Anda di halaman 1dari 7

INTERVENSI PENGEMBANGAN ORGANISASI

A. Pengertian Intervensi

Beberapa pengertian intervensi

1. (dalam Istianda, et.al., 2007) 1. Warner W. Burke Intervensi sebagai suatu


kegiatan perbaikan yang terencana dalam proses Pengembangan Organisasi.
2. Moekijat Istilah intervensi menunjukkan serangkaian kegiatan programmatic
terencana yang didalamnya klien dan konsultan mengambil bagian selama
berjalannya program pengembangan organisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut
dimaksudkan dalam rangka menata dan memperbaiki kembali fungsi
organisasi dengan memberikan kesempatan kepada anggota organisasi untuk
bekerja dalam tim ataupun mereka mengelola suatu tim serta memelihara
(sustainable) organisasi agar tetap dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
tujuan organisasi.
3. Argyris Intervensi adalah merupakan kegiatan yang mencoba masuk ke
dalam suatu sistem tata hubungan yang sedang berjalan, hadir berada di
antara orang-orang, kelompok ataupun objek dengan tujuan untuk membantu
mereka. Suatu intervensi dapat dikatakan efektif apabila terdapat informasi
yang benar dan bermanfaat (bukan karangan klien atau konsultan, tetapi
benar terjadi dan berlaku secara nyata dalam organisasi), kebebasan memilih
(yang mempunyai ke-wenangan pembuatan keputusan adalah terletak pada
posisi klien), dan keterikatan di dalam (klien mempunyai tanggung jawab
untuk tetap terikat pada pelaksanaan dari rencana atau keputusan yang telah
dibuat).
4. Menurut Wendell L. French dan Cecil H. Bell, intervensi pengembangan
organisasi adalah organisasi merupakan serangkaian kegiatan terstruktur yang
didalamnya terdapat unit – unit organisasi terpilih ( kelompok atau sasaran
individu ) melakukan tugas yang secara langsung atau tidak langsung sasaran
tugas dihubungan dengan perbaikan organisasi.
B. Jenis –Jenis Intervensi

Terdapat beragam jenis intervensi, dan kita dapat menggolongkannya dalam


empat jenis utama, yakni :

1. Human Process Intervention Human process intervention adalah jenis


intervensi yang fokus pada peningkatan efektivitas hubungan antar manusia.
Atau bagaiman agar relasi antar pegawai dapat dikembangkan secara
produktif. Contoh intervensi dalam tipe ini adalah sbb:
 Process Consultation Intervensi yang berfokus pada hubungan antar-
personal dan dinamika sosial yang terjadi dalam kelompok kerja.
 Team Building Intervensi ini membantu kelompok kerja menjadi lebih
efektif dalam memenuhi tugasnya.
2. Structural Intervention Structural intervention adalah jenis intervensi yang
fokus pada perubahan struktur dan desain organisasi. Jadi fokusnya lebih
pada aspek infrastruktur organisasi. Jenis intervensi dalam tipe ini adalah sbb
 Downsizing Intervensi ini bertujuan menurunkan biaya dan birokrasi
dengan cara memangkas ukuran organisasi – baik dari sisi jumlah posisi
ataupun jumlah pekerja.
 Reengineering Intervensi ini mendesain ulang secara radikal proses
pekerjaan inti organisasi untuk menciptakan unjuk kerja yang lebih
responsif.
3. Human Resource Management Intervention
Human Resource Management Intervention adalah jenis intervensi yang
berfokus pada perubahan dalam kebijakan dan sistem manajemen SDM.
Contognya adalah :
 Manajemen Kinerja Intervensi ini bertujuan untuk mengintegrasikan
kinerja karyawan dengan sasaran strategis perusahaan, serta mekanisme
reward atas prestasi kerja
 Perencanaan Karir Intervensi ini membantu orang-orang untuk memilih
jalur karir dan mencapai tujuan karir mereka.
 Sistem Penghargaan Intervensi ini bertujuan untuk merubah sistem
penghargaan (reward) guna meningkatkan kepuasan dan kinerja
karyawan.
4. Strategic Intervention Strategic Intervention adalah jenis intervensi yang
berfokus pada tindakan strategis untuk merubahan bentuk dan kultur
organisasi. Contoh dari jenis intervensi ini adalah sbb:
 Merger dan Akuisisi Intervensi ini merupakan proses yang sistematis
untuk mengintegrasikan dua atau lebih organisasi.
 Perubahan Kultur Intervensi ini membantu organisasi
mengembangkan kultur yang tepat untuk strategi dan lingkungan
mereka

Terdapat DUA faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan intervensi, yakni

1. Karakteristik Organisasi
2. Karakteristik dari Intervensi itu Sendiri

Karakteristik organisasi artinya adalah sejauh mana kesiapan organisasi itu untuk
melaksanakan intervensi. Dalam hal ini kesiapan organisasi ditentukan oleh tiga
aspek, yakni:

1. Congruence Menunjukkan sejauh mana sebuah proses intervensi bersifat fit


dengan strategi dan struktur organisasi; lingkungan yang ada; dan perubahan
yang berlangsung. Semakin fit semakin baik.
2. Stability Menunjukkan sejauh mana lebel atau derajat perubahan dalam
lingkungan organisasi dan teknologi. Semakin tinggi derajat perubahan,
semakin kompleks proses pelaksanaan intervensi.
3. Union (Serikat Pekerja) Pelaksanaan intervensi mungkin lebih sulit dalam
organisasi yang memiliki serikat pekerja yang kuat, terutama jika perubahan
itu mempengaruhi masalah kontrak, seperti gaji, desain pekerjaan, dan
fleksibilitas karyawan.
Sementara itu, karakteristik dari intervensi juga akan sangat menentukan
keberhasilannya. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam kaitannya
dengan karakteristik intervensi ini, yakni:

1. Spesifikasi Tujuan Menunjukkan sedetil apa tujuan intervensi telah


didefenisikan – apakah sudah cukup detil atau masih terlalu luas.
2. Program Hal ini melibatkan tingkatan dimana perubahan dapat diprogram
atau tingkatan dimana karakteristik intervensi yang berbeda dapat dipetakan
dengan jelas guna memungkinkan adanya sosialisasi, komitmen, dan alokasi
penghargaan.
3. Target Perubahan Menunjukkan target perubahan; apakah merupakan
organisasi secara total atau hanya departemen atau kelompok kerja yang
kecil.
4. Dukungan Internal Merujuk pada sejauh mana terdapat dukungan internal
bagi proses perubahan.
5. Sponsor Merujuk pada keberadaan sponsor; apakah terdapat dukungan dari
top manajemen untuk memulai dan mengalokasikan sumber daya yang
diperlukan untuk mendukung proses intervensi.
C. Proses Intervensi Manusia

Ada tiga proses intervension:

1. Proses konsultasi. Intervensi ini berfokus pada hubungan interpersonal dan


dinamika sosial yang terjadi dalam kelompok kerja.
2. Intervensi pihak ketiga. Metode perubahan ini merupakan bentuk proses
konsultasi yang ditujukan untuk hubungan interpersonal disfungsional dalam
organisasi. Pihak ketiga intervener membantu orang menyelesaikan konflik
melalui metode seperti pemecahan masalah, tawar-menawar, dan konsiliasi.
3. Team building. Intervensi ini membantu kelompok kerja menjadi lebih efektif
dalam menyelesaikan tugas.

Proses intervensi manusia mencakup empat program berikut:


1. Pertemuan konfrontasi organisasi. Metode perubahan ini memobilisasi
anggota organisasi untuk mengidentifikasi masalah, menetapkan target
tindakan, dan mulai bekerja pada masalah.
2. Hubungan antarkelompok. Intervensi ini dirancang untuk meningkatkan
interaksi antara kelompok-kelompok yang berbeda atau departemen dalam
organisasi.
3. Intervensi elompok besar. Intervensi ini termasuk mendapatkan berbagai
pemangku kepentingan dalam pertemuan besar untuk memperjelas nilai-nilai
penting, untuk mengembangkan cara-cara kerja yang baru, untuk
mengartikulasikan visi baru bagi organisasi, atau untuk memecahkan tekanan
masalah organisasi.
4. Pengembangan grid organisasi. Intervensi ini menentukan cara tertentu dalam
mengelola organisasi.

Intervensi Teknostructural Intervensi teknostructural berakar dalam disiplin


teknik, sosiologi, dan psikologi dan di bidang diterapkannya sistem sosioteknical dan
desain organisasi. Ada tiga intervensi teknostructural berkaitan dengan organisasi
restrukturisasi:

1. Desain struktural. Proses perubahan ini menyangkut pembagian cara kerja


organisasi — bagaimana mengkhususkan pencapaian tugas.
2. Downsizing/perampingan. ini akan mengurangi biaya dan birokrasi dengan
mengurangi ukuran organisasi melalui PHK personil, organisasi desain ulang,
dan outsourcing.
3. Reengineering. Intervensi terakhir ini secara radikal mendesainan ulang
proses kerja inti organisasi untuk menciptakan hubungan yang lebih erat dan
koordinasi antar tugas yang berbeda.

Intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen intervensi sumber daya


manusia berakar dalam hubungan kerja dan pada penerapan praktek-praktek
kompensasi dan benefit, seleksi karyawan dan penempatan, penilaian kinerja, dan
pengembangan karir. Kinerja manajemen meliputi program perubahan berikut

1. Penentuan tujuan. Program perubahan ini melibatkan menetapkan tujuan


yang jelas dan menantang.
2. Penilaian kinerja. Intervensi ini merupakan proses sistematis secara bersama-
sama menilai prestasi yang berhubungan dengan pekerjaan, kekuatan, dan
kelemahan. Hal ini merupakan intervensi manajemen sumber daya manusia
yang utama untuk memberikan umpan balik kinerja bagi individu dan
kelompok kerja.
3. Sistem reward. Intervensi ini melibatkan desain reward/imbalan organisasi
untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan.

Ada tiga metode perubahan yang terkait dengan pengembangan bakat organisasi:

1. Coaching dan mentoring. Intervensi ini membantu manajer dan eksekutif


untuk memperjelas tujuan mereka, menangani hambatan potensial, dan
meningkatkan kinerja mereka.
2. Perencanaan dan pengembangan karir. . Intervensi ini membantu orang
memilih organisasi dan jenjang karir dan mencapai tujuan karir.
3. Manajemen dan kepemimpinan. Di antara strategi tertua mengenai perubahan
organisasi, intervensi pelatihan dan pengembangan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan anggota organisasi.

Ada dua intervensi untuk mendukung anggota organisasi:

1. Keragaman mengelola tenaga kerja. Program perubahan ini membuat praktik


sumber daya manusia yang lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan
individu.
2. Stres dan kesehatan karyawan. Intervensi tersebut termasuk program bantuan
karyawan (PBK)/ employee assistance programs (EAPs) dan manajemen
stres. Mereka membantu para manajer mengurangi sumber spesifik stres,
seperti konflik peran dan ambiguitas, dan menyediakan metode untuk
mengurangi gejala stres seperti hipertensi dan kecemasan.
3. Intervensi strategi Intervensi berasal dari disiplin ilmu manajemen strategis,
teori organisasi, ekonomi, dan antropologi.

Anda mungkin juga menyukai