Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan organisasi yaitu suatu perubahan dimana untuk


mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pengembangan
organisasi tersebut banyak terdapat pendekatan-pendekatan yang bisa mengubah
suatu organisasi yang kurang baik, kepada yang yang menguntungkan.
Maksudnya, perubahan yang nantinya bisa digunakan untuk mencapai target suatu
organisasi tersebut. Tetapi ada yang membedakan keduanya pada pendekatan
yang umumnya memfokuskan pada bagian kecil dari sebuah system, seperti
system informasi atau bagian konsultasi pegawai.
Pendekatan-pendekatan yang ada dalam pengembangan organisasi ini,
bertujuan untuk membuat suatu perubahan baik dalam struktur, teknologinya,
maupun dari pada individu itu sendiri. Adanya usaha perbaikan dalam sudut
prestasi organisasi, yang melalui perumusan secara jelas dan hati-hati dalam hal
bertanggung jawab. Makanya pendekatan yang baik, yang didasari dengan
pemikiran bahwa aliran kerja yang tepat, akan menyebabkan perbaikan dalam
produktifitas secara lansung dan cenderung memperbaiki semangat dalam bekerja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pengembangan Organisasi?


2. Apa saja pendekatan dalam PO?
3. Pendekatan apa saja yang sering mengalami dilemma?
4. Pendekatan Organisasi lainnya?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengembangan Organisasi


Pengembangan Organisasi (PO) merupakan suatu proses yang meliputi
serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-
menerus oleh suatu organisasi. PO ini merupakan suatu pendekatan situasional
atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi. PO lebih menekankan
pada sistem sebagai sasaran perubahan. PO meliputi perubahan yang sengaja
direncanakan. Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari
segi efisiensi, efektifitas dan kesehatan.
Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran,
yang mengacu pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan keluaran
maksimum). Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai
tujuannya, artinya kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para
individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis dan adaptabilitas.
Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan
perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek
keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang
lebih besar. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO
diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan
tersebut. Menurut Cumming (1989), mengatakan bahwa konsep di dalam
pengembangan organisasi itu pada dasarnya merupakan factor yang membedakan
pengembangan organisasi dengan pendekatan lain dalam kaitannya dengan
peningkatan kinerja organisasi. Dalam pengembangan organisasi itu juga, banyak
terdapatnya perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan, namun pada
umumnya, menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-
organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit.
Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi, teknologi, desain
pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang. Perubahan-perubahan pada orang
senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain.
2.2 Pendekatan Dalam Pengembangan Organisasi
Berbagai pendekatan-pendekatan dalam pengembangan organisasi dapat
dilakukan, bila manajemen merencanakan suatu perubahan, maka harus
memutuskan unsu-unsur apa dalam organisasi akan diubah. Menurut Harold J.
Leavitt, menyatakan bahwa dalam pengembangan organisasi tersebut, ada
beberapa pendekatan yang dapat diubah organisasi itu melalui:

1. Pendekatan Struktur
Sasaran utama pendekatan struktur ini, adalah tertatanya struktur
dan system hubungan dalam organisasi tersebut dengan baik.
Pengembangan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan
system internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok
kerja, system komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab atau
wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok
diantaranya yaitu :

1) Melalui aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisasi klasik.


Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki penciptaan
pembagian kerja yang tepatdari tanggung jawab jabatan para
anggota organisasi, pengubahan rentang manajemen, deskripsi
jabatan dan sebagainya.
2) Desentralisasi, hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-satuan
organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan
memutuskan perhatian pada kegiatan yang berorientasi tinggi.
Hasilnya perbaikan hasil kerja.
3) Modifikasi aliran kerja dalam organisasi, pendekatan ini
didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan
pengelompokan keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan
produktifitas secara lansung dan cenderung memperbaiki
semangat kepuasan kerja.
2. Pendekatan Teknologi
Pendekatan teknologis adalah salah satu pendekatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang mana semua pendekatan
yang ada dalam pengembangan organisasi tersebut saling membantu dan
saling melengkapi kekurangan masing-masing yang sekiranya tidak bisa
dicapai oleh masing-masing pendekatan tersebut.
Dalam hal memperbaiki prestasi, F.W. Taylor dan pengikutnya
mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan
dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan
perubahan teknologi. Adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata
sering tidak cocok dengan struktur organisasi. Hal ini dapat menciptakan
ketidaksenangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota
organisasi. Akibatnya terjadi penurunan produktifitas, lebih banyak
kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi.
Penggabungan pendekatan struktur dan pendekatan teknologi,
bermaksud memperbaiki prestasi melalui perubahan berbagai aspek. Baik
struktur organisasinya maupun teknologinya. Contohnya, pengenalan
teknologi baru yang diikuti pengorganisasian kembali bagian-bagian
menjadi kelompok -kelompok lebih kecil. Contoh lainnya yaitu perluasan
jabatan dan pengembangan jabatan. Dengan program ini, tugas-tugas yang
membuat suatu jabatan, cara-cara berbagai tugas dilaksanakan, dan
hubungan-hubungan karyawan diubah diubah untuk memperbaiki
kepuasan karyawan dan barang kali meningkatkan produktifitas.

3. Pendekatan Orang Atau Individu


Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara lansung
perilaku karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, persepsi
dan pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan
efektif. Keterampilan ini dapat mendorong para karyawan untuk
memprakarsai perubahan dalam struktur teknologi organisasi, yang
mengarah pada perbaikan prestasi organisasi. Usaha-usaha ini dapat
diarahkan kepada perseorangan, kelompok atau organisasi sebagai
keseluruhan. Teknik yang sering digunakan adalah pengembangan
organisasi.
4) Pendekatan Grip OD
Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada
konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane
Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang
kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi
maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi. Third-party
peacemaking, dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD berperan
sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi
sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan
atau konflik antar-individu dan kelompok.

Adapun pendekatan organisasi lainnya yaitu ;


1. Pendekatan Pencapaian Tujuan
Dimana pendekatan ini mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan
yang dibuat dengan sengaja, rencana, dan mencari tujuan.
2. Pendekatan system (system approach)
Pendekatan system terhadap pendekatan organisasi mengimplikasikan
bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan.
Jika salah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka
akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan system.
Kekurangan yang paling menonjol dari pendekatan system adalah
hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu
memang benar-benar penting.
3. Pendekatan stakeholders
Yaitu dimana dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik itu
laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan. Pelanggan adalah kepuasan
terhadap harga kualitas pelayanan.
2.3 Pendekatan Yang Mengalami Dilema
Ada juga pendekatan dalam pengembangan organisasi yang sering kali
mengalami dilema, yaitu pendekatan kontinjensi atau normatif.
1. Pendekatan Kontinjensi
Pendekatan kontinjensi menekankan bahwa kegiatan konsultan dalam po
hanyalah memberikan fasilitas terhadap perubahan dan perbaikan
organisasi. Pendekatan ini sering kali menganjurkan bahwa klienlah yang
harus menentukan arah dan tujuan perbaikan. Sedangkan konsultan hanya
membantu mereka untuk mencapai ke tujuan tersebut. Menurut
kepercayaan aliran ini, tidak ada cara terbaik untuk memperbaiki
organisasi, menyusun organisasi, memimpin orang-orang, dan merancang
perbaikan gaji. Semuanya ditentukan oleh banyak factor antara lain ;
lingkungan, sifat dan hakikat bahkan filsafah kerja yang dilakukan, tipe
organisasi dan pelayanannya, dan lain sebagainya.
2. Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif menekankan bahwa walaupun kolsutan po
memberikan fasilitas atau membantu klien, akan tetapi konsultan harus
menentukan atau memberikan rekomendasi dan mengarahkan klien.
Konsultanlah yang mengetahui normanya yang patut untuk memperbaiki
persoalan organisasinya. Karena itu konsultan harus bersikap memberikan
arahan, rekomendasi dan resep perbaikan. Walaupun kedua pendekatan po
ini dilema bagi konsultan, namun tampaknya konsultan lebih menyukai
pendekatan kontinjensi. Karena orang dalam organisasi sudah banyak yang
mendapatkan didikan tingkat perguruan tinggi, sehingga kemandirian
dalam bekerja sudah terbiasa.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa dapat kita tarik sebuah kesimpulan, pendekatan-pendekatan dalam
pengembangan organisasi itu, ada yang berguna dan ada juga sulit untuk diambil
manfaatnya. Karena tidak semua dalam pendekatan-pendekatan itu, bisa
membawa perubahan bagi suatu organisasi. Baik dalam proses perencanaan
maupun pada tahap-tahap lainnya. Maka untuk tercapainya suatu tujuan itu
dengan baik dan terlaksana, harus adanya suatu perubahan yang mendasarinya,
baik itu dari segi strukturnya, teknologinya, sistemnya, tujuannya, maupun dari
pihak orang atau individu itu sendiri.

3.2 Saran
Jika ingin suatu perubahan atau ingin terlaksananya tujuan dengan baik,
harus adanya kesadaran, strategi yang baik, perencanaan yang matang, dan harus
adanya saling kepercayaan dengan sesama. Barulah nantinya perubahan bisa
dilakukan oleh sebuah organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Pendekatan Dalam Pengembangan Organisasi. (2017, Desember Senin).


Retrieved Maret Minggu, 2019, from Sahabat Nazar:
http://sahabatnazar.blogspot.com/2017/12/pendekatan-dalam-
pengembangan-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai