Anda di halaman 1dari 4

Nama : OK

NIM : 043
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Tahun : 2023.1

Tugas 1 Pengantar Sosiologi

1. Saat ini, masyarakat di seluruh dunia sudah menjalankan kehidupan normal setelah
beberapa tahun terakhir mengalami Pandemi Covid 19. Termasuk di Indonesia,
dimana pemerintah kita telah secara maksimal berupaya mengatasi pandemi yang luar
biasa tersebut. Terkait hal tersebut, coba Anda kemukakan berbagai upaya dan
program dari pemerintah untuk menyipkan masyarakatnya menghadapi era "new
normal". Kaitkan upaya tersebut dengan 3 Perspektif Sosiologi.
Jawab:
 Perspektif konflik
Pada kehidupan masyarakat dalam masa pandemi covid 19 seperti saat ini
menimbulkan konflik, konflik yang terjadi adalah konflik laten (konflik yang
terpendam). Salah satunya adalah alasan vaksin covid 19 yang paling umum,
yaitu banyak timbul rumor apabila masyarakat divaksinasi diantaranya
adanya kekhawatiran akan permasalahan mengenai keamanan dan keefektifan
vaksin, ketidakpercayaan terhadap vaksin, dan mempersoalkan kehalalan
vaksin, serta efek samping seperti demam dan nyeri, alasan keagamaan dan
lain-lain. Dan ternyata, tidak sedikit masyarakat yang percaya pandemi
merupakan produk dari propaganda, konspirasi, hoax, dan upaya untuk
menebar jaringan di masyarakat melalui media untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyak seperti tes SWAB/PCR yang diwajibkan
pemerintah untuk dunia, dan komersialisasi vaksin, disisi lain ada pula
masyarakat yang mempercayai bahwa virus ini benar-benar ada. Hal ini
mengakibatkan terbentuknya dua kubu antara yang menerima vaksin dan yang
menolak untuk divaksin. Akibatnya hal ini akhirnya menjadi sebuah konflik
laten yang terjadi dimasyarakat. Konflik laten terjadi pada satu kondisi yang
memiliki potensi untuk menghasilkan konflik, tetapi tidak disadari oleh dua
pihak yang terlibat.
 Perspektif struktural fungsional
Pandemi covid 19 membawa dampak perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat salah satunya adalah aspek pendidikan. Sebelumnya,
sistem pembelajaran dilakukan tatap muka di sekolah
atau kampus, semenjak pandemi sistem pembelajaran harus diubah menjadi
pembelajaran daring atau virtual dari rumah atau dikenal dengan istilah sistem
pembelajaran jarak jauh. Tentu saja hal ini dilakukan agar proses pendidikan
tetap terlaksana walaupun situasi tengah pandemi. Menurut perspektif
struktural fungsional Talcott Parsons, ada pemecahan untuk empat masalah
yaitu:
1) Adaptasi, sistem pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka
dialihkan kerumah secara daring atau pertemuan virtual.
2) Pencapaian Tujuan, situs pembelajaran daring diterapkan agar aktivitas
belajar-mengajar dapat terlaksana sehingga siswa-siswi dan mahasiswa
tetap mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan dan
mengembangkan potensi mereka meskipun di masa pandemi covid19.
3) Integrasi, pemerintah yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
pihak sekolah atau kampus harus menekankan dengan membuat suatu
kebijakan yang dapat membantu siswa-siswi dan mahasiswa dalam
pembelajaran daring. Salah satu kebijakan yang dibuat adalah dengan
memberikan layanan selular berupa bantuan kuota internet untuk
mahasiswa di seluruh Indonesia.
4) Pengendalian, para siswa dan mahasiswa harus mempertahankan
kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan dan semangat belajar
meskipun proses pembelajaran tidak dilaksanakan di sekolah atau kampus.

 Perspektif Simbolik Interaksionisme


Covid 19 mengubah berbagai pola kehidupan di masyarakat, dalam cara
beraktivitas dan berkomunikasi kini harus diatur dalam protokol kesehatan
yang menjadi kebijakan baru atau tatanan normal baru yang ditetapkan
pemerintah, diantaranya dengan memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan
penerapan jarak sosial. Beruntung tekhnologi komunikasi sudah berkembang
pesat. Di saat komunikasi tidak bisa lagi berlangsung secara tatap muka, maka
teknologi komunikasi menjadi solusi. Apalagi saat ini sudah berkembang
perangkat media sosial yang memungkinkan manusia berkomunikasi dua arah
atau saling mengirimkan pesan, foto, video, file dokumen dan masih banyak
lagi. Karena banyak digunakan selama pandemi, pihak pemerintah di
Indonesia juga menggunakan sosial media untuk mengkampanyekan protokol
kesehatan agar masyarakat terhindar dari penyebaran virus Covid 19.

2. Jawaban Nomor dua atas video pada link berikut: https://youtu.be/XW0foa94cuk


Pada video tersebut terjadi interaksi sosial, karena terjadi kontak sosial dan juga
komunikasi antar individu, Individu-kelompok, maupun kelompok-kelompok. Pada
video tersebut apa yang ditampilkan pegawai bank dalam hal ini customer sevice saat
berhadapan dengan nasabah bank yang merupakan satu penampilan yang
dilakukannya di panggung depan (frontstage), customer service bank merupakan
orang paling depan dalam pelayanan kepada nasabah. Ia memanipulasi pernyataan-
pernyataan yang dikeluarkannya (impression management), baik berupa ucapan
maupun mimic wajah, untuk memberikan kesan ramah, sopan dan penuh rasa hormat
kepada nasabah. Padahal (mungkin) ia merasa jengkel dengan keluhan nasabah.
Pembahasan interaksi sosial dalam video tersebut dengan menggunakan analisis
dramaturgi, Goffman mengatakan bahwa interaksi sosial tidak hanya dilakukan oleh
individu secara perorangan, tetapi dilakukan pula oleh banyak orang selaku tim (team
of performers). Penampilan individua tau tim dalam hal ini customer service,
disaksikan oleh orang-orang yang disebut “khalayak” (audience) yang dalam konteks
video tersebut adalah nasabah bank. Di saat menyajikan penampilan di kawasan
depan, customers sevice berusaha memberikan pelayanan dengan penuh rasa hormat,
sopan, dan ramah. Dalam interaksi, customer service bank berusaha menonjolkan apa
yang menjadi core business-nya. Bila terjadi perbedaan/permasalahan, pegawai bank
menampilkannya hanya di kawasan belakang yang tidak akan terlihat dan tertangkap
indera oleh orang/anggota tim lain atau audience-nya dalam hal ini nasabah.

Referensi:
Parwitaningsih, dkk., 2022., Pengantar Sosiologi Edisi-3., Tangerang
Selatan:Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai