Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI SOSIAL DALAM MASA PANDEMI COVID-19

Pendahuluan
Komunikasi merupakan media untuk membangun hubungan antar manusia. Ini akan
menciptakan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain, atau untuk menciptakan
interaksi satu sama lain. Kegiatan komunikatif meliputi spektrum luas. Ini adalah situs penting
untuk menyampaikan masalah seseorang seperti pemikiran, perasaan, dan pendapat terhadap
orang lain. Dalam perspektif manajerial, komunikasi merupakan bagian integral dari alat
manajemen untuk mencapai Tujuan. Dengan kata lain, itu adalah kunci yang dapat
mempengaruhi orang dalam kehidupan sosial mereka. Seperti yang kita ketahui, komunikasi
merupakan alat vital bagi manusia untuk memahami dirinya sendiri, orang lain, dan sekitarnya
serta sosial budaya. Ini juga memberi mereka tempat dan keberadaan dalam masyarakat dengan
siapa mereka membangun hubungan. Hal ini hanya dapat dicapai dengan media komunikasi
yang baik. Selanjutnya, komunikasi tidak hanya dikenal dalam hubungan masyarakat atau pers,
tetapi juga memiliki pemahaman yang komprehensif. Baik dengan sadar atau tidak sadar, orang
telah membangun komunikasi yang baik di semua bagian kehidupan mereka. komunikasi
berubah sejak awal pandemi Covid-19. Fenomena tersebut telah mendorong jarak di antara
masyarakat yang dikenal sebagai jarak sosial. Bukan untuk melarang gerakan masyarakat,
namun untuk mencegah penyebaran virus dengan menerapkan jarak. Selain itu, penting untuk
meminimalkan interaksi sosial karena a ancaman serius Covid-19. Dalam kasus Indonesia,
negara penguncian tidak dipilih untuk dilaksanakan; namun, fisik dan sosial Distancing dipilih
sebagai upaya pencegahan pandemi. Selanjutnya, protokol kesehatan yang ketat dalam interaksi
sosial telah dipraktekkan dan dipelihara selama era kehidupan baru saat ini. Karena sosial
menjaga jarak dipraktikkan secara luas, terlibat dalam kegiatan komunikatif menggunakan media
telah memainkan peran penting bagi masyarakat. Hasil dari, teknologi memainkan perubahan
signifikan dalam komunikasi sosial yang terjadi dalam cara mereka berkomunikasi, bagaimana
mereka berpikir, dan bagaimana mereka berperilaku sebagai makhluk sosial.

Pembahasan
Di masa pandemi Covid-19, masyarakat yang tinggal di kota atau desa perlu menjaga jarak
lingkungan. Tata cara social distancing perlu diterapkan oleh masyarakat karena kegiatan di luar
ruangan. Tujuan dari penerapan ini adalah untuk mencegah penyebaran Covid-19 itu sendiri.
Social distance merupakan program yang efektif untuk dipraktikkan oleh semua lapisan
masyarakat. Program ini bukan untuk melarang gerakan masyarakat. Terlebih lagi, situasi seperti
itu tidak umum bagi orang-orang yang hidupnya saat ini dibatasi karena pandemi. Padahal,
komunikasi melalui perangkat digital memiliki kontribusi besar terhadap interaksi sosial di saat
ini. Orang dapat berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan sosialnya dengan
menggunakan berbagai media secara global. Kemajuan dari teknologi informasi dan komunikasi
baik media digital maupun non-digital harus dirangkul dan dipraktekkan dalam rangka
memelihara interaksi sosial di antara masyarakat. Media ini dapat digunakan dalam sosial
komunikasi tanpa hambatan apapun selama pandemi Covid-19. Mereka dapat digunakan sebagai
pembelajaran, pemasaran dan alat interaksi di antara masyarakat. Media ini dapat menjadi
jembatan dalam memberikan informasi yang edukatif, informatif dan persuasif. Dengan platform
media seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain, orang tidak harus fisik
berhubungan dengan orang lain dalam melakukan interaksi sosial baik individu maupun
kelompok. Di dalam era globalisasi, fenomena tersebut menjadi gaya hidup masyarakat baik bagi
masyarakat Indonesia lokal maupun orang internasional secara global. Misalnya, orang
memeriksa pesan di ponsel cerdas mereka tepat setelah mereka bangun bangun di pagi hari.
Platform media sosial juga telah membantu masyarakat awam untuk menjaga komunikasi
dengan teman-teman dan keluarga untuk mengurangi isolasi dan kebosanan yang telah dikaitkan
dengan kecemasan dan penderitaan jangka panjang, Oleh karena itu menjadi rekomendasi
penting untuk isolasi di rumah untuk membantu mengurangi gangguan psikologis dampak.
Dalam mengatasi segala permasalahan sosial dalam kehidupan masyarakat, Pemerintah telah
mengeluarkan peraturan dan membutuhkan kerja keras semua pihak untuk mengawal
penerapannya di tengah kehidupan masyarakat. Indonesia melakukannya tidak melakukan upaya
lockdown, tetapi melakukan upaya penerapan physical dan social distancing sebagai komunitas
upaya untuk menjaga jarak fisik dan komunikasi langsung antara orang dan orang lain selama
mereka interaksi untuk menghindari penularan Covid-19. Mencegah tentu berdampak pada
model hubungan atau komunikasi antar masyarakat yang selama ini dibangun dan
dikembangkan. Sebuah kebiasaan dalam kehidupan masyarakat yang selalu mengutamakan
kebersamaan dalam kehidupan sosial, namun untuk saat ini harus dihindari dengan tujuan
mencegah penyebaran virus. Tradisi ini sering terjadi dalam bentuk majelis taklim, resepsi
pengantin, aqiqah, pesta pernikahan dan upacara kematian. Tradisi memiliki aturan-aturan
tertentu yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dari kebiasaan berjabat tangan, berpelukan
sebagai simbol keintiman, dan sebagainya. Penyelenggaraan pesta pernikahan atau akad nikah
harus dengan protokoler yang ketat. Juga, siswa baik sekolah atau universitas harus mengambil
kelas pembelajaran jarak jauh. Semua seminar, lokakarya dan pelatihan diadakan secara online.
Bahkan kewajiban shalat Jum'at (kontroversi) juga hilang di beberapa negara masjid. Akhirnya
lahirlah istilah tinggal di rumah, bekerja di rumah, belajar di rumah, bahkan beribadah juga di
rumah. Jika harus keluar rumah harus menggunakan masker untuk menutup mulut agar
komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat sangat berpengaruh, karena interaksi sosial
biasanya terjadi secara tatap muka di setiap institusi, baik pemerintah maupun lembaga non
pemerintah. Di era kehidupan baru, model pencegahan penyebaran Covid-19 harus diterapkan
dengan adaptasi dalam waktu singkat. Interaksi sosial dibangun dengan jarak fisik menggunakan
alat teknologi seperti media komunikasi yang telah dikembangkan. Selain itu, harus ada
pengamanan di setiap desa yang harus disemprot desinfektan. Tentunya tidak semua pencegahan
di atas bisa sesuai dengan budaya hidup baru. Beberapa orang menolak, dan sisanya
menerimanya dengan paksa. Gaya hidup baru ini mau tidak mau harus diterapkan untuk
mencegah penyebaran virus sehingga pengaruh komunikasi sosial dalam kehidupan masyarakat
cepat berakhir.
Yang menerima kehidupan normal baru harus bisa menjaga protokol kesehatan, dimanapun
mereka berada demi keselamatan manusia secara umum. Ada rasa tersinggung di tengah
masyarakat jika peraturan ini diterapkan dalam kehidupan mereka. Tidak nyaman untuk
berinteraksi dalam bentuk komunikasi sosial dengan fisik dan jarak sosial. Karena itu, ada
masalah dalam interaksi sosial karena curiga terhadap orang lain. Hal ini terjadi karena adanya
kecurigaan yang berlebihan terhadap orang yang dibicarakan karena tidak di depan wajah.
Namun komunikasi yang harmonis harus dibangun di tengah adaptasi budaya pencegahan
Covid-19 agar tetap menciptakan interaksi sosial yang nyaman di masyarakat dalam bentuk
komunikasi.

Kesimpulan
Komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial tidak terbatas dan dibatasi oleh nilai-nilai
etika. Umumnya, Pola komunikasi sosial dapat mempengaruhi interaksi masyarakat selama
pandemi Covid-19. Itu karena alasan bahwa komunikasi merupakan tolak ukur standar yang
harus diterapkan agar orang dapat menjalankan aktivitas selama pandemi. Pengaruh komunikasi
pada sosial budaya tergantung pada pemerintah yang memiliki kekuatan untuk menegaskan
pengaruhnya. Karena itu, pengaruh komunikasi sosial karena jaga jarak yang tertuang dalam
pedoman penanganan cepat medis dan kesehatan masyarakat di Indonesia, penyebarannya
Covid-19 menjadi ancaman serius di seluruh dunia. Meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi
mengarah pada fakta bahwa orang harus mempraktikkan jarak sosial dengan cara meminimalkan
interaksi sosial mereka selama pandemi. Pembatasan dalam komunikasi tersebut dapat
mempengaruhi budaya sosial terutama pada bagaimana orang melakukan rutinitas atau kegiatan.
Hubungan komunikasi dengan proses budaya merupakan pertukaran budaya sehingga
berdampak pada komunikasi mempengaruhi kehidupan sosial. Salah satu unsur budaya yang
terlibat di dalamnya adalah bahasa. Karena itu, kebudayaan mengandung gagasan dan karya
manusia. Pengaruh komunikasi sosial selama Covid-19 Pandemi telah ditunjukkan dengan
perubahan kehidupan masyarakat. Kegiatan seperti arisan telah dipengaruhi oleh bentuk jarak
sosial. Perubahan tersebut dapat dilihat dari aspek ide, nilai dan norma.

Referensi

Anda mungkin juga menyukai