FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2021 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai kesehatan tentunya kita tidak terlepas dari definisi klasik WHO tentang kesehatan yaitu “Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak sedang menderita sakit atau kelemahan”. Mengapa WHO memasukkan istilah sosial? Sosial berarti “Hidup bersama dalam kelompok dengan situasi yang saling membutuhkan satu dengan yang lain”. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan komunitas, yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya- upaya pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit [ CITATION Fer16 \l 1033 ]. Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di dalam komunitas. Kesehatan manusia berubah-ubah bergantung pada stressor yang ada dan kemampuannya untuk mengatasi masalah serta memelihara homeostasis. Setiap manusia mempunyai rentang yang terdiri dari dua kutub yaitu keadaan sehat optimal dan keadaan sakit [ CITATION Fer16 \l 1033 ]. Asuhan keperawatan komunitas merupakan pelayanan kesehatan terhadap klien baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang diberikan secara holistik (bio-psiko-sosio-spiritual) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan masalah [ CITATION Mei21 \l 1033 ]. Definisi sehat terkini yang dianut oleh beberapa negara maju seperti Kanada yang mengutamakan konsep sehat-produktif, sehat adalah sarana atau alat untuk hidup sehari-hari secara produktif. Upaya kesehatan harus diarahkan untuk dapat membawa setiap penduduk memiliki kesehatan yang cukup agar bisa hidup produktif. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indikator status kesehatan merupakan salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan perkapita [ CITATION Fer16 \l 1033 ]. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang memiliki peran penting dalam mendukung percepatan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal maka diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ditetapkan sub sistem upaya kesehatan yang terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM). UKM terutama diselenggarakan oleh Pemerintah dengan peran serta aktif masyarakat dan swasta, sedang UKP dapat diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan pemerintah. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat menyeluruh, terarah, terencana, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, berjenjang, profesional dan bermutu [ CITATION Fer16 \l 1033 ]. Dari hasil survey lapangan diwilayah RW 1 dusun Pa’bundukang didapatkan terdapat 94 jumlah KK dengan 339 jiwa yang terbagi dalam wilayah rt 1, 2 dan 3. Dari 339 jiwa terbagi menjadi 170 jiwa perempuan dan 169 jumlah laki- laki. Pada wilayah rw 1 terdapat beberapa masalah kesehatan diantaranya, Gastritis sebanyak 5,6 % yaitu 19 jiwa Hipertensi sebanyak 3,5 % yaitu 12 jiwa, dan Asma 4,0% yaitu 13 jiwa. Kemudian terdapat masalah pemeliharaan lingkungan yaitu masyarakat rw 1 mengolah samua sampah secara mandiri dengan cara dibakar dengan presentase 100%. Selain itu, terdapat kebiasaan masyarakat yang didapatkan pada saat pengkajian yaitu masih banyak masyarakat yang memiki perilaku hidup kurang sehat seperti merokok, didapatkan warga yang merokok didalam rumah 59 KK dengan peresentase 62,8% dan yang tidak merokok didalam rumah sebanyak 20 KK dengan presentase 21.3%, dan yang tidak merokok sebanyak 15 KK dengan prentase 16%. Selain itu, vaksin juga merupakan masalah diwilayah rw 1, masih banyak masyarakat yang belum melakukan vansin covid-19, dari data yang didapatkan hasil vaksinasi dari jumlah 339 jiwa terdapat 192 jiwa dengan persentase 56,6% yang belum pernah melakukan vaksinasi, kepala keluarga yang telah melakukan vaksin pertama berjumlah 56 jiwa dengan persentase 16,5% dan sisanya adalah 91 jiwa yang telah melakukan vaksin kedua. Berdasarkan data hasil wawancara beberapa masyarakat mengatakan minat untuk mengikuti vaksin masih kurang. Berdasarkan hasil data diatas, didapatkan beberapa masalah diantaranya ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, defisiensi pengetahuan, perilaku kesehatan cenderung berisiko, diantara masalah- masalah kesehatan tersebut perlu dilakukan intervensi- intervensi komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan kesehatan masyarakat wilayah rw 1 dengan upaya promotif, preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif yang melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan masalah. Dengan demikian, berhasilnya intervensi komunitas yang diberikan diharapkan menjadikan masyarakat lebih peka, peduli dan mandiri dalam menangani masalah yang terdapat dikomunitas. B. Rencana Keperawatan 1. Diagnosis Domain 1 : Promosi Kesehatan Kelas 2 : Manajemen Kesehatan 00188 (Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko) 2. Tujuan Umum : Untuk mengetahui bahaya dari perilaku merokok 3. Tujuan Khusus : a. NOC 1) Primer Outcome : 1803 Pengetahuan Proses Penyakit a) Faktor Resiko b) Tanda dan Gejala Komplikasi Penyakit c) Strategi untuk meminimalkan perkembangan penyakit d) Efek Psikososial Penyakit terhadap keluarga b. NIC 1) Primer : Pengajaran Proses Penyakit a) Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit b) Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya c) Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit d) Identifikasi kemungkinan penyebab e) Jelaskan mengenai proses penyakit f) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang akan datang atau mengontrol proses penyakit. C. Rancangan Kegiatan 1. Metode Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi/tanya jawab. 2. Media dan Alat a. Media yang digunakan berupa video b. Alat yang digunakan LCD proyektor 3. Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan pukul 13.00 wita bertempat di masjid Baiturrahim dusun Pa’bundukang. 4. Pengorganisasian Kelompok a. PJ Kegiatan : Mulyana Anwar dan Rahmawati (Mahasiswa UIN) M Irfandi Pratama dan Imam Wahyudi (Remaja) b. Moderator : Umrah c. Penyaji : Islamiah Putri Yuniar d. Fasilitator : Sri Muliana e. Seksi Konsumsi Vilda Amaliah Nurul Hudaya Fauziah D. Kriteria evaluasi 1. Evaluasi struktur Persiapan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan koordinasi kepada pihak puskesmas setempat serta melakukan koordinasi dengan ketua RT 1dan para ketua RT yang berada di dusun pa’bundukang, tempat pelaksanaan kegiatan di masjid Baiturrahim pada hari jum’at pukul 13.00 wita, media yang digunakan berupa video edukasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan yang diikuti oleh masyarakat dusun pa’bundukang. 2. Evaluasi proses Kegiatan dilaksanakan tepat waktu sesuai waktu yang direncanakan, suasana kegiatan diharapkan berjalan dengan tertib dan lanca tanpa ada hambatan serta bersedia mengikuti kegiatan sampai akhir dengan antusias. 3. Evaluasi hasil Pengetahuan masyarakat mengenai proses penyakit akibat merokok meningkat, agar masyarakat sadar akan bahaya rokok bagi kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Efendi, F. (2016). Keperawatan Kesehatan Komunitas . Jogyakarta : Airlangga Sinaga, M. R. (2021 ). Pencegahan Covid-19 Melalui Pemberian Asuhan Keperawatan. Educations - Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 60.