sudah memahami Perspektif Sosiologi dan Interaksi Sosialitu sendiri. Sekarang mari kita
diskusikan:
Cara pandang sosiologi (perspektif sosiologi) membawa kita untuk dapat berpikir sosioligis.
Cara berpikir sosiologis adalah cara berpikir yang “beyond commonsense”, yaitu cara berpikir
yang tidak “bias” dengan kepentingan-kepentingan tertentu, system nilai, kepercayaan, tradisi,
dan sebagainya. Dengan perspektif sosiologi, seseorang akan dibawa untuk dapat berpikir:
Jika dikaitkan di masa pandemi Covid-19, coba saudara amati dan jelaskan masyarakat di
lingkungan sekitar saudara dengan dihubungkan masing-masing dari 3 pemikiran beyond sense
diatas.
1. Seeing the general in the particular, cara pandang sosiologi yang melihat pola-
pola umum yang ada dalam perilaku seseorang atau individu, dimasa pandemi
covid 19, pemerintah sudah memberikan himbauan bahwa , setiap melakukan
aktifitas diluar rumah, wajib menggunakan masker, selalu mencuci tangan, dan
menjaga jarak saat berinteraksi, namun masih ada saja sebagian orang yang
mengabaikan karna tidak mempercayai pandemi covid 19
2. Seeing the strange in familiar, cara pandang sosiologi untuk mengetahui apa yang
terjadi disuatu gejala biasa yang justru akan membawa suatu temuan yang
underground. Dimasa pandemi covid 19 jumlah orang yang terinfeksi semakin
lama semakin meningkat, disebabkan tidak patuh nya masyarakat dalam
menjalankan aturan pemerintah untuk mengurangi jumlah korban covid
3. Seeing personal choise in social context, cara pandang sosiologi yang pilihan
pribadi yang dipengaruhi kekuatan sosial. Dimasa pandemi covid 19 salah satu
upaya pemerintah yang efektif wajib melakukan vaksin 1,2,3. Dan merupakan
syarat dalam melakukan perjalanan. Hal ini membuat orang-orang yang tidak
melakukan vaksin akhirnya mengikuti aturan yang sudah ditetapkan , walaupun
berbeda dengan pilihan yang diinginkan.
Sumber