Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA


PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
BERDASARKAN PENDEKATAN KESENIAN TRADISIONAL

Dosen Pengampu:
Monica Dara Delia Suja, S.Keb.,Bd.,MPH.

Kelompok 2 Ilmu Sosial Budaya:

1. Angelica Salsabila Putri : 2215301002


2. Eka Fitri Khoirunisa : 2215301005
3. Galih Putri Sukma wati : 2215301006
4. Indri Kayla Putri : 2215301007
5. Mutia Sarah Istiqomah : 2215301028
6. Btari Salsabila : 2215301042
7. Tazkia Zahra Al Rozi : 2215301045
8. Windi Apalokita Br Ginting : 2215301047

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN TANJUNG KARANG POLITEKNIK


KESEHATAN TANJUNG KARANG 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pendekatan Sosial Budaya
Dalam Praktik Kebidanan Berdasarkan Pendekatan Kesenian Tradisional ini tepat pada
waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Ilmu Sosial Budaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan aktif dalam membantu penulisan makalah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan demi
menjadikan makalah ini lebih baik lagi.

Bandar lampung, 26 Oktober 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Pendekatan Sosial Budaya Kebidanan Melalui Kesenian Tradisional ............ 2
B Pengertian Kesenian DalamKebidanan.…………………………………………………..3
C. Cara Pendekatan Sosial Budaya Dalam Melalui Kesenian Tradisional…………………3
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...5

Kesimpulan...........................................................................................................5

Saran....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Bidan adalah seorang wanita yang tlah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.
Lulus dengan persyaratan yang ditelah ditetapkan dan memperoleh kualifikasi untuk
registrasi dnn memperole izin untuk melaksanakan praktik kebidanan.Praktik Bidan adalah
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu,
keluarga dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.Pelayanan praktik
kebidanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan rumah sakit. Oleh karena
itu, tenaga bidan bertanggung jawab memberikan pelayanan kebidanan yang optimal dalam
meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan selama 24
jam secara berkesinambungan. Bidan harus memiliki keterampilan professional, ataupun
global. Agar bidan dapat menjalankan peran fungsinya dengan baik, maka perlu adanya
pendekatan sosial budaya salah satunya dalam kesenian tradisional yang dapat menjembatani
pelayanannya kepada pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian pendekatan sosial budaya kebidanan melalui kesenian tradisional!
2. Jelaskan pengertian kesenian dalam kebidanan!
3. Bagaimanakah cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan melalui kesenian
tradisional?
C. TUJUAN
1. Mendeskripsikan dan mengetahui pengertian pendekatan sosial budaya kebidanan melalui
kesenian tradisional.
2. Mendeskripsikan dan mengetahui pengertian kesenian dalam kebidanan.
3. Mendeskripsikan dan mengetahui cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
melalui kesenian tradisional.

1
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Sosial Budaya Kebidanan Melalui


Kesenian Tradisional

Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan Melalui Kesenian


Tradisional Pelayanan praktik kebidanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu, tenaga bidan bertanggung jawab memberikan
pelayanan kebidanan yang optimal dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu
pelayanan kebidanan yang diberikan selama 24 jam secara berkesinambungan. Bidan
harus memiliki keterampilan professional, ataupun global. Agar bidan dapat
menjalankan peran fungsinya dengan baik, maka perlu adanya pendekatan sosial
budaya yang dapat menjembatani pelayanannya kepada pasien. Program pelayanan
kebidanan yang optimal dapat dicapai dengan adanya tenaga bidan yang professional
dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan kebidanannya berdasarkan
kaidah-kaidah profesi yang telah ditentukan,seperti memiliki berbagai pengetahuan
yang luas mengenai kebidanan, dan diterapkan oleh para bidan dalam melakukan
pendekatan asuhan kebidanan kepada masyarakat. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan, seorang bidan lebih bersifat :
1. Promotif, bidan yang bersifat promotif berarti bidan berupaya menyebarluaskan
informasi melalui berbagai media Metode penyampaian, alat bantu, sasaran, media,
waktu ideal, frekuensi, pelaksana dan bahasa serta keterlibatan instansi terkait
maupun informal leader tidaklah sama di setiap daerah, bergantung kepada dinamika
di masyarakat dan kejelian kita untuk menyiasatinya agar informasi kesehatan bisa
diterima dengan benardan selamat. Penting untuk diingat bahwa upaya promotif tidak
selalu menggunakan dana negara, adakalnya diperlukan adakalanya tidak. Selain itu,
penyebaran informasi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan dengan
memanfaatkan media yang ada dan sedapat mungkin dikembangkan agar menarik dan
mudah dicerna. Materi yang disampaikan seyogyanya selalu diupdate seiring dengan
perkembangan ilmu kesehatan terkini.
2. Preventif berarti bidan berupaya pencegahan semisal imunisasi, penimbangan
balita di Posyandu dll. Kadang ada sekelompok masyarakat yang meyakini bahwa
bayi berusia kurang dari 35 hari (jawa: selapan) tidak boleh dibawa keluar rumah.
3. Kuratif berarti bidan tidak dikehendaki untuk mengobati penyakit terutama
penyakit berat.
4. Rehabilitatif berarti bidan melakukan upaya pemulihan kesehatan, terutama bagi
pasien yang memerlukan perawatan atau pengobatan jangka panjang.

2
B. Pengertian Kesenian Dalam Kebidanan

Serta seorang bidan juga harus mampu menggerakkan Peran serta Masyarakat
khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir,
anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang
cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya. Agar bidan dapat
menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan dengan baik,hendaknya bidan
melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui kesenian tradisional.

Kesenian secara umum¬


Secara umum kesenian dikenal dengan suatu rasa keindahan karena
diperuntukkan guna melengkapi kesejahteraan hidup manusia. Rasa keindahan yang
dirasakan oleh seseorang tersebut, dapat dimiliki dan disalurkan oleh setiap orang ke
orang lain lagi.

Kesenian tradisional
Kesenian tradisional adalah kesenian yang dipegang teguh pada norma dan
adat kebiasaan, yang ada secara turun menurun atau kesenian baru,hasil dari
pengembangan kebudayaannya.

Kesenian juga sebagai media penyuluhan kesehatan dalam penyuluhan


kesehatan maupun dalam praktik kebidanan, seni dapat digunakan sebagai media
dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat, Seorang petugas bisa menyelipkan
pesan-pesan kesehatan didalamnya, misalnya: dengan Kesenian wayang kulit Melalui
pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan kesehatan yang ditampilkan di awal
pertunjukan dan pada akhir pertunjukan, dapat diisi dengan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan pesan-pesan yang telah disampaikan di awal pertunjukan atau
pertanyaan - prtanyaan yang diberikan oleh penonton setempat.

C. Cara Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan


Melalui Kesenian Tradisional
Pelayanan praktik kebidanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pelayanan rumah sakit. agar bidan dapat menjalankan peran fungsinya dengan baik,
maka perlu adanya pendekatan sosial budaya yang dapat menjembati pelayanannya
kepada pasien.
Kesenian sebagai karya kasat mata, perwujudannya itu adalah merupakan
wadah pembabaran ide yang bersifat batiniah dalam mengadakan pendekatan
terhadap kesenian seluruh panca indera kita, khususnya penglihatan perabaan dan
perimbangan kita terlibat dengan asiknya terhadap bentuk kesenian itu yang terdiri
dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya, yang bersifat lahiriah untuk
lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya kesenian itu, serta ide yang
melantar belakangi kehadirannya.
Peranan Seni
a. Seni sebagai kebutuhan.

3
Dalam memenuhi kebutuhan hidup maka manusia melengkapi dirinya dengan
berbagai perlengkapan dan peralatan sebagai penunjang atau pelengkap untuk
penyempurnaan pekerjaannya.
b. Seni sebagai ungkapan gagasan dan alat komunikasi
1)Sebagai ungkapan gagasan
Untuk mengungkapkan buah pikiran dalam suatu wujud, yang nyata dan dapat
ditanggapi atau dipergunakan oleh orang lain.
2)Alat komunikasi
Berisi pesan yang diinformasikan pada orang lain, dan masyarakat baik dalam bentuk
buah pikiran, perasaan, maupun segala harapan dapat juga berupa pernyataan kritik,
ketidaksetujuan atau ketidaksepahaman biasanya diungkapkan dalam bentuk karton
dan nyanyian dalam drama modern.
4. Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan
Seorang petugas bisa menyelipkan pesan-pesan kesehatan didalamnya, misalnya:
* Kesenian wayang kulit, dapat dimasukkan pesan-pesan kesehatan misalnya,
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, makanan bergizi, dll.
* Mencipkan lagu-lagu berisikan tentang permasalahan kesehatan dalam bahasa
daerah setempat.
5. Kesenian sebagai seni terapi
Kesenian sebagai terapi pada kejiwaan,sebagai pelipur rala. Kita ketahui
kehidupan zaman sekarang ini permasalahan semakin kompleks, tubuh dan jiwa
manusia mempunyai batas untuk dapat mengatasinya.
Pendekatan sosial budaya yang dilakukan oleh bidan melalui kesenian
tradisonal menyatakan bahwa peran bidan bukan hanya dalam pelayanan kesehatan
saja . Tetapi bidan juga dapat menjadi seorang bidan pengelola. Misalnya seorang
bidan praktik selain sebagai nakes, bidan juga dapat membuka hubungan kerja sama
dengan suatu sanggar tari, lewat yayasan tersebut ia dapat menyampaikan pesan atau
melakukan penyuluhan kesehatan.
Dalam perannya sebagai penelit dimana bidan ikut meneliti tentang
kebudayaan apa yang ada pada suatu daerah tempat penelitiannya tersebut. Ia juga
dapat menambah wawasannya tentang kesenian tradisional daerah lain.
Peran nya sebagai pendidik, bidan ikut mengajarkan keterampilan seni yang
dia miliki seperti seni tari, seni suara , seni lukis , seni rupa dan sebagainya kepada
masyarakat dimana ia melakukan disamping penyuluhan kesehatan.

4
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Bidan sebagai anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat.Seorang
bidan juga harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan dengan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang
bidan juga harus memiliki kompetensiyang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta
tanggung jawabnya, agar bidandapat menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan dengan
baik, hendaknya bidan melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui
kesenian tradisional kegiatan-kegiatan kebudayaan tradisional setempat bidan dapat berperan
aktif untuk melakukan promosi kesehatan kepada masyaratkat dengan melakukan penyuluhan
kesehatan di sela-sela acara kesenian atau kebudayaan tradisional tersebut.

SARAN
Sebaiknya kita sebahagia mahasiswa kebidanan perlu mempelajari sosial-budaya
masyarakat wilayah kerjanya, yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk, struktur
pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan
nilai,agama,bahasa,kesenian dan hal hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.

5
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Dwiastuti Indah Cahyani (2017) Pendekatan Sosial Budaya Kebidanan Melalui Kesenian
https://id.scribd.com/document/361816475/Pendekatan-Sosial-Budaya-Kebidanan-Melalui-
Kesenian-Tradisional ( diakses pada tanggal 26 oktober 2022)

Yohanna,Maria (2010). Pendekatan melalui kesenian tradisional


http://yohanamarina.blogspot.com/2010/11/pendekatan-melalui-kesenian-tradisional.html
( diakses pada tanggal 26 oktober 2022 )

Robertha Natalia Gracia (2010) . Cara pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan
melalui kesenian tradisional
http://roberthanatalia.blogspot.com/2010/11/cara-pendekatan-sosial-budaya-dalam.htm
( diakses pada tanggal 26 oktober 2022)

6
7

Anda mungkin juga menyukai