Anda di halaman 1dari 2

1. Sebutkan jenis-jenis sosialisasi dan jelaskan!

Sosialiasasi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi


sekunder. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis sosialisasi
tersebut :
- Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama kali dialami oleh individu
pada masa kecil ketika ia mulai menjadi anggota masyarakat (keluarga).
Contoh dari sosialisasi primer adalah ibu yang mengajarkan anaknya untuk
bertutur kata yang baik.
- Sosialisasi sekunder merupakan sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer
dimana proses ini mulai memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu
di suatu masyarakat. Sosialisasi ini akan terjadi pada dua proses yaitu
Desosialisasi (seorang individu akan mengalami penghilangan identitas diri
yang lama) dan kemudian Resosialisasi (pengajaran corak kehidupan dan
identitas diri yang baru). Contoh sosialisasi sekunder adalah seorang anak
yang bersosialisasi dengan lingkungan sekolah yang baru, berkenalan dengan
guru dan teman-teman yang baru.

2. Berikan contoh masing-masing jenis-jenis sosialisasi dikaitkan dengan di


masa Pandemi Covid-19.

- Sosialisasi primer : Semenjak adanya pandemi Covid-19 banyak kebijaka-


kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang bertujuan untuk meminimalkan
penyebaran virus tersebut. Salah satunya adalah memperketat protokol
kesehatan utamanya di tempat umum. Salah satu contoh sosialisasi primer
terkait hal tersebut adalah seorang ibu yang memperkenalkan anaknya
tentang protokol kesehatan seperti cara mencuci tangan yang baik dan benar,
membiasakan penggunaan masker ketika keluar rumah, tidak berkontak
secara langsung dengan orang lain, dll.
- Sosialisasi sekunder : Covid-19 sedikit banyak merubah pola hidup
masyarakat, dari yang sebelumnya aktivitas dapat dilakukan diluar ruangan
tanpa adanya pembatasan sosial semenjak adanya Covid-19 banyak kegiatan
yang dibatasi seperti bekerja, sekolah, ibadah dari rumah. Pada awalnya
masyarakat tentu mengalami shock culture dalam menyesuaikan diri terhadap
kondisi tersebut, namun setelah berjalan beberapa tahun ini dengan dibantu
oleh informasi-informasi serta sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah
perlahan masyarakat dapat menyesuaikan diri dan menjalankan aktivitas
dengan biasa.

3. Penggunaan masker diwajibkan di masa Pandemi Covid-19 untuk


menghindari serangan Virus Corona, menurut anda diantara 2 pola
sosialisasi (Represif dan Partisipatoris), pola sosialisasi mana yang
sebaiknya diterapkan agar masyarakat memiliki kesadaran pentingnya
penggunaan masker ditempat umum? Jelaskan alasannya.
Pola sosialisasi partisipatoris bisa dikatakan sebagai pilihan yang baik dalam
melakukan sosialisasi penggunaan masker di tempat umum kepada masyarakat
karena pola ini tidak menerapkan kekerasan melainkan langsung berinteraksi
dengan masyarakat. Namun jika untuk diterapkan di Indonesia saya rasa pola
sosialisasi yang lebih cocok adalah partisiparotis. Mengapa ? karena banyak
masyarakat Indonesia yang memiliki anggapan bahwa “aturan dibuat untuk
dilanggar” sehingga banyak orang yang merasa aturan itu bukanlah suatu hal
yang penting, sehingga gampang saja untuk seseorang melanggar aturan.
Contoh nyata yang terjadi di masyarakat tentang pelanggaran protokol kesehatan
adalah pada awal Covid-19 pemerintah telah memberikan banyak edukasi
tentang pentingnya protokol kesahataan utamanya penggunaan masker di tempat
umum, namun masih banyak orang yang keluar rumah tanpa menggunakan
masker karena merasa ribet atau tidak nyaman ketika menggunakan masker.
Untuk membuat masyarakat mematuhi kebijakan tersebut ada beberapa daerah
yang berinisiatif menerapkan denda terhadap seseorang yang tidak mematuhi
protokol kesehatan, dan dapat dibuktikan dengan adanya pemberlakuan denda
tersebut terdapat penurunan masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak masyarakat yang ternyata
harus dipaksa terlebih dahulu menggunakan sanksi atau hukuman untuk supaya
mau mentaati sebuah aturan atau kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai