Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yosua Buana Windu Aji

NIM : 2019012216
Kelas : 3B
S Yayasan Islam An-Nabil Kudus
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

IA
H CENDEKIA UTAMA KUDUS
Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5, Jepang, Mejobo Kudus Telp. (0291) 4248655, 4248657 Fax (0291) 4248657

SOAL UJIAN MID SEMESTER GANJIL TA. 2020 / 2021


Mata Kuliah : Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan
Prodi/Semester : Keperawatan/ Reguler/ III
Dosen Pengampu : Sholihul Huda, S.Kep., Ns., M.N.S
Hari/ Tanggal : Senin, 3 Desember 2020
Waktu : 60 menit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!!!


1. Apa yang anda ketahui tentang “antropologi kesehatan”, jelaskan!
2. Jelaskan manfaat mempelajari antropologi kesehatan dibidang keperawatan!
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu atau kelompok
apabila ditinjau dari aspek social menurut teori Blum!
4. Jelaskan pengaruh lingkungan social budaya terhadap timbulnya penyakit!
5. Jelaskan hubungan antropologi kesehatan dengan ekologi!
6. Apa yang anda ketahui tentang transcultural nursing!
7. Jelaskan apa saja yang melandasi perlunya mempelajari Transkultural Nursing!
8. Apa yang anda ketahui tentang Sunrise Model, jelaskan!
9. Sebutkan dan jelaskan strategi-strategi intervensi keperawatan dalam mempertahankan
budaya klien serta berikan contoh kondisi yang ada di masyarakat!
10. Faktor-faktor apa saja yang menimbulkan dilema IPTEK dalam keperawatan?

“Selamat Mengerjakan, Semoga Sukses”

Jawab :
1. Antropologi Kesehatan berkaitan dengan pemahaman bio-budaya manusia dan karya-karyanya
yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan. Antropologi Kesehatan mencakup studi
tentang fenomena kesehatan.
2. manfaat mempelajari antropologi kesehatan dibidang Keperawatan
Mengetahui pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara universal maupun
pola perilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa).
Mengetahui kedudukan dan peran yang harus dilakukan sesuai dengan harapan warga
masyarakat dari kedudukan yang sedang disandang.
Memperluas wawasan tentang pergaulan umat manusia di seluruh dunia yang mempunyai
kekhususan-kekhususan sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga menimbulkan toleransi
yang tinggi.
Mengetahui berbagai macam problem dalam masyarakat, memiliki kepekaan terhadap kondisi-
kondisi dalam masyarakat, serta mampu mengambil inisiatif pemecahan masalah.
3. a. Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organism yang
bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas daripada manusia itu
sendiri. Perilaku manusia itu mempunyai bentengan yang sangat luas, mencakup berjalan,
berbicara, berpakaian, dan sebagainya.Bahkan kegiatan internal sperti berpikir, persepsi, dan
emosi juga merupakan perilaku manusia (Effendy & Nasrul, 1998).
b. Lingkungan
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif pada terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup: perumahan, pembuangan
kotoran manusia, penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah).
Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk
memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia yang merupakan media yang
baik agar terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup didalamnya.Berbicara
mengenai lingkungan yang sering kali kita meninjau dari kondisi fisik. Lingkungan yang
memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit. Terjadi
penumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik, polusi udara, air dan tanah juga dapat
menjadi penyebab (Effendy & Nasrul, 1998).
4. Masalah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari sering kita anggap sepele. Padahal,
kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan
memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat. 
Salah satu faktor dalam lingkungan yang menyebabkan aspek-aspek kesehatan manusia
terganggu dan munculnya penyakit adalah tingkat pendidikan masyarakat di suatu daerah tempat
mereka tinggal. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi respon masyarakat terhadap lingkungan
sekitarnya. 
Derajat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, gaya hidup, tingkat
pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan lain-lain. Faktor budaya berkaitan dengan kebiasaan
penduduk pada umumnya misal; kebiasaan mencampurkan tempat tinggal dengan tempat
binatang ternak, sampah yang dibuang sembarangan, penggunaan air sungai sebagai sumber air
bersih.
5. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alamnya, tingkah lakunya,
penyakitnya, cara-cara dimana tingkah laku dan penyakitnya mempengaruhi evolusi dan
kebudayaannya. Pandangan ekologi terutama berguna dalam mempelajari masalah-masalah
kesehatan dalam program internasional bagi pembangunan dan modernisasi, karena seperti yang
kita lihat, proyek perubahan teknologi yang kurang dipahami telah dilaksanakan tanpa
menyadari bahwa perubahan itu akan menghasilkan suatu rangkaian perubahan lain, yang
banyak memepengaruhi kesehatan.
6. Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan
tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).
7. Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya
perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa
sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan
terjadinya cultural shock.

Anda mungkin juga menyukai