Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIAL BUDAYA DAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

(Aspek Sosial Budaya Pada Neonatus, Bayi dan Balita)

DOSEN PENGAMPU

ZELNA YUNI ANDRIANI, S.ST, M. KEB

DISUSUN OLEH :

NAMA : NUR TILAWAH MUSTIQA. Z

NIM : 70400121004

PRODI KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Kami sangat
berharap semoga hasil diskusi ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan ini bisa dipraktikkan pembaca dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada tugas ini, maka kami mohon maaf yang
sebesar – besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Gowa, April 2023

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Salah satu masalah yang
kini banyak merebak dikalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak
yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam
masyarakat di mana mereka berada. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan hasil
karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia
yang meliputi kebudayaan material dan kebudayaan non material, kebudayaan itu di peroleh
manusia sebagai anggota masyarakat, kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia dan hampir
semua tindakan manusia adalah kebudayaan. Telah dijelaskan bahwa adanya akal dan budi daya
pada manusia, telah menyebabkan adanya perbedaan cara dan pola hidup di antara keduanya.

Oleh karena itu, akal dan budi menyebabkan manusia memiliki cara dan pola hidup yang berdimensi
ganda, yakni kehidupan yang bersifat material dan kehidupan yang bersifat spiritual. Manusia
dimana pun dia berada dan adapun kedudukannya selalu berpengharapan dan berusaha meraskan
nikmatnya kedua jenis kehidupan tersebut. Di era globalisasi sekarang ini dengan berbagai
perubahan yang begitu ekstrim menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek social
budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat kematian atau
kesakitan ibu dan anak sebenarnya tidak lepas dari faktor sosial, budaya dan lingkungan masyarakat
dimana mereka berada.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja aspek sosial budaya pada neonatus?
2. Apa saja aspek sosial budaya pada bayi dan balita?
3. Bagaimana aspek sosial budaya pada neonatus, bayi dan balita berdasarkan integrasi
islam?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Apa saja aspek sosial budaya pada neonatus
2. Untuk Mengetahui Apa saja aspek sosial budaya pada bayi dan balita
3. Bagaimana aspek sosial budaya pada neonatus, bayi dan balita berdasarkan integrasi
islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek sosial budaya pada bayi baru lahir

Kebudayaan pada bayi baru lahir ini menyebabkan banyaknya mitos mengenal bayi baru lahir.
Mitos-mitos yang lahir di masyarakat ini kebenarannya kadang tidak masuk akal dan bahkan dapat
berbahaya bagi ibu dan bayi. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
merawat bayi baru lahir. Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang normal.

Berikut ini mitos-mitos aspek sosial budaya pada bayi baru lahir :

1. Mitos: Bayi baru lahir perlu dipijat setiap hari


Fakta: Pemijatan hanya berguna jika dilakukan dengan benar dan tepat. Sebaiknya yang
melakukan pijat adalah ibu si bayi itu sendiri.
2. Mitos: membedong bayi dapat memperkuat kaki atau membuat struktur kaki bayi menjadi
lurus.
Fakta : Yang sebenamya adalah sentuhan kulit ke kulit membuat bayi baru lahir, terutama
bayi premature, lebih baik perkembangan-perkembangannya.
3. Mitos : Jika anak rewel saat diberi ASI artinya ASI sedikit dan harus diganti dengan susu
botol.
Fakta: ASI diproduksi sesuai dengan hisapan si bayi, jadi banyak sedikitnya ASI ditentukan
oleh bayi sendiri.
4. Mitos: Gurita mencegah perut buncit
Fakta: pemakaian gurita pada bayi terutama bayi perempuan, sama sekali tidak ada
hubungannya dengan upaya pencegahan agar perut anak anda tidak melar ketika ia dewasa.
5. Mitos: Pusar ditempel uang logam supaya tidak bodong
Fakta : pusar menonjol atau sering diistilahkan bodong pada bayi adalah kondisi yang wajar.
Sebab, otot dinding perut pada bayi masih lemah sehingga bisa mempengaruhi bentuk
pusar.

a) PERILAKU MASYARAKAT SEBAGAI AKIBAT ADANYA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

*Akibat positif :*

Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut
penyesuaian, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi. Apabila
perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau nilai pelaksanaan dan
norma maka perilaku masyarakat akan positif.

*Akibat negatif:*

Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri
dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang tidak memiliki kemampuan dalam
menyesuaikan disebut maladjustment Jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau
berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
b) KEBUDAYAAN YANG BERKAITAN DENGAN BAYI BARU LAHIR DI BEBERAPA DAERAH
1. Daerah Manggarai

~ Saat tidur bayi letakkan benda-benda tajam di dekat bayi, dengan maksud mengusir roh-roh jahat.

Dampak positif : Tidak ada kesalahan

Dampak negatif : benda tajam dapat berisiko mencederai bayi.

~ Kebiasaan “DUM”, yaitu bayi didekatkan di api kemudian salah satu keluarga memencet hidung
bayi dengan tangannya yang terlebih dahulu di hangatkan di dekat api tujuannya agar hidung bayi
lebih mancung.

Dampak positif: Tidak ada hubungannya

Dampak negatif : Dapat menyakiti bayi.

2. Daerah Jawa

~ Bayi baru lahir harus dibedong yang dipercaya dapat membuat tulang kaki bayi lurus dan kuat
untuk berjalan

Dampak positif : menjaga kehangatan bayi

Dampak negatif : jika kain bedong terlalu kuat mengikat bayi akan menyebabkan bayi kesulitan
bernapas dan bergerak.

~ Bayi baru lahir harus dipakaikan gurita hingga umur tiga bulan atau sampai bayi dapat tengkurap.
Dipercaya dapat menjaga perut bayi menjadi tidak melar, dapat menahan tali pusat sehingga tali
pusat tidak tertarik, juga untuk menjaga agar tulang belakang tidak bengkok.

Segi positif : menjaga kehangatan bayi

Segi negatif: jika terlalu kencang dapat mengganggu pernafasan dan gerak bayi.
B. Aspek Sosial Budaya yang Berkaitan dengan Balita

Masa balita adalah masa dimana seorang anak membutuhkan perhatian dan kesehatan agar dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.Usia balita adalah mulai 13 sampai dengan 59
bulan.Dimana pada masa ini peran serta orang tua sangat penting untuk menjaga pola makan dan
kebutuhan balita itu sendiri.Gizi yang seimbang dan kasih sayang sangat penting dalam menjaga
pertumbuhan balita, terutama pada lingkungan keluarga dan sekitar balita itu sendiri.

Aspek sosial budaya merupakan sesuatu yang mendasar berkaitan dengan akal dan pemikiran
manusia dalam kehidupan sosial. Karena aspek sosial budaya inilah, berkembang yang namanya
mitos dan fakta yang ada dalam kehidupan masyarakat.

Mitos – mitos yang lahir dimasyarakat ini kebenarannya kadang tidak masuk akal dan bahkan dapat
berbahaya bagi balita. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang merawat
balita. Mitos dan fakta,dampak positif dan negatif yang berkembang sekitar perawatan balita, yaitu
sebagai berikut:

1) Mitos: makanan dan minuman manis membuat gigi berlubang.

Fakta: bahwa gigi menjadi berlubang diakibatkan karena kuman, suasana asam dan keduanya
berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Bila makanan yang mengandung gula menetap pada
sela gigi, kuman akan mengubahnya menjadi asam. Kondisi asam disertai bakteri yang juga
menjadinaktif pada suasana asam, adalah penyebab utama gigi berlubang. Hal-hal yang dapat
menyebabkan gigi berlubang antara lain adalah minum susu dengan botol sampai tertidur. Makanan
manis tidak secara langsung menyebabkan gigi berlubang, tetapi memudahkan pertumbuhan kuman
penyebab kerusakan gigi jika tidak rajin membersihkan gigi dan mulut.

• Dampak positif: mencegah balita untuk sering makan permen atau coklat membantu menjaga agar
gigi lebih sehat. Apalagi dengan selalu menyikat gigi balita setelah makan dan sebelum tidur.

• Dampak negatif : apabila balita tidak pernah makan dan minum manis sama sekali dapat
memberikan dampak yang kurang baik bagi tubuhnya. Karena tubuhnya juga memerlukan kalori
untuk pertumbuhannya.

2) Mitos: baby walker membantu anak berlatih berjalan.

Fakta: justru sebaliknya, baby walker dapat menghambat perkembangan motorik anak. Anak tanpa
baby walker dapat lebih bebas bergerak, berguling, duduk, dan berdiri serta bermain di lantai yang
merupakan dasar untuk brlajar berjalan. Penelitian pada saudara kembar menunjukkan kembar yang
memakai baby walker mengalami gangguan motorik berjalan ketimbang saudaranya. Baby walker
tidak lagi disarankan karena menjadi penyebab utama kecelakaan pada bayi usia 5-15 bulan.

• Dampak positif: dapat memberikan pilihan untuk bermain bagi balita bila terdapat penjagaan yang
ketat dari orang tua atau pengasuhnya. Dan tidak digunakan semata-mata untuk belajar berjalan
bagi balita diatas usia 13 bulan.

• Dampak negatif : dapat menghambat perkembangan motorik anak. Sering terjadi kecelakaan pada
balita yang menggunakan baby walker bila lengah pengawasan orang tua atau pengasuh balita.
3) Mitos: bawang yang dicampur minyak dikenal bisa menurunkan panas

Fakta: secara ilmiah benar karena bawang adalah tumbuhan yang mengeluarkan minyak yang
mudah menguap dan menyerap panas.

• Dampak positif : dapat membantu menurunkan panas pada balita disamping pemberian obat dari
dokter.

• Dampak negatif : tidak ada apabila dilakukan sesuai cara yang benar dan bawang dicuci bersih.

4) Mitos: beri minum kopi agar anak tidak step

Fakta: pemberian kopi jelas berbahaya pada balita karena mengandung kafein yang akan memacu
denyut jantungnya bekerja lebih cepat.

• Dampak positif : tidak ada

• Dampak negatif : dapat menyebabkan denyut jantung bekerja lebih cepat dan dapat
mengakibatkan perut kembung dengan meningkatnya asam lambung.

5) Mitos: setiap anak yang mengalami diare, demam,dan rewel biasanya oleh orang tua sering
mengaitkannya dengan tumbuh kembang anak tersebut. Contohnya: tumbuh gigi, mulai
belajar berjalan, mulai belajar bicara.

Dampak positif : tidak ada karena bila anak rewel berarti merasa tidak nyaman atau sakit dan orang
tua harus segera memeriksakan ke tenaga medis atau perlu diberikan obat.

Dampak negatif : apabila anak rewel dan dibiarkan saja akan mengakibatkan semakin parahnya
penyakit dan akan mengganggu tumbuh kembangnya.

6) Mitos: biasanya kepercayaan masyarakat terhadap anak, jika anak mengalami tumbuh gigi
terlebih dahulu maka kemungkinan untuk berjalannya lambat, begitu pula sebaliknya jika
anak berjalan terlebih dahulu maka kemungkinan untuk tumbuh gigi terlambat.

• Dampak positif: kepercayaan ini dapat berdampak positif apabila perkembangan balita tidak
berjalan bersamaan dengan perkembangan atau pertumbuhan yang lainnya, maka orang tua tidak
perlu khawatir karena tumbuh kembang balita tersebut bertahap dan berbeda-beda setiap anak.

• Dampak negatif : kepercayaan ini dapat dipatahkan apabila tumbuh kembang anak berjalan
bersamaan.

7) Mitos: jika menjelang magrib anak kecil biasanya tidak diperbolehkan untuk keluar dari
rumah dan biasanya orang tua menakut-nakutinya akan dibawa genderuwo bila anak berada
diluar rumah. Hal ini bertujuan agar anak tetap berada didalam rumah.

• Dampak positif: hai ini bertujuan agar anak tidak terkena angin malam yang dapat menyebabkan
anak sakit.
• Dampak negatif : tidak ada

8) Mitos: jika rambut anak basah maka dapat masuk angin.

Fakta: kedinginan belum tentu mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara langsung

• Dampak positif: bila kondisi anak dalam keadaan kekebalan tubuhnya kurang maka kedinginan
dapat mengakibatkan flu dan kembung.

• Dampak negatif : tidak ada

9) Mitos: anak perlu makan ketika kedinginan dan meminum banyak air ketika demam.

Fakta: hal yang seharusnya dilakukan adalah menjaga keseimbangan komposisi tubuh. Meskipun
demikian anak tidak perlu mengkonsumsi minuman elektrolit bila tidak mengalami dehidrasi
ataupun diare.

• Dampak positif : makan dan minum sangat diperlukan pada saat anak mengalami sakit karena
untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya. Makan dan minum pada saat kedinginan tetap
dianjurkan asalkan tidak berlebihan.

• Dampak negatif : jika anak banyak cairan maka akan mudah terserang penyakit, begitupun
sebaliknya.

10) Mitos: anak tidak nafsu makan karena kurang vitamin

Fakta: mencekokkan vitamin dianggap bisa mengembalikan nafsu makan anak. Padahal hilangnya
nafsu makan anak disebabkan karena banyak hal, seperti karena sakit tenggorokan, sariawan, gigi
tumbuh, anak flu, atau terkena TBC.

• Dampak positif: boleh memberikan vitamin pada anak asal sesuai dengan kebutuhan dan tidak
tergantung pada vitamin tersebut.

• Dampak negatif : pemberian vitamin yang berlebihan justru bisa membuat anak kehilangan nafsu
makan. Terutama jika kelebihan vitamin C alia asam karbonat, dapat menyebabkan perut perih
apalagi jika anak makan tidak teratur,bisa saja terjadi luka dilambung.

*CONTOH MITOS PADA NEONATUS*

1. Bayi baru lahir hanya boleh dimandikan pada pagi hari

2. Bayi harus dibedong kencang agar kaki tidak bengkok

3. Tidak boleh potong kuku bayi sebelum berusia 40 hari

4. Hidung bayi baru lahir bisa mancung dengan cara ditarik

5. lapisan putih seperti lemak di kulit bayi disebabkan ibu yang jorok semasa hamil
*CONTOH MITOS PADA BAYI*

1. Menggendong bayi menangis bisa bikin mereka manja


Dampak positif:
Dampak Negatif : Tidak ada
2. Bayi demam enggak boleh dimandikan
Dampak positif:
Dampak Negatif : Bayi yang di bedong kencang akan membuat bayinya menjadi sesak dan
sulit bernafas. Jika bedong terlalu ketat, bayi berisiko mengalami dysplasia panggul, yaitu
posisi panggul bergeser dan tidak sejajar satu sama lainnya. Hal ini biasanya terjadi saat kaki
dipaksa dirapatkan dan diluruskan saat dibedong. Sebaiknya berikan ruang gerak pada kaki
bayi agar panggulnya dapat bergerak bebas.
3. Memotong bulu mata bayi bisa membuatnya tumbuh tebal
Dampak positif :
Dampak Negatif: Jika dilarang potong kuku bayi sampai 40 hari, maka bayi berpotensi
mencakar dan melukai diri sendiri saat tangannya bergerak-gerak, bisa mengenai wajah dan
mata.
4. Bayi tidak boleh dibawah keluar rumah agar tidak sakit
Dampak positif :
Dampak negatif: Jika menarik hidung bayi secara berlebihan, maka dapat menyebabkan
trauma pada komponen kulit tulang rawan dan jaringan penyokong hidung lain.
5. Makan malam pada bayi menyebabkan cacingan
Dampak positif :
Dampak negatif: tidak ada

*CONTOH MITOS PADA BALITA*

1. Cepat Membaca Tanda Balita Pintar

Dampak positif

Dampak negatif

2. Sering Mengamuk Tanda Balita Nakal


Dampak positif:
Dampak negatif:
3. Anak perempuan lebih cepat bicara daripada anak laki-laki
Dampak positif:
Dampak negatif:
4. Balita akan mengalami alergi jika diberi makanan pendamping
Dampak positif:
Dampak negatif:
5. Rambut balita dicukur terus-menerus supaya lebat
Dampak positif:
Dampak negatif:
*DAMPAK NEGATIF PADA BAYI*

1. Tidak ada

2. Tidak ada

3. Menggunting bulu mata bayi justru dapat membahayakan kesehatan matanya. Penggunaan benda
tajam untuk memotong benda yang sangat kecil, ditambah lagi dengan bayi yang banyak bergerak,
bisa berisiko tinggi untuk melukainya.

4. ...

5. Tidak ada

*DAMPAK NEGATIF PADA BALITA*

1. Memaksa balita membaca pada usia akan mempengaruhi perkembangan otak kanannya

2.

C. ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA NEONATUS,BAYI DAN BALITA BERDASARKAN INTEGRASI ISLAM
1. Dengan cara bersyukur tentunya kita semakin ikhlas dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim
ayat 7 berikut ini:

‫َوِإ ْذ تََأ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َشكَرْ تُ ْم َأَل ِزي َدنَّ ُك ْم ۖ َولَِئ ْن َكفَرْ تُ ْم ِإ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد‬

Artinya: Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, “Sesungguhnya jika kalian
bersyukur (atas nikmat-Ku), pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.”

Mitos merupakan salah satu sebab disembahnya patung-patung, batu, benda-benda keramat dan
sesembahan lainnya selain Allah SWT

Sebagai seorang musli, jelas harus mampu menjadi hamba yang benar-benar bisa menjaga
kemurnian aqidah kepada Allah SWT. Tidak mempersekutukan-Nya dalam hal sekecil apapun dan
menyakini bahwa tidak ada perkara yang terjadi di atas muka bumi ini tanpa kehendak Allah, hal ini
tercantum dalam firman-Nya,

ْ ‫صيبَ ٍة ِإاَّل بِِإ ْذ ِن هَّللا ِ ۗ َو َم ْن يُْؤ ِم ْن بِاهَّلل ِ يَ ْه ِد قَ ْلبَهُ ۚ َوهَّللا ُ بِ ُكلِّ ش‬


‫َي ٍء َعلِي ٌم‬ ِ ‫اب ِم ْن ُم‬
َ ‫ص‬َ ‫َما َأ‬
Artinya : “Tidak ada suatu pun yang menimpa seseorang kecuali daengan ijin Allah; dan barangsiapa
yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Thagabun : 11

Sebagaimana dalam firman allah dalam Al-Quran surah Yunus ayat 106,

َ‫ك ِإ ًذا ِمنَ الظَّالِ ِمين‬


َ َّ‫ك ۖ فَِإ ْن فَ َع ْلتَ فَِإن‬ َ ‫ع ِم ْن دُو ِن هَّللا ِ َما اَل يَ ْنفَ ُع‬
َ ُّ‫ك َواَل يَضُر‬ ُ ‫َواَل تَ ْد‬
Artinya : “Dan janganlah kamu beribadah kepada yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula)
memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu maka
sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Yunus : 106)

BAB III
PENUTUP

B. KESIMPULAN
Kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat sering kali merupakan
penghalang atau penghambat terciptanya pola hidup sehat di masyarakat. Sebagian
besar kematian anak di Indonesia saat ini terjadi pada masa baru lahir (neonatal),
bulan pertama kehidupan. Bidan sebagai salah satu anggota tim kesehatan yang
terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam
meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di
wilayah kerjanya serta bidan harus mampu mempelajari sosial-budaya masyarakat
tersebut, menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan dengan
kesehatan bayi baru lahir,memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas,
peran serta tanggung jawabnya.

C. SARAN
Bidan harus selalu menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat dengan selalu
mengadakan komunikasi efektif. Seorang bidan perlu mempelajari social budaya
masyarakat setempat dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang meliputi tingkat
pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-
hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan wilayah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai