NIM : 043
Tahun : 2023.1
Tugas 1
2. Pengertian Budaya, Budaya Organisasi dan Kinerja, serta Teori dan Proses Organisasi
b. Menurut Kotter & Heskett, ada tiga gagasan yang sangat penting berkaitan
dengan kekuatan budaya organisasi dan kinerja. Jelaskan ketiga gagasan
tersebut
Jawab:
Ketiga gagasan yang dikemukakan oleh Kotter & Heskett berkaitan dengan
kekuatan budaya organisasi dan kinerja yaitu :
1) Penyatuan tujuan. Dalam budaya yang kuat, karyawan cenderung bekerja
sederap dan seirama mengikuti pemimpinnya.
2) Tingkat motivasi yang luar biasa. Dalam budaya yang kuat terciptalah
motivasi karyawan yang tinggi. Motivasi tinggi tersebut muncul karena
ada nilai-nilai yang dianut bersama dan menimbulkan perilaku yang dapat
membuat orang merasakan adanya kenyamanan bekerja, dan ada
penghargaan baginya.
3) Adanya struktur dan kontrol yang dibutuhkan. Dalam budaya kuat
terdapat struktur dan kontrol yang diperlukan bagi karyawan tanpa harus
tergantung pada aturan birokrasi yang ketat yang dapat menekan
munculnya motivasi dan inovasi.
3. Gaya Kepemimpinan
Dari penjabaran di atas, kasus tersebut merupakan contoh dari situasi yang
sangat tidak menguntungkan, sebab hubungan dengan bawahan buruk, tugas
tidak terstruktur, dan kekuasaan posisi rendah ketiga variabel situasi tersebut,
dikaitkan dengan teori yang berorientasi pada tugas, hal ini tergantung pada
situasi yang ada pada saat tertentu. Kombinasi antara situasi yang dihadapi
oleh pemimpin dengan perilaku kepemimpinan yang tepat akan menentukan
efektifitas kepemimpinan. Yang dimaksud perilaku yang tepat adalah dalam
situasi apa perilaku pemimpin berorientasi pada tugas dan dalam situasi apa
perilaku pemimpin berorientasi pada hubungan. Perilaku pemimpin yang
berorientasi pada hubungan akan efektif dalam situasi yang moderat misalnya
pemimpin yang menghadapi situasi Ketika derajat variabel situasi hubungan
pemimpin dan bawahan rendah, tetapi kedua variabel yang lain derajatnya
tinggi. Atau dalam situasi lain yaitu variabel posisi kewenangan pemimpin
derajatnya rendah tetapi variabel yang lain derajatnya tinggi. Dapat
disimpulkan bahwa model kepemimpinan kontingensi, perilaku pemimpin
yang efektif tidak berpola dari satu gaya tertentu, melainkan dimulai dengan
mempelajari situasi tertentu pada satu saat tertentu. Yang dimaksud dengan
situasi tertentu adalah adanya tiga variabel yang dijadikan dasar sebagai
perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan hubungan, tetapi
tidak berarti bahwa tugas tidak pernah berorientasi pada hubungan.
Referensi:
Toha, Muharto dan Darmanto., 2022., Perilaku Organisasi Edisi-3., Tangerang
Selatan:Universitas Terbuka
BMP ADPU4431 Modul 1-3
fheihdklasndjeujebcjkbckjbkjceuibkjwbjkguiekbdksbiuebukebduefd