Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

ANALISIS MASALAH SOSIAL

( Kerjakan pada Google Classroom- Limit waktu : hari jam 17.00 wit )

Pandemi Covid-19 dan Masalah Sosial Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus korona
saat ini telah menjadi ancaman global dan sudah cukup terlambat untuk diantisipasi karena
penyebarannya yang sudah semakin masif. Di wilayah Sumatera Barat sendiri tercatat 17
kasus terkonfirmasi positif, dengan 73 orang pasien dalam pengawasan per tanggal 5 April
2020 (website pemantauan korona Pemprov Sumbar).
Di media sosial, khususnya twitter, terjadi perdebatan antara kelompok yang menyerukan
social distancing dengan lockdown. Social distancing adalah metode pencegahan penyebaran
Covid-19 dengan membatasi interaksi sosial individu. Sedangkan metode lockdown berarti
penguncian atau pengarantinaan suatu wilayah dengan menutup akses masuk maupun keluar.
beberapa provinsi di Indonesia sudah menerapkan metode lockdown secara lokal. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengubah istilah social distancing menjadi physical
distancing. Hal ini dimaksudkan agar interaksi antar masyarakat tetap berlangsung walaupun
berjauhan fisik. Tentu hal ini lebih baik, mengingat dalam konsep social distancing telah
membatasi interaksi sosial masyarakat. Dalam penerapan physical distancing masyarakat
diminta agar tetap terhubung menjalin interaksi sosial dengan cara yang lain.
Permasalahan penyebaran virus Covid-19 tidak hanya terkait masalah kesehatan. Lebih dari
itu Covid-19 juga merupakan masalah sosial. Masalah sosial merupakan suatu kondisi negatif
yang dihadapi oleh masyarakat. Solusinya dapat diambil oleh negara dan juga oleh
masyarakat itu sendiri yang di dalamnya terdapat tokoh masyarakat, cendikiawan, ataupun
para ilmuwan. Namun, tidak semua masalah yang dihadapi oleh masyarakat dapat
dikategorikan sebagai masalah sosial.
Ada empat pertimbangan suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalahsosial. Pertama,
bahwa masalah itu berpotensi memantik api kerusakan di berbagai sektor, baik fisik maupun
psikis individu atau pun kelompok masyarakat. Kedua, masalah itu melanggar satu atau lebih
nilai/standar yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat. Ketiga, masalah itu terjadi dalam
keadaan yang terus menerus. Keempat, masalah tersebut.
membutuhkan suatu solusi berdasarkan evaluasi dari berbagai pihak (Parillo,
2002).
Dalam menganalisis suatu permasalahan sosial ada beberapa perspektif yang dapat dijadikan
sebagai pisau analisa, seperti patologi sosial, disorganisasi sosial dan konflik nilai. Ketiganya
dapat kita gunakan dalam menganalisis permasalahan sosial yang timbul oleh penyebaran
virus Covid-19 ini. Patologi sosial memposisikan masyarakat layaknya organisme hidup,
sehingga bila salah satu bagian dari organisme hidup tersebut sakit maka kemungkinan besar
akan terjadi pula penyakit pada organ lainnya. Berangkat dari perspektif tersebut, dengan
adanya penyebaran virus Covid-19 telah mengakibatkan banyak struktur-struktur sosial yang
berkurang bahkan hilang fungsinya. Misalnya kegiatan di sekolah, perguruan tinggi dan
tempat ibadah ditiadakan karena dinilai mengumpulkan orang dan berpotensi menyebarkan
virus. Di Sumatera Barat sendiri semua aktivitas belajar mengajar telah dihentikan sementara
dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh.

Langkah-langkah kerja :
1) Buatlah analisis Pandemi Covid-19 menjadi Masalah Sosial
berdasarkan kerangka kerja :
 Ukuran-Ukuran Sosiologis terhadap Permasalahan Sosial
 Sumber penyebab pandemi Covid-19
 Hubungkan dengan teori permasalahan sosial

 Ukuran-Ukuran Sosiologis terhadap Permasalahan Sosial


1. Kriteria utama
Terjadi perdebatan antara kelompok yang menyerukan social distancing dengan lockdown.
Social distancing adalah metode pencegahan penyebaran Covid-19 dengan membatasi
interaksi sosial individu. Sedangkan metode lockdown berarti penguncian atau
pengarantinaan suatu wilayah dengan menutup akses masuk maupun keluar.
2. Sumber masalah sosial
Pandemi COVID-19 berlangsung, banyak orang yang kehilangan pekerjaan, hingga akhirnya
pemasukan orang-orang tersebut berkurang dan menimbulkan kemiskinan. Dalam kejadian
tersebut, yang dianggap masalah sosial bukan pandemi COVID-19, Melainkan kemiskinan
yang muncul karena pandemi tersebut.
3. Latent social problem dan manifest social problem
Masalah berupa kemiskinan yang semakin meningkat membutuhkan pemecahan atau
penanggulangan karena dapat meningkatkan kriminalitas dan masyarakat bergizi buruk.
4. Perhatian masyarakat
Saat ada aliran keagamaan yang dianggap sesat dan menjadi perhatian masyarakat, maka
masalah ini bisa dianggap sebagai masalah sosial.
5. Pihak yang menetapkan masalah sosial
Pihak yang berwenang ini misalnya pemerintah, tokoh masyarakat, atau organisasi yang
berpengaruh besar seperti WHO.
 Sumber penyebab pandemi Covid-19
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
 Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan
air liur pengidap virus corona.
 Tinja atau feses (jarang terjadi)

 Hubungkan dengan teori permasalahan sosial


permasalahan sosial diibaratkan sebagai penyakit dalam diri manusia. Penyakit yang timbul
tersebut, penyebabnya ialah salah satu bagian tubuh tidak mampu bekerja dengan baik sesuai
dengan fungsinya.
Covid -19 ini menyebabkan Penyakit sosial seperti kriminalitas, kekerasan, dan kenakalan
remaja tumbuh dalam masyarakat karena peran-peran sosial seperti institusi keluarga, agama,
ekonomi dan politik sudah tidak berfungsi maksimal dalam mensosialisasikan nilai dan
norma yang baik.

Anda mungkin juga menyukai