Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRAKTEK PROFESIONAL BIDAN

“BUDAYA KEBIDANAN”

DOSEN PENGAMPU:
DEWI SARTIKA SST., M. KEB

NAMA KELOMPOK
APRILIA INDRIANI 2015201002
ASMA UL HUSNA 2015201038
DARISNA WIRANDA 2015201008
ERVA JULIANIS 2015201039
HOLIJAH LUBIS 2015201011
INDAH INSANI P 2015201014
MEIA ZULIANTI 2015201017
NIDA RIANI 2015201020
NURAZLINDA 2015201021
OLIVIA YUSWITA P 2015201022
RAFIKA MAHERA 2015201024
SILVIA INDRIANI 2015201029
SITI AYUNI 2015201030
SITI MAIMANAH 2015201031
SYAHDA ELSAVIRA 2015201034

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2023/2024
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Masalah dan Gangguan pada Kesehatan
Reproduksi, dengan judul “Gangguan Haid”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, 01 januari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB 2...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 Pengertian budaya kebidanan..................................................................................................4
2.2 Prilaku dan aspek budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan................................5
BAB 3...................................................................................................................................................8
PENUTUPAN......................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................8
3.2 Saran...........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dimana beragam suku dan
berbagai budaya. Kebudayaan adalah suatu sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia
yang diperoleh dengan cara belajar dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan budaya itu
sendiri adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan
dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak, dan mengambil keputusan.
Budaya memiliki nilai-nilai tersendiri tergantung dengan budaya yang dianut oleh
seseorang dan dianggapnya benar secara turun temurun atau secara agama yang bisa
diterima dikalangan masyarakat.
Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang mempengaruhi status kesehatan.
Di antara kebudayaan maupun adat-istiadat dalam masyarakat ada yang menguntungkan,
ada pula yang merugikan. Banyak sekali pengaruh atau yang menyebabkan berbagai
aspek kesehatan di negara kita, bukan hanya karena pelayanan medik yang tidak memadai
atau kurangnya perhatian dari instansi kesehatan. Salah satu hal yang mempengaruhi
kesehatan di Indonesia, antara lain masih adanya pengaruh sosial budaya yang turun
menurun masih dianut sampai saat ini.Selain itu ditemukan pula sejumlah pengetahuan
dan perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan menurut ilmu kedokteran
ataupun ilmu kebidanan atau bahkan memberikan dampak kesehatan yang kurang
menguntungkan bagi ibu dan anaknya. Faktor perilaku yang bersifat budaya sangat
mempengaruhi kesehatan.
Tradisi yang ada di masyarakat seperti pandangan budaya mengenai penanganan
kesehatan, kehamilan dan kelahiran, mengenai kesakitan, kematian di tiap-tiap daerah
sesuai kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan pengertian budaya kebidanan?
 Apa saja prilaku dan aspek budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan?

1.3 Tujuan
 Mengatahui pengertian budaya kebidanan
 Mengetahui prilaku dan aspek budaya yang mempengaruhi pelayanan

4
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian budaya kebidanan
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Kebudayaan merupakan suatu peradaban yang memiliki sebuah pengertian yang luas
meliputi pemahaman serta perasaan bangsa yang kompleks, meliputi kepercayaan,
wawasan, moral, adat istiadat / kebiasaan, seni, hukum, dan pembawaan lain yang
didapatkan dari anggota masyarakat.
Kebudayaan memiliki pemahaman yang besar, mencakup sesuatu perasaan
bangsa yang kompleks. Kerumitan kemajuan adat mencakup wawasan, keyakinan, seni,
hukum, akhlak, adat istiadat (kebiasaan), serta kepribadian lainnya yang di dapat dari
personel warga. Kebudayaan merupakan totalitas wawasan yang dipunyai dengan cara
bersama oleh masyarakat sesuatu warga. Wawasan yang sudah diakui selaku bukti
alhasil fungsional selaku prinsip. Keseluruhannya dipakai dengan cara berhati- hati serta
kontekstual cocok dengan keinginan ataupun perkara yang dialami. Diketahui ataupun
tidak, faktor- faktor keyakinan serta wawasan adat semacam konsepsi- konsepsi hal
bermacam larangan, ikatan kausalitas antara makanan serta situasi sehat- sakit, kebiasaan
serta ketidaktahuan, kerapkali membawa akibat baik ataupun minus kepada kesehatan
ibu dan anak.
Bidan merupakan teman kerjasama bagi masyarakat dalam memberikan motivasi,
informasi dan Pelayanan Asuhan kebidanan selama masa kehamilan sampai masa pasca
persalinan ibu yaitu 42 hari. Sehingga bidan berperan penting untuk merubah perilaku
masyarakat yang kurang baik agar bisa menerapkan hidup sehat dikehidupannya.
Bidan yang sedia mengabdi di area desa memiliki tantangan yang besar pada
mengganti pola kehidupan warga yang memiliki akibat negatif tehadap kesehatan warga.
Tidak gampang mengganti pola pikir atau sosial adat warga. Terlebih permasalahan cara
kelahiran yang biasa sedang banyak memakai dukun untuk bersalin. Ditambah lagi
tantangan aktual yang dialami suster di desa merupakan kekurangan, pendidikan rendah,
serta adat. Sebab itu, daya mengidentifikasi permasalahan serta mencari Bersama

5
pemecahan masalah dengan warga menjadi sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh
seorang bidan.
Oleh karena itu, maka seseorang bidan supaya bisa melaksanakan pendekatan
kepada warga butuh menekuni sosial-budaya warga itu, yang mencakup tingkatan
wawasan atau pengetahuan masyarakat, bentuk kekuasaan, adat istiadat serta pola
kebiasaan setiap hari, pemikiran masyarakat, aturan-aturan yang ada di masyarakat, serta
agama, bahasa, nilai-nilai, seni, serta keadaan lain yang berhubungan dengan area kerja
bidan itu sendiri.

2.2 Prilaku dan aspek budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan


Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari- hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda- benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat. Aspek social budaya ini mencakup pada setiap trimester kehamilan dan
persalinan yang mana pada zaman dahulu banyak mitos dan budaya dalam menanggapi
hal ini.
Perilaku kesehatan merupakan salah satu factor perantara pada derajat
kesehatan.Perilaku yang dimaksud adalah meliputi semua perilaku seseorang atau
masyarakat yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, angka kesakitan
dan angka kematian. Perilaku sakit (ilness behavior) adalah cara seseorang bereaksi
terhadap gejala penyakit yang biasanya dipengaruhi oleh pengetahuan, fasilitas,
kesempatan, kebiasaan, kepercayaan, norma, nilai, dan segala aturan (social law) dalam
masyarakat atau yang biasa disebut dengan budaya.
Beberapa perilaku dan aspek social budaya yang mempengaruhi pelayanan
kebidanan di komunitas diantaranya:
1. Health Believe
Tradisi-tradisi yang diberlakukan secara turun-temurun dalam pemberian
makanan bayi. Contohnya di daerah Nusa Tenggara Barat ada tradisi
pemberian nasi papah atau di Jawa dengan tradisi nasi pisang.
2. Life Style

6
Gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. Contohnya gaya hidup
kawin cerai di lombok atau gaya hidup perokok (yang juga termasuk bagian
dari aspek sosial budaya).
3. Health Seeking Behavior
Salah satu bentuk perilaku sosial budaya yang mempercayai apabila seseorang
sakit tidak perlu pelayanan kesehatan, akan tetapi cukup dengan membeli obat
di warung atau mendatangi dukun.
a) Kebudayaan yang Dianut oleh Masyarakat Indonesia pada Masa Kehamilan
Bicara soal "upacara adat yang dikhususkan bagi ibu hamil terutama selama
melalui masa kehamilan sangat penting untuk kita ketahui. Hal ini merupakan
dukungan psikologis, fisik, dan sosial yang luar biasa dan diwariskan secara
turun temurun. Didalamnya juga terkandung nilai-nilai spiritual yang
disesuaikan dengan agama masing- masing. Upacara adat bagi ibu hamil juga
akan memberi rasa percaya diri, menguatkan ibu dalam masa transisi
perubahan peran menjadi seorang ibu, mengubah cara pandang ibu terhadap
perubahan tubuh selama kehamilan, meningkatkan rasa aman dan perasaan
dihargai.
Orang Jawa adalah salah satu contoh dari masyarakat yang sering menitik
beratkan perhatian pada aspek krisis kehidupan dari peristiwa kehamilan,
sehingga di dalam adat-istiadat yang cukup rinci untuk menyambut kelahiran
bayi. Biasanya upcara dimulai sejak usia ketujuh bulan kandungan ibu sampai
pada saat kelahirannya, walaupun ada pula sebagian kecil masyarakat yang
telah melakukannya sejak janin di kandungan ibu berusia 3 bulan. Upacara-
upacara adat Jawa bertujuan mengupayakan keselamatan bagi janin dalam
prosesnya menjadi bayi hingga saat kelahirannya itu upacara mitoni, procotan,
dan brokohan.
Selain di Jawa setiap daerah juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda di
kalangan masyarakat terhadap kesehatan ibu. Berikut budaya yang ada di
beberapa daerah terhadap kesehatan ibu hamil:
a) Jawa Tengah
Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan
pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan banyak.
b) Jawa Barat

7
Ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi
makannya agar bayi yang dikandungnya kecildan mudah dilahirkan.
c) Masyarakat Betawi
Berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang, dan kepiting karena
dapat menyebabkan ASI menjadi asin.
b) Kebudayaan yang Dianut oleh Masyarakat Indonesia pada Proses
Persalinan
Pada beberapa masyarakat tradisional di Indonesia kita bisa melihat konsepsi
budaya yang terwujud dalam perilaku berkaitan dengan kebudayaan ibu
bersalin yang berbeda, dengan konsepsi kesehatan modern. Beberapa hal yang
dilakukan oleh masyarakat pada ibu bersalin:
a) Meminum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas. Memang,
rumput Fatimah bisa membuat mulas pada ibu hamil, tapi apa kandungannya
belum diteliti secara medis. Rumput Fatimah atau biasa disebut Labisia pumila
ini, berdasarkan kajian obat- obatan tradisional di Sabah, Malaysia padatahun
1988, dikatakan. mengandung hormone oksitosin yang dapat membantu
menimbulkan kontraksi. Tetapi apa kandungan dan seberapa takarannya
belum diteliti secara medis. Jadi, harus dikonsultasikan ke dokter dahulu
sebelum meminumnya. Karena, rumput ini hanya boleh diminum bila
pembukaannya sudah mencapai 3-5 cm, letak bayi sudah masuk panggul,
mulut rahim sudah lembek atau tipis dan posisi ubun-ubun kecilnya normal.
Jika letak ari-arinya di bawah atau bayinya sungsang, tak boleh minum rumput
ini karena sangat bahaya.
b) Makan duren, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan.ini benar
karena bisa mengakibatkan perdarahan atau keguguran. Duren mengandung
alcohol yang menimbulkan rasa panas ketubuh. Begitu juga tape serta aneka
masakan yang menggunakan arak, sebaiknya dihindari. Buah nanas juga
karena mengakibatkan keguguran.
c) Minum minyak kelapa memudahkan persalinan. Minyak kelapa, memang
konotasinya bikin lancer dan licin. Namun, dalam dunia kedokteran, minyak
tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan persalinan. Mungkin secara
psikologis, ibu hamil meyakini, dengan meminum dua sendok minyak kelapa
dapat memperlancar persalinannya. Jika itu demi ketenangan psikologisnya,
maka itu diperbolehkan karena minyak kelapa bukan racun.

8
BAB 3

PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Kami sebagai penulis bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu kami mengharapkan saran dan keritiknya, agar menjadi
lebih baik lagi, dan kami harap pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca dan pengetahuan wawasan yang lebih luas.

9
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas Dikti. 2003. Modul Acuan Proses Pembelajaran MBB: Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar, Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Pendidikan Tinggi.

KEHAMILAN. (http://nindakingz.blogspot.com/2013/01/aspek-sosial-budaya-pada-
kehamilan.html)

Sudarma. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar: Buku Ajar Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.

10

Anda mungkin juga menyukai