Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 1

1. dr.Hj. Weny Mayrenda


2. Bdn. Elvi Basri, SKM,. S.Keb KOMUNIKASI RISIKO PENYAKIT
3. Moni Tri Overa, A.md. Kes MENULAR POTENSIAL KLB dan
WABAH
4. Eza Arta Mesia,A.md.Kes
5. Atika Mairiza,S.Keb
6. Riky Firmasyah,SKM
7. Roza Veradina T,SKM
PERTANYAAN 1

Identifikasi sasaran dan perilaku, serta


sosial budaya dan agama di
masyarakat yang sudah baik maupun
yang belum

2
Identifikasi sasaran dan perilaku, serta sosial budaya dan agama di masyarakat
yang sudah baik maupun yang belum,

KELOMPOK SASARAN
• Kelompok Sasaran utama KLB Covid-19 adalah penduduk/Masyarakat sasaran Diwilayah Kerja
Puskesmas seperti :

Penduduk Lansia
Ibu Hamil

pasien dengan penyakit


Laki-Laki dan Perempuan penyerta seperti misalnya
Ibu Menyusui hipertensi, diabetes, paru-
paru dan demam berdarah
Pandemi covid-19 telah membawa perubahan besar bagi seluruh lapisan masyarakat di
berbagai aspek, termasuk di dalamnya, aspek sosial budaya. Pandemi covid-19 memaksa
pembatasan aktivitas sosial antar individu satu dengan yang lainnya, sehingga memunculkan
kebiasaan yang berbeda dari kehidupan sebelumnya. Dengan kata lain, pandemi ini telah
memunculkan budaya masyarakat baru untuk merespon kebijakan pembatasan aktivitas sosial
yang ada.
Wabah pandemi covid-19 seperti ini tentunya mengubah nilai-nilai sosial dan budaya
masyarakat yang berdampak pada perubahan pola pikir, pandangan, serta sikap masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun,
siap sedia handsanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan massa, menghindari kontak fisik
dengan orang lain, dan penerapan berbagai protokol kesehatan telah menjadi kebiasaan
Lebih jauh lagi, dampak pandemi ini juga menyerang berbagai sektor, baik dari sisi
perekonomian maupun bidang pendidikan.
Penggunaan internet atau media sosial tidak hanya mereka gunakan untuk mengupdate
informasi, namun juga untuk kepentingan sekolah, kuliah, dan pekerjaan. Dari hal tersebut dapat
dikatakan bahwa telah terjadi perubahan budaya masyarakat, dari yang sebelumnya non virtual
bergeser ke arah budaya masyarakat virtual, yakni masyarakat yang aktivitas sosialnya dilakukan
secara virtual menggunakan media sosial

4
• Identifikasi sasaran dan perilaku, serta social budaya dan agama di
masyarakat yang sudah baik maupun yang belum
Yang baik Tidak baik

- Mau menggunakan masker - Tidak mau menggunakan masker


- Mau menjaga jarak - Tidak mau menjaga jarak
- Mau mencuci tangan atau menjaga - Tidak mau mencuci tangan atau
hand hyegine menjaga hand hyegine
- Mau untuk divaksin - Tidak mau di vaksin (issue haram)
- Mau untuk diisolasi dirumah isolasi - Tidak mau di isolasi dirumah isolasi
(malu )
PERTANYAAN 2

Bagaimana cara untuk merubah


budaya yang kurang baik dan
hambatan dalam merubah yang ada di
masyarakat tersebut

6
Pada dasarnya, tidak mudah untuk merubah sesuatu
yang telah mengakar sejak lama di kehidupann masyarakat.
Namun, perubahan sosial adalah suatu keniscayaan yang
tidak selayaknya ditakuti kehadirannya.
Cara mengatasi hambatan perubahan sosial yang bisa
diterapkan yaitu dengan meningkatkan interaksi antar
masyarakat. Cara ini bisa dimulai dengan hal-hal terkecil
seperti membeli berbagai kebutuhan pokok di warung
tetangga, bertegur sapa dengan masyarakat yang masih
satu desa.

7
Bagaimana cara untuk merubah budaya yang kurang baik dan hambatan
dalam merubah yang ada di masyarakat tersebut,

Berusaha mendorong percepatan perubahan perilaku masyarakat agar secara konsisten menjalankan 3M. Perubahan
perilaku manusia terjadi akibat dua dorongan, yakni dorongan dari dalam diri sendiri dan dorongan dari luar. Idealnya,
perubahan perilaku berasal dari kesadaran dalam diri. Untuk menciptakan motivasi internal ini, akan dilakukan edukasi
dan sosialisasi secara masif.

NASEHAT INSENTIF HUKUMAN


Memberi informasi yang Memberi Memberi sanksi
masif dan benar agar penghargaan bagi yang belum
masyarakat memahami atas perubahan patuh.
penting nya perilaku 3M. yang terjadi.

DORONGAN
mengingatkan secara berulang-ulang, mendorong tersedianya fasilitas agar masyarakat
mudah menjalankan protokol kese hatan 3M, dan mengembangkan inovasi dan kreativitas
daerah untuk menyukseskan program tersebut.
Cara untuk merubah budaya yang kurang baik dan hambatan dalam merubah yang ada
dimasyarakat tersebut

• Komunikasi efektif kepada masyarakat


• Merangkul pihak ulama, tokoh masyarakat, camat, kades, kader, kepsek
• Dengan gigih melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan cara melakukan sosialisasi,
mulai dari tingkat sekolah kpd walimurid, ibu pada balita saat sedang posyandu, pengajian
ibu-ibu, kader-kader dsb

Hambatan dalam merubah budaya yang kurang baik tsb :


• Pola pikir yang sempit
• Tingkat Pendidikan yang kurang
• Mendengar issue yang tidak baik dan membuatnya berkembang
PERTANYAAN 3

Jelaskan dengan ilustrasi ruang


lingkup, jenis-jenis, dan faktor-faktor
apa menyebabkan perubahan
perilaku

1
0
menurut Green (1980) bahwa perilaku seseorang ditentukan
dengan 3 factor:
1. Faktor predisposisi
Faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang:
pengetahuan, sikap, kepercayaan, kebiasaan, nilai-nilai, norma social,
budaya dan faktor sosio demografi
2. Faktor pendorong
Faktor yang memungkinkan terjadinya perilaku
-lingkungan fisik
-sarana kes/sumber khusus yang mendukung
-keterjangkauan fasilitas kesehatan
3. Faktor penguat
Faktor yang memperkuat perilaku termasuk sikap dan perilaku petugas,
tokoh masyrakat
Seseorang yang tidak mau mengimunisasikan anaknya dapat
disebabkan karena dia memang belum tahu manfaat imunisasi
(predisposing factor) atau karena jarak posyandu dan puskesmas yang
jauh dari rumahnya (enabling factor), sebab lain bisa jadi karena tokoh
Masyarakat di wilayahnya tidak mau mengimunisasikan anaknya
(reinforcing factor).
1
1
TERIMA KASIH BAPAK
DAN TEMAN-TEMAN
ATAS PERHATIAN DAN WAKTU NYA
MOHON SARAN DAN BIMBINGAN NYA

Anda mungkin juga menyukai