Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

M ATA K U L I A H I L M U S O S I A L
B U D AYA D A S A R

KELOMPOK II

1. EKA NOPIANTI P07124023009


2. ELSY ZURIANTI P07124023010
3.GAIZA ZHAIRA SHAFA P07124023011
4. DAFINA RAUDATUL ANNISA P07124023053
5. DINA MARDIANA P07124023054
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah suatu ilmu yang mencakup penguasaan
pengetahuan tentang keberagaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai makhluk
sosial dan individu dalam kehidupan bermasyarakat. Dari aspek sosial budaya dasar bidan
memberikan konseling, informasi, dan edukasi untuk menanggulangi permasalahan-
permasalahan dan memberikan solusi serta penyuluhan terbaik kepada masyarakat.

2. Tujuan
• Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu untuk beradaptasi dengan aspek sosial budaya masyarakat
sasak di Puskesmas Banyumulek sehingga mahasiswa dapat berperan sebagai “agent of
change” di masyarakat.
• Tujuan Khusus
Untuk mengetahui budaya dan mitos yang ada didaerah “Ny.Z”serta peran mahasiswa dapat
membenarkan atau meluruskan mengenai mitos tersebut.
3. Manfaat
A. Kepada pihak puskesmas Banyumulek agar terus meningkat dan mempertahankan
mutu pelayanan, khususnya yang berkaitan dengan aspek sosial budaya sasak.
B. Kepada pembimbing untuk meningkatkan dan mempertahan bimbingan kepada para
mahasiswa yang melakasanakan praktik untuk dapat menerapkan teori yang telah
diperoleh dari institusinya masing-masing.
C. Bagi mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tujuan dan manfaat dari penerbangan
aspek sosial budaya sasak.
TINJAUAN TEORI
APA ITU ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ?

llmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah suatu ilmu yang mencakup
penguasaan pengetahuan tentang keberagaman, kesederajatan, dan
kemartabatan manusia sebagai makhluk sosial dan individu dalam
kehidupan bermasyarakat. Ilmu tersebut juga mengajari kita untuk
memahami dan menghormati, etika, dan nilai-nilai budaya yang menjadi
pedoman bagi kesejahteraan dan keteraturan hidup dalam menata
kehidupan dan kebersamaan di masyarakat
A S P E K S O S I A L B U D AYA D A S A R D A N P E N D E K ATA N
B I D A N D A L A M B U D AYA D A S A R

Dari aspek sosial budaya dasar bidan memberikan konseling, informasi, dan
edukasi untuk menanggulangi permasalahan- permasalahan dan memberikan
solusi serta penyuluhan terbaik kepada masyarakat. Ilmu sosial dan ilmu budaya
yang diperoleh dapat digunakan sebagai pendekatan dan pemecahan bagi masalah
yang timbul dalam masyarakat. Pendekatan dalam ilmu sosial dan budaya dasar
membantu memperluas pandangan bahwa masalah sosial, kemanusiaan dan
budaya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan wawasan ini juga
mahasiswa akan mampu melihat masalah social dalam konteks yang lebih luas
dan tidak terikat pada satu sudut pandang.
TINJAUAN KASUS
Tanggal / waktu pengumpulan data : 03 November 2022

Tempat pengumpulan data : Ruang KIA/KB

PENDEKATAN BIDAN DALAM WILAYAH BANJAR BALI ATAU PAGUYUBAN / AGAMA / KESENIAN

Hasil Wawancara

Biodata / identitas bidan

Nama : Sri Wahyuni Amd.Keb

Umur : 51 Tahun

Jabatan : Bidan

Upaya pelayanan kesehatan melalui pendekatan agama, pesantren, banjar / paguyuban dan kesenian yang telah dilakukan Bidan
Titin Saraswati di ruang KIA :
1. Upaya Pelayanan Kesehatan Melalui Pendekatan Agama

Mengarahkan masyarakat untuk selalu menerapkan hidup sehat, seperti menjaga kesehatan tubuh kita karena termasuk
sebagian dari iman.

2. Upaya Pelayanan Kesehatan Melalui Pendekatan Di Pesantren

Memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat untuk upaya pencegahan penyakit, dan memberikan
imunisasi preventif untuk mencegah penyakit tersebut. Kemudian sosialisasi tentang pembentukan kadar kesehatan
remaja yang ada di pesantren atau koseler sebaya, maka kadar itu yang akan memberikan penyuluhan jika ada keluhan
dari sesama santri, dia akan konsul ke kadar remaja yang ada di pesantren tersebut, jika kadarnya tidak bisa memberikan
solusi mka akan konsultasi ke puskesmas atau bidan yang menangani, biasanya penanggung jawab reproduksi dari sana.
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Melalui Pendekatan Banjar / Paguyuban

Melakukan Promosi Kesehatan dalam mencegah penyakit dan memberikan penyuluhan tentang
bagaimana menjaga kesehatan, baik kesehatan pribadi, keluarga maupun masyarakat.

4. Upaya Pelayanan Kesehatan Melalui Pendekatan Kesenian

Tidak terdapat sanggar seni disini tidak seperti di kota tetapi daerah di karang bayan terdapat
kelompok musik seperti gendang belek dan itu sama juga dengan melakukan kerjasama dengan
kelompok kesenian gendang beleq untuk melakukan penyuluhan melalui kesenian gendang beleq dan
adat istiadat dari sana.
5. Penerapan aspek sosial budaya pada adat tertentu yang berada di provinsi NTB selama
masa kehamilan

Bidan selalu menyesuaikan dengan adat di daerah masyarakat jika memang adanya mitos yang ada di
masyarakat tersebut tentang Adat dan istiadatnya. Bidan selalu menanyakan jika terdapat hal yang
menyimpang, misalnya adat di daerah Banayumulek tidak boleh menyiapkan perlengkapan bayi
terlebih dahulu. Untuk itu bidan melakukan penyuluhan untuk membahas mitos-mitos yang
berkembang di masyarakat. Mana yang sekiranya tidak baik untuk ibu hamil sudah diluruskan oleh
tenaga kesehatan mengenai mitos-mitos yang berkembang di masyarakatnya.
6. Aspek – aspek sosial budaya yang berdampak negatif dan positif

- Dampak negatif

Masyarakat terlalu percaya dengan adanya mitos-mitos yang ada di daerahnya, padahal mitos tersebut baik bagi
masyarakat itu sendiri. Contohnya ibu hamil dilarang mengonsumsi udang karena dapat menyebabkan bayi
keluar masuk pintu atas panggul serta tidak bisa lahir normal tetapi kenyataannya makanan tersebut sangat baik
karena dapat meningkatkan protein bagi ibu hamil. Jadi mitos yang tidak benar di daerahnya patut untuk kita
perbaiki atau dibenarkan sesuai dengan teori dalam kesehatan.

- Dampak positif

Di daerah tersebut terdapat juga mitos-mitos yang benar terjadi dan tidak baik untuk ibu hamil. Jadi tidak ada
salahnya masyarakat percaya akan hal itu karena mitos tersebut sudah pernah terjadi di daerahnya dan itu
memang tidak baik bagi ibu hamil .Contohnya, tidak boleh mengonsumsi nanas terlalu banyak dikarenakan
mengandung enzim bromelain yang dapat memecahkan protein di dalam tubuh sehingga dapat memancing
kontraksi dan menyebabkan pendarahan(keguguran). Jadi mitos-mitos yang baik bagi ibu hamil bagus untuk di
kembangkan di daerah tersebut.
7. Peran bidan untuk menguatkan dampak positif pada aspek budaya tersebut

Bidan selalu memberi dukungan dan nasehat yang meyakinkan kepada masyarakat khususnya ibu hamil
agar tetap melakukan teradisi yang memang benar berdampak positif untuk kesehatannya dan janin yang
dikandungnya.

8. Cara bidan untuk mengurangi dampak negative pada aspek sosial budaya

- Melakukan konseling kepada ibu hamil untuk mengurangi kebiasaan yang merugikan kesehatan ibu dan bayi.

- Mengadakan kelas ibu hamil dan penyuluhan kesehatan.

- Melakukan penyulkuhan di Posyandu.


PEMBAHASAN
Jadi teori yang kami ambil berkaitan dengan teori di lahan praktik. Seperti konseling dan penyuluhan
yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat dan kita sebagai bidan
memberikan solusi atau meluruskan mitos-mitos yang dipercayai oleh masyarakat. Dan bidan tidak
bisa berdiri sendiri melainkan dibantu oleh kader, kadus atau masyarakat lainnya. Dan juga
mengurangi kepercayaan masyarakat yang berdampak negatif.
PENUTUP
• Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa bidan dapat memberikan penyuluhan dan konseling mengenai
masalah-masalah di daerahnya yang timbul di masyarakat maupun individu. Baik bisa dilakukan
dengan pendekatan di posyandu dan peunyuluhan lainnya.

• Saran

Sebagai Masyarakat sebaiknya tetap melakukan konseling dan melestarikan budaya yang telah
terjaga untuk melestarikan nenek moyang. Namun perlu memperhatikan beberapa mitos yang
berkembang seputar masa kehamilan. Sebaiknya setiap mitos tersebut mendapatkan kajian tentang
dampak positif dan negatif agar tidak merugikan masyarakat itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai