Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN

Saudara Mahasiswa UT yang berbahagia, kita sudah sampai pada minggu keempat. Diskusi
kita kali ini berkaitan dengan keterampilan berbicara dan mengambil topik “covid-19”.

1. Buatlah sebuah gagasan dengan topik “Covid-19” mengacu pada


garis besar kerangka topik halaman 4.33 s.d 4.35.

2. Berdasarkan soal nomor 1, silakan presentasikan gagasan saudara dengan membuat vi


deo berdurasi maksimal 10 menit dan diunggah pada akun youtube masing-masing.

3. Tugas nomor 1 dan


2 silakan diunggah pada kolom yang sudah disediakan. Khusus tugas nomor 2 cukup s
ertakan urlnya saja.

Berdasarkan gagasan dan video teman Saudara, silakan ungkapkan pendapat Anda
dan diskusikan bersama Saudara Mahasiswa di ruang ini.  Sertakan teori dan sumber-
sumber pendukung yang memperkuat pendapat Anda.

JAWABAN

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Bapak/Ibu dosen dan tutor Universitas Terbuka, serta seluruh rekan-rekan
mahasiswa Universitas Terbuka dimanapun kalian berada, semoga kita semua selalu dalam
perlindungan Allah SWT.

Dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah gagasan mengenai Peran
Pemuda di Masa Pandemi Covid-19.

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari
golongan Coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona.

Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah
itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke sejumlah negara,
termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan.
Ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, peran pemuda dalam membantu masyarakat
cukup besar. Bisa dbilang bahwa pemuda bukan saja berperan membantu masyarakat akibat
pandemi, melainkan juga melakukan perlawanan terhadap pandemi itu sendiri. Setidaknya
terdapat empat peran yang dilakukan pemuda dalam melawan pandemi Covid-19.

Pertama, Menjadi Promotor Protokol kesehatan. Melalui kegiatan di lembaga-lembaga


pendidikan, di lingkungan masyarakat atau melalui jejaring media sosial, para pemuda kerap
mempromosikan protokol kesehatan (prokes), terutama Gerakan 5M (Mencuci tangan,
Menjaga jarak, Menggunakan masker, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas). Saat ini
mempromosikan prokes mungkin sudah dianggap sebagai hal yang biasa saja, namun pada
awal-awal pandemi muncul, promosi prokes sangat diperlukan oleh masyarakat sebagai bentuk
sosialisasi dan edukasi untuk menjaga kesehatan dan memutus rantai penyebaran Covid-19.

Kedua, Melakukan Penggalangan Dana. Ketika pandemi muncul, masyarakat membutuhkan


berbagai alat kesehatan yang berkaitan dengan Covid-19. Masyarakat juga membutuhkan
saluran bantuan pangan, terutama ketika melakukan isolasi mandiri atau saat Pemberlakukan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pemuda berinisiatif membantu secara bergotong
royong untuk melakukan penggalangan dana. Hal ini telah dilakukan oleh pemuda melalui
penggalangan dana yang dilakukan melalui beberapa platform penggalangan dana secara
online dan juga aksi nyata turun langsung ke lapangan.

Ketiga, Menciptakan Inovasi Teknologi. Sebagai bagian dari bangsa dan kelompok
masyarakat yang melek teknologi, pemuda yang dalam hal ini adalah mahasiswa juga ikut
turun tangan langsung dalam menciptakan berbagai inovasi teknologi terkait Covid-19. Dalam
bidang kesehatan misalnya, para pemuda telah menciptakan face shield yang dikembangkan
oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), hand sanitizer moringa yang dikembangkan
oleh mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), robot sterilisasi virus Covid-19 yang
dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), layanan konsultasi psikologi
online yang dikembangkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November, dan lain-
lain. Berbagai inovasi teknologi tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik untuk
melakukan deteksi, pencegahan hingga pendampingan psikologis.

Keempat, Menangkal Hoaks Covid-19. Merebaknya Covid-19 serta merta membuat media
banjir informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan Covid-19. Namun sebagian
informasi terbukti palsu. Informasi-informasi palsu itu disebut dengan istilah hoaks. Menurut
laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak awal merebaknya
pandemi hingga bulan April 2021 telah terdapat 1.733 hoaks Covid-19. Hoaks tersebut
mencakup berbagai konteks, seperti hoaks tentang vaksin, teori konspirasi, pengobatan
alternatif, dan lain-lain. Persebaran hoaks telah memunculkan meresahkan di tengah
masyarakat yang sedang membutuhkan informasi akurat. Para pemuda tidak tinggal diam.
Maka melalui berbagai medium, pemuda mulai mengkampanyekan gerakan anti hoaks, seperti
yang dilakukan oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Tujuan dari gerakan anti
hoaks tersebut adalah untuk menciptakan kenyamanan, meminimalisir keresahan massa, dan
menetralisir penyesatan informasi.

Keberadaan, peran dan fungsi pemuda dalam sebuah negara sangat penting. Berbagai tindakan
yang dilakukan pemuda guna melakukan perlawanan terhadap pandemi Covid-19 merupakan
kontribusi nyata. Para pemuda termotivasi untuk menjadi bagian dari solusi atas krisis yang
sedang terjadi. Motivasi tersebut tidak terbangun secara acak (random), melainkan berdiri di
atas fondasi integritas, etos kerja dan gotong royong. Sobat Revmen juga dapat turut
memberikan kontribusi dalam memerangi pandemi. Lakukanlah hal yang paling sederhana,
seperti menjaga prokes dan tidak menyebarkan berita hoaks terkait Covid-19. Mari bersama-
sama kita hadapi pandemi Covid-19 dengan intergitas yang tinggi, semangat kerja yang kuat,
dan saling bergotong royong.

Demikianlah pemaparan saya mengenai Peran Pemuda di Masa Pandemi Covid-19.

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan ataupun kekuranagan dari informasi yang saya
sampaikan, semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai