Anda di halaman 1dari 24

“PROGRAM-PROGRAM

KESEHATAN ATAU
KEBIJAKAN DALAM
MENANGGULANGI
MASALAH KESEHATAN
UTAMA DI INDONESIA”
NAMA KELOMPOK
I GST AGUNG DIANA RATRI A. (18.321.2847)
I MADE AGUNG SURYA DIYASA (18.321.2848)
NI LUH PUTU WIDI WULANDARI (18.321.2843)
NI MADE VINA WIDYA YANTI (18.321.2850)
NI PUTU ARI ADNYANI (18.321.2851)
PUTU DIAH WULANDARI (18.321.2862)
Konsep Pembangunan Kesehatan di Indonesia

 Tujuan Pembangunan Kesehatan di Indonesia


Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal
diseluruh wilayah Republik Indonesia.
 Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model
pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait
dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya
yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan
kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan
kesehatan.
 Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015
- VISI : Indonesia Sehat 2015
- MISI :
Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan.
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya.
 Ciri – Ciri Masyarakat Yang Sehat
 Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat mengatasi
masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
 Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningkatkan mutu lingkungan hidup
 Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat
 Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit
 Ciri – Ciri Masyarakat Yang Sehat
 Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat mengatasi
masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
 Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningkatkan mutu lingkungan hidup
 Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat
 Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit
 Indikator Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Masyarakat
 Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat
1. Indikator komprehensif- angka kematian kasar menurun
2. Indikator spesifik- angka kematian ibu dan anak menurun
 Indikator pelayanan kesehatan
 Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk
seimbang
 Distribusi tenaga kesehatan merata
 Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit,
fasilitas kesehatan lain, dsb.
 Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehtan
diantaranya rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, dsb.
 Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Di Indonesia
1. Faktor lingkungan
2. Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat Indonesia
3. Faktor social ekonomi
4. Faktor pelayanan kesehatan
 Strategi Dan Program Pembangunan Kesehatan di Indonesia
1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
• Pembentukan lingkungan sehat
• Pembentukan perilaku sehat
2. Determinan yang berpengarah dalan perencanaan tenaga
kesehatan diantaranya
• Perkembangan penduduk.
• Pertumbuhan ekonomi.
• kesehatan, swadaya unit pelayanan kesehatan, serta
pengembangan sector swasta (nasional dan asing).
 Program Kesehatan Unggulan di Indonesia
1. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hokum
kesehatan
2. Program perbaikan gizi
3. Program pencegahan penyakit menular
4. Program peningkatan prilaku hidup sehat dan kesehatan mental
5. Program lingkungan pemukiman, air dan udara sehat
6. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana
7. Program keselamatan dan kesehatan kerja
8. Program anti tembakau, alcohol, dan madat
9. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan
10. Program pencegahan kecelakaan lalu lintas
Sistem Pelayanan Kesehatan & Kebijakan
Era Otonomi Daerah
 Otonomi daerah
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang –
undangan atau untuk kepentingan wilayah atau daerah masyarakat itu
sendiri mulai dari otonomi, politik dan pengaturan perimbangan keuangan
termasuk pengaturan sosial budaya dan ideologi yang sesuai dengan tradisi
adat istiadat daerah lingkungannya.
 Pelayanan di Era Otonomi Daerah
1. Unsur pertama adalah organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan
yaitu pemerintahan daerah .
2. Unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan .
3. Unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).
 Pelayanan Dasar Kesehatan Di Era Otonomi Daerah
1. Pelayanan Puskesmas
Sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar tingkat kecamatan umumnya
setiap puskesmas mempunyai seorang dokter yang merangkap sebagai
kepala puskesmas
2. Keuangan Puskesmas
Puskesmas di beberapa daerah mengeluhkan minimnya dana
operasional yangditerima di era otonomi daerah keluhan lain berkenaan
dengan monopoli pengelolaan dana oleh kabupaten saat ini, meskipun
usulan program dan rencana keuangan tahunan disusun oleh puskesmas,
namun puskesmas hanya menerima dana dalam bentuk program yang telah
ditentukan oleh kabupaten
 Kebijakan Kesehatan di Era Otonomi Daerah
1. Program Obat Murah
 Kucuran dana yang terkadang macet di tengah jalan.
 Diragukan masyarakat karena kualitas dari obat murah tersebut
2. Alternatif Kesehatan reproduktif di Era Otonomi Daerah
 Prokontra penghapusan dari departemen BKKBN dan Tujuan dari BKKBN
dimasukkan ke dalam departemen baru
 Kesehatan reproduksi sebatas pada pelayanan teknis medis. Tetapi juga
masalah sosial.
Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan
Lingkungan Pemukiman Pemberantasan Penyakit Menular

 Penyakit Menular
Yang dimaksud penyakit menular adalah penyakit yang dapat
ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara
langsung maupun melalui perantara).
 Agen-Agen Infeksi (Penyebab Infeksi)
1. Golongan virus , misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya.
2. Golongan riketsia , misalnya typhus.
3. Golongan bakteri, misalnya disentri
4. Golongan protozoa, misalnya malaria, filarial, schistosoma, dsb.
5. Golongan jamur, yakni bermacam-macam panu, kurap, dsb.
6. Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti ascaris
(cacing gelang), cacing kremi, cacing pita, cacing tambang, dsb.
 Sumber Infeksi dan Penyebaran Penyakit
Yang dimaksud sumber infeksi adalah semua benda termasuk orang atau
binatang yang dapat melewatkan/menyebabkan penyakit pada orang.
Penularan ini melalui berbagai cara antara lain:
1. Kontak (contact)
2. Inhalasi (inhalation)
3. Infeksi
4. Penetrasi pada kulit
5. Infeksi melalui plasenta
 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Tujuan program: menurunkan angka kesakitan, kematian dan
kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular
 Penyehatan Lingkungan Pemukiman
a. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang
mampu menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara
manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup
manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan)
 Ruang Lingkup
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolahan air buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pengelolahan sampah padat
4. Pengendalian vector
5. Pencegahan dan pengendalian pencemaran tanah dan ekskreta
manusia
 Unsur Kesehatan Lingkungan
1. Perumahan
2. Penyediaan Air Bersih
3. Pembuangan Kotoran Manusia
4. Pengelolaan Sampah
Program Pembinaan Kesehatan Komunitas

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan


a) Langkah-langkah RPJK
1) Sektor di Luar Kesehatan
2) Sektor Kesehatan
b) Pokok-Pokok Upaya Kesehatan
Berdasarkan permasalahan yang di hadapi serta kebjaksanaan dan
langkah-langkah pembangunan kesehatan seperti yang di kemukakan di
atas, maka di susun pokok-pokok upaya kesehatan yang meliputi
peningkatan upaya kesehatan,perbaikan gizi,peningakatan kesehatan
lingkungan,pencegahan dan pembrantasan penyakit, pengendalian
pengadaan,pengaturan dan pengawasan obat,makanan dan
sebagaiannya peningkatan kesehatan kerja, peningkatan manajemen
hukum,pengembangan tenaga serta penelitian dan pengembangan
kesehatan.
 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat terutama
golongan yang berpenghasilan rendah.sasaran utama upaya ini ialah anak-
anak 0-6 tahun.wanita hamil dan menyusui golongan pekerja yang
berpenghasilan rendah serta penduduk di daerah rawan pangan. Kegiatan
pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:
1. Peningkatan pendidikan gizi
2. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya;
3. Penanggulangan gizi lebih
4. Peningkatan surveilens gizi
5. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
 Peningkatan Kesehatan Lingkungan
Langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan lingkungan adalah
sebagai berikut:
1. Peningkatan kesehatan lingkungan dengan pembangunan sarana yang di
perlukan dan peningkatan pemanfaatan serta pemeliharaan sarana yang
ada.
2. Peningakatan pengawasan kualitas lingkungan.
3. Pengelolahan lingkungan biologik dan pembinaan lingkungan sosial yang
mendukung upaya penyehatan lingkungan
4. Pembinaan upaya penganaan dan penanggulangan masalah kesehatan
lingkungan sebagai akibat negatif pembangunan (tekanan
pembangunan)
 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Dalam menentukan penyakit mana yang diberantas di pertimbangan
faktor-faktor sebagai berikut:
1. Angka kesakitan atu angka kematian yang tinggi
2. Yang dapat menimbulkan wabah.
3. Yang menyerang terutama bayi,anak-anak,ibu dan angkatan kerja
4. Yang menyerang terutama daerah-daerah pembangunan sosial ekonomi.
5. Adanya metoda teknologi efektif.
6. Adanya ikatan internasional.
Langkah pelaksanaan pembrantasan penyakit di lakukan di antara lain
dengan 1) pengebalan/imuniasi. 2) pengobatan penderita, 3)
menghilangkan sumber dan perantara penyakit, 4) karantina dan isolasi
penderita, 5) perbaikan lingkungan, 6) pengamatan (surviellanc) penyakit
 Peningkatan Kesehatan Kerja
Langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan kerja anatara lain
mencangkup:
1. Pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan .
2. Pembinaan lingkungan kerja yang memenuhi syarat kesehatan.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan tenaga kerja dan keluarganya secara
menyeluruh.
4. Pembinaan tenaga kesehatan untuk upaya peningkatan kesehatan kerja.
5. Penyusunan, pembakuan dan peraturan syarat-syarat kesehatan bagi
tenaga kerja.
 Pengembangan Tenaga Kesehatan
Tujuan upaya pengembangan tenaga kesehatan adalah:
1. Meningkatkan penyediaan jumlah, jenis dan mutu tenaga kesehatan yang
mampu mengemban tugas untuk mewujudkan perubahan,pertumbuhan
dan pembaharuan dalam rangka memenuhi kebutuhan kesehatan bagi
seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan peranan institusi pendidikan tenaga kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan pengembangan teknologi tepat guna di bidang
upaya kesehatan sesuai dengan pengembangan masyarakat
 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Tujuan upaya penelitian dan pengembangan kesehatan adalah
memberikan sarana cipta ilmiah dan teknologi yang diperlukan dalam
pembanguan kesehatan.

 Kebijakan Kesehatan di Indonesia


Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai