Anda di halaman 1dari 7

Departemen Keperawatan Komunitas Keluarga

LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI KOMUNITAS


DI DUSUN PA’BUNDUKANG DESA PACELLEKANG KECAMATAN
PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA

Disusun Oleh :

ISLAMIAH, S.Kep (70900120036)


NURHUDAYA FAUZIAH, S.Kep (70900120024)
SRI MULIANA, S.Kep (70900120027)
VILDA AMALIAH, S.Kep (70900120048)
PUTRI YUNIAR, S.Kep (70900120023)
MULYANA ANWAR, S.Kep (70900120031)
UMRAH, S.Kep (70900120038)
RAHMAWATI, S.Kep (70900120029)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai kesehatan tentunya kita tidak terlepas dari definisi
klasik WHO tentang kesehatan yaitu “Keadaan sempurna baik fisik, mental dan
sosial dan tidak sedang menderita sakit atau kelemahan”. Mengapa WHO
memasukkan istilah sosial? Sosial berarti “Hidup bersama dalam kelompok
dengan situasi yang saling membutuhkan satu dengan yang lain”. Kesehatan yang
optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan
tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan komunitas, yang lebih
menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap
berbagai gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-
upaya pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita
penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit [ CITATION Fer16 \l
1033 ].
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai orang
pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-fungsi yang
sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di dalam komunitas.
Kesehatan manusia berubah-ubah bergantung pada stressor yang ada dan
kemampuannya untuk mengatasi masalah serta memelihara homeostasis. Setiap
manusia mempunyai rentang yang terdiri dari dua kutub yaitu keadaan sehat
optimal dan keadaan sakit [ CITATION Fer16 \l 1033 ].
Asuhan keperawatan komunitas merupakan pelayanan kesehatan terhadap
klien baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang diberikan secara
holistik (bio-psiko-sosio-spiritual) bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan melalui upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan
rehabilitatif dengan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan
masalah [ CITATION Mei21 \l 1033 ].
Definisi sehat terkini yang dianut oleh beberapa negara maju seperti Kanada
yang mengutamakan konsep sehat-produktif, sehat adalah sarana atau alat untuk
hidup sehari-hari secara produktif. Upaya kesehatan harus diarahkan untuk dapat
membawa setiap penduduk memiliki kesehatan yang cukup agar bisa hidup
produktif. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), indikator status kesehatan merupakan salah satu
komponen utama selain pendidikan dan pendapatan perkapita [ CITATION Fer16 \l
1033 ].
Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang memiliki peran
penting dalam mendukung percepatan pembangunan nasional. Untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang optimal maka diperlukan upaya dari seluruh
potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ditetapkan sub sistem upaya kesehatan
yang terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya kesehatan perorangan (UKP) dan
upaya kesehatan masyarakat (UKM). UKM terutama diselenggarakan oleh
Pemerintah dengan peran serta aktif masyarakat dan swasta, sedang UKP dapat
diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan pemerintah. Penyelenggaraan upaya
kesehatan harus bersifat menyeluruh, terarah, terencana, terpadu, berkelanjutan,
terjangkau, berjenjang, profesional dan bermutu [ CITATION Fer16 \l 1033 ].
Dari hasil survey lapangan diwilayah RW 1 dusun Pa’bundukang
didapatkan terdapat 94 jumlah KK dengan 339 jiwa yang terbagi dalam wilayah rt
1, 2 dan 3. Dari 339 jiwa terbagi menjadi 170 jiwa perempuan dan 169 jumlah
laki- laki. Pada wilayah rw 1 terdapat beberapa masalah kesehatan diantaranya,
Gastritis sebanyak 5,6 % yaitu 19 jiwa Hipertensi sebanyak 3,5 % yaitu 12 jiwa,
dan Asma 4,0% yaitu 13 jiwa. Kemudian terdapat masalah pemeliharaan
lingkungan yaitu masyarakat rw 1 mengolah samua sampah secara mandiri
dengan cara dibakar dengan presentase 100%. Selain itu, terdapat kebiasaan
masyarakat yang didapatkan pada saat pengkajian yaitu masih banyak masyarakat
yang memiki perilaku hidup kurang sehat seperti merokok, didapatkan warga
yang merokok didalam rumah 59 KK dengan peresentase 62,8% dan yang tidak
merokok didalam rumah sebanyak 20 KK dengan presentase 21.3%, dan yang
tidak merokok sebanyak 15 KK dengan prentase 16%. Selain itu, vaksin juga
merupakan masalah diwilayah rw 1, masih banyak masyarakat yang belum
melakukan vansin covid-19, dari data yang didapatkan hasil vaksinasi dari
jumlah 339 jiwa terdapat 192 jiwa dengan persentase 56,6% yang belum pernah
melakukan vaksinasi, kepala keluarga yang telah melakukan vaksin pertama
berjumlah 56 jiwa dengan persentase 16,5% dan sisanya adalah 91 jiwa yang
telah melakukan vaksin kedua. Berdasarkan data hasil wawancara beberapa
masyarakat mengatakan minat untuk mengikuti vaksin masih kurang.
Berdasarkan hasil data diatas, didapatkan beberapa masalah diantaranya
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, defisiensi pengetahuan, perilaku
kesehatan cenderung berisiko, diantara masalah- masalah kesehatan tersebut perlu
dilakukan intervensi- intervensi komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan
atau mempertahankan kesehatan masyarakat wilayah rw 1 dengan upaya
promotif, preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif yang melibatkan
komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan masalah. Dengan demikian,
berhasilnya intervensi komunitas yang diberikan diharapkan menjadikan
masyarakat lebih peka, peduli dan mandiri dalam menangani masalah yang
terdapat dikomunitas.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosis
Domain 1 : Promosi Kesehatan
Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
00188 (Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko)
2. Tujuan Umum : Untuk mengetahui bahaya dari perilaku merokok
3. Tujuan Khusus :
a. NOC
1) Primer
Outcome : 1803 Pengetahuan Proses Penyakit
a) Faktor Resiko
b) Tanda dan Gejala Komplikasi Penyakit
c) Strategi untuk meminimalkan perkembangan penyakit
d) Efek Psikososial Penyakit terhadap keluarga
b. NIC
1) Primer : Pengajaran Proses Penyakit
a) Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit
b) Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
c) Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
d) Identifikasi kemungkinan penyebab
e) Jelaskan mengenai proses penyakit
f) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi dimasa yang akan datang atau mengontrol
proses penyakit.
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi/tanya jawab.
2. Media dan Alat
a. Media yang digunakan berupa video
b. Alat yang digunakan LCD proyektor
3. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan pukul 13.00 wita bertempat di masjid Baiturrahim
dusun Pa’bundukang.
4. Pengorganisasian Kelompok
a. PJ Kegiatan :
 Mulyana Anwar dan Rahmawati (Mahasiswa UIN)
 M Irfandi Pratama dan Imam Wahyudi (Remaja)
b. Moderator :
 Umrah
c. Penyaji :
 Islamiah
 Putri Yuniar
d. Fasilitator :
 Sri Muliana
e. Seksi Konsumsi
 Vilda Amaliah
 Nurul Hudaya Fauziah
D. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan koordinasi kepada
pihak puskesmas setempat serta melakukan koordinasi dengan ketua RT 1dan
para ketua RT yang berada di dusun pa’bundukang, tempat pelaksanaan
kegiatan di masjid Baiturrahim pada hari jum’at pukul 13.00 wita, media yang
digunakan berupa video edukasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan yang
diikuti oleh masyarakat dusun pa’bundukang.
2. Evaluasi proses
Kegiatan dilaksanakan tepat waktu sesuai waktu yang direncanakan,
suasana kegiatan diharapkan berjalan dengan tertib dan lanca tanpa ada
hambatan serta bersedia mengikuti kegiatan sampai akhir dengan antusias.
3. Evaluasi hasil
Pengetahuan masyarakat mengenai proses penyakit akibat merokok
meningkat, agar masyarakat sadar akan bahaya rokok bagi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, F. (2016). Keperawatan Kesehatan Komunitas . Jogyakarta : Airlangga
Sinaga, M. R. (2021 ). Pencegahan Covid-19 Melalui Pemberian Asuhan
Keperawatan. Educations - Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal
Pengabdian Pada Masyarakat, 60.

Anda mungkin juga menyukai