populasi, tentulah ia harus memiliki cirri-ciri yang dimiliki oleh populasinya
(Azwar, 2007). Banyak ahli riset menyarankan untuk mengambil sampel sebesar
10% dari populasi sebagai aturan kasar ( Azwar, 2007 ). Apabila subjeknya kurang
dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15%
atau 20% - 25% ( Arikunto, 2006 ). Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel
(Latipun, 2011).
dalam bentuk yang lebih diinterpretasikan. Data yang telah dihimpun akan
penulis analisis untuk ditarik kesimpulan dari penelitian ini. Adapun analisis
berikut:
1. Uji Validitas
Validitas menurut Suharsimi Arikunto (2010:211),validitas adalah
yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu Instrumen yang
validitas, para ahli telah banyak berupaya untuk mengkaji masalah validitas
mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Ini berarti bahwa suatu alat ukur
mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.
Misalnya tes mata pelajaran TIK, harus mampu mengungkapkan isi mata
instrumen penelitian.
2. Uji Linearitas
dan linear. Untuk itu dilakukan uji linearitas regresi variabel X dan variabel Y.
nilai X dan Y. Hasil plot ini disebut dengan diagram pencar (scatter
gejala bahwa titik-titik data tidak menyebar sekitar garis lurus maka variabel-
terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat
Ŷ = + bX
Keterangan :
variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis
turun.
(∑ Y )(∑ X 2 )(∑ XY )
¿
n ∑ X 2−¿ ¿
n ∑ X Y −( ∑ X )(∑ Y )
b= 2
n ∑ X −¿ ¿
(Sudjana, 2005:315)
Keterangan :
X = variabel independent
Y = variabel dependen
4. Uji F
b
t=
Sb
(Sudjana, 2003:31)
Keterangan:
t: uji hipotesis
b: koefisien regresi
terhadap profitabilitas.
Kriteria pengambilan keputusan adalahsebagai berikut.
yang digunakan peneliti adalah 5% atau 0.05 pada taraf signifikan 95%.
kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti
penelitian menunjuk pada pengertian lokasi sosial yang dicirikan oleh adanya
tiga unsur yaitu pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi. Adapun
yang menjadi lokasi dan tempat penelitian adalah Kantor Cabang Dinas
Yogyakarta: Liberty.
Manado,” Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 5, No.3, hal. 17-18.
Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, MalayuS.P. 2013. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta:
Bogor:Ghalia Indonesia.
Mathis, Robert L dan Jackson John H.. 2006. Manajemen Sumber Saya Manusia.
Jakarta: Rineka
Aksara.