Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YUSUF BAYUN SETIAWAN

NIM : 045091232
UPBJJ : UT PURWOKERTO
TUGAS 1 PENGANTAR SOSIOLOGI

1. Saat ini, masyarakat di seluruh dunia sudah menjalankan kehidupan normal setelah beberapa
tahun terakhir mengalami Pandemi Covid 19. Termasuk di Indonesia, dimana pemerintah kita
telah secara maksimal berupaya mengatasi pandemi yang luar biasa tersebut. Terkait hal tersebut,
coba Anda kemukakan berbagai upaya dan program dari pemerintah untuk menyipkan
masyarakatnya menghadapi era "new normal". Kaitkan upaya tersebut dengan 3 Perspektif
Sosiologi.
Jawab:
New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah
menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Secara
sederhana, new normal ini hanya melanjutkan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan
saat diberlakukannya karantina wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan
diberlakukannya new normal, kita mulai melakukan aktifitas di luar rumah dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan yang telah diatur oleh pemerintah, yaitu memakai masker bila
keluar dari rumah, sering mencuci tangan dengan sabun, dan tetap menjaga jarak serta
menghindari kerumunan orang untuk mencegah penularan virus corona. Sejak mewabahnya
Covid-19, guna menghindari terjadinya penularan, sebagian besar aktivitas dilakukan melalui
daring (online) seperti kegiatan rapat yang selama ini dilaksanakan bersama-sama dalam suatu
ruangan, sekarang menggunakan aplikasi Zoom, begitu juga dengan aktifitas belajar mengajar.

Dengan diberlakukan new normal, mau tidak mau para pelajar akan kembali belajar ke sekolah,
tentunya dengan protokol kesehatan dan keamanan yang menjamin mereka dari penularan virus.
Tatanan kehidupan baru, bisa dilakukan setelah adanya indikasi penurunan kurva penyebaran
angka Covid-19 menurun. Tersedianya fasilitas kesehatan yang mumpuni dan pengawasan yang
ketat. Inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama dalam menghadapi new normal di
tengah pandemi Covid-19.
Pemerintah sendiri sudah memberikan panduan dengan mengeluarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor HK 01.07/MENKES/328/2020 tanggal 20 Mei 2020
tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di tempat kerja perkantoran dan
industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi Covid-19. Ada beberapa
tindakan yang harus dilaksanakan oleh manajemen maupun pekerja apabila menetapkan
pegawainya untuk kembali bekerja di kantor, mulai dari berangkat kantor, tiba di kantor, hingga
pulang ke rumah harus mematuhi semua protokol kesehatan.

Bagi perkantoran yang telah menerapkan new normal di tempat kerja, protokol kesehatan juga
seharusnya dilaksanakan, diantaranya adalah melakukan pengukuran suhu tubuh di pada saat
memasuki ruangan tempat kerja, mewajibkan semua pegawai menggunakan masker selama di
tempat kerja, larangan masuk bagi pegawai yang memiliki gejala demam/nyeri
tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan


edukasi kepada masyarakat agar memahami protokol kesehatan yang harus dilakukan dimanapun
kita berada, baik di rumah, di kantor, di sekolah, tempat ibadah termasuk tempat-tempat
keramaian umum seperti pasar dan mal. Tujuan dari new normal ini adalah agar masyarakat tetap
produktif dan aman dari penularan Covid-19 di tengah masa pandemi.

Dilihat dari perspektif sosiologis, adanya pandemi COVID-19 telah merubah seluruh tatanan
masyarakat dunia, salah satunya, struktur sosial pada masyarakat. Mulai, tata kelakuan (mores),
kebiasaan (folkways), cara (usage), dan adat istiadat (custom) berubah dan beradaptasi. Kegiatan
yang mulanya di lakukan di luar rumah, saat ini terpaksa dihentikan guna mencegah penularan
COVID-19. Kegiatan seperti belajar, bekerja, dan ibadah dihimbau agar dilakukan di rumah saja,
kecuali, ada kegiatan yang memang tidak dapat dilakukan dari rumah.

Perspektif Masyarakat terhadap New Normal Selama masa pandemi, masyarakat dipaksa untuk
beradaptasi dengan situasi dan kondisi baru. Dimana seluruh aktivitas yang sebelumnya
dilakukan di luar rumah harus dilakukan dari rumah saja. Akibatnya, sejumlah masyarakat sering
mengeluhkan bosan di rumah, karena mereka tidak dapat bertatap muka dengan teman dan
sahabat.
Jika dilihat dari perspektif sosiologi, seluruh dunia mengalami perubahan sosial. Nisbet (1972)
mendefinisikan perubahan sosial sebagai “suksesi perbedaan waktu dalam identitas yang
bertahan lama”. Artinya syarat dari perubahan sosial adalah harus diketahuinya identitas yang
sudah tertanam lama yaitu struktur sosial. Hal ini terjadi selama pandemi COVID-19, terlihat
adanya pola hidup baru pada masyarakat. Beberapa cara yang dilakukan pemerintah guna
memutus rantai penyebaran virus corona, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

2. Silahkan mahasiswa jelaskan apakah dalam video tersebut terjadi interaksi sosial. Sebutkan
alasan saudara. Selanjutnya, analisis pelayanan dari pegawai bank menggunakan teori
Dramaturgi Erving Goffman.
Jawab:
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis. Dalam hal ini, hubungan sosial dapat
berupa hubungan atau koneksi antar individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, atau
individu dengan kelompok. Interaksi sosial dapat terjadi ketika dua pihak atau lebih melakukan
kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial sendiri adalah tahap pertama dari terjadinya
hubungan sosial, sedangkan komunikasi menjadi penyampaian suatu informasi, tafsiran, dan
reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Dalam suatu interaksi, dua atau lebih pihak yang
terlibat akan memberikan simbol-simbol tertentu yang memiliki nilai atau makna tertentu.

Ada setidaknya empat ciri yang berlaku untuk menunjukkan interaksi sosial. Empat cirinya
yaitu:
 Pelaku terdiri lebih dari satu orang.
 Terjadinya komunikasi antar pelaku dengan penggunaan simbol-simbol tertentu.
 Adanya dimensi waktu yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung, misalnya
masa lampau, kini, dan mendatang.
 Adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai meski tujuan dari kedua pihak berbeda.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan antara pegawai bank dengan nasabah terjadi
interaksi, yaitu interaksi antara individu dengan individu.
Erving Goffman dalam teori dramaturgi menyatakan bahwa kehidupan sosial dapat diibaratkan
dengan serangkaian pertunjukan drama dalam sebuah pentas seni. lnteraksi sosial berlangsung
dalam bagian-bagian antara lain:
 Panggung depan, yaitu bagian pertunjukan yang berfungsi mendefinisikan situasi
penonton. Dalam kehidupan sehari-hari menjelaskan peran yang harus dijalankan.
 Panggung belakang, yaitu ruang tempat berjalannya skenario/rahasia pertunjukkan.
Dalam kehidupan sehari-hari merupakan karakteristik personal individu.
Berdasarkan video dijelaskan bahwa seorang customer service di sebuah bank selalu
menunjukkan sikap yang santun dan ramah. Ia selalu memberikan informasi dengan lengkap dan
komunikatif pada setiap nasabah yang membutuhkan informasi terkait dengan produk bank
tempatnya bekerja. Tindakan ini merepresentasikan interaksi sosial sesuai dengan teori
dramaturgi, hal ini dapat dibuktikan dengan tindakan customer service yang selalu memberikan
informasi dengan lengkap dan komunikatif pada setiap nasabah yang membutuhkan informasi
terkait dengan produk bank tempatnya bekerja sebagai bentuk bagian dari menjalankan perannya
sebagai customer service.

Anda mungkin juga menyukai